Akhir Cinta Perjodohan

"Aaaahhh, gara-gara kamu meninggalkan aku. Aku menjadi seperti ini. Harus keluar dari apartemen ini, karena aku tak bisa membayarnya," umpat Galang. Dia tampak kesal, karena Syafa sudah mencabut fasilitas yang selama ini dia yang bayar.

"Kamu tak perlu marah-marah seperti ini. Kamu bisa tinggal di apartemen aku, kita bisa hidup bersama. Kamu tak perlu memikirkan tempat tinggal dan biaya untuk makan, kamu bisa menumpang kepada aku. Asalkan kamu tidak selingkuh dengan wanita lain," ucap Natasya dan Galang mengiyakan. Meskipun dirinya belum tahu bisa mewujudkannya atau tidak.

"Makasih ya, Na! Kamu memang wanita yang paling mengerti aku. Membuat aku jatuh cinta sama kamu," rayu Galang.

Mendengar kata cinta dari Galang, tentu saja membuat Natasya merasa bahagia. Inilah saat yang dinanti-nanti olehnya sejak kemarin-kemarin. Akhirnya pada hari ini terwujud.

Natasya tampak memeluk laki-laki yang dia cintai. Bahkan saat Galang mengajak dirinya bercinta di tempatnya untuk terakhir kalinya, Natasya mau saja. Hingga akhirnya mereka bergelut dulu di ranjang, sebelum mereka meninggalkan tempat itu.

"Kamu memang luar biasa Sayang," rayu Galang yang masih terus memompa milik Natasya. Natasya hanya mampu menganggukkan kepalanya, karena dirinya kini sedang menikmati permainan Galang.

Hingga akhirnya mereka mengerang bersama. Mereka terlupa kalau Galang tak memakai kon*dom saat bercinta, dan dirinya semalam tidak minum pil KB karena habis belum membelinya. Galang telah menumpahkan cairan ke rahim Natasya.

Keduanya kini sedang mengatur napas, dan jantungnya masih berdegup kencang. Natasya tampak memeluk tubuh Galang, sedangkan Galang mengelus rambut Natasya.

Zhafran merasa kesal, karena Galang masih terus menganggu istrinya. Dia takut kalau Galang nantinya akan mencelakai istrinya, yang membuat dirinya akan kehilangan bayinya. Sebelum hal itu terjadi, Zhafran akan melakukan tindakan tegas kepada Galang.

"Kok kamu tahu, kalau Galang masih menggangu aku?" tanya Syafa menyelidik. Karena dia belum sempat bercerita tentang hal ini.

"Oh itu, aku tahu dari Ayah dan dia tahu dari orang suruhannya," ucap Zhafran berbohong dan Syafa untungnya mempercayainya.

Pagi ini seperti biasa Syafa berangkat kuliah. Namun, kali ini dia berusaha untuk lebih hati-hati. Karena dia takut, kalau sampai Galang akan mengganggunya.

Seperti biasanya, Syafa mencoba menghindar dari Galang, dan selalu memperingatkan Galang untuk tidak menganggu dirinya. Dirinya mengancam Galang, akan bertindak tegas jika Galang masih saja menggangunya.

Mata kuliah pertama telah selesai, hanya menunggu satu mata kuliah lagi. Namun jaraknya cukup lama. Syafa masih harus menunggu waktu dua jam.

"Suara apa itu? Seperti suara rintihan dan de*sahan. Tetapi siapa yang di dalam? Apa mereka sedang melakukan hubungan intim? Bikin malu saja, bisa-bisanya dia bercinta di tempat akademis," gerutu Syafa yang membuat telinganya harus mendengar seperti itu.

Syafa menutup mulutnya tak percaya, dirinya tercengang kala melihat Galang yang memasukkan miliknya dari belakang, dengan posisi Natasya menungging. Tangan Galang sibuk mere*mas bukit kembar Natasya.

"Dasar memalukan, dua orang yang menjijikan! Bahkan dengan berani mereka mengotori tempat untuk menuntut ilmu," umpat Syafa.

Sepertinya Galang tak akan puas, dia suka suasana yang menantang yang mampu memacu adrenalin. Padahal sekarang ini mereka sudah tinggal bersama, tentu saja mereka sering melakukannya di apartemen.

Sebenarnya Syafa merasa jijik harus menonton tayangan live yang dilakukan Galang dan Natasya, bahkan sangat menjijikan melebihi dirinya bercinta dengan sang suami.

"Untungnya aku sudah bisa terlepas dari kamu, dan tak sampai hal memalukan terjadi. Terima kasih ya Allah, karena engkau telah menunjukkan kepadaku jalan yang engkau ridhoi. Sampai akhirnya aku bisa berjodoh dengan Kak Zhafran," ucap Syafa dalam hati.

Syafa sengaja merekam video Galang sedang bersama Natasya. Jika Galang mengganggu dirinya lagi, Syafa tak akan segan-segan memberikan rekaman video itu kepada pihak kampus. Agar Galang dan Natasya di DO oleh pihak kampus.

Durasinya cukup panjang, hingga mencapai satu jam. Galang melakukan dengan tiga gaya. Membuat kepala Syafa merasa pusing, tetapi Syafa berusaha untuk menahannya.

"Gila banget Galang, bahkan dirinya mampu bertahan lama. Tetapi masih kalah si sama Kak Zhafran. Ukuran punya Kak Zhafran lebih besar dari punya Galang," ucap Syafa sambil senyum-senyum sendiri. Kala mengingat percintaannya dengan Zhafran.

Syafa sudah kepincut punya Zhafran. 😍😁

"Wah, udah mau selesai. Aku harus segera pergi dari sini. Mereka telah selesai," ucap Syafa dalam hati. Melihat Galang dan Natasya yang merapihkan pakaiannya.

Semenjak itu dirinya menjadi tak fokus, karena otaknya terkontaminasi dengan adegan Galang dengan Natasya. Seakan dirinya ingin segera pulang menemui suaminya.

Jam kuliah telah selesai, Syafa langsung menghubungi suaminya untuk pulang.

"Iya aku siap-siap dulu ya, Sayang. Tapi maaf, aku tak bisa menjemput kamu di kampus ya. Kita ketemu di rumah ya," ucap Zhafran dan Syafa mengiyakan. Dia tak masalah kok, dirinya bisa naik ojek online untuk segera sampai di rumah.

"Kenapa ya? Tak biasanya dia seperti itu. Bersemangat, meminta aku pulang. Ya sudahlah, berpikir positif saja. Tak baik juga berpikir negatif kepada istri sendiri," ucap Zhafran yang kini bermonolog dengan hatinya sendiri.

Syafa datang lebih dulu dibandingkan Zhafran. dia memilih untuk langsung mandi, dan menggunakan lingerie untuk menggoda suaminya. Setelah itu dia berpura-pura tidur, dengan menyelimuti tubuhnya dengan selimut untuk memberikan surprise untuk suaminya.

Zhafran baru saja sampai di rumah, dirinya merasa bingung. Karena rumahnya terasa sepi, awalnya dia berpikir kalau Syafa belum pulang dan masih di jalan.

"Kok tidak dikunci? Perasaan tadi aku pergi sudah di kunci rumah ini?" membuat Zhafran penuh tanda tanya.

Zhafran memasuki rumah, dan terkejut melihat istrinya yang terbaring di ranjang dengan memakai selimut. Tentu saja hal itu membuat dirinya merasa panik, khawatir dengan kondisi istrinya.

Dia langsung bergegas menghampiri istrinya dan duduk di tepi ranjang.

"Sayang, kamu kenapa? Kamu sakit? Maaf aku baru sampai rumah. Apa yang kamu rasakan saat ini? Kita ke rumah sakit yuk," ucap Zhafran. Jika Zhafran terlihat panik, berbeda halnya dengan Syafa yang justru sejak tadi menahan tawanya. Dia tertawa geli dalam hati, karena berhasil mengerjai suaminya.

"Aku juga tidak tahu, tiba-tiba aku merasa kedinginan dan butuh kehangatan," ucap Syafa.

Ucapan Syafa membuat Zhafran mengerutkan keningnya, dia sempat memegang kening Syafa. Tetapi keadaannya normal.

"Kamu buka dong baju kamu, aku butuh kehangatan kamu! Cepetan! Apa kamu ingin membiarkan aku kedinginan seperti sekarang ini?" pinta Syafa. Dengan bodohnya Zhafran mengikuti permintaan istrinya. Syafa tersenyum kala melihat suaminya sudah bertelanjang dada dan hanya meninggalkan celana boxer nya.

"Surprise," teriak Syafa.

Syafa langsung membuka selimut yang dia kenakan, kemudian bangkit bergelayut mesra.

"Astaga Syafa, apa yang kamu lakukan. Kamu itu bikin aku panik saja," protes Zhafran.

"Iya deh aku minta maaf, sekarang aku mau bikin enak saja deh sebagai gantinya," rayu Syafa saat melihat wajah suaminya yang menunjukkan wajah tak suka.

Bibir Syafa langsung menyentuh bibir suaminya, tangannya sudah melingkar di leher suaminya. Membuat Zhafran tak mampu berkata-kata lagi. Zhafran dibuat panas dingin oleh Syafa. 😍