NovelToon NovelToon
BUNGA DI TENGAH BADAI

BUNGA DI TENGAH BADAI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: @nyamm_113

Rumah?

Ayra tidak memiliki rumah untuk benar-benar pulang. Rumah yang seharusnya menjadi pelukan hangat justru terasa seperti dinding-dinding dingin yang membelenggunya. Tempat yang semestinya menjadi surga perlindungan malah berubah menjadi neraka sunyi yang mengikis jiwanya.

Siapa sangka, rumah yang katanya tempat terbaik untuk pulang, justru menjadi penjara tanpa jeruji, tempat di mana harapan perlahan sekarat.

Nyatanya, rumah tidak selalu menjadi tempat ternyaman. Kadang, ia lebih mirip badai yang mencabik-cabik hati tanpa belas kasihan.

Ayra harus menanggung luka batin yang menganga, mentalnya hancur seperti kaca yang dihempas ke lantai, dan fisiknya terkikis habis, seakan angin menggempurnya tanpa ampun. Baginya, rumah bukan lagi tempat berteduh, melainkan medan perang di mana keadilan tak pernah berpihak, dan rumah adalah tangan tak terlihat yang paling kejam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nyamm_113, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KAKAK ATAU TUAN MUDA?

HAPPY READING

Di salah satu club malam di tengah kesibukan kota pada malam hari, dalam bangunan yang penuh dengan anak manusia berbedah generasi serta jenis kelamin, bisingnya dentuman musik dengan beberapa diantara mereka menari mengikuti musik tersebut dan berbagai merek minuman dengan kadar alkohol yang berbeda-beda.

Banyak yang datang ke tempat ini hanya untuk menghibur diri sendiri, sekedar menghilangkan penat karena tekanan kehidupan, mencari hiburan baru dan ada juga hanya ikut temannya saja.

Seperti sekelompok anak mudah yang telah memasuki usia legal untuk datang ke tempat seperti ini. Mereka tahu batasan, hanya mencicipi sedikit dengan kadar yang sangat wajar.

“Cih, mendingan gue tadi hajar tu si Tao Tio Tiu itu. Punya mulut kek cewek njir,” seru Lion dengan kedua tangannya terkepal di udara.

Lion Hasga Wiratama, cowok yang mendapat gelar sebagai cowok paling playboy sepenjuru Olympus School. Perawakannya tinggi dengan gaya rambut kebanggaannya yaitu model rambut messy, cowok tampan dengan rahang tegasnya.

“Lo hantam lembek itu, telinga lo yang bakal panas dan meledak dengar pak Bambang ngomel,” timpal Marsel sibuk dengan gamenya.

Marsel Aguana, cowok yang punya hobi menggantung perasaaan cewek dengan gombalan mautnya, tingginya sama dengan Lion. Memiliki wajah sedikit manis dengan lesung pipi di bagian kiri, semakin manis dengan gaya rambut pendeknya.

Kelakuannya sebelas dua belas dengan Lion saat berhadapan dengan makhluk betina.

“Dia jelas berani ngomong kek tadi, apa lagi kalau bukan mengandalkan bokapnya yang kepsek gila kekuasaan itu.” Lion semakin panas di tempatnya.

“Ngomong lo di jaga,” tegur Adam tanpa menoleh karena fokusnya pada komik misteri di tangannya.

Adam Hasbi Arsekal, cowok kalem dan paling waras di antara gengnya. Perawakannya tinggi melebihi dua curut playboy itu, rambutnya selalu tertata rapi dengan gaya rambut undercut. Wajahnya selalu kalem dengan rahang yang tegas.

“Lo ngak capek belajar mulu ha? Gue yang lihat lo aja capek Dam,” ucap Marsel.

“Dia ngak lagi belajar ogeb! Lo ngak lihat dia baca apa ha? Komik woi! Komik Marsel,” tekan Lion dengan gemas.

“Gua ngak tahu dan ngak mau tahu, gue ngak peduli!” Kesalnya. Marsel melihat ke dua sahabatnya yang sudah tepar lebih duluh. “Ckkk, mereka doyan banget si buat kita susah. Pakai mabuk segala lagi,” lanjutnya.

“Berisik!” Bagas memijit keningnya yang terasa pusing. Dia masih berusaha mempertahankan kesadarannya, tetapi tangannya masih ingin meraih gelas yang berisi minuman itu.

Adam merampas gelas itu dengan cepat, membuat Bagas berdecak kesal. “Udah, lo udah mabuk.”

Bagas Aksenio Praharja, cowok jangkung dengan wajah bak seorang pangeran. Bentuk tubuhnya sempurna, wajahnya sangat tampan dengan rahang tegas. Pemilik gaya rambut quiff, gaya rambut stylish yang menambah kesan sempurna.

“Pulang ajalah kita,” seru Lion.

“Yok lah!” Balas Marsel disusul Adam yang juga ikut bangkit.

“Bawah mobil Dam, ke rumah Verick dulu baru Bagas.” Lion memapah tubuh Bagas yang beratnya melebihi beton. Lion saja yang terlalu lebay.

Mavercik atau kakak dari Kaliyah dan Ayra, cowok itu memang bagian dalam circel ini. Mereka sudah bersama sejak masih duduk di bangku kelas akhir sekolah menengah pertama hingga persahabatan mereka terjalin sampai detik ini.

Namun, bagi Bagas dkk. Maverick itu terlalu tertutup dengan mereka mengenai dirinya ataupun keluarganya. Mereka hanya tahu jika Maverick memiliki adik satu dan kakak laki-laki satu serta telah mengenal baik kedua orang tua Maverick.

Tetapi mereka jarang berkumpul di rumah mewah milik Maverick karena laki-laki tersebut selalu memiliki sejuta alasan untuk menolak mereka datang, hingga akhirnya mereka jarang mengusulkan untuk kumpul di rumah Maverick.

&&&

Ayra baru saja selesai mencuci pakaian yang sangat banyak, bukan miliknya tetapi milik kedua orang tuanya dan kakak-kakaknya. Memilih mencuci pada malam hari karena jika di kerjakan pada siang hari dia tidak memiliki banyak waktu.

Di lantai dua rumahnya, tepatnya di rooftop yang menjadi tempat untuk menjemur pakaiannya serta menjadi tempat paling favorit saat dia ingin menenagkan hati dan pikirannya.

“Bulannya cantik,” bisiknya denga senyum tipis.

Ayra suka suasana malam yang tenang seperti ini, tempat ini menjadi satu-satunya kenangan bersama mendiang kakeknya sebelum penderitaan menghantuinya.

Udara malam membelai wajah cantik itu, angin sepoi-sepoi membuat rambut kucir kudanya menari mengikuti arah angin. Langit luas terbentang di atasnya dengan ditaburi bintang-bintang yang berkelap-kelip seperti permata di atas kain hitam.

“Kakek pasti ada di antara bintang-binta itu kan? Kakek kan selalu bilang kalau kakek bakal jadi binta favorit Ayra yang bersinar paling terang di antara semua bintang.”

Ayra tersenyum melihat banyaknya bintang. “Kakek lihat kan kalau Ayra baik-baik aja tanpa kakek di sini,” serunya kembali dengan mata berkaca-kaca.

“Ayra kangen kakek, mereka semua masih sama kek. Ngak ada yang berubah setelah kakek pergi, mereka malah semakin jahat sama Ayra.” Ayra mengadu pada bintang yang paling terang malam itu.

“Apa Ayra memang bukan anak kandung ayah dan bunda? Atau Ayra memang anak yang kelahirannya ngak diinginkan sama mereka?”

Siapa yang akan menjawab semua pertanyaan Ayra? Hanya angin dan suara jangkrik yang menyahuti ucapannya.

Anak itu memendam lukanya seorang diri, memeluk dirinya sendiri, menguatkan dirinya sendiri. Dia benar-benar sendiri dengan kedua tangan yang selalu siap memeluk tubuhnya sendiri.

“Ayra bakal kunjungin kakek besok, jadi tunggu Ayra ya kek.”

Ayra mendengar suara kendaraan yang berhenti tepat di depan rumahnya, dengan posisinya di atas memudahkan dia melihat ke bawah dengan pagar pembatas dari besi setinggi dadanya itu.

“Mereka teman-temannya kak Maverick bukan si?” Tanyanya pada dirinya sendiri.

Pasalnya Maverick tidak pernah membawa temannya satu pun ke rumah ini, bahkan Ayra heran sendiri. Dia juga tidak tahu siapa saja teman Maverick, jika di sekolah Maverick jarang terlihat karena dirinya yang juga sangat jarang keluar kelas kecuali paksaan dari Serin dan Novia.

“Itu kak Maverick mabuk lagi? Astaga.” Ayra segera pergi dari sana.

&&&

Maverick jika sudah mabuk, maka sifat aslinya yang tidak semua orang tahu dan mungkin Ayra adalah satu-satunya yang tahu sifat asli Maverick jika sedang mabuk seperti ini.

“Eh! Bukan ke dapur kak, tapi ke kamar kakak.” Ayra mencegah langkah berat Maverick yang sepertinya hendak ke dapur.

“L-lo siapa si ha? Kenapa lo sering masuk ke mimpi gue?” Maverick mengatakan itu dengan tidak sadar.

“Gue bosan lihat muka lo, gue bosan peak. Lo siapa si ha?”

Ayra tidak menyahuti ucapan kakaknya, dirinya hanya fokus untuk membopong tubuh berat Maverick yang sangat berat untuk badannya yang kecil dan pendek ini.

“Aduh kak, kenapa selalu pulang dengan keadaan mabuk si. Kalau ayah sampai tahu, bisa-bisa kak Verick dapat masalah.”

“Em, lo ngomong sama gue?” Tunjuk Maverick pada dirinya sendiri dengan wajah merahnya serta mata yang setengah terbuka. “Gue ngak dengar dan ngak tahu lo ngomong apa.”

Ayra membuka pelan pintu kamar Maverick dengan sangat pelan, takut jika membukanya dengan keras bisa-bisa Kaliyah yang letak kamarnya tepat di sebelah Maverick akan melihat keadaan kacau ini.

“G-ue pengen muntah, huueekkk...,”

“Ha? Aduh kak tahan dulu.” Ayra tanpa takut membekap mulut kakaknya dengan satu tangannya yang bebas.

Segera mendudukkan Maverick di tempat tidur laki-laki itu, lalu berjalan cepat mengambil tempat sampah mini dan membawanya ke depan wajah Maverick.

“Huekkk! Hueekkk... Perut gue sakit tai!”

Ayra denga sabar mengelus tengkuk Maverick dengan pelan dan sesekali mengusap keringat kecil yang membanjiri kening Maverick.

Maverick menatap Ayra di depannya denga wajah merah dan mata bulat yang berkaca-kaca, persis seperti anak yang sedang rewel karena demam.

“Perut gue sakit, kepala gue sakit, semuanya sakit.” Maverick seperti bayi besar yang mengadu pada ibunya.

Ayra sudah terbiasa, hanya ketika Maverick mabuk lah dia bisa melihat sisi lain dari Maverick. Hanya waktu seperti ini dia bisa mendengar Maverick berucap lembut tanpa nada emosi dan hanya waktu seperti ini Ayra bisa sedekat ini dengan kakaknya tanpa ada sekat dan tembok di antara keduanya.

“Iya, sekarang baring ya biar pusingnya ngak terlalu.”

Ayra menuntun Maverick untuk berbaring, sebelum itu melepaskan dulu jaket kulit sang kakak dan sepatu serta kaos kakinya dan mengganti pakaian atas Maverick dengan yang baru.

“Gue pengen minum, gue haus.” Maverick mengucapkan itu dengan mata terpejam erat.

&&&

“LO NGAPAIN DI KAMAR GUE HA?”

“LO NGAK PIKUN KAN? GUE UDAH BILANG JANGAN PERNAH MASUK KE KAMAR GUE TANPA IZIN GUE DULU ANAK SIALAN!”

Ayra menunduk takut setelah Maverick menamparnya beberapa kali, bahkan tamparan itu membekas. Ayra tidak menangis, mungkin karena telah terbiasa mendapatkan hal seperti ini.

“Maaf kak, a-ku cuman mau a-mbil...,”

Plak

“Halla, lo emang suka mancing emosi gue!” Tekan Maverick dengan napas yang memburuh. Dadanya naik turun dan kilatan amarah terlihat jelas di matanya.

“M-aaf kak,” lirih Ayra. seragam sekolahnya kembali kusut dan rambutnya yang acak-acakan, gadis kuncir kuda itu sangat berantakan.

“JANGAN PANGGIL GUE DENGAN SEBUTAN ITU! LO BUKAN ADIK GUE.”

“Lo bukan adik gue anak sialan, gue makin benci sama lo.”

“Sekali lagi gue lihat lo masuk ke sini tanpa izin dari gue, gue pastiin lo ngak akan bisa tinggal di rumah ini lagi.”

Maverick meninggalkan Ayra dengan napas yang tidak beraturan, pagi-pagi sudah di buat kesal oleh Ayra yang tiba-tiba saja berada dalam satu ruangan dengannya. Dia tidak suka saat kamaranya di masuki tanpa izin dirinya terlebih dahulu, siapa pun itu berlaku untuk semua orang di rumah ini.

Maverick tidak tahu dan mungkin selamanya tidak akan pernah tahu kenyataan jika Ayra lah yang selalu membantunya saat dia pulang dalam keadaan mabuk, hingga sampai detik ini kedua orang tuannya dan Kaliyah tidak tahu dengan sifatnya yang sangat suka mabuk.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 👣 KALIAN DAN TERIMAKASIH KARENA TELAH MAMPIR🤗🤗

SEE YOU DI PART SELANJUTNYA👋👋👋

PAPPAYYY👋👋🫂

1
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
jadi ayra mah aku bisa ngamuk thor. ga secengeng ini/Proud/
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
dah lah thor makin emosi bacanya. terlalu bodoh bgt sih aliya
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ: 🏃‍♀️💨
Anagata_aa113: sabar, Kaliyah emang suka bikin emosi
total 2 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
lanjut thor jgn lp mampir karyaku "DICINTAI OLEH RAJA MAFIA"/Rose//Ok/
Gina Taklasi
benarkah mereka bersaudara? orangtua dan saudara kandung?
Anagata_aa113: ngak tahu juga si kak, kalau mau tau silahkan ikuti alur cerita ya 😄😄👍
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
ayra udah harus bodo amat aja nak/Grin/
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
kakek nya meninggal ya thor. kasian ayra
Aksara_Dee
lanjut Thor
Aksara_Dee
nunggu gerhana baru bisa nyatu ...
Anagata_aa113: gerhana pun tiba, belum tentu juga mereka nyatu🤣
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
semangat thor. kendala seperti ini sering terjadi/Smirk/
Anagata_aa113: pusing dikit, ngak ngaruh 🥲😁
total 1 replies
Aksara_Dee
idih ngaku-ngaku
Anagata_aa113: namanya juga anak manaja
total 1 replies
Aksara_Dee
untungnya masih punya kakek ya, kasian ayra
Anagata_aa113: iya, Ayra kasian banget
total 1 replies
Aksara_Dee
aku lupa cara bernapas, pinter! 🤣
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
wah ayra terlalu lembek thor/Sob/
Anagata_aa113: Iya lembek banget, tapi gimana ya... karakter dia tu emang gitu kak/Grin/
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
gila thor bikin emosi bacanya. astagfirullah mana lagi puasa/Cry/


thor . . bantu dukung karya chat story ku ya " PUTRI KESAYANGAN RAJA MAFIA "
Anagata_aa113: sabar ya 😄
total 1 replies
уαѕƒι
parah itu si maverik/Facepalm/
уαѕƒι
kenapa ga kabur aja sih ay. keluarga iblis itu. hidup kaya dineraka. kejam thor🙈/Scream/
Anagata_aa113: boleh juga, tapi kalau Ayra nya ngak mau kabur gimana dong?
total 1 replies
уαѕƒι
dih parah sih serba salah ya. kasian ayra thor/Scream/
Anagata_aa113: iya/Smile/
total 1 replies
уαѕƒι
untung punya sahabat yg baik
Anagata_aa113: baik banget sahabat Ayra
total 1 replies
уαѕƒι
wahh ceritanya mengharukan sekali thor/Frown/
Nerendtale
Noooo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!