NovelToon NovelToon
Hitam Putih Kehidupanku

Hitam Putih Kehidupanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: inge gustiyanti

Menceritakan tentang seorang wanita cantik yang bernama Quinley. Dia telah jatuh cinta kepada bosnya pada pandangan pertama. Setelah pertemuan pertama dia dengan bosnya, hubungan mereka menjadi dekat dan ada rahasia yang terkuak sehingga mereka menikah.

Namun tanpa diduga olehnya, dia telah diculik oleh suaminya. Di dalam penculikan itu hidupnya seperti di neraka yang telah membuat dirinya hancur berkeping-keping, hilangnya masa depan dan hilangnya impian dia. Kelamnya sebuah takdir kehidupan yang telah merubah dirinya menjadi seorang wanita tanpa empati dan penuh dendam.

Seperti apakah warna-warni kehidupan dirinya setelah pertemuan pertama dia dengan bosnya?

Bagaimana alur kehidupan dia dan bosnya setelah pertemuan pertama mereka?

Silakan dibaca cerita novel yang dibumbui dengan intrik-intrik kehidupan ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inge gustiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26, Akhirnya Balas Dendamku Tercapai

"Akhirnya balas dendamku tercapai acara bertahap," ujar Albern sambil berjalan menghampiri Maxim yang sedang duduk sambil menyilangkan kakinya di salah satu sofa single.

"Siapa dulu sutradaranya," bales Maxim.

"Kamu benar-benar sahabat yang bisa diandalkan Bro," ucap Albern sambil berhenti di depan sebuah sofa yang berhadapan dengan Maxim.

"Dia masih pingsan di dalam kamar utama apartemen ini," ucap Maxim sambil beranjak berdiri.

"Kamu mau ke mana Bro?"

"Aku mau pulang ke mansionku."

"Kamu tidak mau menyicipi dia lagi?" tanya Albern yang sedikit cemburu karena Maxim telah mencium bibirnya Quinley dan memberikan beberapa kissmark di leher jenjangnya Quinley.

"Aku tidak berminat, tadi aku sengaja menciumnya dan memberikan beberapa kissmark untuk menambahkan bukti supaya Quinza dan Om Samuel yakin banget mengenai Quinley dan aku telah melakukan hubungan intim. Kamu tenang aja, dia masih Virgin," ucap Maxim sambil berjalan menghampiri Albern.

"Kamu yakin tidak mau memakai tubuhnya setelah aku bosan memakai tubuhnya?"

"Aku sangat yakin Al," ucap Maxim sambil menghentikan langkah kakinya di samping kanannya Albern. "Selanjutnya kamu dan beberapa pemain yang memerankan sandiwara ini," lanjut Maxim sambil menepuk pundak kanannya Albern.

"Terima kasih Bro," ucap Albern tulus.

"Sama-sama. Oh ya, handphonenya Quinley aku taruh di dalam brankas ruang kerjaku. Aku sudah menyediakan minuman yang sudah dicampur sama obat perangsang di atas nakas sebelah kanan ranjang dan memasang CCTV di setiap tempat kamar itu, tinggal kamu edit. Kamu masih ingat kan semua kata sandi di setiap pintu di apartemen ini?"

"Masihlah."

"Semoga sukses misi balas dendammu."

Tak lama kemudian Maxim melanjutkan langkah kakinya menuju ke pintu utama apartemen itu. Sedangkan Albern berjalan menuju ke kamar utama apartemen. Masuk ke dalam kamar, lalu menutup pintu kamar itu. Secara otomatis pintu itu terkunci. Albern berjalan menghampiri sebuah kursi di dekat jendela. Menghentikan langka kakinya ketika berada di depan kursi itu, lalu mendudukinya.

Menyilangkan kaki kanannya, lalu menoleh ke sebuah meja bundar yang berada di sebelah kanannya. Melihat satu kotak rokok dan korek api gas. Mengeluarkan sebatang nikotin dari kotak itu, lalu menaruh sebatang rokok itu pada bibirnya. Lantas mengambil korek api, lalu membakar ujungnya. Menaruh korek api ke tempat asalnya.

"Huuuh ...," Albern meniupkan asap rokok itu ke udara.

Kepulan asap itu menguar ke beberapa penjuru ruangan yang sangat luas sembari menatap tubuhnya Quinley yang masih berbaring di atas ranjang. Obat bius itu akan bekerja selama empat jam. Saat ini adalah jam ke empat setelah Quinley lemas tak sadarkan diri. Bisa Albern prediksi, jika sebentar lagi Quinley akan tersadar dari pingsannya.

"Eemmhh ...," tubuhnya Quinley bergerak kecil.

Keningnya bertaut karena masih merasa pusing akibat efek samping dari obat bius yang dia hirup. Mencoba menyapu pandangan ke seluruh ruangan yang bernuansa manly, tapi gagal karena rasa pusing yang teramat sakit. Dia memijat keningnya seraya melenguh lirih. Sedangkan Albern mematikan api rokoknya di sebuah asbak.

"Sudah bangun rupanya kamu?" tanya Albern dengan santai.

Quinley terkejut mendengar suara Albern. Sontak dia terduduk dan menoleh ke sumber suara. Quinley memandang Albern dengan tatapan mata yang bingung sambil merasakan kekeringan di tenggorokannya. Quinley menoleh ke nakas sebelah kanan tempat tidur yang terdapat segelas air putih. Dia meraih gelas itu, lalu meminumnya.

"Habiskan airnya, supaya hilang rasa hausmu," ujar Albern sambil menatap dua buah dada milik Quinley yang cukup besar dengan intens.

Albern menelan salivanya melihat pemandangan yang menggiurkan di hadapannya. Quinley belum menyadari bahwa dia bertelanjang dada. Air itu diminum Quinley sampai tandas. Quinley Menaruh gelas itu ke tempat asalnya. Quinley menoleh lagi ke Albern. Quinley melihat tatapan matanya Albern yang mengandung hawa nafsu dan arah tatapan matanya Albern ke dua benda sensitifnya. Quinley mengikuti arah pandang dari tatapan matanya Albern.

"Apa yang telah kamu lakukan padaku?" tanya Quinley bingung sambil menyilangkan tangannya di dadanya.

"Kenapa kamu menutupinya? Aku kan suami kamu," ujar Albern dengan santai.

"Kamu memang suamiku, tapi kenapa kamu menculikku?"

"Untuk merealisasikan balas dendamku."

"Ada salah apa diriku terhadap dirimu?" tanya Quinley bingung.

"Karena kamu anaknya si pelacur itu!!" ucap Albern dengan kesal.

"Kamu jangan sembarangan ngomong!!! Mommyku bukan seorang pelacur!!!" sarkas Quinley.

"Oh ya?! Asal kamu tahu aja, Mommy kamu adalah wanita simpanan Daddy Samuel. Mommyku mengetahui hal itu, sampai dia kecelakaan karena setelah melihat langsung kemesraan antara pelacur itu dengan Daddy Samuel. Kamu bahkan telah merasakan upah dari hasil kerja keras pelacur itu yang telah meminta upahnya ke Daddy Samuel. Bukan hanya bayaran yang Daddy Samuel kasih, bahkan semua fasilitas pun diberikan. Daddy Samuel memberikan mobil, rumah dan toko kue ke pelacur itu. Apakah kamu mengingatnya?"

"Itu tidak benar!!!" ujar Quinley yang meninggikan suaranya.

"Oh ya?! Mana mungkin seorang wanita yang ditinggal mati oleh suaminya ketika dia masih mengandung dan tidak bekerja tapi mendapatkan uang, rumah dan mobil begitu saja. Memangnya itu semua dapat dari mana? Selain dari Daddy Samuel?!"

"Om Samuel memberikan itu semua dengan ikhlas!! Om Samuel dan Mommyku orang baik, mana mungkin mereka melakukan hal itu," sangkal Quinley.

"Di dunia ini tidak ada yang gratis. Semua orang memiliki sisi baik dan sisi buruknya."

"Aku yakin mereka tidak melakukan hal sehina itu!!!"

"Itu menurutmu, tapi tidak menurutku!!"

"Itu tidak mungkin!!" sangkal Quinley sambil menggelengkan kepalanya berulang kali.

"Teruslah menyangkal, sangkalanmu itu tidak akan pernah bisa mengubah nasibmu yang sudah menjadi tawananku sampai Mommy kamu menderita dan meninggal!! Kau dan Mommy kamu akan menderita di tanganku!!"

"Apa? Tawanan!?" ucap Quinley terkejut. "Aku tidak mau menjadi tawananmu, kami tidak mau menderita di tanganmu. Aku tidak mau Mommy meninggal di tanganmu! Lepaskan aku!!" lanjut Quinley.

"Tidak semudah itu," ujar Albern seraya berdiri dari kursi. "Buka celanamu!!" titah Albern sambil berjalan menghampiri Quinley.

Mendapatkan perintah tersebut, membuat Quinley tersentak. Dia menarik selimut, lalu menyelimuti badannya. Quinley beranjak dari tempat tidur. Quinley berlari menuju ke pintu kamar. Albern menyeringai dan dengan tenang membelokkan langkahnya pad posisi Quinley yang sedang menggedor-gedor pintu kamar karena ketakutan. Dia tidak mau semua apa yang telah dikatakan oleh Albern terwujud.

Brakkk ... brakkk ... brakkk ...

"Tolong ...! Siapapun tolong aku ...!!" Quinley berteriak dengan lantang.

"Buka selimutnya!!" titah Albern dengan suara yang lebih keras.

"Tidak! Aku tidak mau!! Aku tidak mau itu semua terjadi. Tolooonnnggg ...!!" Quinley berteriak lagi sembari menyilangkan tangannya di dada membentuk huruf X.

"Berteriaklah sesuka hatimu. Ini wilayah kekuasaanku, tidak akan ada seorang pun yang akan membantumu di sini!!" tutur Albern sambil menghentikan langkah kakinya karena dia baru menyadari bahwa Quinley tadi telah meminum obat perangsang.

Quinley menggelengkan kepalanya berulang kali dengan tempo yang cepat. Dia menangis dengan bah air mata. Ya dia sadar, dia sedang berada di wilayah Albern. Semua orang yang ada di wilayah ini akan tunduk dan mengikuti semua instruksi Albern. Tiba-tiba Quinley merasakan gerah, geli dan perasaan yang gelisah. Quinley meliuk-liukkan tubuhnya di hadapan Albern. Albern menyeringai licik sehingga Quinley mencurigai Albern.

"Jangan-jangan kamu menaruh sesuatu di dalam minumanku yang tadi?!" ucap Quinley sambil meliukkan tubuhnya.

"Menurutmu?" tanya Albern santai.

"Dasar bajingan!! Kamu menaruh obat apa di dalam minumanku?!" bentak Quinley.

"Menurutmu?" tanya Albern sambil memasuki tangannya di saku celananya.

"Mana aku tahu!!" ucap Quinley marah sambil membuka selimut. "Kok gerah dan ada sesuatu yang menggelitik di area sensitifku," lanjut Quinley sambil membuka celananya tanpa sadar.

Albern melangkahkan kakinya mendekati Quinley, lalu berucap, "Aku bantu kamu untuk menghilangkan itu semua."

1
momy hana
gd
momy hana
ada sedikit celah lah kk autor,hgn smp quinza mati semangat kk
momy hana
tlg lanjut kk,ceritanya menarik bgt, kasihan bgt quinly, apa bnryg lg disiksa ibunya quin
Inge Gustiyanti: maaf kemarin 2 belum sempat update, karena anak lagi sakit ,🙏 . Saya usahakan hari ini update. Terima kasih sudah menyukai cerita novel saya yang ini.
total 1 replies
Inge Gustiyanti
Alur ceritanya jelas dan detail
Alphonse Elric
Terima kasih author! 🙏
Ánh sáng
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
Maximilian Jenius
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!