Dibohongi, ditipu, direndahkan itulah Sascha Hardiansyah di mata calon suaminya. Hati Sascha sungguh hancur berantakan bagaikan butiran debu. Namun tak lama sang sahabat menawarkan untuk mengambil S2 di Amerika. Di Amerika Sascha mulai melupakan perlakuan terhadap keluarga mantan calon suaminya itu. Setelah mengambil S2, Sascha memutuskan untuk bekerja di pusat perusahaan itu di Tokyo. Beberapa tahun sudah Sascha menjadi manager keuangan. Ketika Sascha pulang ke Indonesia menjadi orang sukses mantan pacarnya kembali lagi dan meminta untuk menikahinya. Namun saat kembali Sascha sudah menikah dengan sang sahabatnya sendiri.
Apakah Sascha mau bercerai dengan sahabatnya untuk kembali ke mantannya? Atau sebaliknya Sascha akan selalu bahagia hidup dengan sang sahabatnya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sischa Daniasri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SANTI PELAKU UTAMA.
"Pernah. Kamu bahkan sering main air di sana," jawab Dewa.
"Sebentar," potong Sascha yang masih bingung. "Sungai mana ya?"
"Sungai Citarum," jawab Dewa yang asal.
Mata Sascha membulat sempurna dan berdiri. Lalu Sascha menghampiri Dewa sambil menyalang, "Aku mau tidur. Aku mengantuk!"
"Tidurlah. Sekarang jam dua pagi," ucap Dewa yang melihat jam.
"Selamat malam," ucap Sascha.
"Ok," balas Dewa yang menyandarkan tubuhnya di sofa. "Biar aku suruh Timothy saja mencari pelakunya. Jika kamu melakukannya jam ini juga. Besok kamu tidak bisa menghadiri meeting."
Sascha menganggukan kepalanya. Lalu Sascha membereskan mejanya dan pergi tidur. Setelah itu Dewa memberikan tugas kepada Timothy untuk mencari siapa pelaku pencurian uang. Tak lama Dewa memutuskan untuk berbaring di samping Sascha dan melihatnya.
"Bagaimana kalau kamu putrinya Gere? Apakah kamu akan membenci masa lalumu? Jangan... Jangan kamu benci masa lalumu. Tapi sebelum itu aku ingin membantumu untuk mencari keberadaan pelaku dibalik hilangnya kamu dari Tuan Gere," batin Dewa.
Di kota Jakarta. Seorang wanita paruh baya bernama Chloe melihat sang putri di dalam mimpi. Lalu Chloe mendekatinya sambil menyapanya, "Aulia."
Gadis yang sedang tersenyum itu menoleh dan melihat Chloe. Gadis itu menggelengkan kepalanya sambil bertanya, "Siapa itu Aulia?"
"Kamu. Kamu adalah Aulia," jawab Chloe.
"Maaf aku tidak kenal dengan namanya Aulia. Aku bernama Sascha," jawab Sascha nama gadis itu.
Gadis itu memang bernama Sascha. Sascha segera menatap mata sendu Chloe. Entah kenapa Sascha merasakan ada sesuatu ikatan batin yang kuat. Sascha menatap wajah Chloe yang sudah banyak keriputnya.
"Anda siapa?" tanya Sascha.
"Aku adalah mama kandungmu," jawab Chloe.
Sascha menggelengkan kepalanya sambil bertanya, "Apakah itu benar?"
"Ya itu benar. Aku adalah mamamu yang melahirkan kamu," jawab Chloe.
"Itu tidak benar. Aku tidak punya mama. Aku punya ibu yang bernama Nirmala," sahut Sascha.
"Tidak sayang aku adalah mamamu," ujar Chloe.
"Peluklah mama sayang," pinta Chloe yang merentangkan kedua tangannya.
Entah kenapa Sascha tergerak untuk memeluk Chloe. Sascha memeluknya dan merasakan ada rasa yang nyaman dan hangat. Seketika Sascha menatap wajah Chloe sambil bertanya, "Jika anda mamaku, kenapa anda pergi dari saya?"
Chloe tersenyum lucu mendengar pertanyaan Sascha. Lalu Chloe menatap anak gadisnya itu dan mencium pipi Sascha, "Kamu tahu cepat atau lambat kita akan menemukan jawabannya."
Sacha menganggukkan kepalanya dengan paham. Lalu Sascha tersenyum dan berpamitan untuk pulang. Sebelum Sascha pulang, Sascha mengatakan kalau dirinya sebentar lagi akan menikah. Chloe pun memberi restu kepada sang anak.
"Dengan siapa kamu menikah? Jika kamu bahagia bersama orang yang kamu pilih kenapa tidak. Berbahagialah sayang. Mama selalu mendoakanmu," jawab Chloe.
Akhirnya Sascha pergi dari hadapan Chloe dan menghilang. Seketika Chloe terjaga dan berteriak, "Anakku!"
Deru nafas memacu jantung Chloe. Chloe menoleh dan melihat bayangan sang putri menari indah. Tanpa sengaja Chloe mengambil ponselnya dan melihat pesan dari Gere. Chloe segera membuka pesan itu dan matanya menetes, "Anakku," ucap Chloe lirih.
Chloe melihat foto Sascha yang dikirim oleh Gere berbagai sudut. Senyumnya yang merekah membuat hidupnya kembali hidup. Rasanya tidak percaya kalau sang putri telah ditemukan. Namun ada sebuah pesan yang tersirat. Gere mengatakan kalau putrinya sangat cantik sekali. Lalu Gere mengatakan kalau sang putri akan menikah.
Saat itu juga Chloe menghubungi Gerre untuk menyusulnya. Sebelum menghubungi Gerre, Chloe menghubungi asistennya agar membatalkan semua jadwal hingga Minggu depan. Sang asisten pun menyanggupi permintaan Chloe malam ini juga.
Pagi yang cerah di kota Seoul. Hari Selasa adalah hari yang sangat indah sekali. Sascha sedang mempersiapkan bahan meeting untuk pukul sepuluh. Sedangkan Dewa juga sudah bersiap dan menatap Sascha. Tak lama ponsel Dewa berdering. Lalu Dewa menyuruh Sascha mengangkatnya, "Halo."
"Oh ya... Aku kira Dewa. Bilang sama Dewa semua bukti sudah kirim," ucap Timothy.
"Baiklah nanti aku sampaikan," jawab Sascha.
Sambungan terputus.
"Wa," panggil Sascha.
"Ada apa?" tanya Dewa yang masih memasang dasi.
"Timothy sudah mengirimkan bukti," jawab Sascha.
"Kalau begitu bukalah," sahut Dewa dengan dingin.
Sascha duduk di sofa dan membuka email dari Timothy. Kemudian Sascha melihat isi email itu dengan mata membelalak. Sascha membaca jejak sang tersangka. Kemudian Dewa mendekati Sascha dan menghempaskan bokongnya di sebelah sofa.
"Apa yang kamu temukan?" tanya Sascha.
"Aku tidak menyangka kalau Santi adalah yang menjadi tersangkanya," jawab Sascha yang memandang wajah Dewa.
Dewa tersenyum smirk dan menatap wajah Sascha. Lalu Dewa memegang wajah Sascha dan berkata, "Biarkan Tommy dan Timothy yang menanganinya."
"Aku takut," ucap Sascha.
"Kamu takut kenapa?" tanya Dewa.
"Bagaimana jika seandainya Santi membuat ulah?" tanya Sascha. "Lalu dia menuduhku mengambil uang itu?"
Dewa tersenyum manis dan menjawabnya, "Kamu jangan terlalu takut. Kamu enggak melakukannya."
"Kalau dia menyangkal?" tanya Sascha lagi.
"Semua ada bukti. Kamu tahu Timothy adalah seorang hacker hebat. Meskipun Santi menghapus jejak kejahatannya dan melimpahkan ke kamu. Timothy akan menemukan jejak tersebut," ujar Dewa yang meyakinkan Sascha untuk tidak takut.
"Andaikan kamu tahu siapa itu aku? Kamu akan mendapatkan pelindungan berlapis-lapis. Jika Santi mulai mengusikmu. Bisa dipastikan aku akan membunuhnya," batin Dewa.
"Kamu tahu seluruh keluarga Billi bagaimana? Mereka licik sekali dan akan mencari cara untuk melakukan playing victim," jawab Sascha.
"I know," sahut Dewa.
Dewa memulai memupuk keberanian Sascha. Agar Sascha mempunyai keberanian untuk menghadapi keluarga mantan kekasihnya. Dewa juga akan menggembleng Sascha menjadi wanita tangguh. Cepat atau lambat keluarga mantan kekasihnya akan menyerangnya. Dewa masih berpikir kalau mereka mempunyai penyakit gila. Yang di mana mereka terlalu obsesi pada wanita yang memiliki uang banyak. Jika wanita itu sudah miskin, mereka akan mencacinya dan playing victim. Bahkan dengan berani mereka menjebloskan sang wanita itu ke dalam penjara dengan tuduhan mengambil uangnya.
Sungguh licik sekali mereka melakukannya. Saat Sascha berpacaran, Dewa menyelidiki mereka secara diam-diam. Dewa sudah memiliki bukti yang akurat. Tinggal tunggu waktu yang tepat Dewa akan mengeksekusinya.
Mereka akhirnya memutuskan untuk sarapan di restoran yang berada di hotel itu. Untunglah di restoran itu ada masakan Indonesia terutama makanan favorit Sascha. Apalagi kalau bukan Soto Ayam Lamongan. Aoyama sengaja menyelipkan masakan favorit sang cucu dan calon cucu menantunya itu. Makanya jangan heran kalau setiap pertemuan antara perusahaan induk Nakata Groups dan pecahan-pecahan perusahaan. Aoyama selalu memperhatikan karyawan dan karyawatinya yang berprestasi.
"Kamu mau pesan apa?" tanya Dewa.
"Di luar sangat dingin sekali. Aku ingin memesan soto ayam Lamongan dengan kuah panas," jawab Sascha yang merasakan tubuhnya mulai dingin.
"Ide bagus itu. Sepertinya aku akan memesannya," ujar Dewa.
"Apakah kamu tidak makan pancake atau?" tanya Sascha.
Kopinya nih wat temen up malem2.
Anaknya nanti twins genius.
terima kasih sudah mampir di ceritaku.
sehat selalu dan tetap semangat
Semangat thor
Semangat thor.....