Chen Niu seorang pembisnis besar yang mencapai prestasi besar diusia 40 tahun. Terlahir dalam keluarga yang miskin dan selalu bergerak maju untuk mencapai tujuannya.
Mempelajari Seni Beladiri Kuno dan menjadi seorang Grandmaster Beladiri yang disegani, membuat Kelompok besar dan menginjakan kakinya dengan kuat.
Status, Uang dan kehormatan semua sudah dia dapatkan. Namun bahkan saat kematian datang kepadanya masih banyak hal yang menjadi penyesalan.
Perlahan Chen Niu membuka matanya dan kembali kemasa lalu saat berumur 17 tahun yang merupakan seorang Siswa Sekolah Menengah yang menyelesaikan Ujian untuk masuk keperguruan tinggi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 - Sampai
Xue Rong yang mendengar perkataan Chen Niu hanya bisa tersipu malu. Melihat ekspresi Putrinya Xue Shan hanya bisa menghela nafas dengan pasrah.
"Tapi tetap saja kami dari pihak kepolisian harus memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi dari tindakanmu. Katakan apa yang kau inginkan ?" Tanya Xue Shan dengan santai.
Chen Niu tersenyum dan melirik kearah Xue Rong, "Jika aku menginginkan Putri Anda... apakah Anda akan memberikannya kepadaku ?"
"Itu tergantung apakah Xue Rong mau atau tidak... aku sendiri sebagai Ayahnya tidak akan ikut campur dengan Pria yang akan dipilih Putriku. Selama Pria itu memperlakukannya dengan baik maka aku tidak akan menolaknya." Kata Xue Shan dengan santai.
Xue Rong memerah dan kepalanya ingin meledak karena malu. Chen Niu ini terlalu berterus terang, bahkan didepan Ayahnya dia sama sekali tidak ragu untuk menggodanya.
Chen Niu tertawa dan berkata, "Hahaha... maaf... apa yang baru saja aku katakan adalah sebuah lelucon. Xue Rong sedang ingin fokus dengan pendidikan dan rencana karirnya dimasa depan, aku tidak berniat untuk mengganggunya dan sepertinya dia juga tidak tertarik dengan urusan percintaan."
Xue Shan mengangguk dan berkata, "Kalau begitu bisakah aku meminta sedikit bantuan darimu ?"
"Selama aku bisa maka aku akan membantu, tolong katakan ?" Chen Niu bersedia mendengarkan.
"Putriku ini adalah seorang wanita... walaupun dia dapat membedakan hal baik dan buruk, tetapi disana dia hanya sendirian dan membutuhkan orang yang dapat membantunya ketika menghadapi masalah. Bisakah kau menjaganya untukku ketika berada disana ?" Tanya Xue Shan dengan penuh harap.
"Aku tidak bisa berjanji kalau aku akan terus berada disisinya dan dapat menjaganya, tapi ketika dia meminta pertolongan maka aku akan bersedia membantunya dalam kondisi apapun." Kata Chen Niu dengan jujur.
"Itu sudah cukup." Kata Xue Shan dengan puas.
Salah seorang anggota Polisi mendekat kearah mereka dan berkata, "Pak... kita akan segera berangkat dan membawa para tersangka ke Penjara. Tapi sebelum itu kita harus membawa mereka kerumah sakit, 7 orang dari mereka rahangnya hancur."
"Baik." Xue Shan mengusap kepala Xue Rong dan berkata, "Belajarlah yang rajin disana dan berhati-hati... sesekali Ayah akan pergi dan menengokmu bersama Ibumu. Ayah pergi dulu !"
"Ya... Ayah juga harus berhati-hati." Xue Rong berkata dengan santai.
Xue Shan mengangguk dan bergegas pergi bersama anggotanya. Mereka semua melanjutkan perjalan lagi di Donghai, beruntungnya tidak terjadi kerusakan apapun pada Bus dan mereka dapat melanjutkan perjalanan dengan nyaman.
Semua orang berterimakasih kepada Chen Niu yang sudah berani menghadapi para Perampok itu. Jika tidak mereka takut akan bernasib buruk terutama mereka para Wanita.
Xue Rong duduk disamping Chen Niu dan jantungnya berdegup dengan cepat, dia terlihat sangat malu dan Chen Niu memperhatikan tingkah Xue Rong yang tiba-tiba menjadi pendiam.
"Apa ada yang salah dengan dirimu... jika kau mabuk perjalanan menggunakan Bus sebaiknya kau muntah sekarang juga. Walaupun kau sangat cantik tapi muntahan itu sangat menjijikan dan aku tidak mau terkena muntahan." Kata Chen Niu dengan santai.
Xue Rong menggembungkan pipinya dan berkata dengan kesal, "Siapa juga yang mabuk perjalanan, kemarilah ada sesuatu yang ingin aku katakan !"
Chen Niu mendekatkan telingannya namun Xue Rong mencium pipinya dengan lembut dan mengejutkannya. Chen Niu menyentuh pipinya dan tidak menyangka akan mendapatkan ciuman tiba-tiba dari Xue Rong.
"Terimakasih karena sudah melindungiku, tolong jangan salah paham... itu adalah hadiah untukmu karena sudah menolongku." Kata Xue Rong dengan malu.
"Kalau begitu aku harus berterimakasih untuk hadiah darimu. Sepertinya aku harus sering-sering menolongmu untuk mendapatkannya !" Kata Chen Niu dengan santai.
"Ugh." Xue Rong merasa malu dan tidak tahu harus berkata apa.
Keesokan paginya mereka semua sudah tiba di Donghai. Semua orang melihat bangunan tinggi dengan rasa kagum, Donghai adalah Kota Besar yang tidak kalah dari Beijing ataupun Jiangbei.
Namun Chen Niu terlihat malas seperti biasa dan sama sekali tidak memperdulikannya. Mereka berhenti tepat di Universitas Donghai yang sangat besar dan menyelesaikan pendaftaran penerimaan siswa.
Meng Tian berpamitan kepada Chen Niu dan dia sudah menyewa tempat disalah satu Asrama, dia akan pergi membereskan barang-barangnya terlebih dahulu.
Xue Rong dan Gadis lainya juga melakukan hal yang sama, mereka berjalan kearah Chen Niu dan berkata, "Apakah kau belum menyewa tempat untuk dirimu tinggal nanti ?"
"Saudaraku akan datang dan menjemputku nanti, jangan pikirkan aku... mari bertukar nomer kontak agar mudah berhubungan dimasa depan !" Kata Chen Niu dengan santai.
Xue Rong mengangguk dan memberikan nomer kontaknya, Gadis yang lainya juga ingin mendapatkan kontak dari Chen Niu tapi mengingat saingan mereka adalah Xue Rong yang merupakan Dewi kecantikan disekolah mereka sangat mustahil untuk bersaing dengannya.
"Kalau begitu kami semua akan pergi... jika kau membutuhkan sesuatu maka hubungi aku ?" Kata Xue Rong dengan santai.
"Oke." Chen Niu mengangguk dan mereka semua pergi satu persatu meninggalkannya dikursi panjang sendirian bersama Kopernya.