Kisah cinta 3 karakter dari dua insan sejoli berbeda latar belakang sosial antara Kemal dengan Safitri.
Kemal adalah pribadi yang sinis, kejam, acuh dan tak punya hati, tapi sejak kejadian sang Mama, Kemal memiliki trauma akut yang membuat dia selalu dihantui mimpi buruk dan keesokan harinya Kemal berubah menjadi Rico yang memiliki kepribadian hangat, sabar, suka menolong serta romantis 180 derajat berbeda dengan sifat Kemal dalam dirinya.
Safitri yang terjebak pernikahan bohong dengan Kemal demi melunasi hutang mendiang ayahnya di buat bingung dengan kepribadian ganda yang di miliki Kemal.
Mampukah Safitri terus bertahan di samping pribadi Kemal yang kejam juga dingin dan Rico yang hangat penuh cinta untuknya
.
Yuk baca cerita komedi romantis receh kedua ku reader kesayangan. Jan lupa jadiin favorit ya Kaka"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan Marah Tapi Ada Yang On
Safitri duduk santai di atas wastafel sambil tersenyum sinis ke arah pintu yang sedang digedor oleh Kemal.
"Salaki gelo, mau bikin anak kok kayak mau ngajak perang aja. Emang dikira Safitri budaknya apa." dumel Safitri.
"Sok aja kalau mau dobrak. Paling juga kaki dia yang patah." ucap Safitri sinis.
"Daripada berisik dengerin Bang macam teriak-teriak mendingan Safitri mandi, dengerin guyuran air shower lebih merdu daripada teriakan si Abang macan." gumam Safitri beranjak dari duduknya dan mulai melepaskan baju yang dia pakai satu persatu.
Sudah menjadi kebiasaan Safitri di kampung yang sering mandi di kali, dia tidak pernah mandi dalam keadaan telanjang bulat tapi selalu membalut tubuhnya dengan kain jika dia mandi di kali. Begitu juga kali ini Safitri membalut tubuhnya dengan rok daleman dan tidak melepas pakaian dalamnya.
Gemericik bunyi air shower jatuh seketika menenangkan hati dan pikirannya, Safitri seakan tidak terpengaruh gedoran pintu kamar mandi oleh Kemal. Buat Safitri saat menikmati air dingin yang begitu segar mengguyur tubuhnya dia seperti lupa akan sekelilingnya.
"BUKAAA!!"
DUK DUK DUK DUK
"CEWEK SIALAN BUKAAAA!!" teriak Kemal sekuat tenaga tapi percuma tidak ada respon yang diberikan oleh Safitri dari dalam.
Kemal terlihat frustasi dia melihat kepalan tangannya yang sudah memerah bahkan ada sedikit goresan luka dan rembesan darah mulai keluar di pori-pori kulitnya. Sementara Ismail terlihat dengan wajah bingung bercampur tegang.
Ismail yang berada di luar kamar Kemal begitu penasaran dengan apa yang terjadi di dalam kamar tuannya. Ingin sekali dia menenangkan tuannya tapi percuma dalam saat seperti ini suara siapapun tidak akan didengar oleh Kemal.
"ISSSSS! SURUH ORANG BUKA PINTU INI DENGAN CARA APAPUN SEKARANG JUGA!!" perintah Kemal dengan suara teriakan melengking pada Ismail.
"Ba-ik Tuan," dengan tergagap Ismail langsung mengiyakan dan pergi berlari menuju ruang belakang.
"SANTOO!!" teriak Ismail memanggil Santo tukang kebun yang ada di rumah Bastian.
Santo yang bertubuh kekar tinggi besar dan berwajah menyeramkan datang bergegas menghampiri Ismail.
"Dalem pakkk." suara Santo lemah lembut bertolak belakang dengan penampilan fisiknya.
"Ckckck, kamu ini badan kayak Hercules tapi suara kamu Syahcantik." ledek Ismail sejenak lupa dengan perintah Kemal.
"Bapak mah bisa aja." saut Santo.
"Oh ya San, cepat kamu ambil gergaji mesin dan cepat bawa ke kamar Tuan sekarang juga!" perintah Ismail terburu-buru.
"Buat apa Pak gergaji mesin?" tanya Santo heran.
"Jangan banyak tanya buruan sekarang juga ambil gergaji mesin!" bentak Ismail sambil melotot ke arah Santo membuat Santo segera ngacir ke gudang untuk mengambil gergaji mesin.
"Haiisstt! Lama kali tuh si curut ngambil gergaji mesin!" geram Kemal kesal menunggu Ismail yang belum muncul juga.
Tok tok tok
mendengar ketukan pintu Kemal langsung menoleh.
"BURUAN CODOT!" bentak Kemal tak sabar.
"Maaf Tuan, apa yang mau di gergaji?" tanya Santo dengan kalem.
"Jangan minta maaf! Buruan Lo gergaji itu pintu. Cepat!!" bentak Kemal memerintah.
Santo terlihat bingung mendengar perintah majikannya, bagaimana mungkin dia menggergaji pintu kamar mandi yang terbuat dari kaca dan aluminium. Pintu kaca yang telah dilapisi stiker agar tidak terlihat bagian dalam kamar mandi.
"Cepat jangan diam saja bodoh!" pekik Kemal mendidih darahnya karena emosi
"Ba-ba- baik Tuan."dengan tergagap Santo langsung laksanakan perintah majikannya.
TREENN TREENN TREENN
PYAAARRR..
Begitu pintu kaca kamar mandi terbelah menjadi dua langsung di tendang keras oleh Kemal, Santo yang berada di samping Kemal matanya terbelalak sambil menelan ludah saat melihat pemandangan di depannya. Di mana Safitri sedang berdiri membelakangi mereka dalam balutan rok dalam yang berwarna putih terlihat transparan membungkus tubuhnya yang putih mulus.
Kemal diam tak berkedip melihat pemandangan yang begitu penuh daya tarik hingga tak sadar hasrat kelakiannya bangkit seketika.
"Astaghfirullah! Bedebah kalian! Keluar gak!" teriak Safitri buru-buru menyambar handuk yang tergantung tak jauh dari Safitri berdiri dan membelitkan ke tubuh nya.
"Keluar Lo!" bentak Kemal pada Santo sambil mendorong kasar Santo hingga terhuyung dan jatuh di lantai.
Ismail yang berdiri di belakang penasaran ingin melihat tapi keburu dihadang oleh Kemal dengan mata melotot ke arahnya hingga membuat Ismail langsung berbalik badan pergi keluar dari kamar Kemal diikuti oleh Santo.
Setelah Ismail dan Santo keluar Kemal buru-buru menutup pintu, sementara Safitri menelisik setiap sudut ruang kamar mandi mencari sesuatu.
"Mana yang bisa buat mentung?" gumam Safitri dengan mata jelalatan mencari sesuatu yang bisa di pakai sebagai senjata untuk memukul Kemal.
Mata Safitri menangkap tas berisi stik golf yang ada di salah satu sudut dekat jendela, secepat kilat Safitri mengambilnya dan membuka sleting nya dan mengambil satu stik golf dan siap mengayunkan ke arah Kemal.
Begitu Kemal berbalik badan Kemal hanya tersenyum ke arah Safitri melihat sikap Safitri yang siap perang.
"Kenapa? Apa kita akan melanjutkan pertarungan kita?" tanya Kemal seperti sedang bercanda.
"Cukup menggoda, anggap saja tempat pemuas nafsu." batin Kemal sambil menggigit bibirnya dan tatapannya menyapu seluruh tubuh Safitri dari ujung kepala hingga ujung kaki penuh nafsu.
"Aku lelah, jadi kita lanjutkan saja nanti pertarungan nya. Tapi sekarang aku ingin yang lain." ucap Kemal menatap Safitri nakal.
"Apa?" tanya Safitri tetap waspada dengan stik golf di tangannya siap terayun sewaktu waktu.
"Letakkan dulu stik golf itu." bujuk Kemal mulai merendahkan suaranya.
"Apa mau Abang?"Safitri tak menghiraukan bujukan Kemal dia balik bertanya dengan posisi siap menyerah.
"Ehmmm, anu, Ehmmm itu." hasrat kelakiannya yang sudah mulai menguasai pikirannya saat ini membuat Kemal jadi gugup.
"Apa? Ngomong yang bener bisa nggak sih, jangan kayak orang gagap gitu." saut Safitri makin kesal.
"Kamu jangan pura-pura bego!" protes Kemal mulai terpancing tak sabar.
"Siapa yang pura-pura bego? Abang tuh nggak jelas kurang kerjaan amat sih pintu kamar mandi di gergaji? harusnya yang di gergaji itu isi kepala Abang!" sungut Safitri geram.
"Ya udah, Jangan bahas yang sudah terjadi sekarang langsung aja. Gue mau ngomong sama Lo kalau gue minta pertanggungjawaban."
Kata-kata Kemal membuat Safitri heran hingga mengerutkan dahinya.
"Pertanggungjawaban apa? Yang mulai ngajak gelud kan Abang, bukan Fitri." protes Safitri.
"Udah nggak usah pakai lama! Gara-gara Lo, batang Gue on." saut Kemal menyalahkan Safitri.
"Hah? Batang apaan?" tanya Safitri polos tak mengerti.
"Haiisstt! Dasar bodoh." geram Kemal sambil mengacak kepalanya.
"Jangan ngatain Fitri bodoh! Abang tuh yang nggak jelas."
"Nggak jelas gimana? Kan gue bilang batang Gue on, masak sih Lo nggak tahu artinya? Apa Bukan bodoh itu namanya?" cecar Kemal geram mulai mendidih darahnya.
"Udah udah Sono Bang, Fitri nggak tahu maksud Abang apa. Lebih baik sekarang Abang keluar Fitri mau ganti baju." usir Safitri sambil mengayunkan stik golf di tangannya ke arah Kemal.
Kira-kira Apa yang akan terjadi selanjutnya ikuti episode berikutnya.
secara kn Bastian semalam abis makan masakannya Fitri..
hmm.. smoga baik² aja