Instagram; Tantye005
Tiktok: Cepen
Juara dua lomba anak Genius S4
"Sejatinya, gadis yatim piatu sepertiku tidak akan mendapatkan cinta dari siapa pun, termasuk suamiku sendiri."
Alea harus menelan pil pahit di detik-detik menantikan kelahiran buah hatinya. Wanita itu tidak sengaja mendengar pembicaraan sang suami dengan wanita di masa lalunya. Di mana Rocky, akan menikahi Arumi setelah Alea melahirkan anak yang tidak sengaja tertanam di rahimnya.
Tidak ingin dipisahkan oleh buah hatinya, Alea memutuskan untuk pergi jauh dari kehidupan sang suami hingga 6 tahun lamanya. Selama itu pula dia selalu mendapatkan hinaan lantaran mempunyai anak tanpa suami.
Namun, persembunyian yang dia lakukan akhirnya tercium juga ketika anak kembar yang dia besarkan bertemu dengan Rocky secara tidak sengaja di ajang pencarian bakat cilik.
Akankah Alea dan Rocky dipersatukan oleh anak-anak mereka, ataukah mungkin anak itu akan menjadi pemicu perselisihan karena hak asuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ban 26 ~ Aku akan membuatmu jatuh cinta
"Rocky, apa-apaan ini? Kenapa anak wanita itu memanggilmu ayah?" Protes Arumi dan menahan pergelangan tangan Rocky agar tidak menghampiri Alea yang tengah berbicara dengan Arumi kecil.
"Saya akan menjelaskannya nanti, pergilah bersama Adrian! Bukankah kau ada rapat jam 10 pagi?"
"Kau menyuruhku pergi?"
"Arumi?" Tatapan Rocky menajam.
"Baiklah, tapi kau harus datang ke bogor dan menjelaskan semuanya padaku!" Arumi melepaskan tangan Rocky cukup kasar. Berjalan melewati Alea bersama anak-anaknya di koridor tersebut.
"Tante cantik?" panggil Devina, tetapi Arumi tidak menoleh meski sedikit saja. Adrian yang mendapatkan kode dari Rocky, lantas mengikuti langkah Arumi.
Sedangkan Rocky sendiri menghampiri anak-anaknya. "Kita bicara di dalam!" pinta Rocky dengan raut wajah datar dan sangat tenang.
"Ibu, ayo masuk ke rumah. Arumi kangen banget sama ibu." Rengek Arumi.
"Ayo, Sayang," ajak Alea pada anak-anaknya. Ia dengan berat hati mengikuti keinginan Arumi dan Rocky agar segera masuk ke apartemen yang selalu mengingatkannya akan luka kehadiran anak-anaknya.
Bukan karena Rocky telah menodainya, melainkan nama yang terus pria itu gumamkan saat berusaha menguasai tubuhnya.
"Ini rumah siapa ibu?" tanya Devina setelah berada di dalam apartemen.
"Rumah ayah," jawab Arumi. "Mau lihat kamar Arumi?" tanya gadis kecil itu dan dijawab anggukan oleh Devina.
Kedua gadis mengemaskan itu berlari ke kamar, berbeda dengan Davino yang terus saja menggenggam tangan ibunya. Tatapannya selalu tertuju pada Rocky.
"Kalian sudah sarapan?"
"Apa wanita yang saya lihat tadi adalah Arumi?" tanya Alea balik.
"Hm."
"Oh." Alea berusaha tersenyum. "Sekarang saya tahu jawabannya."
"Apa yang kamu lihat tidak sepenuhnya benar Alea. Dia sama sekali tidak bermalam di sini, dia hanya datang dan ...."
"Saya tidak peduli Rocky, perjelas saja status saya. Oh iya, jangan lupa hitam di atas putih yang saya minta."
"Kakak sini! Adek lihat banyak buku!" teriak Devina di ambang pintu bersama Arumi.
"Ayo gabung sama adek, ibu ingin bicara sama ayah dulu. Ibu tidak akan menangis."
"Ibu janji?"
"Iya sayang."
Davino akhirnya meninggalkan ruang tamu, sehingga menyisakan Rocky dan Alea saja. Namun, bukannya berbicara dari hati ke hati, mereka malah diam seribu bahasa dan sibuk berperan dengan pikiran masing-masing.
...
Selama perjalanan, tangan Arumi mengepal, wajahnya tampak tidak begitu ramah, bahkan untuk menjawab pertanyaan Adrian saja wanita itu enggang.
"Ke kantor atau ke rumah?" tanya Adrian, tetapi tidak di idahkan oleh Arumi. Alhasil Adrian mengantar ke rumah wanita itu, setelahnya bergegas pergi untuk mengurus sesuatu di bogor. Apalagi jika bukan mengambil semua barang Alea di kontrakan atas perintah dari Rocky. Sebelumnya pria itu telah meminta izin pada Alea.
Sementara di sisi lain, Arumi melempar tas tangannya ke sofa, kemudian duduk sambil bertumpu kaki.
"Kenapa wajahmu ditekuk seperti itu?" tanya seorang pria.
"Aku bertemu seorang wanita di depan apartemen Rocky, wanita itu mempunyai anak dan memanggil Rocky ayah. Apa kau tahu? Anak kecil yang namanya sama dengan Arumi, memanggil wanita itu ibu! Sungguh aku tidak habis pikir!"
Arumi memijit pelipisnya, kepalanya tiba-tiba pusing mendapatkan kejutan di pagi hari oleh kehadiran wanita di sekitar Rocky. Jika begini, semua rencananya akan terhalangi.
"Apa mungkin istrinya? Kamu pernah mengatakan bahwa dia mempunyai istri karena sebuah insiden."
"Tapi istrinya meninggal karena kecelakaan saat berusaha kabur dari Rocky. Tidak mungkin bukan bisa hidup lagi?"
Pria yang sejak tadi mengajak Arumi bicara segera mendekat, duduk di sampingnya kemudian menarik gadis itu ke pelukannya.
"Aku sudah mengatakan cara ini tidak akan berhasil Aru. Kamu tahu sendiri Rocky sulit diluluhkan."
"Tapi dia mencintai Arumi. Buktinya anaknya dia beri nama Arumi."
"Mungkin dulu sebelum wanita itu masuk ke kehidupan Rocky. Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Kamu sudah sarapan, Sayang?"
"Belum."
"Kalau begitu aku akan membuat sarapan untukmu." Pria itu mengacak-acak rambut Arumi, sementara Arumi hanya membalas dengan anggukan.
Selama ini ia tahu bahwa Rocky memiliki seorang istri. Namun, 6 tahun yang lalu, ia mendengar kabar perihal kecelakaan bus saat perjalanan dan memakan beberapa korban jiwa. Ia tidak pernah menyangka bahwa istri Rocky masih hidup. Lebih parahnya lagi istri Rocky bertemu dengannya beberapa kali tetapi tidak mengenali lantaran mereka memang tidak pernah bertemu sebelumnya.
Alasan kenapa ia sabar bertahan, ia ingin membuat Rocky jatuh cinta kepadanya, kemudian membalaskan dendam yang telah bersemayang di hati. Dendam sakit hati yang tidak akan ia lupakan seumur hidupnya.
"Aku akan membuatmu memilihku," gumam Arumi penuh tekad, gadis itu beranjak dari duduknya kemudian menyusul sang kekasih di dapur.