NovelToon NovelToon
Suami Absurd

Suami Absurd

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / dosen / spiritual / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Teti Kurniawati

"Entahlah...aku harus berbuat apa dengan pernikahanku? Katanya cinta setengah mati, tapi kenyataannya cinta kita seolah akan mati. Aku tidak merasakan kehangatan yang semestinya. Aku lelah mengemis suamiku. Aku lelah..."

"Bantu aku untuk meraih jawaban untuk masa depan yang mesti kita lakukan. Aku tidak meminta banyak. Hanya ingin dibelai sayang sebagaimana sewajarnya seorang suami pada istri. Aku hanya butuh kamu sebagai teman berbicara ketika aku berkeluh kesah. Dan satu hal lagi yang membuatku jatuh sebagai martabat seorang istri, aku jarang disentuh." Seorang perempuan dengan kulit bersih kini memerah karena sejak sujud dia tergugu menangis. Dia hanya mampu berkeluh kesah pada sang Khalik di setiap sujudnya atas kondisi pernikahan yang sedang dijalaninya sekarang. Ya... sebagai manusia biasa dia pun kini merasa di titik terlemahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teti Kurniawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ditolak

"Ma.. mama dimana?" Reymon baru bisa terhubung.

"Di rumah sakit sayang." Ucap Raisya selalu saja lembut pada semua anak-anak nya.

"Rumah sakit? Siapa yang sakit? Rey kesana ma!" Reymon langsung panik mendengar kata rumah sakit. Dikira ibunya yang sedang sakit.

"Tante... mamihnya kak Michel yang sakit." Raisya buru-buru menetralisir kepanikan Reymon. Kalau tidak dia segera menyusul.

"Oh... Rey kira mama. Pantesan saja mama tidak ada memberi kabar." Ucap Reymon baru mengerti kalau ibunya sulit dihubungi. Padahal kenyataannya bukanlah seperti itu.

"Iya. Nanti mama lanjut ya ngobrolnya." Raisya hendak menutup sambungan teleponnya.

"Tunggu ma! Mama jadi kan bantu Rey buat melamar?" Reymon tidak mau menunda-nunda keinginannya itu. Semakin ditunda, kesempatan itu takut hilang. Padahal memang sudah hilang.

"Iya. Tapi.. pastikan dulu dong perempuannya! Nanti mama bantu untuk melamar. Bagaimana kalau ditolak? Kan malu." Raisya berusaha mengulur waktu agar Reymon tidak terburu-buru. Pasalnya dia pun bingung belum bisa berdamai dengan Arsel.

"Iya ma besok Rey pastikan." Reymon nampak senang mendengar reaksi ibunya yang tidak menolak keinginannya.

"Yess."

Reymon langsung menghentakkan tangannya bersorak senang.

"Apa yas yes yas yes Reymon?" Raisya masih mendengar apa yang dikatakan Reymon dari seberang telepon karena teleponnya belum ditutup.

"Enggak ma. Do'akan Rey ya ma... besok Rey mau pastikan segalanya." Reymon begitu semangat.

"Iya. Kalau jodoh gak kemana." Jawab Raisya.

"Maaf ya ma.. Rey belum bisa menjenguk ke rumah sakit soalnya banyak tugas yang harus selesai besok." Ucap Reymon hendak mengakhiri pembicaraannya.

"Iya." Raisya pun tidak bisa bicara lama karena menemani Michel di rumah sakit.

"Assalamu'alaikum." Ucap Reymon mengakhiri sambungan telepon.

"Waalaikumsalam." Raisya pun menutup teleponnya.

"Ah.. semoga besok Zahira bisa diajak bicara. Dan semuanya bisa selesai dengan cepat." Reymon jadi bersemangat untuk lebih cepat menyelesaikan tugasnya bersama-sama teman-teman nya yang kebetulan malam itu dilanjut zoom karena mereka tidak bisa bertemu langsung.

Pagi pun menjelang. Reymon sengaja bangun lebih pagi. Setelah selesai dengan urusannya, Reymon menyiapkan semua tugas-tugas nya dan juga materi kuliah yang akan dibawa.

Semalam Reymon sudah mengirimkan pesan janji bertemu dengan Zahira lebih pagi sebelum pelajaran di mulai. Agar tidak banyak orang di perpustakaan.

Selanjutnya Reymon keluar dari apartemen dan mengendarai mobilnya menuju kampus.

Ternyata Zahira sudah duluan datang ke kampus karena dia tidak ingin mengulang kesalahannya dengan datang kesiangan.

Zahira sudah menunggu di depan perpustakaan sesuai permintaan Reymon.

"Nah itu dia orangnya. Untung saja tepat waktu. Kalau tidak gue tinggal." Ucap Zahira sambil melihat ke arah Reymon yang berjala dengan cepat mendekati Zahira.

"Ayo masuk! Mumpung belum ada siapa-siapa." Reymon mengajak Zahira dengan terburu-buru sambil tengok kanan dan kiri.

"Mmm... ini kaya kebelet aja ngajak buru-buru. Emang ada apa sih?" Zahira agak risih dengan ajakan Reymon untuk bicara berdua di tempat sepi.

"Ssttt.. sudah, ikuti aku aja!" Reymon tidak mau berdebat panjang.

"Jangan di tempat sepi Rey! Kenapa sih harus di perpustakaan? Bisa kan di kantin atau di parkiran?" Zahira meski menolak tapi dia tetap mengikuti Reymon melangkah.

Reymon sengaja mengajak Zahira di ujung blok rak buku-buku agar tidak terlihat orang lain. Kebetulan baru ada petugas perpustakaan yang masih duduk di meja resepsionis.

"Sudah jangan banyak protes. Aku mau bicara Ra!" Ucap Reymon sambil mengatur nafasnya yang agak tersenggal-senggal.

"Cepetan bicara Rey. Aku sudah ada janji!" Zahira agak berdiri berjarak. Hatinya pun agak gelisah.

Tanpa diketahui keduanya ada seseorang yang sudah berdiri satu blok di depan mereka. Dia sedang menajamkan telinganya penuh curiga dan dada berdegub kencang. Perasaannya agak tidak enak melihat interaksi keduanya.

"Aku... berniat melamarmu Zahira!" Setelah mengumpulkan kekuatan Reymon langsung bicara to the point.

"Apa?" Zahira terlonjak kaget mendengar apa yang dikatakan Reymon. Gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba Reymon hendak melamarnya. Padahal mereka bari saja saling mengenal.

"Benar Zahira, aku serius. Aku ingin menikahimu." Reymon terlihat sangat serius.

"Jangan bercanda! Memangnya pernikahan itu main-main. Lagian kita baru saling kenal. Dan kita pun tidak saling jatuh hati bukan?" Mengerutkan dahinya. Padahal kemarin dia sempat memerlukan laki-laki untuk jadi pendamping hidupnya demi memenuhi permintaan abinya sebelum operasi. Tapi sekarang berbeda.

"Aku serius Zahira. Kalau kamu setuju, aku bersama keluargaku akan datang ke rumahmu hari ini juga." Reymon tidak mau menunda-nunda lagi keinginan untuk segera menikahi Zahira. Dia sudah membulatkan tekadnya apapun yang terjadi akan menikahi Zahira sebagai pendamping hidupnya ke depan.

"Gila ya! Aku tak bisa." Tolak Zahira hendak meninggalkan Reymon. Pikiran Zahira jadi kalang kabut ditodong Reymon seperti itu.

Masa iya aku harus menikah dua kali. Gila..

Zahira mengumpat dirinya sendiri dalam hati.

"Please Zahira aku mohon... Dengerin aku dulu!" Reymon hendak menarik tangan Zahira dan memohon pada perempuan itu. Dia sangat sedih jika ditolak mentah-mentah seperti ini.

Pluk

Tiba-tiba suara buku jatuh terdengar oleh keduanya yang membuat dada Zahira dan Reymon langsung melonjak ikut kaget.

Dan tak kalah kagetnya ketika suara sepatu detak demi detak seakan seperti bom waktu yang terdengar di telinga keduanya.

Dan jeder...

Mata keduanya langsung melebar ketika seorang laki-laki yang ditakutinya tiba-tiba ada di depan mereka.

1
Lady Orlin
kan ka arsel mulai2 ke zahira/Tongue/
Lady Orlin
mau juga donk aku sati mobil Ma😆😆
Lady Orlin
kerenn, semangat kak😁
Dody Arif
sdh mampir ya kakak..salam kenal kakak🙏
teti kurniawati: Terima kasih👍🙏
total 1 replies
budi artwork
semangat thor
budi artwork
lanjut thor...
budi artwork
jadi inget zaman kuli
budi artwork
seru
budi artwork
awal yang mengesankan
Selviana
Aku sudah mampir nih.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar)
teti kurniawati: oke...
total 1 replies
teti kurniawati
topp markotop
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!