NovelToon NovelToon
Hilangnya Kepercayaan Hidup

Hilangnya Kepercayaan Hidup

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Iis siti Maemunah

Cerita ini berjudul " Hilangnya sebuah kepercayaan Hidup " yang sengaja saya buat sedemikian mungkin sekedar untuk menghibur para pembaca yang setia, semoga tulisan saya ini bisa bekenan dihati para pembaca, sekian dan terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis siti Maemunah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Ketika Sandi berpikir mengenai Bayinya ini Sandi berjanji tidak akan menikah demi Bayinya, karena jika Sandi menikah takut tidak bisa amanah kepada kekayaannya yang sepenuhnya harus menjadi milik Guruh.

Sandi berpikir kalau Sandi menikah takut punya anak lagi dan takuk anak-anaknya menjadi serakah terhadap harta-harta milik Guruh.

Siang itu terlihat Sandi sedang membaca majalah dikursi taman halaman rumah,  dengan ditemani oleh secangkir teh pahit dimejanya.

" Halo ayah selamat siang ?!" Sapanya Guruh.

" Haloo juga mau kemana udah mejing begitu ?" Tanya Sandi.

" Biasa mau balapan mobil !" Jawab Guruh.

" Hati-hati nak dijalannya ya ?! Sandi memperingati Guruh.

" Baik ayah !" Kata Guruh sambil pergi menghampiri mobilnya,  lalu menyalakan mobilnya.

"  tid tid tid !" Suara mobil berbunyi, Sandi mengerti bahwa anaknya berpamitan,  lalu Sandi mengangkat tangannya, begitu juga dengan Guruh tangannya memberi hormat kepada Ayahnya, lalu tancap gas, nguuung... mobil nya melaju.

Disebuah arena balapan mobil Guruh disambut oleh teman-temannya dengan sorak sore, Karena Guruh adalah sang idola bagi pengagumnya, disana terlihat juga ada seorang gadis yang bernama Angi, dia termasuk juga salah satu pengagum Guruh

" Guruh guruh guruh !!" Anak-anak remaja itu serentak menyebut nama Guruh.

Abgi menghampiri Guruh sambil menyodorkan kertas dan pulpennya agar Guruh mau tanda tangan dikertasnya itu.

" Minta tanda tangannya ka ?!" Kata gadis belia ini, lalu Guruh meraih kertas dan pulpen Angi setelah selesai menanda tangani Guruh mengembalikan kertas dan pulpen Angi kembali.

Pada hari itu kehadiran Angi menjadi kunci kemenangan Guruh karena entah mengapa Guruh lebih merasa bersemangat setelah bertemu dengan Angi.

Balapan mobil pun mau dimulai disana terlihat ada empat mobil balap yang berjejer,  Guruh kini memiliki lawan-lawan yang hebat,  mereja adalah orang-orang ternama didalam balapan mobil.

Hitungan mundur sudah terdengar,  menandakan balapan mobil akan segera dimulai, terdengar sorak sore para penonton.

" Lima empat tiga dua satu !" Teriakan seorang wasit terdengar sangat nyaring.

Nguuuung... nguuung...., empat mobil balap melaju dengan kencangnya,  seeerrrr..... seeerrr.... mobil balap melewati  belokan dan bundaran,  yang dibuat sedemikian mungkin untuk menambah serunya balapan mobil itu,  satu putaran...,  dua putaran..., sudah dilewati,  satu putaran lagi babak penentuan siapa yang akan memenangkan dalam balapan mobil kali ini.

Mobil Guruh terlihat dalam deretan nomer dua dari depan, sengaja Guruh mengendorkan gas mobilnya sejenak, untuk memancing mobil yang berada didepannya,  ketika mobil didepan merasa sedikit santai baru Guruh tancap gas sehinga mobil yang didepat terselip didahului oleh mobilnya Guruh dan tito melewati garis Finis dengan cepat.

Sorak sore anak-anak remaja yang pro keoada Guruh loncat-loncat kegirangan merasa gembira menyambut kemenangan sang idolanya.

Ketika Guruh keluar dari mobilnya, Guruh serentak diserbu teman-temannya, yang mengangkat tubuhnya sambil menyebut namanya.

" Guruh Guruh Guruh ?!" Begitu anak-anak menyebut nama Guruh.

Disisi lain terdengar toa kemenangan Guruh yang terdengar dari toa sepiker yang berbunyi sangat nyaring.

" Sodara sodara hadirin sekalian yang kami cintai, setelah kita menyaksikan balapan mobil ini yang betapa serunya tadi,  dan hadirin hadirin sekalian kini balapan mobil kali ini telah dimenangkan oleh Guruh ?!"

Begitu terdengar ditoa sepiker bunyinya yang sangat nyaring itu, ditambah dengan sorak anak-anak remaja sebagai para penonton balapan mobil tersebut yang terdengar sangat ramei sekali.

Seusai acara balapan mobil tersebut,  anak-anak remaja ini mulai bubar satu persatu termasuk Guruh yang kelihatan hendak pulang yang sedang berjalan menuju mobilnya, yang tiba-tiba didatangi oleh Angi si gadis belia itu.

" Sebentar ka, boleh minta poto barengnya ga ?" Tanya gadis belia itu sambil membawa teleponnya.

" Oh boleh !" Jawab Guruh sambil lantas mereka berpoto berdua.

" Bisa minta nomer teleponnya ka ?" Kata gadis itu lagi sedikit memohon kepada Tito untuk memberikan nomer ponselnya.

Yang lantas Guruh menyebutkan satu persatu dari angka nomer teleponnya, yang langsung ditulis kedalam ponsel gadis itu tersebut.

" Terimakasih kaka !"  Kata gadis itu sambil berlalu pergi.

Guruh yang meng geleng-gelengkan kepalanya menatap gadis itu, karena menurut nya gadis itu sangat lucu, tingkah lakunya terlihat dia seorang periang, begitu pikir Guruh pada waktu itu.

Sesampai dirumah Guruh meraih handuknya yang masuk kekamar madi, dinikmatinya air yang sejuk yang mengguyur tubuhnya,  tangannya merahi sabun yang berada disampingnya, digosoknya tubuh tegapnya dengan sabun hinga bersih tiada yang terlewat seluruh tubuhnya telah bersih dari debu-debu kotor bekas balapan mobil tadi.

Seusai mandi Guruh keluar dari kamarnya yang disapa oleh seorang pembantu rumah tanga sekaligus seorang pengasuhnya sejak masih bayi hinga kini setelah dewasa, semua kebutuhan Guruh selalu disediakan oleh pengasuhnya Bi Tati nama pengasuhnya itu.

" Makan dulu nak, nih bibi sudah siapin makanannya dimeja makan ?!" Kata Bi Tati sambil masih membetulkan tataan menunya dimeja makan.

" Iya bi !" Saut Guruh sambil langsung duduk dikursi menanti sebuah piring yang masih diisi nasi oleh Bi Tati.

Diberikannya sebuah piring yang sudah diisi nasi oleh Bi Tati kepada Guruh yang langsung diterimanya sambil mengisi piringnya dengan lauk-lauk yang sudah tersedia dimeja makannya.

" Kemana Ayah Bi ?" Tanya Guruh kepada Bi Tati.

" Ayah disini nak ada apa gimana balapan mobilnya menang gak ?"  Kata Sandi yang sedang berjalan menuruni tangga yang langsung duduk dikursi tengah rumah.

" Ya menang lah, kan Guruh anak Ayah yang paling jago !" Kata Guruh sambil mulutnya penuh dengan makanan yang sedang dikunyahnya.

" Hebat anak Ayah bisa menang berkali-kali, balapan mobilnya !" Kata Sandi memuji anaknya merasa baga.

" Iya dooong !" Sahut Guruh yang masih mengunyah makanannya.

Bi Tati yang sedang mengelap-ngelap kaca senyum, yang sekedar menjadi pendengar obrolan kedua ayah dan anak ini.

Selesai makan Guruh langsung mencuci mulutnya dengan sabun dan air kran, yang setelah itu, lalu dia langsung menghampiri ayahnya dengan mencium kening ayahnya yang tercinta, yaitu Sandi sosok ayah yang sangat menyayangi anaknya itu.

Hari melaju dengan cepat kini disekolah SMA tempat sekolahnya sedang diadakan acara perpisahan kelas tiga SMA, yang termasuk diantaranya adalah ada Guruh yang juga telah lulus dari bangku sekolah SMA nya.

Pada waktu itu sekolah mengumumkan sebuah kabar gembira  untuk murid-murid yang telah lulus, yaitu tentang sebuah prestasi kegiatan disekolahnya yang telah dicapai murid-muridnya, disebuah bor telah terpampang sederetan nama-nama murid yang memiliki prestasi tingi,  termasuk nama Guruh yang memiliki prestasi didalam permain bola basketnya, yang telah masuk kedalam kata gori kepenyalur bakat.

Begitu senang anak-anak yang masuk pada catatan anak berbakat ini yang bakat dan kemampuannya ini akan disalurkan dan akan dibina sampai mencapai kepada puncak keberhasilan prestasi-prestasinya masing-masing.

Ditengah-tengah kebisingan hiruk pikuknya anak-anak sekolah mata Guruh melihat Angi yang sedang berjalan sendiri, lalu Guruh menghampiri Angi yang telah dikenalnya sewaktu dibalapan mobilnya.

" Hai apa kabar ?" Angi yang telah disapa oleh Guruh menoleh kearahnya setelah tau siapa yang menyapanya Angi terlihat senang.

" Hai kaka kabar baik ka !" Jawab Angi.

" Sedang apa disini ?" Guruh bertanya karena tau Angin bukanlah murid disekolah itu.

" Oh ini ka lagi nungu temen ka !" Angi menjawab pertanyaan Guruh.

" Laki apa perempuan temennya ?" Guruh bertanya sekali lagi ada rasa ingin tau dihatinya siapa yang sedang ditungu sama gadis ini.

" Seorang perempuan ka, Rara namanya !" Jawab Angi menjelaskan kepada Guruh.

Setelah tau siapa yang di tungu Angi ini,  baru Guruh menarik napas dalam-dalam,  ada rasa tenang dihatinya bahwa yang di tungu Angi ini adalah seorang perempuan.

B e r s a m b u n g.

1
SriSiva
oke ada sedikit ganguan teknik nih maap ya baru dibalas
Kuro Kagami
Jatuh cinta sama kisah cintanya❤️
XVIDEOS2212
Duh, kehidupan karakternya keren bingits!
Mari🧝‍♀️16
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!