NovelToon NovelToon
Luna To Zoey (Lea)

Luna To Zoey (Lea)

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga
Popularitas:75.5k
Nilai: 5
Nama Author: AGK

Eleanor Luna Dirgantara yang sudah hidup sebatang kara sedari dia bersekolah menengah pertama. Eleanor atau dipanggil sebagai Lea itu harus bertransmigrasi ke dalam tubuh seorang bayi yang namanya hampir sama dengannya. Eleanor Zoey Draper bayi yang baru berumur sekitar tiga bulan.

Part 53 ke atas sudah bercerita tentang Lea yang sudah dewasa.
Typo bertebaran⚠️⚠️

(Belum Revisi).

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AGK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan Cindy dan ponakan nakalnya

Besoknya Vincent dan Claudia harus keluar karena ada urusan mendadak dan terpaksa meninggalkan anak mereka pada Cindy.

Sekarang Lea berada di mansion William, tepatnya di ruangan gaming bekas ayahnya. Dulu Vincent sangat menggemari dunia game.

Bocah itu kini duduk di atas tumpukan buku yang sudah dia susun di atas kursi didepan komputer. Tangannya yang kecil itu bergerak lincah di atas papan ketik komputer.

"Ayo teditit ladi! Tome on!" ujarnya.

"Ihh! Lama banet tih! Jalinan bulut? Badaimana bita?". rutuknya ketika melihat komputernya masih menunjukkan loading.

"Ue halut bita bantu Daddy".

Bocah itu fokus meretas komputer milik musuh perusahaan ayahnya. Dimana di kehidupan pertamanya ternyata Lea juga adalah seorang peretas terkenal dengan nama yang dia gunakan adalah Luna.

"Yey! Belhatil!" serunya.

"Tetalan ue halut bita menhaput hatil tulian meleta" jari-jarinya yang mungil itu terus bergerak di atas papan ketik itu.

Setelah hampir setengah jam berlalu, dia akhirnya bisa menghapus hasil curian dari musuh ayahnya itu. Hasil curian itu adalah berkas yang sangat teramat penting bagi perusahaan milik ayahnya. Mereka menukar dokumen berkas itu dengan virus yang bisa saja menghancurkan perusahaan sang ayah. Untungnya sebelum itu terjadi dia sudah lebih dulu mencegah dan menghapusnya.

"Yeyy! Belhatil! Haha! Tida tia-temampuan ue telama ini" dia tersenyum bangga didepan komputer itu sambil bersedekap dada.

"Baby?! Kamu ada dimana?!" teriak Cindy dari arah luar ruangan itu.

Lea terkikik geli "Hehe tolly Aunty" gumamnya. Ya, Lea masuk ke dalam ruangan ini secara diam-diam tanpa sepengetahuan siapapun.

"Baby?" perlahan suara Cindy mulai menghilang yang artinya Cindy sudah mulai menjauh dari sekitaran situ. Bahkan Lea sempat mendengar kerusuhan diluar sana yang dia yakini mereka panik karena ketidakadaan dirinya.

Lea dengan santai turun dari tempat duduknya, dia turun secara hati-hati karena kakinya yang pendek harus berusaha mencari pijakan. Namun, bukannya turun dengan baik-baik saja, justru dia terjatuh dengan kepala yang kepentok lantai.

Dughh!,.

"Aduh!" pekik Lea sambil mengusap-usap keningnya.

"Tiapa tih yan talu lantai ditini? Tan ue jadi jatuh! Mana tatit ladi!" Lea mendumel sambil berjalan ke arah pintu. Tangannya terus mengusap keningnya yang mungkin sebentar lagi akan membiru atau memerah.

Sesampainya dia langsung membuka pintunya dan dengan santai dia berjalan keluar sambil terus mengomel.

"Tati u-...Ekhem...tati Baby pendet banet tih? Tan Baby jadi mudah jatuh!".

Tukk!.

Karena berjalan sambil menunduk, dia pun menabrak seseorang yang ternyata adalah Cindy. Wanita itu berdiri sambil bersedekap dada. Ditatapnya bocah nakal itu dengan intens.

"Dari mana saja kau bocah nakal?!".

"Hehe, Aunty...tadi Baby dali titu" tunjuknya pada ruangan gaming "Baby hana lihat-lihat taja, luanana Baby tuta, badus".

Cindy menghela nafas lelahnya, menjaga keponakannya yang nakal ini sangat menguras tenaga dan batinnya. Sudah sejak pagi bocah itu selalu bertingkah. Mulai dari mandi kolam lah, main lumpur lah, dan masih banyak lagi.

Cindy langsung mengangkat tubuh mungil itu dan dibawanya dia ke dalam play room. Disana dia mendudukkan Lea ke atas karpet berbulu, dia juga ikut duduk dihadapan anak itu.

"Baby, Aunty minta jangan nakal bisa? Kau tidak lelah, hm? Dari pagi ada saja tingkahnya!" ujar Cindy selembut kain sutra.

Lea menatap polos padanya "Aunty! Baby tan matih tetil! Jadi wajal jita Baby natal!".

"Wajar-wajar, wajar bapakmu!".

"Ladian Aunty talau lelah itu itilahat, butan tetana temali!" omel anak itu.

Cindy pun dibuat cengo oleh anak itu "Kau ini! Yang salah siapa yang diomeli siapa?! Dasar bocah nakal!".

"Tan tadi Baby tudah bilan, Baby butan natal!".

"Nakal, n.a.k.a.l Nakal. Coba ulangi?".

"Natal" jawabnya polos.

"Nakal".

"Natal".

"Ihh bocah cadel!".

"Baby nda tadel! No! Aunti natal!".

Cindy memutar bola matanya malas "Terserah kau saja deh".

"Kok aku kalah terus ya sama ni bocah?" gumamnya pelan.

"Aunty bilan apa?".

"Tidak, kau tunggu disini karena Aunty akan mengambilkan makan siangmu. Paham?" ucap Cindy yang langsung diangguki oleh anak itu. Dia pun langsung beranjak dari sana.

Sepeninggalan Cindy, Lea pun berdiri dan langsung rebahan di atas sofa. Dia tidur tengkurap dengan kepala yang menatap lurus ke arah jendela.

"Badaimana tupaya ue tida tadel ya? Tetidatna tida tetadel ini" Monolongnya.

"Badaimana talana tupaya tida tadel tih?".

"Jika sudah cadel, maka tetap cadel!" ucap Cindy yang sudah ada disana dengan tangan yang membawa nampan makanan.

Dia berjalan mendekati Lea dak duduk di bawah kaki Lea "Sini, makan dulu".

Lea hanya diam dan menuruti setiap perkataan Cindy, bahkan selama makan anak itu hanya diam. Cindy sedikit heran, kan biasanya anak itu sangat cerewet.

***

Malamnya Lea tidur di kamar Cindy, tadi sebenarnya dia diajak tidur bersama Grandpa dan Grandpa-nya, tapi anak itu menolak. Katanya dia ingin tidur bersama Aunty cantik.

Sekarang Lea berbaring di atas tubuh Cindy sambil menatap lurus ke arah luar jendela "Daddy tama Mommy tenapa lama, Aunty? Baby mau Uyyu" ucapnya mulai merengek.

Sudah sedari tadi anak itu terus merengek meminta susu. Hal itu tentu membuat Cindy jengah dan kesal.

Dia pun mengelus punggung anak itu dengan lembut "Sabar sedikit ya? Mungkin Daddy sama Mommy sedang dalam perjalanan".

Lea menggeleng "No! Mau Mommy! Uyyu! Hiks...Mommy!" dia pun menangis dan mulai rewel.

"Ck! Kemana sih mereka? Sudah tahu punya anak, malah keluar entah kemana!" dumelnya.

"Sabar do-...".

"NO! HUAAAA! MAU MOMMY! MAU MOMMY! HUAAA!".

To be continued...

(Heloww, segini dulu ya. Otak author buntu soale hehe. Nanti lanjut sebentar okey. Timakacih udah baca! Dadah!).

1
Nur Lela
luar biasa
Narimah Ahmad
👍terima kasih juga thor 👍❤️❤️💖
Yunita Widiastuti
🌻🌻
Iqlima Al Jazira
bocil cadel thor..
bagaimana dengan bocil yang mencari kakaknya yang terpisah karena sesuatu hal.
sendy kiki
SBG pembaca menyimak saja. semoga karya terhibur y 🌹🌹
sendy kiki
saya baca sekilas KA,,sedih juga y korban penculikan apalagi di pisahkan dari keluarga.sedih 😭😭😭. gimana y kak?saya suka sih cerita bocil cadel happy aja .pun ada sedih Bombay jangan lama ceritanya ringan dan menghibur.
𝙰𝚗𝚐𝚐𝚕𝚕𝚜.LiLy
WAH Cerita nya seru? 👍🏻
sendy kiki
ok Kaka,,fokus ni cerita baby El lapak sebelah..😁😁hadiah terakhir lapak ni 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
sendy kiki
up selalu
Narimah Ahmad
terima kasih dn teruss lanjutt thor 💪💪💪💪😍
Narimah Ahmad
❤️❤️❤️💖💖😍😍😍 so sweetnya
Narimah Ahmad
terusss ,🌹🌹🌹🌹🌹dn 👍
sendy kiki
ok Kaka ngikut aja semoga cerita Lea dan Levin akhir bahagia
wirahayu
lanjut kak💪
Narimah Ahmad
☺️😍🥰🥰👍
Narimah Ahmad
tetap semangatt ya thor 💪💪💪
Narimah Ahmad
mantap 👍👍👍
sendy kiki
pengen y lanjut aja sih Kaka kalo bisa sampai punya baby cadel end deh. 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
L K
up thorvdi tunggu selalu
AjmiL
mangattts kka othorrrr sehat selaluuuuu☺️☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!