Pacar Onlineku

"Ardy, apa yang kamu lakukan?" ucap ibu Ardy panik dan langsung bergegas menghampiri anaknya, melihat selang infus sudah tak terpasang di tangannya dan ibu Ardy langsung melayangkan tatapan tajam pada Ayu. Ia berpikir pasti semua itu adalah ulah Ayu dan Ardy bisa melihat tatapan tajam yang dilakukan oleh ibunya pada Ayu, membuat Ardy langsung menghalangi tatapan tajam itu dengan tubuhnya.

"Ibu, jangan lakukan itu, Ibu membuat Ayu tak nyaman tinggal di sini," ucap Ardy tak terima. Namun, ia masih mengatakan semua itu dengan nada pelan, ia masih menghormati ibunya.

"Ardy, apa yang kamu lakukan? Apa kamu sudah tidak waras, cintamu pada wanita ini telah membuatmu kehilangan akal sehatmu, kamu sadar kamu itu baru saja terbebas dari masa kritismu, sekarang apa yang kamu lakukan!" kesal ibu Ardy.

"Iya, Bu. Ibu benar, aku memang sudah gila, aku gila dengan sikap kalian semua, aku bersusah payah meyakinkan Ayu akan cintaku. Namun, sikap kalian membuatnya meragukanku, apa Ibu tak mengerti perasaanku. Walau apapun yang terjadi, aku tetap mencintai Ayu, aku sudah mengatakan kepada Ibu jika aku sangat mencintainya. Namun, apa yang Ibu lakukan? Aku sudah mengatakan jika semua ini bukan masalah Ayu, jadi Ardy mohon Bu, jangan membawa-bawa nama Ayu dan mencari kesalahan Ayu dengan apa yang terjadi padaku."

Setelah mengatakan hal itu, Ardy merasa pusing dan ia hampir saja terjatuh, membuat dokter dan beberapa perawat lainnya langsung bergegas menahan tubuh Ardy agar tak terjatuh, begitupun dengan Ayu yang berdiri di belakangnya. Mereka kembali membawa Ardy yang meringis kesakitan dan memegangi kepalanya untuk berbaring ditempat tidur, tangan Ardy terus mencengkram pergelangan tangan Ayu, ia tak ingin Ayu pergi sampai ia benar-benar pulih dan bisa membawa Ayu sendiri pulang ke rumah orang tuanya, sekaligus ingin melamarnya.

Setelah bertemu secara langsung kepada Ayu, rasa cintanya semakin besar. Ia yakin Ayu adalah jodohnya dan ia akan memperjuangkan akan hal itu.

"Ayu, semua ini gara-gara kamu," ucap Anya yang menarik Ayu agar menjauh dari Ardy. Namun, Ardy semakin mengencangkan pergelangan tangannya.

"Kak, hentikan. Aku mohon!" bentak Ardy dan itu membuaya merasa semakin sakit di area kepalanya.

"Ayah, minta kamu keluar dari ruangan ini. Adelia, Kamu juga pulanglah urus anak-anak kalian!" bentak ayah Ardy yang merasa kesal dengan mereka semua. Ia juga menatap pada istrinya dan memberi isyarat agar ia juga ikut keluar dari ruangan itu bersama dengan kedua anaknya, membiarkan dokter kembali merawat Ardy.

Ayah Ardy bersama mereka bertiga keluar dan begitu ia menutup pintunya, ayah Ardy menatap ketiganya dengan rahang yang bergetar.

"Puas kalian dengan apa yang terjadi pada Ardy, apa kalian ingin kembali membuatnya dalam kondisi kritis? Kalian sudah tahu jika Ardy belum sembuh benar, lalu apa yang kalian lakukan? Apakah tindakan kalian ini untuk melindunginya? Tidak! Kalian justru ingin mendorongnya dan menjatuhkannya ke dalam jurang, ayah sudah tekankan kepada kalian untuk tak ikut campur urusan Ardy dan juga Ayu, biarkan mereka yang menjalani hubungan mereka. Memangnya apa kesalahan Ayu sehingga kalian tak setuju, dia keluar dari keluarga baik-baik, tak ada salahnya menerimanya menjadi pasangan Ardy selagi Ardy memang menginginkannya," kesal ayah Ardy. Namun, ia masih menahan diri dan memelankan suaranya, tak ingin Ayu kembali mendengar semua hal itu.

Dion dan Raihan juga keluar dari ruangan Ardy setelah melihat kondisi Ardy baik-baik saja.

Dion tanpa aba-aba langsung menarik Anya untuk pergi dari sana. Anya ingin memberontak melepaskan cengkraman suaminya. Namun, Dion tak pedulikannya, ia bahkan menarik Anya dengan kasar untuk pulang.

"Lepaskan! Apa yang kamu lakukan?" ucapnya memukul tangan Dion, membuat Dion menghentikan langkahnya dan berbalik menatap tajam pada istrinya, membuat Anya langsung terdiam.

"Kita pulang sekarang dan jangan pernah kembali ke sini lagi jika kamu masih berniat memisahkan Ayu dan Ardy," ucapnya kemudian Dion kembali berjalan sambil menyeret Anya untuk pulang.

"Ayah, ibu, kami pulang dulu," ucap Reihan, dia juga melakukan hal yang sama, ia juga merasa kesal dengan istrinya. Namun, ia masih mencoba menahan diri dan berpamitan pada kedua mertuanya, berbeda dengan Dion yang pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu. Ia bisa mengerti bagaimana perasaan Ayu saat ini, Ayu seorang diri di tempat yang ia tak kenal dan mendapat perlakuan seperti yang ia dapatkan hari ini.

Semua itu membuat Dion sangat kesal, ia sebelumnya tak pernah melihat sikap buruk dari istrinya, istrinya selalu bersikap baik. Namun, sangat berbeda pada sikapnya terhadap Ayu.

"Bu, seharusnya Ibu menasehati dan memberi contoh kepada Anya dan juga Delia, bukan malah menambah kebencian mereka terhadap Ayu. Aku tahu Ibu kesal pada Ayu dengan apa yang terjadi pada Ardy, tapi Ibu dengar sendiri kan penjelasan Ardy tadi! Ayu sama sekali tak salah dalam hal ini, Ayu tak pernah memanggilnya untuk datang. Ayah juga menerima alasan mengapa Ayu mengakhiri hubungannya. Semua ini murni kecelakaan, tak ada sangkut pautnya pada Ayu, Bu. Seharusnya Ibu meredam amarah anak-anak kita agar mau menerima Ayu, walau bagaimanapun jika Ardy menikah dengan Ayu, Ayu akan menjadi menantu kita, adik ipar dari Anya dan juga Adelia. Tapi apa yang Ibu lakukan sekarang?" Ayah menggelang menatap istrinya, "Ibu menanamkan kebencian bahkan sebelum Ayu bergabung di keluarga kita, ayah benar-benar kecewa pada sikap Ibu. Sekarang Ibu pulang, ayah yang akan menemani Ardy di sini, kamu akan menambah penderitaan anak kita dengan sikap Ibu yang kekanak-kanakan seperti ini," tegas ayah Ardy membuat ibu Ardy hanya mengeraskan rahangnya dengan mata berkaca-kaca menatap pada suaminya. Selama ini suaminya tak pernah memarahinya sampai seperti ini, ia mendapat perlakuan seperti ini semua itu karena Ayu. Ardy juga selama ini tak pernah membentaknya dan selalu patuh padanya, Ardy membangkang dan membentaknya, membuatnya malu di hadapan mereka semua, semua itu juga karena Ayu. Ibu Ardy langsung berbalik badan dan pergi dari sana sambil menghapus air mata yang jatuh dari sudut matanya, ia kecewa pada Ardy dan juga suaminya yang membela Ayu. Semua perlakuan itu didapatkan hanya karena Ayu.