Menjalani kehidupan sebagai masyarakat biasa adalah pilihan Satria Perkasa Wardoyo atau yang biasa di kenal dengan nama panggilan satria. Selama 5 tahun ini dia menjalani kehidupan yang serba pas - pasan. Dia menikahi seorang gadis bernama Dinda kusuma, dinda seorang gadis yang cantik dan lembut. Sebelum menikah dinda bekerja sebagai kasir disalah satu mini market , namun saat menikah dia memilih fokus dengan rumah tangganya.
Dinda, tidak tahu siapa suaminya yang sesungguhnya namun dia tetap menerima kekurangan sang suami. Nafkah yang serba pas - pasan pun tidak jadi masalah bagi Dinda.
Namun hubungan baik dinda dan ketiga kakaknya berubah tidak baik setelah dinda menikah dengan satria. Kedua kakak lelaki dinda sangat menentang pernikahan dinda dan satria, begitupun kakak perempuan dinda sangat menyayangkan keputusan dinda menerima lamaran Satria yang hanya pedagang es cendol keliling.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali bekerja
.
.
.
💕 HAPPY READING 💕
Tiga hari sudah satria memecat rudi dan reno secara bersamaan. Namun kini justru dinda yang selalu diteror oleh kakaknya dan para iparnya. Mereka,menemui dinda dan menelpon dinda tidak tahu waktu , hanya ingin dinda bicara kepada suaminya agar reno dan rudi dipekerjakan kembali di perusahaan STR Group.
Dinda sebenarnya tidak mau ikut campur dengan urusan para kakaknya dengan sang suami. Namun semakin dinda diam kakaknya justru semakin memarahi dinda dan menyalahkan dinda. Dan beranggapan dinda sudah durhaka dengan kekuarganya. Ibu rahayupun tidak segan memarahi dinda dan mengucapkan sumpah serapahnya kepada dinda.
Dinda sendiri bagaikan memakan buah simalakama. Dan malam ini dengan terpaksa dinda membicarakan soal permintaan para saudaranya dengan suaminya. Bagaimana tanggapan sang suami nanti dinda sudah pasrah dan tidak akan memprotes.
" Mas, aku ingin bicara" Ucap dinda menghampiri satria di ruang kerjanya sambil membawakan teh untuk satria.
Satria mendongakkan kepalanya lalu tersenyum dan menyuruh dinda untuk duduk di kursi yang ada tepat dihadapannya.
" Mau bicara apa din ?" Tanya satria pura - pura tidak tahu . Padahal satria sudah tahu apa yang ingin dibicarakan oleh dinda, satria juga tahu jika beberapa hari ini dinda mendapat teror dari keluarganya.
Dinda nampak bingung dan kikuk untuk memulai pembicaraan. Takut jika satria tersinggung dan akan memarahinya. Bagaimanapun dulu sikap para kakaknya tidak baik kepada satria.
" Tapi mas janji jangan marah ya " Ucap dinda ragu.
" Iya mas tidak akan marah" Jawab satria menatap lurus kearah dinda.
" Emm.. begini mas. Apa mas rudi dan mas reno tidak bisa lagi bekerja di perusahaan mas ? Aku tahu permintaanku ini terkesan egois mas, tapi aku hanya kasihan sama anak - anak mereka mas. Bagaimana mereka bisa menafkahi anak nya jika mereka sendiri tidak bekerja. Maaf mas, bisakah mas berikan mereka kesempatan sekali lagi " Ucap dinda mengutarakan apa yang sedari tadi ingin dia sampaikan.
Satria terdiam, dia tidak menyalahkan dinda. Mungkin jika satria yang menjadi dinda juga akan bersikap seperti dinda.
" Heemmm... Apa mereka mau bekerja diposisi yang berbeda ? Bukan diposisinya yang dulu, dulu mereka memang sebagai karyawan dengan gaji yang lebi tinggi. Kalau memang mereka masih mau mas akan memberikan kesempatan untuk mereka tetapi hanya dibagian marketing. " Ucap satria.
" Apa saja mas, yang penting mereka kembali bekerja diperusahaan itu " Jawab dinda senang.
Satriap ikut tersenyum melihat istrinya yang tersenyum bahagia. Sebenarnya ini sudah satria fikirkan dari kemarin, dia akan menempatkan kedua kakak iparnya di bagian marketing dimana mereka akan ikut memasarkan produk - produk dari perusahaan.
* Lihat saja apa mereka mau bekerja sebagai sales marketing. Jika mereka menolak itu urusan mereka, tidak ada lagi alasanku untuk menerima mereka * Gumam satria dalam batinnya.
" Ini kesempatan terakhir,jika mereka menolak atau membuat kesalahan lagi aku tidak segan - segan memecat mereka dan memblacklist mereka . Dengan begitu mereka akan susah untuk mencari pekerjaan diperusahaan manapun " Ucap satria tegas.
" Iya mas, biarkan mereka memulai semuanya dari Nol dan memang mereka berulah,biarlah mereka menerima konsekuensinya. " Ucap dinda menyetujui apa yang dikatakan satria.
" Sekarang kamu hubungi merek. Beritahu mereka jika besok dia bisa datang ke kantor seperti jam kerja biasanya " Ucap satria.
" Iya mas. Kalau begitu aku hubungi mereka sekarang. Aku kekamar ya mas, soalnya ponselku ada dikamar " Ucap dinda .
Setelah selesai bicara dengan satria , dinda keluar dari ruangan satria dan masuk kamarnya. Satria sendiri kini menghubungi indra untuk menyiapkan pekerjaan reno dan rudi.
[ Kamu tempatkan mereka di bagian marketing, sebagai sales marketing atau apapun itu yang penting posisi terendah dibagian marketing. ] Ucap satria memerintah Indra.
[ Kamu yakin dua cunguk itu mau ? ] Tanya Indra tidak yakin reno dan rudi mau ditempatkan posisi terendah dibagian marketing. Karena selama ini mereka ada di bagia keuangan.
[ Mau tidak mau terserah mereka. ]
[ Baiklah boss. ]
Klik ... Sambungan teleponpun langsung satria putus. Kini dia kembali memeriksa berkas - berkas yang tadi sengaja dia bawa pulang untuk diperuksa dirumah karena dikantor tadi perkerjaannya cukup menyita waktu.
*********
Pagi hari dengan mengendarai mobil reno, rudi dan reno kembali datang keperusahaan sesuai dengan apa yang disampaikan dinda ditelepon tadi malam. Mereka datang tepat jam 8 pagi dan langsung menemui HRD untuk menanyakan posisi apa yang akan mereka tempati.
Baik rudi dan reno sudah berjumawa jika mereka akan menempati salah satu posisi tinggi diperusahaan milik satria, mengingat satria adalah adik iparnya.
" Jadi kami berdua di tempatkan di bagian marketing ? " Tanya Rudi spontan .
" Iya, itu bukan keputusan saya. Itu keputusan dari pak direktur langsung, kalau saya sih mending aku cari karyawan baru daripada harus memperkerjakan kalian lagi. " Ucap ibu Ani sang kepala HRD yang terkenal galak dan tegas.
" Jangan sombong kamu buk. Kamu sendiri tahukan jika aku ini kakak ipar pak direktur jadi ibu jangan macam - macam ya. Aku bisa meminta satria untuk memecatmu kapanpun aku mau " Ucap rudi penuh percaya diri.
Ibu Ani hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum mengejek rudi dan reno. Melihat sikap ibu ani membuat reno dan rudi mengepalkan tangannya dan mengeraskan rahangnya. Mereka mengikuti langkah kaki ibu ani untuk menuju devisi marketing.
" Mas , kira - kira kita mau ditempatkan sebagai apa ya mas. ?" Tanya reno yang penasaran.
" Mungkin aku akan dijadika menejer pemasaran dan kamu kepala staff devisi marketingnya. Bagaimanapun otakku ini lebih encer daripada kamu. " Jawab rudi penuh rasa percaya diri yang tinggi.
Mendengar percakapan dua orang dibelakangnya membuat ibu Ani menahan tawanya. Bisa - bisanya dua manusia itu menghayal memiliki jabatan tinggi diperusahaan adik iparnya.
" Ini meja kerja kalian, dan jangan lupa tiga hari sekali kalian harus ikut turun kelapangan " Ucap ibu ani tegas.
" Apa ? " Seru reno dan rudi bersamaan.
Mereka sangat syok saat ibu Ani menunjukan meja kerjanya.
Reno dan rudi saling pandang,seakan tidak percaya dengan posisi baru yang mereka tempati. Sebagai sales marketing, bukan menejer ataupun kepala staff devisi pemasaran.
" Apa ibu tidak salah menempatkan kami di posisi sales marketing. Bahkan posisi kami dulu jauh lebih baik, benar sih sama - sama mendapatkan gaji. Tapi bukan harus menjadi sales marketing bu. Mana harus ikut turun kelapangan, ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus menanyakan langsung kepada satria, pasti ibu yang salah ini " Ucap rudi mencoba protes.
" Oh..silahkan saja anda protes sama pak Perkasa. Lagipula posisi ini memang atas permintaan beliau sendiri, karena hanya posisi ini yang cocok untuk kalian berdua. " Jawab ibu ani dengan santai.
Reno dan rudi langsung berjalan keluar meninggalkan devisi pemasaran. Mereka berdua langsung menuju lantai tertinggi digedung itu, ruangan satria ada di lantai 23 lantai yang paling tinggi.
" Ini tidak bisa dibiarkan mas, satria itu makin keangajar ! Mentang - mentang dia itu sekarang sudah kaya , dia berani sama kita mas. Ini sudah termasuk penghinaan. Dengan mudahnya dia menempatkan kita sebagai sales marketing,dasar ipar durhaka " Gerutu reno mengomel sepanjang jalan.
" Kamu benar ren, pokonya kita harus protes dan meminta jabatan yang lebih tinggi. Enak saja dia memperlakukan kita seperti ini, nanti aku akan menghajarnya jika dia tetap pada pendiriannya. " Ucap rudi.
Kini mereka sudah sampai di lantai 23, setelah pintu lift terbuka reno dan rudi langsung menuju ruangan satria. Jihan, sekertaris satria sudah melarngnya untuk masuk namun reno dan rudi memaksa dan tidak mengindahkan ucapan Jihan.
" Kalian tidak boleh sembarangan masuk, didalam ruangan saat ini pak satria sedang ada tamu. Ada pak Indra juga didalam sana,jadi lebih baik kalian tunggu saja di ruang tunggu " Ucap Jihan mencegah reno dan rudi masuk keruangan satria.
" Heehhh... Kamu ini hanya sekertaris jadi jangan banyak mengaturku !! Kamu belum tahu siapa aku kan ? Kami ini kakak ipar boss mu. Awas minggir aku mau mak " Ucap rudi mendorong tubuh jihan kesamping lalu dengan cepat dia membuka pintu ruangan satria dengan kasar.
Brakkk.....
Dengan kasar rudi membuka pintu ruangan satria, sampai 3 orang yang ada didalam ruangan itu langsung mengalihkan pandangannya kearah pintu.
" Hahhhh... Rudi , reno ! " Seru pria yang bertamu diruangan satria.
*********
SELAMAT TAHUN BARU BUAT PARA PEMBACA SEMUANYA 🥰🥰🥰
RATE BINTANG 5 NYA DULU YA KAK.
LIKE KOMENTAR, VOTE FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAHNYA.
TERIMAKASIH 🙏❤️❤️
