NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri CEO Manis

Pembalasan Istri CEO Manis

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:970.4k
Nilai: 4.5
Nama Author: mommy JF

hi semuanya,
ini karya perdanaku, mohon dimaklum tahap belajar dan bantu koreksi ya semuanya.

"vir, tunggu!!" suara teriakan mama indah sampai seisi rumah bisa mendengarnya, " jangan sampai ada yg kau bawa, itu bukan milikmu" lanjut mama indah.
"sudahlah biarkan dia pergi " ucap papa jodi, dengan membantu vira untuk membawa kopernya keluar.
Sampai di luar rumah vira hanya sang mertua yg mengantarkannya sampai naik taxi seraya berucap "hati hati nak, jaga dirimu " papa jodi tak tega melihat menantunya pergi begitu saja.

"vir,vir,vir mau kemana sekarang" vira berucap pada dirinya sendiri yang tak tau akan tujuannya sekarang. Air mata nya sudah tak bisa di bendungnya lagi mengalir bagai air mancur.

Uang oh ya baru teringat dia, inilah saatnya untuk digunakan, ya walau tak banyak. Pendidikan jangan di tanya pastilah bisa digunakan kelak untuk bekerja kembali.

Bagaimanakah perjuangan Vira dalam meraih kebagiaannya?
Dengan cara apa Vira membalas semua masa lalunya?termasuk mantan suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

"Mas"

"Kenapa?"

Didalam kamar mandi Aldi sudah muntah muntah saat bangun, sampai terdengar oleh Vira yang baru bangun juga. Padahal semalam habis memanjakan istrinya dengan pergulatan yang panjang dan panas. Hingga menjelang pagi, barulah kedua beristirahat.

"Tidak apa, Sayang."

"Tidak apa gimana, muka mu, Mas. Pucat sekali."

"Bantu aku."

"Sini, Mas."

"Berbaringlah dulu, Mas. Aku akan ke dapur buat teh manis hangat."

Vira beranjak ke dapur untuk membuat teh manis hangat untuk Aldi, supaya meringankan sedikit untuk ada tenaganya. Saat di dapur meminta pembantunya itu untuk membuatkan bubur, karena tidak bisa lama ia meninggalkan suaminya itu.

"Tolong ya, Bi. Jika sudah langsung antarkan ke kamar."

"Ok, Non."

"Mom."

"Tumben, pagi pagi sudah bikin teh," Tanya Mommy Sisi.

"Buat Mas Al, Mom,"

"Kenapa dia?" tanya Mommy.

"Habis muntah muntah Mom, dan mukanya pucat sekali. Makanya Vira buat teh."

"Kok bisa ya, padahal semalam Mommy lihat makannya agak banyak dari biasanya." Heran Mommy.

"Ga tau juga, Mom" Vira juga ikut bingung. "Vira antar ini dulu ya, Mom. Takut Mas Al cari kelamaan disini."

"Ya cepat sana."

Klik

"Mas"

"Ini tehnya mumpung masih hangat di minum ya," pinta Vira. Aldi bangun dari rebahan di kasurnya itu.

Entah kenapa kepalanya tidak pusing, mual terus dan kembung yang dirasanya itu. Muka pucat, bahkan setelah minum teh tadi tidak lama kemudian sudah keluar alibat muntah kembali.

"Mas, ke Dokter yuk."

"Aku hawatir, Mas"

" Nanti saja, biarkan aku istirahat sebentar nanti juga sudah baikkan." Ucapnya.

"Baiklah , Mas."

Melihat suaminya tertidur kembali, Vira ikut bersama masuk dengan selimut suaminya itu. Kini Aldi yang dalam pelukan Vira, berbeda dari biasanya. Nyaman diantara dua gunung istrinya bisa terlelap sejenak.

"Nyonya"

"Nanti saja, Bi. Mereka sedang tidur." Memberitahu ke Bibi pembantunya untuk tidak mengganggu anak dan mantunya sedang istirahat didalam. Takut jika masuk akan membangunkan mereka. Mommy Sisi awalnya akan melihat anaknya sakit apa yang dirasakannya itu. Tapi mengurungkannya.

Saat bangun di siang hari masih sama Aldi muntah muntah, mencium aroma masakan dari dalam dapur membuatnya mual. Padahal jarak ruang keluarga ke dapur lumayan jauh, ko bisa kecium. "Baunya ga enak" batin Aldi. "Kenapa jadi tajam indra penciumanku ini." Terheran perubahan pada dirinya sendiri.

"Kenapa, Mas?" Tanya Vira membawa bubur dan minum untuk suaminya di ruang keluarga.

"Itu apa, Sayang?" Malah tanya balik Aldi.

"Bubur buat Mas yang lagi sakit"

"Mas, ke dokter ya," ajak Vira.

"Iya, Sayang" tidak ingin menolak ajakan istrinya, mau bagaimanapun Aldi harus sehat untuk menjaga istrinya.

"Habiskan dulu, baru kita berangkat," pintanya.

"Hem" memakan habis bubur ditangannya itu, walau dengan perlahan. Entah kenapa rasanya tak ingin memakan bubur itu, malah ingin rujak buah yang pedas. Tidak berani Aldi tidak menghabiskan buburnya, bisa bisa istrinya akan marah.

Sudah bersiap jalan ke rumah sakit untuk periksa kondisi suaminya yang tidak baik baik saja. Khusus hari ini sopir yang mengantar mereka, tidak ingin terjadi yang buruk saat dijalan jika Vira yang membawanya.

Sesampainya di rumah sakit. Di ruang Dokter Lingga.

"Silahkan naik Pak," ucap dokter itu, untuk memastikan kondisi pasiennya. Sudah diperiksa Aldi dengan berulang kali jika ada yang salah jelas taruhannya perkerjaan itu.

"Bagaimana suami saya, Dok?" cemas Vira.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan. Suami anda sehat." jelas Dokter Lingga.

Kaget Vira dengan ucapan Dokter Lingga jika suaminya itu sehat."Dok, pagi tadi suami saya muntah muntah, dan siang juga sama. Masa kondisi begini tidak apa apa." Heran Vira.

Aldi hanya diam sudah tidak bisa mengikuti pembicaraan itu. "Apakah kalian pasangan baru?" pertanyaan Dokter Lingga membuat aneh dimata Vira. "Iya, Dok," masih saja menjawabnya.

"Coba ke sini di bagian kebidanan untuk di cek, Non?"

"Baiklah, Dokter. Terima kasih." Ucao Vira. Walau masih heran tidak membuatnya bertanya kembali. Lebih baik memastikan ucapan Dokternya. Sudah dalam antrian di bagian kebidanan.

"Nyonya Navira Putri" namanya telah disebut suster disana.

"Saya"

"Silahkan duduk" ucap Dokter Shinta.

"Coba di tampung dulu air seni Nyonya disini," pintanya. "Disana ada kamar mandi" tunjuk Dokter Shinta ke arah samping dirinya.

Setelah menampung air seninya itu, menyerahkan ke Dokter kembali.

"Hasilnya positif bahwa Nyonya sedang hamil, selamat Tuan dan Nyonya," senyum di bibir Dokter cantik itu.

"Benarkah, Dok?" Tidak percaya akan telinga mendengar bahwa dirinya hamil.

Aldi hanya diam, sebenarnya sangat senang dan terkejut saja.

"Mas"

"Sayang, aku bahagia, terima kasih." Pelukan meraka tidak melihat situasi diruangan Dokter.

"Ayo, saya periksa dulu, sudah berapa minggu janinnya."

"Tidur disini, maaf saya angkat sedikit" Vira hanya menganggukkan kepalanya.

"Ini janin Nyonya, sudah ada disana didalam kantung. Kondisi janin bagus, dan usianya baru 7 minggu." Jelas Dokter Shinta.

Setelah selesai USG Vira, kembali duduk berhadapan dengan Dokter Shinta. "Apa ada yang ingin ditanyakan?"

"Iya, Dok. Begini suami saya tadi periksa karena muntah muntah dan tidak suka dengan aroma makanan atau yang lainnya. Hanya dapat vitamin saja."

"Oh begitu. Begini Nyonya apa yang dialami Tuan itu sebagai wujud terlalu mencintai anda Nyonya. Namanya kehamilan simpatik atau sindrom couvade. Artinya ketika istri sedang hamil di awal trimester pertama biasa terjadi pada suami yang mempunyai rasa empati tinggi akhirnya suami pun merasakan tanda tanda kehamilan."

"Biasanya gejala seperti mual mual, kembung, perubahan nafsu makan dll." Dokter Shinta menjelaskan semuanya. Bahwa tidak usah terlalu hawatir akan kondisi ini. Pasti akan berakhir.

Setelah itu mereka pulang ke mansion kembali.

"Mas, tidur ya. Biar lebih enak nanti."

"Apa kata Doker?" Cemas Mommy Sisi melihat anaknya sudah pulang kembali di rumahnya.

"Tidak apa apa, Mom."

"Syukurlah" lega Mommy Sisi.

"Mom, Aku hamil," "makanya Mas Al, begitu."

Langsung disambar dengan pelukan dan senyuman tinggi Mommy Sisi, kabar ini yang selalu di tunggu tunggu. Sudah membuahkan hasil ternyata anak nya itu.

Di ruang keluarga mereka bicara. "Akhirnya kita akan jadi Oma Opa," Kaget Daddy Aldi yang baru saja duduk di sampir Mommy Sisi. "Vira hamil Dad" senangnya Mommy Sisi.

"Yes, tokcer juga anak kita,"

"Ya, Dad. Berapa usia kandunganmu, Vi? Tanya Mommy Sisi.

"7 minggu, bulan depan baru di cek lagi."

"Hampir 2 bulan, nanti pas sudah usia 4 bulan baru kita adakan acara syukuran ya." Semangat Mommy nya itu.

"Vita ikut aja, Mom"

"Mana suamimu, Vi?" Tanya Daddy Adi.

"Tidur, Dad. Mas Al mengalami kehamilan simpatik, jadi dia yang ngidam semuanya. Sampai saat ini aku biasa saja tidak seperti orang hamil muda kebanyakan."

"Baguslah, biarkan saya. Supaya tau gimana rasanya orang ngidam" ucao Mommy Sisi.

Ha

Ha

Ha

Tertawa mereka bertiga disana. Terus dengan berbincang kecil memperlihatkan hubungan mereka tampak akrab. Bukan lagi ada batasan antara menantu dan mertuanya itu.

...****************...

Hi semuanya,

Dilanjut besok ya.

Bantu like dan komentnya

Teruma kasih love you 😘

1
Rusmini Rusmini
masih datar aja nih thor gak ada konplik atau apa ..
Taeyung V
kecepatan alurnya ketemu keluarganya ...
Marianty Poerba
sudah mulai paham alurnya thor
ziear: terima kasih kak🙏👍
total 1 replies
Marianty Poerba
, suka Thor
hermawan dwi susanto
Luar biasa
Eko Nur Yanto
terlalu lebay yg di bahas kok Cuma Urusan Ranjang aja Huh jadi Bosan bacanya
Nizma Mauli
Lumayan
Andriyati
pede banget kamu,,ana mwerwka rekrut kamu, apa lagi kamu salah satu penyebab istri nya pernah tersakiti
Rulia: bagus vira semangat
total 1 replies
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
bagus ceritanya
Orang Pinggiran
Biasa
CikCintania
ok fhm dah Pak Joni org kepercayaan Papanya Vina.
CikCintania
masih tak fhm jalan ceritanya tpi xpa masih Eps 9 sy baca semoga seru eps selanjutnya..
novi 99
ceritanya sebenarnya menarik ..

coba baca dialog nya agak muyeng , banyak typo jg ..
Noorjamilah Sulaiman
alur cerita kurang matang ya,atau perasaan sya aja
kompiang sari
katanya orang tua Vira kecelakaan trus Tuan Budi itu siapa thor?
Anonymous
Waater nyta ada yg sudah jatu cinta ni ye..
Vannya.bee@gmail.com Septiani.bee
mas Aldi
Ernita Anwar
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!