"Kalau kau mau menjadi laki-laki sukses, jangan pernah hadirkan wanita dalam hidup mu!!! Karena wanita hanya akan membuat hidup mu hancur!!!"
Itulah kata-kata yang terngiang-ngiang dalam otak Dave Winstone. Satu nasehat yang selalu Ayahnya katakan jika Dave ingin menjadi orang sukses.
Dave pun mengikuti saran sang Ayah, di usianya yang menginjak 35 tahun, tak pernah sekalipun Dave menjalin hubungan serius dengan seorang wanita, sampai-sampai banyak yang mengatakan kalau Dave adalah seorang penyuka sesama jenis.
Meski begitu, dia berhasil mewujudkan impiannya menjadi pengusaha muda yang sukses.
Hingga suatu hari dokter salah memberikan hasil diagnosa penyakit, Dave dinyatakan mengidap penyakit kanker otak stadium tiga.
Dave yang bingung akan memberikan semua hartanya kepada siapa, akhirnya memutuskan untuk mengontrak seorang wanita untuk melahirkan keturunannya.
Bagaimana kisah selanjutnya? Mari kita ikuti cerita Pernikahan Kontrak CEO Arogan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
🍁 Happy Reading 🍁
Kamar VIP 203
Kini Dave sudah berada di kamar pribadinya yang ada di hotel itu, kamar VIP 203 adalah nomor kamar-nya, sedangkan Dhea ada di kamar VIP 204 bersama dengan petugas wanita dari salon Beauty Aura dan sudah mulai melakukan treatment kecantikan.
Berbeda dengan Dhea yang sudah menjalankan treatment, di kamar sebelah, petugas treatmen terlihat menunggu di luar kamar, sedangkan di dalam kamar, ada Dave yang sedang memarahi Alfred.
"Apa kamu mau mati, hah!!! Bisa-bisanya kamu menyuruh waria melakukan treatmen padaku!" Marah Dave.
Ya, petugas khusus untuk memberikan treatmen pada Dave bukanlah petugas wanita ataupun petugas laki-laki, melainkan petugas yang bertubuh laki-laki tapi berkelakuan wanita alias waria, wanita pria.
"Maaf Tuan, kan Anda sendiri yang tidak mau di jamah petugas salon wanita." Jawab Alfred.
"Tapi tidak waria juga, Alfred!!" Dave menggeram.
"Disalon itu tidak ada petugas laki-laki tulen Tuan, yang ada yah mereka." Jawab Alfred.
"Aaargh..." Teriak Dave frustasi sambil mengusap wajahnya kasar.
"Jadi bagaimana Tuan, Tuan mau tidak di treatmen oleh mereka? Kalau tidak mau, biar saya ganti dengan petugas wanita."
Dave melirik tajam Alfred sesaat lalu membayangkan kalau tubuh-nya di jamah oleh petugas wanita jadi-jadian dan petugas wanita tulen, rasanya sama-sama, risih, menggelikan dan tidak nyaman.
Tapi tak lama dirinya teringat Dhea yang sedang marah.
"Baiklah, aku pakai mereka saja! Tapi bawakan aku kain penutup mata, aku tidak ingin melihat mereka saat sedang treatment dan satu lagi, suruh mereka jangan mengeluarkan suara apapun selama proses treatment." Jawab Dave.
"Lalu bagaimana kalau mereka meminta Anda membalikkan tubuh atau pindah ke tempat lain, Tuan?"
"Bicara dengan mu, kali kamu sampaikan padaku! Jadi kamu jangan kemana-mana selama proses treatmen! Kamu paham!!" Jawab Dave.
Huh.. Sungguh merepotkan.
Dumel Alfred dalam hati.
"Baik Tuan."
Meski merepotkan dan mendumel dalam hati tapi Alfred melakukan permintaan bos-nya itu. Mau bagaimana lagi, namanya juga anak buah.
🍁🍁🍁
Satu jam berlalu.
"Apa masih lama?" Ini pertanyaan Dave yang ke enam kalinya. Bayangkan saja, baru satu jam Dave sudah enam kali bertanya kapan treatmen selesai, itu berarti setiap sepuluh menit, Dave selalu bertanya.
Salah satu petugas salon membisikkan jawaban di telinga Alfred.
"Masih ada beberapa rangkaian treatmen lagi Tuan. Anda bisa sambil tidur agar tidak terasa lama." Jawab Alfred meneruskan jawaban si petugas salon.
"Hish.." Dave menghela nafasnya kasar.
Tiba-tiba ponsel Dave berdering.
"Al, coba lihat siapa menghubungi ku." Perintah Dave.
Alfred pun berjalan menuju meja tempat Dave meletakkan ponselnya.
"Siapa?" Tanya Dave.
"Dokter Bryan, Tuan." Jawab Dave.
"Bawa sini." Perintah Dave.
Alfred pun berjalan mendekati Dave.
"Ini Tuan." Alfred memberikan ponsel itu pada Dave.
"Suruh mereka berhenti dulu, dan menyingkir, aku mau membuka penutup mata ku." Perintah Dave. Selain karena Dave tidak ingin melihat petugas salon saat membuka penutup mata, Dave juga tidak mau obrolannya dengan dokter Bryan di ketahui oleh petugas salon.
Dengan kode lirikan mata, Alfred pun meminta petugas salon untuk keluar dulu dari unit kamar Dave.
Setelah petugas salon keluar, barulah Dave membuka penutup matanya lalu menggeser tombol hijau di layar ponselnya.
"Halo dokter, ada apa?" Jawab Dave.
"Mmmm... Tuan, apa saat ini kondisi hati Anda sedang senang?" Tanya dokter Bryan hati-hati.
"Kenapa Anda bertanya seperti itu dok? Apa dokter menemukan penyakit lain di bagian hati ku?" Tanya Dave.
"Akh.. tidak Tuan, saya hanya sekedar bertanya. Kalau saat ini kondisi hati Anda sedang tidak senang, saya akan menunda memberitahu Anda sesuatu yang penting." Jawab dokter Bryan.
Sesuatu yang penting?
Dave mengernyitkan keningnya sambil bertanya-tanya dalam hatinya.
Karena penasaran dengan sesuatu yang penting itu, Dave pun terpaksa berbohong pada dokter Bryan.
"Kebetulan suasana hati saya saat ini sedang senang, jadi Anda bisa mengatakan sesuatu yang penting itu pada saya." Bohong Dave. Padahal saat ini suasana hatinya sedang berantakan karena ulah Alfred yang membawa petugas salon wanita jadi-jadian.
"Benarkah Tuan? Anda tidak sedang membohongi saya kan?" Tanya dokter Bryan.
"Tidak dok. Cepat katakan, sebelum suasana hati saya berubah."
"Baiklah Tuan. Jadi Tuan Dave, saya ingin menyampaikan kalau sebenarnya hasil pemeriksaan bulanan Anda itu tertukar dengan hasil pemeriksaan pasien saya yang lain." Ucap dokter Bryan hati-hati.
Dave terdiam sejenak mencerna kata-kata dokter Bryan.
"Maksud Anda, dok?" Tanya Dave, ia mencoba mencocokkan apa yang ada di pikirannya saat ini dengan maksud kata-kata yang dokter Bryan sampaikan.
"Maksudnya, Anda tidak terkena kanker otak Tuan, hasil pemeriksaan itu sebenarnya adalah hasil pemeriksaan pasien saya yang lain." Jawab dokter Bryan.
"Apaaaaa!!!"
🍁🍁🍁
Bersambung...
...Jangan lupa FAV dan dukung novel terbaru Miss ini dengan memberikan LIKE, HADIAH dan VOTE....
...🙏🙏🙏...
can't hardly stop... U guys so lovely