Demi impian dan karirnya , Fira sudah sangat berusaha mencapai tujuannya tapi keadaan memang tidak berjalan semestinya . Setelah menyelesaikan kuliah S1 nya Fira mengalami insiden yang mengubah 180 derajat kehidupannya.
Ketika malam pesta wisuda mereka mahasiswa dari fakultas kedokteran menghampirinya untuk menyatakan cinta tapi Fira si gadis desa hanya menganggap itu candaan belaka . Fira dan lelaki ganteng itu hanyalah teman baginya tidak lebih dari itu apalagi jika sampai tahap untuk hubungan asmara , mereka sangat tidak cocok' ungkap Fira menolaknya.
Pesta itu terus berlanjut hingga kearah yang lebih ekstrim salah satu dari mereka ternyata membawa minuman keras dan itu beralkohol tinggi.
Tidak ingin ketinggalan oleh teman-temannya Fira pun ikut mencobanya. Ketika mereka sudah mabuk berat dah berhambus pulang Fira sedang tidak sadarkan diri dan terbaring disalah satu kamar hotel tempat acara mereka .
Tanpa tahu jika kamar itu sudah ada pemiliknya...
Happy Reading gaes !!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
Pagi harinya
"Bubu...
Bubu kenapa?, Bubu bangun! Ayo bangun bubu! Nana khawatir" panggilnya pada sang ibu.
Wanita yang masih larut dalam mimpinya itu terus saja berteriak memanggil nama Ghama, suaranya semakin lama semakin pelan. Mungkin Fira sudah letih dan lelah, tubuhnya juga mulai panas dingin. Panggilan Vina membuatnya seketika bangun.
Dia duduk, "Nana sayang jangan nangis.." ucapnya yang baru saja membuka mata. Fira mengusap air mata yang membasuh pipi gadis kecilnya.
"Jam berapa sekarang?" tanya dia ketika melihat matahari sudah mulai tinggi.
"Jam setengah 9 pagi Bu" sahut Vino melangkah masuk. Bocah kecil itu masuk ketika mendengar ibunya sudah tersadar.
"Kenapa kalian tidak membangunkan ibu.." keluhnya.
"Nana sudah dari tadi bangunkan bubu, tapi bubu tetap saja tidak bangun. Bubu terus-terusan manggil nama om Ghama, Nana khawatir .." ucap Vina memeluk ibunya.
Fira balas memeluk putrinya lalu beralih menatap Vino. Ibu dua anak itu ingin bertanya apakah yang di katakan Vina adalah kebenarannya, bahwa ia dalam tidurnya menyebutkan nama Ghama.
Vino menganggukkan kepalanya, "Bu, didepan ada Tante Syifa dan Tante Tina datang cari ibu. Katanya mau bertanya sesuatu..." ucapnya membuat Fira bangun.
Dengan tangkasnya Fira melangkah keluar kamar begitu pamitan dengan kedua anaknya. Dia menemui dua rekan kerjanya itu sembari menyapa mereka. Dia duduk di depan mereka.
"Fira kamu baik-baik saja?" tanya dua wanita cantik itu bersamaan.
"Aku baik-baik saja..." sahutnya.
"Kamu ganti nomor baru kah? Kenapa tidak bisa kami hubungi?" Tanya Syifa lagi yang diikuti anggukan Tina. Kedua wanita cantik itu sudah mencoba menghubungi Fira dari semalam, tapi nomor yang mereka hubungi sudah tidak aktif lagi.
Ketika semalam meeting proyek filmnya, Syifa dan Tina jadi tidak sempat menjenguk Fira. Pagi ini mereka menemuinya lebih awal akan tetapi ternyata Fira belum bangun. Padahal Vino sudah meminta mereka kembali lagi nanti, tapi dua orang itu nekat menunggunya.
"Iya, nomorku yang itu sudah kubuang" sahut Fira menganggukkan kepalanya. Sejak kabur dari cengkeraman Johan, Fira membuang kartu ponselnya untuk menghindari pelacakan Johan padanya.
"Kak Fira tadi itu anakmu yang kemarin operasi?" tanya Tina. Gadis cantik 24 tahun itu belum pernah melihat Vino, dia hanya tahu anak lelaki Fira mengalami kelainan ginjal sejak lahir. Dia juga tidak pernah membesuknya karena selalu saja tidak sempat. Pekerjaan sebagai desainer membuatnya harus terus berada diruangan tenang dengan banyak kertas dan memoles pensilnya.
"Iya" sahut Fira mengangguk.
"Dia mirip seseorang.... Tapi siapa ya? Aku lupa!" tuturnya membuat Fira dan Syifa menatapnya bersamaan.
"Aha! Dia mirip Tuan Ghama, matanya mirip sekali. Gaya rambutnya juga mirip, bukankah begitu.." celetuknya yang belum sadar tatapan tajam Syifa dan Fira menghunus kearahnya.
"Waaa.. Ada apa dengan kalian berdua, apakah aku salah bicara.." ucapnya menghindari mereka.
"Kamu tidak salah bicara, tapi jaga omonganmu. Vina belum tahu kebenarannya" Syifa menegurnya. Anggukan paham Tina mengakhiri pembicaraan mereka.
Keduanya hanya datang untuk menanyakan kondisi Fira, karena sudah tahu kondisi Fira yang baik-baik saja. Mereka berniat untuk pergi, tapi Fira menahan kepergian mereka karena memiliki sesuatu untuk dibicarakan dengan rekan sekaligus temannya itu.
...-...
Sementara itu, Ghama sudah kembali pulang menemui kedua orang tuanya atas permintaan Bisma. Anak kedua tuan Abra itu datang dengan persiapan yang matang. "Aku akan menikahi Fira" ucapnya membuat mereka semua tercengang.
"Memangnya Fira mau?" tanya Bisma membuatnya menghela nafas. Pasalnya Fira masih saja menolaknya.
"Belum tentu.." keluhnya.
Abra menatapnya serius, "Jika kamu memilihnya, lantas Eva bagaimana?" tanya Abra.
"Pa, percaya padaku dia bukan Eva" ucap Ghama dengan penuh keyakinan. Sejak pertama melihat Chika, lalu bertemu secara nyata. Ghama kini benar-benar yakin jika gadis itu bukanlah Eva yang dia cari, bukan juga cinta pertamanya.
"Papa jangan memberatkan Ghama" tegurnya menepuk bahu Abra. "Nak apa kamu yakin dengan keputusan mu?" sambung Tiwi bertanya pada putra keduanya.
"Aku yakin ma" kata Ghama menyahuti ucapan sang mama.
Terukir senyuman dibibir Tiwi. Ibu paruh baya itu sudah sejak lama menantikan keputusan seperti itu dari salah satu putranya. Tidak menyangka jika putra kedua yang selalu bertindak bodoh itu lah yang akan memberinya menantu pertama. Sedangkan Bisma masih saja tetap melajang.
Keputusan nekat yang diambil Ghama itu disambut hangat oleh keluarganya. Baik papa nya, mama nya hingga Bisma memberikan dukungan penuh untuk Ghama menaklukkan hati Fira.
...-...
Fira sudah selesai menceritakan keluh kesahnya pada dua teman dekatnya. "Bagaimana menurut kalian...? Apa dia benaran ingin bertanggung jawab atau hanya inginkan dua anakku saja?" tanya Fira.
Wanita itu menceritakan hal penting yang menyesakkan dadanya, Ghama si playboy yang terkenal itu berkata dengan wajah mengeluh membuat Fira sempat goyah. Bahkan bukan satu dua kali dia melihat tampang Ghama yang seperti itu.
"Kak Fira jangan tertipu, dia itu Ghama Dian Haryadi putra kedua pemilik Haryadi Group. Sifatnya yang playboy itu sudah terkenal dimana-mana, bahkan dia bisa menggandeng tangan wanita yang berbeda setiap satu bulan sekali..... Ya walaupun kadang ada rumor aneh" pungkas Tina bercerita.
"Pasti rumor tentang Ghama yang tidak tertarik dengan wanita" Syifa menimpali perkataan Tina.
Gadis 24 tahun tadi menganggukkan kepalanya, memang benar adanya jika perkataan Syifa itulah yang dia maksud.
"Aku juga bermimpi aneh" kata Fira mengundang tanya kedua rekannya itu. Mereka menatapnya menantikan Fira menceritakan mimpi yang dia maksudkan.
"Didalam mimpi itu, aku seperti dikelilingi banyak sekali gambaran anak kecil. Akan tetapi parasnya tidak terlihat olehku. Anak kecil itu terus-menerus memanggil Ghama.. Dan anehnya menurut Vina, akulah yang terus-menerus menyebut nama lelaki itu" Fira bercerita dengan lugasnya.
Dia ingin meredam mimpi itu, tapi karena terlanjur bercerita. Fira jadi jujur saja pada mereka tentang apa yang dia alami pagi ini. Menurutnya juga sangat tidak normal jika dia menyebut nama Ghama, lebih tidak normal lagi dengan mimpi anehnya itu. Dia tidak tahu siapa gadis kecil didalam mimpinya itu.
"Mungkin karena kamu terlalu memikirkan kejadian semalam" ucap Syifa mengesampingkan pikiran buruknya.
"Nah benar, mungkin saja begitu kak. Siapa tahu karena terlalu tidak ingin bersama dia, kak Fira jadi kepikiran cara untuk menolaknya. Sampai-sampai terbawa mimpi" ucap Tina yang menyetujui perkataan Syifa.
Mereka terus berbicara sampai getaran telfon Syifa membuat perhatian mereka teralihkan.
Drrt , Drrt
.......
...[32]...
ghama emang jodohmu dr kecil. coba selami hatimu. kmu bhkn cemburu ketika mendengar nama eva. 🥰
ini si ghama emang gk ngeliat vina kecil emng gk mirip eva. ros ama jordan jg gk ngeliat eva di diri vina.
ngaku..🥰🥰🥰 aheh bngt apartemennya gk kedap suara.
tetangga bersin aja kedengeran loh.... lha kalau berantem atau lgi mend*s*h gimana tuh.... gk bahaya th...??? 🤭🤭🙈