WANITA PENGGANTI CEO

Saat ini Emon sedang bermanja-manja dengan istrinya. Mereka baru saja pulang dari berbulan madu. Sehingga besok Emon baru memulai menjalankan rutinitasnya kembali bekerja mengurusi perusahaan keluarga besar Alexandria.

Dita sedang berbicara dengan bunda nya melalui handphone nya.

"Besok bun? Hem, nanti saya tanyakan dulu dengan kak Emon, bisa saya ajak ke rumah bunda apa tidak. Soalnya besok kak Emon mulai kembali masuk kantor," terang Dita. Emon mendongakkan kepala melihat ke arah istrinya. Dan berkata pelan kepada Dita.

"Bun, kata kak Emon. Bagaimana kalau sore ini kita ke rumah bunda saja. Mumpung kak Emon longgar waktu nya. Kalau saya sih, ikut saja bun," ucap Dita.

"Baik bun! Sebentar lagi kita segera meluncur ke tempat bunda! Oh iya, bunda mau dibawakan apa?"ucap Dita.

" Baik bun! Saya dan kak Emon segera bersiap-siap. Nanti kami sekalian mampir membelikan ayam bakar dan iga bakar buat bunda dan ayah yah bun," kata Dita lalu panggilan masuk itu terputus dan Dita dengan Emon segera bersiap-siap berangkat ke rumah orang tua Dita.

*****

Di rumah orang tua Dita.

"Bagaimana bun? Apakah Dita dengan suaminya mau datang ke rumah ini?" tanya Dora.

"Iya dong! Tentu saja Dita tidak bisa menolak keinginan bunda. Bahkan mereka akan datang hari ini, sore ini sayang!" kata bunda Ririn.

"Benarkah? Kalau begitu aku harus bersiap-siap dan berdandan. Aku tidak mungkin terlihat jelek dan tidak cantik saat tuan muda yang tampan itu melihat aku, bunda. Aku pastikan kalau tuan muda Emon akan menyesal tidak menikah dengan aku dan digantikan oleh Dita," ucap Dora.

"Hehehe kamu memang putri bunda yang lebih cantik dan menawan dibandingkan dengan Dita, sayang! Percaya deh dengan bunda kalau tuan muda Emon pasti akan terpesona saat melihat kamu, sayang," sahut bunda Ririn.

"Hahaha.oh iya bunda. Pastikan nanti tuan muda bisa berdekatan dengan aku, bun. Dan jangan lupa dengan rencana kita untuk menjebak tuan muda Emon itu supaya bisa berdua dengan aku dan Dita melihat itu semuanya," ucap Dora.

"Tentu saja sayang! Bunda sudah menyiapkan obat itu nanti bunda masuk kan ke dalam minuman tuan muda itu. Lalu menggiring tuan muda itu masuk ke kamar yang sudah kita siapkan di mana kamar itu dia pikir kamar Dita. Dan setelah itu kamu yang harus bekerja supaya rencana kita berhasil sayang! Kamu tahu bukan? Tuan muda Emon ini lebih segala-galanya daripada Ricardo, kekasih kamu itu yang tidak kunjung menikahi kamu," ucap bunda Ririn panjang lebar.

"Bunda! Seharusnya saat itu aku tidak perlu kabur dan melarikan diri dari pernikahan kecil yang diadakan dengan dua keluarga besar itu. Kalau tidak, kemarin aku pasti sudah berdiri di samping tuan muda Emon itu menjadi istrinya duduk di kursi pelaminan yang super megah dan mewah. Semua orang melihat aku dengan kecantikan ku dan mengatakan, betapa beruntung nya wanita yang berdiri dan duduk di samping tuan muda Emon di pesta pernikahan yang super megah dan meriah itu," ucap Dora penuh penyesalan.

"Sudahlah, sayang! Jangan disesali lagi. Nanti bunda pastikan tuan muda Emon itu akan jatuh ke tangan kamu. Dan bunda pastikan, Dita akan tersingkirkan oleh tuan muda Emon karena tuan muda Emon lebih memilih kamu daripada Dita," kata bunda Ririn penuh harapan bahwa putri kesayangan dan kandung nya lah yang mendapatkan keberuntungan menjadi istri tuan muda Emon.

"Baiklah, bunda! Aku harus siap-siap mandi dan berdandan dengan cantik. Tubuh ku harus wangi dan harum. Aku akan membuat tuan muda Emon terpesona dengan aku, bunda," kata Dora penuh percaya diri.

*****

Di rumah kediaman orang tua Dita.

"Bunda! Kami datang! Ini kami bawakan ayam bakar dan juga iga bakar kesukaan bunda dan ayah. Oh iya, ayah mana bunda?" ucap Dita yang baru tiba bersama dengan Emon dengan membawa banyak makanan. Mereka saling berpelukan dan bersalaman.

"Aduh Dita sayang! Duduk dulu kalian berdua. Ayah masih ada urusan di luar kota mengurus pembukaan cabang perusahaan terbaru di kota itu. Jadi di rumah ada bunda saja. Oh iya, tapi sekarang, ada yang menemani bunda di rumah ini kok. Kakak kamu Dora sudah pulang dan kembali ke rumah," kata bunda Ririn panjang lebar.

"Benarkah? Wah senang sekali kakak sudah kembali. Kenapa saat menelpon saya, bunda tidak memberitahu saya sih?" sahut Dita.

"Itu sengaja bunda lakukan supaya memberikan surprise pada kamu, sayang," kata bunda Ririn.

"Oh bunda! Lalu di mana kakak sekarang?" tanya Dita penuh semangat.

"Kakak kamu Dora masih di kamarnya dan sedang mandi," jawab bunda Dita.

"Kalau begitu biar saya jumpai kakak Dita di kamarnya dulu, bunda," ucap Dita.

"Eh tidak usah sayang! Nanti suami kamu masa tidak ditemani sih! Tunggu saja di sini dan kita siapkan makanan ini. Lalu kita makan bersama-sama. Sebentar lagi kakak kamu Dora juga akan turun bergabung dengan kita," jelas bunda Ririn.

"Oh baiklah kalau begitu! Oh iya, kak Emon nanti akan aku kenalkan kakakku Dora. Dia lebih cantik daripada aku," kata Dita mengakui.

"Oh iya? Tapi bagiku kamu yang paling cantik sayang!" sahut Emon dengan menunjukkan senyuman nya.