Zoya Antagonist Girl.

...☠️☠️☠️...

Berbeda dengan Zoya yang baru saja mendapat serangan , Alvaz kini sudah tiba di tempat yang tertulis di kertas.

Alvaz menghentikan motornya tidak terlalu jauh dari tempat tersebut.

Dari luar terlihat seperti gedung usang yang di jaga oleh beberapa orang .

"Apa bunda beneran ada disini ?! Tapi tempat apa ini ?!" gumam Alvaz.

Dengan perlahan dia mulai berjalan untuk menghindari para penjaga .

Langkahnya terhenti saat melihat sosok ayahnya sedang berdiri di samping pintu , Alvaz dapat mendengar pembicaraan mereka.

"Kenapa anak itu belum datang juga ?! Apa kalian sudah melaksanakan apa yang saya minta ?!" ujar Pramudya marah.

"Sudah tuan ,saya rasa anak tuan sudah berada di perjalanan.!" jawab bodyguard tersebut.

"Ck ! Kalian jaga wanita itu jangan sampai lolos !" perintah Pramudya.

"Baik tuan. !"

Pramudya pergi dari sana , melihat hal itu Alvaz kembali melanjutkan jalan nya melewati semak-semak.

Dia berhasil menemukan pintu belakang yang tidak di jaga dengan ketat ,hanya ada dua penjaga di sana .

Alvaz mengambil ponsel dan menghubungi Naufan serta Bima , dia juga mengirim searlock . ! Alvaz hanya berjaga-jaga jika terjadi sesuatu padanya.

Alvaz memakai topi dan juga masker nya ,dia mengendap-endap menghampiri penjaga tersebut.

TAP.! TAP.! TAP.!

SREETT .! KREEK .!

BUGH .!BUAAK.! KREEEK.!

Alvaz berhasil melumpuhkan dua penjaga tersebut , dia membuka pintu dan memasukinya.

Begitu sampai di dalam Alvaz tidak menemukan bundanya ,dia mulai mencari ke ruangan lain namun dia malah menemukan ruangan senjata yang sangat lengkap .

Alvaz mengernyit heran dia tidak menyangka jika gedung yang terlihat tua di luar ternyata memiliki fasilitas luar biasa di dalamnya.

"Siapa sebenarnya dia ?! Kenapa dia bisa punya senjata selengkap ini ?!" ujarnya heran ,dia tidak tau pekerjaan apa yang ayahnya lakukan selama ini.

Alvaz meneliti satu persatu senjata tersebut ,sampai akhirnya dia mengambil satu untuk berjaga-jaga ,dia merasa gedung ini merupakan sebuah markas .

Senjata yang Alvaz ambil.

Alvaz kembali melanjutkan jalan nya , rasa lelah tidak dia hiraukan dia hanya ingin melihat bundanya dalam keadaan baik-baik saja.

Cklek .!

Alvaz membuka pintu lain nya namun tidak ada bundanya sama sekali .

Tak ingin membuang waktu ,Alvaz kembali melanjutkan jalan nya namun di tengah jalan dia melihat beberapa penjaga berdiri di depan pintu yang berada cukup dekat dengan dirinya.

'Apa bunda di sana ?!' gumam nya.

Dia harus mengalihkan penjaga di sana agar bisa masuk , akhirnya Alvaz melempar balok yang dia bawa dari ruangan sebelah saat mengambil senjata .

PRAAAANGG !

Balok tersebut berhasil mengenai kaca hingga menimbulkan suara nyaring , penjaga yang tadi berbondong-bondong pergi menuju suara tersebut .

Saat itu juga Alvaz memasuki ruangan itu ,dan benar saja dia melihat bundanya terikat dengan rantai di kedua tangan nya , Alvaz juga melihat lebam di wajah serta kaki dan lengan bundanya.

" B-bunda." panggil Alvaz lirih.

Dia berjalan menghampiri bundanya yang terkulai lemas.

" Bun." Alvaz memegang wajah lebam bundanya .

Perlahan kedua netra bundanya terbuka ,dia terkejut melihat putranya ada di depan nya.

" Sayang kamu ngapain di sini ?!" ujar bunda terkejut.

"Aku mau jemput bunda ." lirih Alvaz tatapan matanya yang menjadi sayu saat melihat lengan bundanya yang biru-biru terlihat seperti bekas pukulan.

" Pergi sekarang nak , kamu nggak boleh ada di sini !" ujar bunda.

Alvaz menggeleng pelan. " Ayo pergi bareng bun ,aku nggak akan ninggalin bunda .!"

"Al dengerin bunda , kamu harus keluar dari sini nak , mereka mengincar kamu .!"

" Aku tau ,kita harus keluar sama-sama bun ,maku nggak akan biarin mereka lukain bunda lagi." jawab Alvaz.

Dia melihat rantai yang melilit tangan bundanya , Alvaz bergegas mencari kunci di sana dia yakin kunci tersebut tidak jauh dari tempat bundanya.

Benar saja kunci itu terletak di lemari kaca yang berisi belati dan juga kapak.

Alvaz bergegas membuka rantai yang ada di tangan bundanya.

KLEK.! KLEK.!

Setelah selesai ,Alvaz memapah bundanya keluar dari ruangan tersebut sebelum para penjaga datang dan menangkap mereka kembali.

" Bunda bisa jalan ?! Atau mau aku gendong ?!" ujar Alvaz.

" Bunda masih kuat Al ." jawab bunda dengan tersenyum lembut.

Alvaz mengangguk mereka berhasil keluar dari ruangan tersebut ,Alvaz menghela nafas berat dia harus yakin bisa keluar dari sana dengan selamat.

" Ayo bun.!" ajak Alvaz yang di angguki bunda.

Mereka berjalan menyusuri lorong yang terasa sangat panjang , untung saja tidak ada penjaga.

DRAP.! DRAP.! DRAP.!

Mereka mempercepat langkahnya , sayangnya saat di pertengahan mereka bertemu dengan penjaga.

"PENYUSUP !" teriak penjaga tersebut membuat Alvaz panik.

" Sial.! Bun lari bun ." perintah Alvaz .

" Tapi nak -"

" Lari bun ,aku bakal nyusul cepet bun ." perintah Alvaz.

Drap.! Drap.! Drap.!

Bunda berlari dengan tertatih-tatih sesuai perintah putranya , melihat bundanya sudah pergi Alvaz mulai menyerang mereka.

DUAAKK !

BRAAKK.!

Alvaz menendang salah satu di antara mereka hingga menabrak tembok.

Perkelahian tak seimbang berlangsung cukup sengit , Alvaz melawan mereka dengan brutal.

BUGH ! BUGH ! BRAAK.!

SRING ! SRING ! BUAAK .!

" Hosh... Hosh.. "

Alvaz ngos-ngosan jumlah mereka terlalu banyak sedangkan Alvaz sendirian .

Dia menatap mereka dengan tajam , Alvaz tak tau organisasi apa yang menaungi mereka namun Alvaz yakin akan satu hal , bahwa mereka semua sudah terlatih.

" TANGKAP DIA SEKARANG !!" perintah ketua penjaga tersebut.

DRAP.! DRAP.! DRAP .!

Alvaz berlari untuk mengulur waktu agar bunda nya bisa berlari lebih jauh.

DOR .! DOR .!

Tiba-tiba mereka menggunakan senjata , Untungnya dia berhasil menghindar .

Alvaz berbelok dia bersembunyi di balik tembok , dia melihat para penjaga juga ikut berhenti saat itu juga Alvaz mulai menembaki mereka.

DOR .! DOR.! DOR.!

TRATATATA.!

SRINGGGG.!

JLEB.!

Tak hanya peluru yang mereka berikan pada Alvaz tapi juga belati yang hampir mengenai mata Alvaz.

" Bajingan !! " Gumam Alvaz.

Alvaz kembali menembaki mereka tanpa henti , hingga dia bisa menumbangkan mereka semua .

Alvaz bergegas menyusul bundanya , di sisi lain bunda Alvaz sudah berada di luar gedung dia bersembunyi di balik pohon untuk menunggu putranya.

DRAP.! DRAP.! DRAP.!

Bunda Alvaz melihat banyak pria berbadan besar dengan senjata di tangan mereka yang baru saja memasuki gedung.

" Tuhan selamatkan anak saya !" ucap bunda dengan cemas.

Suara tembakan saling bersautan di dalam gedung membuat bunda semakin cemas.

Setengah jam berlalu akhirnya dia melihat putranya keluar dari gedung dengan kondisi yang cukup parah.

Tap.! Tap.! Tap.!

" Al kamu -" lirih bunda berderai air mata.

Alvaz tersenyum . "Aku nggak papa bun."

"Kita harus pergi sekarang bun.!" ajak Alvaz.

Mereka berdua kembali berjalan menjauh dari gedung ,sayangnya pelarian mereka ketahuan oleh ayahnya .

"TANGKAP MEREKA BERDUA !! JANGAN BIARKAN MEREKA KELUAR DARI SINI !" perintah Pramudya .

"Baik tuan !"

Para bodyguard bergegas menyusul Alvaz dan ibunya yang belum jauh dari sana.

...__________________...

Di sisi lain Naufan dan bima yang baru saja mendapat pesan dari Alvaz segera mempersiapkan diri mereka .

Meski lelah dan baru saja mereka sampai di basecamp ,mereka harus menemui Alvaz mereka paham jika Alvaz mengirim pesan dan lokasi maka bisa di percaya jika dia berada dalam hal sulit.

"Apa perlu kita kasih tau Zoya ?!" ujar Bima.

"Jangan ! Dia baru aja bantu kita dia pasti cape mending kita jalan sekarang , bawa anak-anak semua !" perintah Naufan.

Bima mengangguk , dia meminta anggota Alaska untuk bersiap tak hanya itu Leon dan Lion juga sudah mencari dimana lokasi Alvaz berada.

" Siapkan senjata kalian !! Kita nggak tau bahaya apa yang ada di sana !! Dan ingat selalu waspada." ujar Naufan yang di angguki seluruh Anggota Alaska.

Leon dan Lion yang sudah mengantongi alamat dan rute jalan tercepat , kini menghampiri Naufan.

" Bang kita bisa sampai kesana dalam waktu tiga puluh menit ." ucap Leon.

Naufan mengangguk . " Apa kalian sudah siap semua ?!"

Mereka semua mengangguk , Naufan mengambil pistol dan memasukan nya ke dalam jaket.

" Kita berangkat sekarang.!"Ujarnya dan beranjak keluar dari basecamp.

Sanggupkah mereka membantu Alvaz sebelum terlambat ?!

Hy gaes ktemu lg nih😁 nggk bosen² aku mau ngucapin mksh buat kalian semua yg udh dukung aku hehe .

...See you next time........