Hasna Az Zahra terpaksa harus menikahi Mantan Mertuanya setelah tunangannya meninggal dunia. Dalam pernikahan ini, dia menjadi orang ketiga, di perlakukan tidak adil, menjadi istri yang tak di anggap. Mantan Mertuanya sangat membencinya dan menyalahkan dirinya atas kecelakaan anak semata wayangnya.
Akankah Hasna bertahan menjadi madu Mantan Mertuanya atau memilih pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Masa lalu Serkan
Serkan pulang dengan perasaan tak karuan, dia melangkah gontai memasuki kediamannya yang megah, duduk di sofa berwarna silver itu dengan kasar.
Dia membuka jas hitamnya, lalu menaruhnya di sampingnya.
"Tuan, maaf tidak menyambut anda." Ucap kepala Pelayan dengan menunduk.
Serkan melambaikan tangannya yang mengartikan bahwa dirinya tidak ingin di ganggu oleh siapa pun.
"O iya, apa Nyonya sudah pulang."
"Belum tuan," jawab Ketua Pelayan.
Selang beberapa saat terdengar suara langkah kaki, Serkan langsung menoleh ke arah pintu dan melihat istrinya yang menatap wajahnya dengan tatapan tak bersahabat.
"Kau masih ingat rumah?" Alena menahan amarahnya yang ingin berteriak di wajah Serkan. "Aku sakit Serkan."
Serkan diam, ini memang salahnya. Tetapi keinginan hatinya membuatnya tak bisa memikirkan apa pun selain ingin menemui Hasna.
"Marahlah dan aku minta maaf." Serkan berdiri, dia malas untuk meladeni istrinya.
Alena merasa di acuhkan. Seharusnya pria di depannya membujuknya, tapi selama hidupnya menikah dengan Serkan. Pria itu tidak pernah membujuknya, justru dirinyalah yang minta maaf.
"Kau tidak ingin minta maaf, selama ini aku selalu meminta maaf pada mu, terlepas kau yang salah atau tidak."
Serkan menoleh, "Aku sudah minta maaf pada mu, kau ingin aku meminta maaf seperti apa? aku lelah Alena."
"Sebagai tanda permintaan maaf mu, aku ingin kau menceraikan Hasna, hanya itu."
Deg
Serkan langsung menatap tajam Alena. Hatinya tidak rela untuk menceraikan Hasna. "Jaga batasan mu!" Serkan berkata dengan dingin.
"Kau tidak ingin melepaskannya."
Serkan langsung membalikkan tubuhnya dan meninggalkan Alena. Wanita itu pun menghempaskan tubuhnya ke sofa, dia mengusap wajahnya yang telah berderai air mata.
"Baiklah, kalau kau tidak mau melepaskannya. Lihat, betapa aku akan membuat mu melepaskannya Serkan."
Alena menghubungi seseorang, dia ingin orang itu menjalankan tugasnya, sama seperti dulu.
*Flasback
"Lepaskan aku Serkan, sakit!"
Pria itu langsung menatap istrinya, giginya bergemelatuk, rahangnya mengeras. Dia pun langsung melepaskan lengan istrinya.
"Katakan, hubungan seperti apa yang kau miliki dengan pria itu?"
"Aku hanya menolongnya, Serkan. Aku tidak melakukan apa pun?"
"Hah! kau pikir mata ku buta? bahkan kau memeluknya?" bentak Serkan dengan amarah membuncah.
"Kenapa kau tidak mempercayai ku Serkan? aku bersumpah aku tidak memiliki hubungan apa pun. Aku hanya berniat menolongnya."
Serkan langsung membuang semua foto ke wajah istrinya, wanita berambut panjang dan menggunakan dres merah itu meneguk ludahnya dengan susah payah setelah melihat foto yang berserakah di lantai. "Selama ini kau berselingkuh dengannya bukan? selama ini aku diam karena aku percaya pada istri ku. Aku memang mencintai mu, maka dari itu aku menutup mata, untung saja Azzam putra ku, kalau tidak, aku tidak sudi untuk menerimanya."
Tubuh wanita itu terus bergetar. Selama ini dia memang masih berhubungan dengan kekasihnya itu.
"Aku tau kalau kalian adalah sepasang kekasih."
"Aku tau kalian saling mencintai dan kau bersedia menikah dengan ku hanya karena kedua orang tua mu yang memaksa kan?"
Wanita itu menunduk. Dia memejamkan kedua matanya. "Maafkan aku Serkan."
"Argh!!!" Suara nyaring itu memenuhi ruangan itu, seakan ingin menghancurkan ruangan itu. Pria itu menggila dan langsung mengangkat tempat rias milik istrinya.
Sedangkan di balik pintu. Terlihat seorang wanita yang tengah tersenyum sinis. Dia adalah sahabat istri Serkan, Alena. Sejak dulu, sejak sahabatnya menikah dengan Serkan. Dia memang sudah jatuh hati dan membuat wanita yang tak lain istri Serkan percaya padanya, bahwa Yuna masih mencintai kekasihnya dan ternyata rencananya berhasil. Dia meyakinkan Yuna hingga hubungan nalar itu terjadi*.
makanya Azzam memilih calon istrinya utk mendampingi ayahnya