Elang Dirgantara, seorang pria yang suka tawuran, balap liar dan suka berpesta minum minuman keras, harus datang ke perjodohan yang sang kakek rencanakan. Awalnya dia memutuskan datang hanya untuk menolak dan mempermalukan wanita yang akan di jodohkan olehnya itu. Namun apa lah daya, saat ia bertemu dan melihat calon istri untuk pertama kalinya, ada getaran aneh yang ia rasakan dalam hatinya.
Wajah teduh nan ayu milik calon istrinya mampu membuatnya terpukau. Bahkan suara sang calon istri membuatnya tenang dan damai. Tutur kata yang lembut dan halus tak mampu mengalihkan pandangan mata Elang dari wajah ayu calon istrinya itu.
Bagaimana kah perjalanan kisah cinta Elang Dirgantara?
Mari membaca dan mulai lah masuk ke dalam dunia halu kita ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diyah nur arroyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
...Next? ...
...Udah vote dan spam komen belum? ...
...Yuk ges semangatin mamak Diyah biar aku rajin up setiap hari....
...Votenya jangan pelit2 ya!!!!😊😊😊😊...
...See u next part ❤...
●
●
●
"Kak, keluarga Langit sudah ada niat baik untuk tanggung jawab. Kami lebih mwmikirkan kak Lita saat ini karena sebagai wanita, kak Lita lah yang paling di rugikan dalam kasus ini" Ucap Zahra.
"Kak, saran Zahra terima saja pernikahan ini. Karena jika kakak hamil dan baru saat itu Langit menukahi kakak. Maka besuk saat anak kalian menikah, jika anak kalian wanita. Langit tidak bisa menjadi wali untuk menikahkan anak kalian" Jelas Zahra.
"Apa kakak tidak kasihan dengan anak kalian?" Tanya Zahra dan hal itu mampu membuat Lita semakin sedih.
"Ini memang salah Langit karena terbawa nafsu. Tapi kita juga harus berfikir untuk kedepannya kak." Ucap Zahra.
"Banar yang di katakan Zahra nak. Tolong pikirkan lagi" Sahut pak Atmadja.
"Gue juga mohon untuk Lo terima tanggung jawab gue. Gue tau gye salah jadi gue mohon agar gue bisa menebus kesalahan gue" Ucap Langit.
"Untuk masalah kuliah, lo tenang saja. Lo masih bisa kuliah dengan tenang. Contohnya gue sama Zahra. Kami masih sekolah SMA, tapi kami bisa tetap sekolah dan meraih cita cita kami" Ucap Elang.
"Menikah tidak tentu harus betada di rumah dari pagi sampai pagi lagi hanya untuk menunggu suami pulang kak. Iya sih memang itu juga hal yang harus kita lakukan untuk menunggu suami kita. Tapi itu tidak harus membuat kita tidak ingin menikah. Menikah itu ibadah yang sangat besar pahalanya. Jika di tambah dengan kakak yang menuntut ilmu. Maka pahala kakak akan semakin banyak" Jelas Zahra.
"Baik lah, aku akan terima pernikahan ini" Jawab Lita.
"Alhamdulillah. Terima kasih ya kak Lita" Ucap Zahra.
"Ya sudah, sekarang kamu hubungi keluarga kamu. Biar soal acara pernikahan besuk saya yang urus" Ucap pak Atmadja.
"Saya sudah tidak memiliki siap siapa. Saya anak dari panti asuhan" Jawab Lita tertunduk sedih.
Zahra semakin kasihan dengan Lita. Dia sudah tidak memiliki orang tua sama seperti dirinya. Namun dia masih beruntung karena memiliki bang Dion dan juga kakek Tara yang selalu ada untuknya.
Semua orang seketia diam tidak bersuara. Langita semakin bersalah karena telah merusak seseornag yang sudah hidup dalam kesendirian. "Gue janji akan membuat lo bahagia Lita. Walaupun lo belum bisa menerima gue, tapi gue akan berusaha buat bahagiakan lo" Guman Langit dalam hati.
"Baik lah Lita, mulai sekarang kamu tinggal di sini. Besuk kalian harus segera menikah" Ucap pak Atmadja
"Kakak tenang saja ya, kakak tidak perlu takut. Kakak harus yakin jika pernikahan ini untuk mencari pahala. Niatkan untuk ibadah ya kak" Ucap Zahra.
"Iya, terima kasih Zahra. Terima kasih karena kamu sudah membantu saya" Ucap Lita.
"Gue antar lo ke kamar tamu" Ucap Langit datar.
Namun Lita tetap terdiam di tempatnya. Dia takut jika Langit akan melakukan hubungan paksa lagi. "Jangan takut kak, aku akan temani kakak ke kamar ya" Ucap Zahra yang mengerti apa yang di takutkan oleh Lita.
Zahra menuntun Lita ke kamar yang di tunjukkan oleh Langit. "Zahra, kamu mau tidak jika menemani saya di sini?" Pinta Lita yang terus menggenggam tangan Zahra.
"Zahra tanya suami Zahra dulu ya kak" Ucap Zahra dan di angguki oleh Lita.
Zahra keluar dari kamar tamu. Dia menemui Elang yang masih duduk di sofa bersama Langit. "Kak" Panggil Zahra.
"Ada apa sayang?" Tanya Elang yang bangkit dari duduknya.
"Boleh kah aku menemani kak Lita malam ini?" Tanya Zahra.
"Iya sayang, kakak juga berencana menginap di sini juga." Jawab Elang.
"Makasih ya kak" Ucap Zahra tersenyum.
"Iya sayang. Ya sudah sana kamu istirahat saja dulu. Kamu pasti capek sekarang" Ucap Elang.
"Iya kak" Jawab Zahra
Zahra kembali berjalan ke kamar tamu. Sedangkan Elang kembali duduk di sebelah Langit. "Lang, sebenarnya apa yang terjadi sama gue tadi? Kenapa gue sampai hilang akal? Gue tadi hanya minum sedikit, bahkan satu gelas saja tidak habis. Tapi kenapa gue bisa segila itu?" Tanya Langit heran.
"Dika bercanda sama lo" Jawab Elang.
"Jadi dia yang bikin gue segila itu?" Tanya Langit marah.
"Lo tenang saja, gue akan urusdia besuk. Yang pentung sekarang lo istirahat saja dulu. Besuk lo harus bersiap siap" Ucap Elang.
"Makasih ya Lang. Gue tidak tau harus balas lo dengan apa" Ucap Langit.
"Jangan begitu Ngit. Lo sudah gue anggap seperti sahabat gue sendiri. Lo tidak perlu bicara seperti itu ke gue" Ucap Elang menepuk bahu Langit.
🌹🌹🌹
Ke esokan harinya.
Langit sudah duduk di depan penghulu. Kini para saksi tengah menunggu Lita yang masih berada di kamar bersama Zahra.
"Ayo kak kita keluar. Penghulu dan kak Langit sudah menunggu kakak di ruang tamu" Ucap Zahra.
"Tapi aku takut Zahra, apa bisa aku menkalani hidup ku dengan pria yang lebih muda dariku. Bahkan aku juga tidak mencintai dia. Aki merasa bimbang Zahra" Ucap Lita.
"Kak, jangan pernah memandang umur. Kak Langit lebih dewasa dan bisa di andalkan dari pada umurnya. Kakak harus yakin itu. Kalau soal cinta, dengan berjalannya waktu, kalian pasti akan mendapatkan cinta yang kalian impikan setelah perniakahan ini" Jelas Zahra.
Tok tok tok.
Elang mengetuk pintu kamar tamu yang di tempati Lita dan Zahra. Elang membuka pintu kamar dan melihat Zahra yang masih membujuk Lita untuk keluar dari kamar.
Elng berjalan menghampiri Zahra. Dia memeluk pinggang ramping Zahra penuh kasih sayang. "Ada apa kak?" Tanya Zahra.
"Langit sudah melakukan ijab kabulnya. Kalian sudah resmi menikah sekarang." Ucap Elang pada Lita.
Zahra tersenyum mendapat jawaban dari Elang. Dia berjalan ke arah Elang lalu Elang memeluk pinggang ramping Zahra dengan senyumannya yang menawan.
"Selamat ya kak" Ucap Zahra
"Ayo kak kita keluar, kakak harus menemui suami kakak sekarang" Ucap Zahra.
"Tidak usah, mungkin dia masih canggung sama gue, atau bahkan dia belum percaya sama gue" Ucap Langit yang baru saja masuk ke dalam kamar tamu.
"Kita keluar yuk sayang" Bisik Elang dan di angguki oleh Zahra.
Setelah Elang dan Zahra keluar dari kamar tamu. Langit berjalan menghampiri Lita yang kini masih duduk di pinggir ranjang menatap Lita yang masih duduk di kursi meja riasnya.
...Nex partnya mau lagi nggak nih?...
...Kalau partnya ini suka nggak?...
...Harus komen ya.......
...Mamak mau minta maaf nih kalau ada typo banyak....
...Kalau suka dan seru dengan novelnya, jangan lupa ajak teman temannya buat baca juga 🤭...
...Salam sayang dari mamak Diyah...
...See you nex part ❤...
SAAAAAHHHH,,,gitu 🤭🤭🤭😂😂 Jadi semangat kan SAH nya..😜😜