NovelToon NovelToon
Istri Kedua Tuan Mafia

Istri Kedua Tuan Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:15.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Qinan

Mengisahkan Mafia yang jatuh cinta pada seorang gadis meski ia telah menikah dengan wanita lain, berbagai upaya ia tempuh agar gadis itu menjadi miliknya meski harus memaksanya menjadi istri keduanya sekalipun.

Luka dan air mata tentu akan mengiringi perjalanan kisah mereka yang tak biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part~26

William tiba-tiba mengangkat Merry dari kursinya hingga membuat wanita itu yang sedang menatap Natalie dari balik kaca jendela langsung terlonjak kaget.

"A-aku bisa jalan sendiri." Merry langsung meronta.

"Diamlah honey atau ku lempar kau dari sini." ujar William yang langsung membuat Merry berhenti meronta saat mendengar perkataan sadis pria itu.

William nampak menggendong istri kecilnya itu bak bridal style lalu membawanya menuruni anak tangga pesawat.

"Eratkan pegangan mu honey kalau tidak mau jatuh." perintah William saat sang istri enggan memeluknya.

Meery langsung melingkarkan tangannya di leher pria itu dan itu membuat seorang William langsung mengangkat sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman kecil.

"Ada apa dengan gadis itu ?" cecar Natalie saat William baru sampai di anak tangga terakhir.

"Merry mempunyai trauma dengan pesawat dan aku tak mengetahuinya sebelumnya." sahut William yang masih menggendong istrinya itu dengan erat padahal mereka sudah sampai di bawah.

Merry nampak melirik Natalie sekilas yang terlihat sedang menatapnya tak ramah dan tentu saja itu membuat Merry semakin mengeratkan pelukannya di leher William dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu.

"Ini sudah bukan di pesawat lagi, jadi bisakan jalan kaki sendiri ?" cibir Natalie tak terima saat Merry nampak enggan turun dari gendongan sang kekasih.

Merry semakin merapatkan tubuhnya pada William seakan memberikan kode pada pria itu agar tetap menggendongnya sampai di tempat tujuan.

"Dia sedang lemah dan aku tak yakin dia bisa jalan sendiri." terang William seraya melangkahkan kakinya meninggalkan bandara tersebut.

"Dasar manja." gerutu Natalie dengan kesal lalu mengikuti langkah pria itu.

Sesampainya di tempat parkiran Natalie langsung masuk ke dalam mobil saat James membukakan pintu mobilnya untuk William.

"Itu kursi untuk Merry !!" ujar William dengan nada dingin menatap Natalie.

"Iya, baiklah." sahut Natalie dengan kesal, kemudian segera keluar dari mobil tersebut lalu pindah ke kursi depan di samping kemudi.

William segera mendudukkan Merry di kursinya lalu pria itu duduk di sebelahnya.

Sepanjang perjalanan Merry sengaja bersandar di dada William, wanita itu nampak berpura-pura tidur padahal hanya ingin membuat Natalie kesal.

Dan sepertinya rencana Merry berhasil karena sepanjang jalan wajah Natalie nampak masam.

"Sudah sampai masuklah, ada pekerjaan yang harus saya urus. Dalle dan Dallas akan mengantarmu ke kamar !!" ucap William setelah sampai di sebuah hotel.

"Hm." Merry mengangguk kecil, kemudian segera turun dari mobil tersebut.

Saat Merry hendak melangkah pergi, ia melihat Natalie nampak pindah ke tempat duduk di samping William.

Namun Merry tak mempedulikannya, ia terus saja melangkah masuk ke dalam hotel mengikuti kedua bodyguardnya tersebut.

"Silakan masuk nyonya, jika memerlukan sesuatu anda bisa menghubungi saya karena pintu hanya bisa di buka dari luar." terang Dalle.

"Pergilah, saya mau istirahat !!" perintah Merry kemudian, dirinya memang merasa sangat kelelahan selain karena faktor traumanya akan pesawat tapi wanita itu juga lelah karena percintaannya dengan William sepanjang penerbangan tadi.

Pria itu selalu berkuasa akan tubuhnya dan membuat dirinya pun tak bisa menolaknya.

Merry nampak mengedarkan pandangannya ke setiap sudut hotel mewah tersebut, namun ia sedikit pun tak tertarik dengan fasilitas yang ada di sana.

Kemudian wanita itu langsung menghempaskan tubuhnya ke atas ranjangnya.

Hingga menjelang malam Merry tak mendapati keberadaan suaminya, sejak pergi dengan Natalie tadi sore pria itu belum juga kembali.

"Mungkin mereka sedang menghabiskan waktu bersama." gumamnya, wanita itu nampak menertawakan dirinya sendiri karena sempat terbesit di pikirannya untuk memberikan kesempatan pada dirinya untuk mengenal lebih jauh sosok William.

Namun Merry segera mengenyahkan pikirannya tersebut jauh-jauh, ia yakin jika William adalah seorang playboy yang tidak akan bisa hidup dengan satu wanita dan jika pria itu terkadang sangat perhatian padanya itu semata-mata hanya sedang menginginkan tubuhnya saja.

"Aku membencimu." lirih Merry dan tak berapa lama wanita itu nampak terlelap tidur.

Keesokan harinya....

Pagi itu William nampak mengerjapkan matanya saat alarm ponselnya berdering nyaring, lalu pria itu segera mematikannya.

Di lihatnya sang istri sedang terlelap tidur dalam pelukannya, setelah itu William nampak mengecup keningnya lalu segera beranjak dengan pelan agar wanita itu tak terbangun.

Semalam hampir dini hari pria itu kembali ke hotelnya dan saat pagi buta harus kembali bangun karena beberapa pekerjaan telah menantinya.

Beberapa saat kemudian Merry nampak mengerjapkan matanya saat mencium aroma parfum yang akhir-akhir ini tanpa ia sadari telah menjadi candu baginya.

Tanpa sadar sudut bibir wanita itu nampak terangkat ke atas saat melihat sosok William sedang berganti pakaian.

"Kamu sudah bangun ternyata, pelayan sudah membawakan sarapan untukmu." ujar William saat melihat Merry duduk bersandar di headbord ranjangnya.

"Kamu mau pergi ?" tanya Merry kemudian, entah kapan pria itu kembali ke kamarnya namun yang ia tahu kini suaminya itu akan pergi lagi.

"Ada beberapa pekerjaan yang harus ku selesaikan." sahut William yang langsung membuat Merry nampak kesal.

"Jika memang sibuk lalu kenapa mengajakku kesini, lebih baik aku tetap berada di Mansion dan pergi kuliah." ucapnya kemudian.

"Aku sudah mengizinkan kuliahmu dan kamu bisa mengikutinya secara online." sahut William yang sepertinya tak mengerti maksud sang istri.

Merry nampak mendesah kesal kemudian menarik selimutnya lalu menutupi seluruh tubuhnya.

"Tetap di sini dan jangan pergi kemana-mana, mengerti !!" tegas William seraya melangkah mendekati istrinya itu.

"Kamu mengurungku di sini lalu kamu asyik-asyikan menghabiskan waktu dengan Natalie di luar sana, itu sangat tidak adil." gumam Merry.

Cup

Sebuah kecupan mendarat di kening Merry, setelah William menyingkirkan selimut yang menutupi kepala wanita itu.

"Saya pergi dulu." ucapnya, kemudian segera meninggalkan kamar hotelnya tersebut tanpa menunggu sahutan dari sang istri.

Setelah mendengar pintu kamarnya di tutup dari luar, Merry langsung menendang selimutnya hingga teronggok ke lantai.

"Kamu asyik-asyikan dengan wanita lain di luar sana, aku pun juga bisa melakukannya." gumam Merry lalu ia segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandinya.

Beberapa saat kemudian wanita itu terlihat cantik dengan mini dress selutut membungkus tubuhnya.

Setelah itu Merry segera melangkahkan kakinya menuju pintu kamarnya, namun pintu tak berhasil wanita itu buka.

"Dalle, bisakah kamu buka pintunya aku bosan dan ingin jalan-jalan !!" perintah Merry setelah menghubungi pengawalnya tersebut.

"Maaf nyonya, tuan William melarang kami untuk membukakan anda pintu." sahut Dalle dari ujung telepon.

"Kalian sama sekali tak berguna." teriak Merry kemudian mematikan panggilannya, gadis itu nampak menendang pintu untuk melampiaskan kekesalannya namun justru kakinya yang terasa sakit.

"Aaauuggghhh." teriaknya dengan kesal, kemudian melangkahkan kakinya dengan tertatih ke arah kursi yang berada tak jauh dari sana.

Setelah lelah mengumpat wanita itu nampak menyantap makanan di depannya itu secara membabi buta untuk melampiaskan kekesalannya.

Malam harinya......

Hingga malam hari pun William belum juga kembali ke kamar hotelnya, meski seharian beberapa kali menghubungi ponsel Merry namun sepertinya wanita itu enggan menjawabnya.

"Dalle, jika kamu tidak membuka pintunya sekarang juga saya akan bunuh diri." teriak Merry dari ujung telepon hingga membuat pengawalnya itu langsung panik dan segera membuka pintu hotel nyonyanya tersebut.

"Nyonya." teriak Dalle dan Dallas bersamaan saat melihat nyonyanya itu berpenampilan glamor layaknya akan pergi ke sebuah pesta.

1
Atik
Luar biasa
Atik
Lumayan
Nelly Defia
Luar biasa
Nelly Defia
Lumayan
Bzaa
kayaknya Ariel segera launching 🤣.
aku baca novelmu dr mulai hai suami, stlh itu baru baca yg lainnya.. jdinya menyambungkan sendiri,
bagusnya novelmu gampang di pahami, jdi gak perlu mikir buat sambung menyambung kannya🤣.
sehat dan sukses sll ya tor 😘😘
Imas Masripah
mungkinkah Merry cinta pertama Wiliam,dulu Wiliam pernah jatuh cinta tp Merry masih bocil 🤔
Juniati Paslah
semangat Thor ku suka karya -karyamu
Yulvita Darnel
aku suka ceritanya, alur ceritanya mudah dipahami.
QueenBee
Kalimat andalan, udah muak aku dengernya🐽
Yulvita Darnel
mungkin anak yang dikandung Grace anaknya nick
meira
menggengam rindu novel yang aku baca pertama kali,,,aku inget kisah martin dan sera karena martin yang membawa kabur sera keluar negeru untuk memulai hidup baru dan sera yang bertobat karena martin yang tulus
Tia Umar
Celindet hamil anaknya marcoplo
Tia Umar
🤣🤣🤣
Tia Umar
Grace ada main sama Nick
Tia Umar
Martin agoiss

suatu saat nanti akan menyesal😣
Sri Wahyuni
meleleh
Yoas Romualdes
Buruk
Rita dunggio
mantap thor
Malikh Atun
Luar biasa
mini89
merry anaknya bunda sera ???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!