100 tahun yang lalu, seorang wanita bernama Xia Lin Yao, wanita yang memiliki banyak bakat, bahkan memiliki perguruan yang begitu besar. Pada suatu hari beberapa pembunuh bayaran berhasil menyelinap ke dalam perguruannya, saat dia sedang bermeditasi. Dan dia pun berhasil di tangkap oleh mereka.
Namun saat berhadapan dengan orang yang memerintahkan pembunuh bayaran itu, dia meledakan diri untuk membunuh semua musuhnya, dan saat dia terbangun, dia sudah berada dalam tubuh seorang wanita yang begitu lemah.
"Dimana aku? Kenapa aku berada di dalam tubuh wanita yang lemah ini?
**
Jangan lupa untuk mendukung cerita Xia Lin 😊😊
Dan di mohon untuk tidak melakukan plagiat pada karya orang lain. Terima kasih 🙏😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xialin12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab #26
"Anak tidak tahu balas budi! Beraninya melawan ku hanya karena dia mendapat dukungan dan pelindungan dari keluarga Xiao." Ucap perdana menteri Liu dengan keras.
Saat ini terdengar isi di luar rumahnya, jika keluarga Liu telah mengusir Lin Yao dan ibunya. Dan mereka terpaksa tinggal di dalam paviliun milik keluarga Xiao.
Kabar itu tentu membuat perdana menteri Liu menjadi sangat marah, karena nama baik keluarga Liu menjadi bahan perbincangan semua orang di dalam ibu kota.
"Tuan, tolong tenangkan diri tuan. Meskipun ini adalah perbuatan Lin Yao, tetapi dia adalah putri tuan, dan nyonya Liu pasti akan melindunginya sebagai ibu dan istri tuan." Ucap selir Qian menciba memperburuk suasana.
"Ibu? Istri? Dia tidak pantas menyandang gelar itu! Dia sama sekali tidak bisa mengajari putrinya dengan baik, dan bahkan dia tidak pernah mau mendengarkan apa yang aku katakan padanya!"
Selir Qian yang takut di depan perdana menteri Liu, secara diam-diam tersenyum. Dia tentu bahagia mendengar apa yang perdana menteri Liu katakan itu.
"Tetapi kita tidak bisa melakukan apapun kepada mereka, tuan. Mereka adalah istri dan anak tuan, jika kita melakukan sesuatu, orang-orang pasti akan....."
"Diam! Mereka sudah membuat keluarga ini malu, apakah masih pantas menjadi anak dan istriku?"
Selir Qian tercengang, walaupun dia menginginkan perdana menteri Liu bercerai dengan nyonya Liu, namun jika hal yang selama ini dia inginkan akan begitu cepat dia dapatkan, tentu saja membuatnya terkejut dan juga bahagia.
Usahanya selama ini merayu dan menghasut perdana menteri Liu tidak sia-sia. Karena akhirnya dia akan menggantikan posisi nyonya Liu di dalam kediaman Liu itu.
"Tu.... Tuan, apa yang anda katakan? Anda... Anda tidak boleh seperti itu kepada mereka tuan, bagaimana pun mereka adalah keluarga Liu ini." Ucap selir Qian berpura-pura mengasihani Lin Yao dan ibunya.
"Cukup! Kau sudah terlalu baik pada mereka berdua. Bahkan mereka saja tidak pernah menghargaimu."
Selir Qian yang mendengar itu segera berpura-pura menyeka air matanya dengan sapu tangan yang selalu dia bawa.
"Tuan, jika mereka tidak pernah menghargai ku juga memang pantas, karena aku hanyalah selir tuan di kediaman ini. Posisiku bahkan hampir sama dengan para pelayan disini." Ucap selir Qian seraya terisak di depan perdana menteri Liu.
"Siapa yang berkata jika posisimu di kediaman ini sama seperti seorang pelayan? Lancang sekali!"
Sekir Qian tersenyum melihat kemarahan perdana menteri Liu pada Lin Yao dan ibunya.
"Teruslah marah kepada dua wanita tidak berguna itu, agar kau lebih cepat menceraikan Xia Li Wei itu, dan menjadikan aku sebagai nyonya Liu disini."
...----------------...
Esok harinya di paviliun, Lin Yao sudah bersiap sejak pagi-pagi sekali untuk pergi secara diam-diam ke pegunungan untuk mencari bahan obat terbaik di dalam hutan.
Lin Yao sengaja pergi dengan cara seperti itu, karena jika dia mengatakannya pada nyonya Liu, pasti tidak akan di perbolehkan.
"Baiklah, semuanya sudah siap. Suratnya akan aku letakan disini saja, agar saat Feng Ying datang, dia bisa langsung melihatnya." Ucap Lin Yao.
Setelah Lin Yao siap, dia keluar dari dalam kamarnya lewat jendela dengan pelan, agar tidak ada yang mendengarnya.
Sambil membawa tas kecil di punggungnya, Lin Yao pergi meninggalkan paviliun dan berjalan menuju pegunungan itu.
"Baiklah, aku akan membeli sedikit makanan untuk aku makan di perjalanan nanti." Ucap Lin Yao yang sudah berada di luar paviliun.
Lin Yao, wanita yang berenkarnasi dari 100 tahun yang lalu itu tentu tidak takut pergi ke pegunungan sendirian. Karena saat di kehidupannya yang dulu, dia telah melalui banyak hal di dalam hutan yang di penuhi dengan hewan buas. Jadi, di kehidupan yang sekarang, dia menganggap seperti kembali pada kehidupan dia di 100 tahun silam.
Setelah membeli beberapa makanan, dan juga air di dalam wadahnya sudah terisi. Lin Yao pergi ke arah pegunungan dengan cepat. Karena dia tidak mau saat matahari telah terbit, dia masih berada di dalam ibu kota.
"Jika saja ilmu meringankan tubuhku bisa aku gunakan di kehidupan ini. Aku pasti tidak perlu berjalan dengan cepat seperti ini, untuk bersaing dengan matahari yang akan terbit." Ucap Lin Yao yang berjalan dengan cepat.
Perjalanan yang akan Lin Yao tempuh cukup jauh, jika dia tidak berangkat sangat pagi. Selain tidak akan di perbolehkan oleh nyonya Liu, dia juga akan sampai di dalam hutan tengah hari, dan tentu itu akan membuat bahan obat yang ada di dalam hutan menjadi layu saat di petik.
Sementara itu Feng Ying yang datang ke dalam kamar Lin Yao untuk membangunkan nona mudanya itu terkejut, saat mendapati Lin Yao sudah tidak berada di dalam kamar.
Dan di atas meja, Feng Ying menemukan satu lembar surat. Setelah membaca surat yang ternyata dari Lin Yao, Feng Ying segera berlari ke kamar nyonya Liu.
"Nyonya, nyonya. Ini gawat nyonya." Ucap Feng Ying yang berlari dengan rasa khawatirnya.
Bibi Hong, pelayan setia nyonya Liu melihat Feng Ying berlari ke arah kamar nyonya Liu.
"Feng Ying, apa yang terjadi, kenapa kau begitu tergesa-gesa datang ke kamar nyonya?" Tanya bibi Hong dengan kebingungan.
"Bibi Hong, aku... Aku harus segera menemui nyonya."
"Nyonya masih belum bangun, kau lebih baik kembali lagi nanti."
"Te... Tetapi bibi Hong...."
"Apa yang terjadi di luar, bibi Hong?" Ucap nyonya Liu dari dalam kamarnya.
Bibi Hong yang mendengar suara nyonya Liu, menatap Feng Ying.
"Lihatlah, nyonya terbangun karena suara mu." Ucap bibi Hong pada Feng Ying.
"Ma.... Maafkan aku, bibi Hong."
Bibi Hong berbalik dan membuka pintu kamar nyonya Liu dan membiarkan pintu itu terbuka.
"Ada apa bibi Hong? Aku mendengar suara ribut di luar." Ucap nyonya Liu.
"Maafkan kami nyonya, di luar ada pelayan nona muda ingin bertemu dengan anda."
"Feng Ying? Untuk apa dia datang sepagi ini?"
"Saya juga tidak tahu nyonya, saya akan menyuruhnya untuk masuk."
"Iya, biarkan dia masuk."
"Baik nyonya."
Bibi Hong berjalan keluar dan memanggil Feng Ying untuk masuk ke dalam kamar.
"Salam kepada nyonya, maafkan saya karena sudah mengganggu nyonya." Ucap Feng Ying sambil membungkukkan badannya pada nyonya Liu.
"Berdirilah, dan katakan kenapa kau pagi-pagi sudah berada di depan kamar ku."
"Nyonya, nona.... Nona, dia tidak berada di dalam kamarnya."
Nyonya Liu terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Feng Ying.
"Apa yang kau katakan, Lin'er tidak berada di dalam kamarnya?" Ucap nyonya Liu dengan tidak percaya.
"Benar nyonya, nona meninggalkan sebuah surat ini di atas meja. Karena itu saya bergegas kemari."
Feng Ying memberikan surat yang dia temukan di atas meja yang ada di dalam kamar Lin Yao.
Lin yao :
Feng Ying, tolong katakan pada ibu ku. Aku akan pergi ke pegunungan untuk mencari bahan obat di dalam hutan. Karena aku ingin membuat obat terbaik untuk orang-orang yang membutuhkan obat di ibu kota. Tolong jangan khawatir padaku, aku akan kembali dengan selamat.
Nyonya Liu menggelengkan kepalanya karena tidak percaya dengan apa yang telah dia baca.
"Dia adalah seorang wanita yang tidak mengerti ilmu beladiri, dan juga lemah. Bagaimana bisa dia pergi ke pegunungan itu sendirian?" Ucap nyonya Liu.
Feng Ying yang berdiri di depan nyonya Liu merasa bersalah, karena telah mengatakan kepada Lin Yao, tempat untuk mendapatkan bahan obat terbaik ada di pegunungan itu.
"Nyonya, mohon nyonya untuk tenang. Saya yakin nona akan baik-baik saja." Ucap bibi Hong mencoba menenangkan nyonya Liu.
"Bagaimana aku bisa tenang, Lin Yao pergi ke dalam hutan sendirian, sementara hari ini Ming Yu juga akan pergi ke luar ibu kota, untuk menemui temannya yang memiliki ladang obat disana."
Nyonya Liu menyeka air matanya yang jatuh karena mengkhawatirkan Lin Yao.
"Ibu mohon kembalilah dengan selamat Lin'er."
w gak dapat motivasi hidup apapun dr cerita ini.
sekian. terima kasih
MC kaga sempurna Dimata w.
rumah bordil = rumah tempat pelacuran
rumah bordir = tempat untuk bordir ( semacam sulam ) untuk kain sebagai hiasan ataupun sebagai badge atribut
yee akan laucing pangeran kecil😊😘