NovelToon NovelToon
Menjadi Simpanan Om Davendra

Menjadi Simpanan Om Davendra

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Romansa
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lyaliaa

(35 Bab)
Allea, yang biasa dipanggil Lea adalah seorang siswi kelas 3 SMA. Awalnya dia bukan anak nakal, dia hanya anak manja yang selalu dapat kasih sayang kedua orangtuanya. Dia berasal dari keluarga kaya raya. Namun tak ada yang abadi, keluarga cemaranya hancur. Ayah dan ibunya bercerai, dan dia sendirian. Sepertinya hanya dia yang ditinggalkan, ayah—ibunya punya keluarga baru. Dan dia? Tetap sendiri..
Hingga suatu ketika, secara kebetulan dia bertemu dengan seorang pria yang hampir seumuran dengan ayahnya. Untuk seorang siswi sepertinya, pria itu pantasnya dia panggil dengan sebutan om, Om Davendra.
Dia serasa hidup, dia serasa kembali bernyawa begitu mengenal pria itu. Tanpa dia sadari dia telah jauh, dia terlalu jauh mendambakan kasih sayang yang seharusnya tidak dia terima dari pria itu.
Lantas bagaimana dia akan kembali, bagaimana mungkin ia bisa melepaskan kasih sayang yang telah lama hilang itu...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyaliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

Monica berdiri di ambang pintu kamar hotel itu, napasnya tercekat. Tangannya mengepal begitu kuat hingga kukunya hampir melukai telapak tangannya sendiri. Pemandangan di depannya serasa menyayat hatinya seperti bilah pisau yang tajam. Davendra—Allea?

Semua yang selama ini ia ragukan, ia pertanyakan, akhirnya terjawab dengan begitu brutal di hadapannya.

Sudah berapa lama?

Matanya bergerak ke arah gadis yang berdiri di samping suaminya. Allea, yang selama ini dia anggap sebagai anaknya seperti hal nya Deon. Dan dia bahkan berfikir jika Deon dan Allea berpacaran. Tapi? Semua anggapannya begitu salah. Sangat salah dan melenceng cukup jauh.

Apakah sejak di pantai 2 tahun lalu, atau sejak makan malam 3 tahun lalu..? Sejak kapan? Siapapun, beritahu aku..

Monica mengalihkan tatapannya pada suaminya, yang kini tampak seperti patung, membeku dengan rahang mengeras.

“Ini bukan mimpi, kan?” bisiknya.

Deon masih berdiri tegak di hadapan pria itu, tubuhnya juga ikut menegang karena dia juga merasa bersalah tentang perselingkuhan pamannya dan Allea. Karena dia sudah tahu sejak dua tahun lalu tapi tak mengatakan apapun pada Bibinya, Monica.

Tepat saat Davendra sering mengunjungi Allea, awalnya Deon mengira jika pamannya juga akan mengunjungi nya. Tapi ternyata tidak, bahkan saat dia menunggu. Pria itu tak pernah membunyikan bel apartemennya sekalipun.

Jelas kedatangan pria itu bukan untuknya. Hal itu membuatnya menyelidiki lebih lanjut. Sampai akhirnya dia tidur dengan Allea setahun lalu dan sejak saat itu hubungan mereka semakin dekat dan Allea menceritakan semuanya.

Beralih dari kedua pria itu, Allea justru tampak goyah. Wajahnya menjadi semakin lebih pucat seiring waktu berlalu.

“Aku bisa menjelaskan,” suara Davendra serak, entah karena rasa bersalah atau karena amarahnya yang tertahan. Dia melepaskan pergelangan tangan Allea dari genggamannya dan mulai berjalan mendekati Monica.

Plak!

Satu tamparan keras mendarat di pipi pria itu saat dia berada tepat di depan istrinya.

“Kau bajingan,” suaranya bergetar, matanya semakin berkaca-kaca. “Aku kira selama ini, aku hanya berpikir berlebihan. Tapi ini, kau bahkan membawanya ke hotel? Davendra..! dia seumuran dengan Deon..”

Davendra mendesis, meraba pipinya yang terasa berdenyut akibat tamparan istrinya. Namun sebelum ia sempat berbicara, suara jatuh terdengar keras dari belakang mereka.

Semua menoleh.

Allea. Gadis itu kehilangan keseimbangannya dan tidak sadarkan diri.

“Lea!” Deon dengan cepat menangkap tubuhnya sebelum ia benar-benar menghantam lantai.

Monica terdiam, matanya membelalak. Ada sesuatu dalam dadanya yang terasa sesak saat melihat gadis itu terkulai lemas di pelukan keponakannya.

“Bawa dia ke rumah sakit,” katanya cepat, suaranya kini jauh lebih stabil dibandingkan dengan beberapa saat yang lalu.

Deon tak menunggu perintah kedua. Ia langsung mengangkat tubuh Allea dan bergegas keluar kamar, diikuti oleh Monica yang masih menggenggam tasnya erat.

Sementara itu, Davendra berdiri diam di tempatnya. Rahangnya mengeras, matanya tertuju pada Allea yang kini menghilang di balik pintu, hanya melihat dan tak bisa melakukan apapun.

Sial.

**

Rumah sakit terasa sunyi meski orang-orang berlalu-lalang di lorong. Monica duduk di sofa dalam ruang rawat VIP, kedua telapak tangannya menyatu begitu erat, berharap jika Allea akan baik-baik saja. Untuk sementara ini, dia tidak akan melibatkan wanita itu.

Matanya terarah pada Allea yang terbaring di tempat tidur, wajahnya pucat, selang infus terpasang di lengannya. Gadis itu masih belum sadar.

Berapa lama hubungan mereka berlangsung? Sejak kapan semua ini dimulai? Pertanyaan itu kembali muncul di kepalanya.

Ingatan Monica kembali ke tiga tahun lalu, saat ia mulai merasa ada yang berbeda dengan Davendra. Suaminya mulai lebih sering pergi dan jarang berada di rumah alasan pekerjaan meskipun akhir pekan. Ia tak pernah curiga, ia pikir mungkin Davendra hanya sibuk.

Lalu saat hari kelulusan Deon, dua tahun yang lalu. Saat itu, Davendra melirik ke arah lain selain Deon. Dia melirik seorang gadis, namun saat itu dia juga melihat orang yang dikenalnya. Pak Zean dan istrinya, Gea.

Sehingga, dia juga mengabaikannya, Monica menganggap itu hanya perasaan sensitifnya saja. Tapi kini, potongan-potongan puzzle itu mulai tersambung.

Monica mengeratkan genggamannya. Dan hampir dua tahun terakhir ini, ia mendapati keberangkatan Davendra ke AS setiap beberapa bulan sekali dari sekretaris nya saat dia berkunjung ke kantor pria itu. Awalnya ia pikir itu murni urusan bisnis atau kunjungan kepada Deon, tapi sepertinya dia salah.

Sejam yang lalu, Deon menghubunginya secara mendadak, menyuruhnya datang ke hotel dengan alasan Davendra yang memintanya.

Dan semua nya terungkap...

“Kenapa kau masih disini?” suara dingin Monica terdengar, memecah keheningan.

Davendra berdiri tidak jauh darinya, tangan pria itu mengepal.

“Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Sayang, aku bisa menjelaskannya,” sahutnya mencoba meraih tangan istrinya.

Monica langsung menepis tangannya. “Tentu saja tidak!” suara Monica meninggi. “Karena ini gila! Kau tak perlu menjelaskan apapun!" Monica sempat diam sejenak sebelum melanjutkan, "kau sudah tidur dengannya?”

Keheningan merayapi ruangan itu. Davendra hanya diam tak menjawab, kesunyiannya membuat Monica mengambil kesimpulan sepihak, wanita itu tersenyum sinis. Bingo. Tebakannya benar.

“Apa begini cara kau menepati janji padanya?” Monica mendekat, matanya menyipit— “dengan meniduri putrinya?” lanjutnya.

Davendra membeku. Wajahnya gelap, tapi Monica bisa melihat jelas reaksinya. Monica menggeleng pelan, perih merayapi dadanya. Bukan tentang hubungannya dengan Davendra , tapi tentang seseorang di masa lalu. "Viona tak akan pernah memaafkan mu, aku pastikan itu."

Tubuh Davendra menegang saat nama itu disebut.

“Viona.., aku..,” desis Davendra, suaranya terdengar frustrasi. Davendra meremas rambutnya, matanya penuh tekanan melirik sekilas ke arah Allea.

“Kita sudah selesai,” kata Monica tegas.

Davendra langsung menatapnya, seakan tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. “Apa?”

“Aku ingin bercerai,” lanjut Monica tanpa ragu. “Dan mulai sekarang jangan pernah berfikir untuk mendekati nya. Aku tidak akan membiarkanmu merusak hidup Allea lebih jauh.”

Tanpa menunggu jawaban, Monica mengambil tasnya dan berjalan keluar ruangan, meninggalkan pria itu sendirian. Namun sebelum ia benar-benar pergi, ia melirik sekilas ke arah Allea yang masih terbaring diam.

"Deon, tolong jaga Allea," pintanya pada Deon yang sedari tadi menguping di balik pintu.

Deon mengangguk paham, namun sebelum Monica berjalan lebih jauh dia menahannya. "Bibi, maaf...," ucapnya lembut dan dalam.

"Deon.. Kau sudah melakukan hal yang benar, aku harusnya berterimakasih padamu.."

"Tapi kalian—bibi.." kalimat terpotong, berat rasanya bagi Deon untuk melanjutkan ucapannya.

"Aku baik-baik saja," senyum tipis Monica menjadi penutup pembicaraan singkat mereka. Wanita itu bergegas pergi.

...----------------...

1
sunshine wings
Apa benar anaknya Deon? 🤔🤔🤔🤔🤔
sunshine wings
😭😭😭😭😭
Siti Amyati
serakah ,TPI tetep kalah semuanya pergi kasihan
Jung Hasanah
ribet allea. paling bener sama deon
Jung Hasanah
Deon ini pria yg sangat langka
Jung Hasanah
bingung kan
allea cocok sama davendra tp jg cocok sm deon
sunshine wings
Duh aku kepikiran author..
Gimana caranya Om Darendra menjaga dan melindungi Allea seperti janjinya pada Viona sedangkan dia sendirilah yg memakainya..
Rangkaian puzzle² ini masih blom bisa disusun.. huh!
sunshine wings
Gimana bilangnya ya.. akan sampe kemana hubungannya Om Dav sama Lea?
sunshine wings
Luar biasa
Elvinzam 2322
lanjut kak upnya tambah banyak lgi 🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!