Hasrat Sang Kaka Tiri

gengs Sepeti biasa aku up 3 bab ya. X ini 6 bab di jadiin jadiin satu jadi panjang banget, seperti biasa komen 100 ke atas ya.

“Matiiiii saja, kau matiiii ....” Teriak Joseph dia terus menginjak-injak punggung Kalindra yang sudah tidak sadarkan diri

Joseph benar-benar melampiasan amarahnya dengan menghajar Kalindra secara membabi buta..Sedangkan Kalindra. Sedari tadi Kalindra tidak melawan, lelaki itu tahu yang memukulinya adalah kakak Gueen dan dia sama sekali tidak berniat untuk melawan ataupun menghindar, dia membiarkan tubuhnya dihajar oleh Joseph.

“Joseph cukup!” Zico langsung menarik lengan Joseph karena ia melihat Kalindra sudah terkapar di lantai dengan bersimbah darah.

“Lepas, Dad. Diaa harus matiii!” teriak Joseph, dia melepaskan cengkraman ayahnya, tapi tidak bisa karena Zico memegang tangan Joseph dengan keras, membuat Joseph berteriak. Hingga pada akhirnya Zico melepaskan tangan sang putra ketika Joseph sudah terlihat sedikit tenang.

“ Kaka!" panggil Soraya ketika Joseph dan Zico memutuskan untuk pergi dari apartemen Kevin, meninggalkan Kevin dan Kalianda yang sama-sama tidak sadarkan diri.

“Daddy, Kakak tolong jangan tinggalkan aku di sini, tolong aku tidak mau tinggal di sini,” ucap Soraya yang terus mengulangi ucapannya, dia di Landa kepanikan ketika wajah Ayah dan kakanya menatapnya dengan benci.

Zico langsung menghempaskan tangan Soraya. “ Jangan pernah berani datang lagi ke rumah kami.” Ucapan Zico bagai petir yang menyambar Soraya, dia tidak menyangka ucapan semacam ini akan keluar dari laki-laki yang pernah dia panggil Ayah.

“Daddy!” Panggil Soraya, dia menatap Zico dengan tatapan memohon, berharap Zico mau membawanya, tapi Zico sudah terlalu marah karena kelakuan keluarga Kevin.

Terlebih lagi Amarah Zico semakin memuncak ketika mengetahui apa yang terjadi pada Gueen, di mana Gueen di perlakukan buruk dan dihajar oleh kalindra dan juga Zico marah ketika tau bahwa Kevin pernah meninggalkan Gueen, beruntung ada Salsa dan Nino yang mau menampung Gueen.

Jika tidak ada Nino dan Salsa mungkin Gueen akan kebingungan dan tidak tahu akan pergi ke mana.

Setelah menghempaskan tangan Soraya, Zico pun langsung pergi, sedangkan Joseph masih berdiri di tempatnya, lalu menatap Soraya.

“Kakak!" Panggil Soraya, tatapan Soraya menatap Zico dengan tatapan memohon.

“Aku bukan kakakmu. Jangan pernah panggil aku kakak, semua yang kau dapatkan akan dicabut dan jangan pernah membawa apapun dari rumah karena itu semua milik Gueen.” Setelah mengatakan itu, Joseph pun juga ikut menyusul Zico keluar dari apartemen Kevin dan pada akhirnya, tubuh Soraya ambruk di lantai dia meraung kemudian menangis sejadi-jadinya. Sungguh ini bagai neraka untuk wanita cantik itu.

Setelah beberapa saat berlalu, Soraya langsung bangkit dari lantai, kemudian dia berjalan ke arah dalam dengan langkah yang sangat pelan ,hingga tatapannya menatap Kalindra dan juga Kevin yang sedang terbaring di lantai tidak sadarkan diri.

Lagi-lagi tubuh Soraya ambruk di lantai, dia kembali menangis meratapi semuanya. Tapi inilah hal yang harus Soraya tanggung karena dulu neneknya begitu jahat mengambil kehidupan Gueen.

***

Josep mobilnya dengan kecepatan sedang, lelaki itu memajukan mobilnya untuk pergi ke rumah sakit bersama sang ayah.

“Joseph, Daddy akan membuat konferensi pers dan mengumumkan tentang Gueen dan juga tentang Soraya. Daddy tidak ingin semua Soraya masih terkoneksi dengan keluarga kita," ucap Zica tiba-tiba membuat Joseph menoleh.

“Hmm, Dad. Itu ide yang bagus. Aku juga sudah mengatakan dia tidak boleh membawa apapun, tapi aku akan membuang semua barang-barang Soraya. Aku tidak ingin ada jejak wanita itu di rumah kita," jawab Joseph.

****

Tubuh Gueen masih menegang, jujur sekarang Gueen bingung dengan apa yang dikatakan oleh wanita yang kemarin mengusirnya. Dan Gueen malah berpikir wanita ini gila karena terus mengatakan dia adalah putrinya.

“Nyo- Nyonya!” pada akhirnya Gueen memberanikan diri berbicara, karena dia merasa tangannya sangat nyeri. Terlebih lagi Helmia memeluknya dengan sangat erat, hingga dia sedikit kesulitan untuk bernafas dan ketika mendengar suara Gueen, Helmia langsung tersadar, wanita itu langsung menegakkan tubuhnya tatapan keduanya saling mengunci dan ketika melihat Gueen jantung Helmia berdetak dua kali lebih cepat, dadanya terasa tertikam ketika melihat iris mata putrinya yang menatapnya dengan bingung..

“Nyo-Nyonya! Maafkan Aku jika kemarin aku menempati apartemen kak Joseph,” ucap Gueen dia malah berbicara seperti itu dan dengan cepat, Helmia menghapus air matanya. Lalu setelah itu dia langsung menarik kursi, kemudian mendudukkan diri di samping brangkar. Lalu, menggenggam tangan Gueen, dan itu membuat Gueen kembali di Landa kebingungan.

“Nyonya!” panggil Gueen lagi. Tatapan mata Gueen seolah meminta jawaban tentang sikap aneh Helmia.

Helmia menunduk, dan tiba-tiba tangis wanita itu kembali pecah apalagi ketika tanpa sengaja dia melihat masih ada bekas cambukan yang di lakukan oleh kalindra.

Belum Helmia menjawab, pintu ruang rawat Gueen kembali terbuka, hingga Helmia dan Gueen menoleh ke arah pintu dan ternyata yang datang adalah Zico dan Joseph, keduanya baru saja sampai dan lagi-lagi Gueen dibuat heran ketika melihat Zico, karena sosok Zico sungguh asing berbeda ketika dia melihat Joseph, tentu saja karena keduanya sudah saling mengenal dan ketika Zico mendekat, Helmia langsung bangkit dari duduknya kemudian dia menghampiri Zico dan menangis di hadapan suaminya, membuat Gueen benar-benar bingung dengan situasi ini, dia pikir keluarga ini menyasar datang ke ruang rawatnya.

.

“kak!” Panggil Gueen dengan suara pelan, sehingga Joseph menoleh, dia hanya bisa tersenyum samar ketika melihat Gueen, dia tahu kebingungan macam Apa yang dirasakan oleh adiknya dan tak lama Nino pun masuk ke dalam ruang rawat.

“Permisi!” kata Nino hingga semua langsung menoleh, begitupun dengan Helmia yang melepaskan pelukannya dari Zico.

“Bisa kalian keluar dulu saja, biar aku yang menjelaskan pada Gueen,” ucap Nino. Akan terlalu aneh jika Gueen mendengar semuanya dari mulut Helmia, Josep ataupun Zico, hingga dia yang harus maju .

.“Tidak, aku tidak mau keluar," ucap Helmia, tapi Zico langsung membawa Helmia untuk keluar dan membiarkan Nino berbicara dengan Putri mereka.

Nino menarik kursi kemudian menundukkan diri di sebelah berangkar, lalu menatap Gueen.

“Kau pasti bingung kan dengan apa yang terjadi?” tanya Nino, hingga Gueen mengedipkan matanya pertanda mengiyakan ucapan lelaki itu.

“Paman ingin menjelaskan sesuatu. Dan paman tau kau akan terkejut, tapi paman mohon kendalikan dirimu jika kau sudah tahu yang sebenarnya," ucap Nino Walaupun dia yakin Gueen pasti akan sangat terkejut dengan kenyataan bahwa dia ditukar.

”Ce-cepat katakan paman?” titah Gueen dengan suara yang pelan. Mata wanita itu sudah berkaca-kaca. Sebab, dia yakin pasti dia akan mendengar hal yang menyakitkan.

Nino Menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, kemudian dia menatap ke arah Gueen, lalu menggenggam tangan wanita itu

“. Gueen ....” Pada akhirnya Nino pun men jelaskan semuanya tanpa ada yang terlewat.