"Mama masih hidup! Mama masi hidup!" mata bocah itu berkaca-kaca saat Daniel mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal. Ia tak terima jika ibunya dikatakan sudah tiada. Ia meninggalkan Daniel yang tidak lain ayahnya sendiri.
Terpaku menatap pundak bocah itu berlari meninggalkannya masuk ke dalam kamar.
Kenzie membanting pintu dengan keras, ia mengunci pintu rapat. hingga Daniel yang berusaha menyusulnya merasa kesulitan untuk membujuk putranya.
Daniel tau putranya, jika sudah seperti itu, Kenzie tidak akan mau bicara dengannya. Ia tidak akan memaksa putranya dalam keadaan seperti ini, hanya ia takut dengan kesehatan putranya semakin memburuk hingga ia memilih pergi.
"Temukan dokter itu, Saya akan membayarnya mahal," ucap Daniel dingin setelah mendapatkan telpon dari seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desi m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Hari yang begitu cerah, Ariana kembali ke Mansion Mewah itu dengan waktu yang tepat, untuk melakukan akupuntur kepada Kenzie.
Ariana tidak menduga, bahwa Daniel akan mengikuti proses itu dari awal sampai akhir. Mata dingin yang terus-menerus menatapnya itu, membuat Ariana tidak merasa nyaman.
Mengapa bajingan ini tidak pergi ke kantor hari ini?
Apakah pertukaran antara Deffan dan Kenzie kemarin itu menimbulkan kecurigaan pada Daniel?
Ariana bingung dan menggelengkan kepalanya.
Sementara Daniel menatapnya dan mencibir dengan tiba-tiba mengejek: "dokter Messa, apa yang sedang anda pikirkan?"
Ariana menoleh Daniel. "Tidak apa-apa." Ariana tidak tau apa yang di tanyakan Daniel itu, jadi dia menjawabnya dengan santai.
Kemudian, dia memulai melakukan akupuntur pada Kenzie dengan menusukkan jarum suntik.
Selama proses akupuntur, Kenzie berbaring di atas tempat tidur dengan patuh dan tidak mengeluh sama sekali. Kenzie juga bekerja sama dengan baiknya.
Kenzie dengan patuh mengangkat pakaiannya sendiri, merentangkan tangan kecilnya sendiri, dan menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan dokter Messa.
Kenzie yang selalu terlihat dingin dan sombong, sekarang sudah berinisiatif untuk berkomunikasi dengan seseorang, baru kali ini Daniel melihatnya.
Wanita ini benar-benar hebat, bisa mengubah watak Kenzie dengan cepat? Daniel menatap Ariana dengan pemikirannya.
Dan semakin merasa bahwa, yang tiba-tiba ingin di makanan oleh Kenzie kemarin, itu adalah tipu muslihatnya untuk mempengaruhi Kenzie.
Setelah akupuntur selesai, Kenzie bangkit. ia melihat Daniel masih berdiri di sana, tiba-tiba ia sangat terkejut. Bibirnya bergerak seakan ingin mengucapkan sesuatu.
"Papa tidak pergi ke kantor hari ini?" Akhirnya Kenzie bertanya dan menatap papanya.
Daniel tidak menjawab pertanyaan Kenzie, namun sepasang mata yang dingin itu menatap mata Ariana, lalu tiba-tiba ia bertanya?
"Apakah dia masih berlatih meretas dengan mu?"
Sudah tidak berlatih lagi, dan syarat berlatih itu sudah di gantikan dengan pergi keluar untuk bermain selama dua jam. Tapi papa tidak boleh tau mengenai hal ini, dengan cepat Kenzie menganggukkan kepalanya serta menjawab:
"Ya masih, Pa."
"Kedepannya kamu tidak perlu lagi berlatih dengannya, papa akan mencari orang lain untuk menggantikannya, setiap hari, setelah selesai melakukan tugasnya, dia harus segera pulang."
Keputusan Daniel itu, cukup membuat Kenzie dan Ariana terkejut.
Apakah dia sengaja mengurangi waktu ku, agar aku tidak bisa berlama-lama bersama Kenzie-nya.
"Mengapa kau ...."
"Kau boleh langsung pulang sekarang!" Daniel langsung memotong kalimat Ariana, tidak ingin mendengar alasan apapun yang akan di katakan perempuan yang licik ini.
Apa? ini terlalu cepat dan tiba-tiba sekali!
"Papa, aku ingin berlatih dengannya."
Kenzie yang mengucapkan kalimat itu, membuat Daniel mengernyitkan keningnya dan dia merasa heran ada sedikit kekesalan di wajahnya.
"Bukannya kamu tidak menyukainya? Kalau tidak menyukai seseorang itu, berarti kau harus menjaga jarak dengannya."
Kemudian, mata Daniel beralih pada Ariana.
"Dokter Messa, tugas pengobatan kamu sudah selesai, dan kamu boleh pulang."
Nada yang mendominasi menunjukkan tidak ada ruang untuk berunding lagi.
Ariana terdiam dengan sikap tegas Daniel, meskipun dia ingin sekali berunding dengannya sebelum dia pergi, namun Ariana tau bahwa itu akan sana saja membuang-buang waktunya bahkan akan membuatnya semakin marah.
Jika dia semakin marah dan memutuskan untuk tidak perlu merawat Kenzie lagi, maka keadaan benar-benar kacau. Membayangkan ini, Ariana tidak punya pilihan lain selain pergi dan pulang kerumahnya.
Ariana di usir. Sementara Kenzie terlihat dari wajah kecilnya yang tampak dingin dan angkuh, Kenzie merasa keinginannya untuk menemukan dan menyelidiki mamanya sudah tidak ada harapan lagi. Wajah kecil dan angkuh itu terlihat kesal dan marah.
Dengan kesal dia memutar tubuhnya dan berbalik membelakangi Daniel dan mengabaikannya.
Melihat Kenzie seperti itu, Daniel merasa kalau keputusannya itu sudah benar.
Kedepannya, Danie sudah memutuskan dalam mengikuti proses akupuntur, setelah selesai dia harus segera pulang, dengan begitu, wanita itu tidak ada kesempatan untuk membujuk atau mempengaruhi Kenzie yang tidak-tidak lagi.
Ariana pergi meninggalkan rumah mewah itu dengan emosi yang meledak-ledak.
"Daniel kau benar-benar bajingan! Psikopat! dan tidak waras!" Ariana memukul-mukul setir mobilnya dengan kesal, ia berteriak sambil berkata mengatai Daniel dari kejauhan.
Ariana terlihat terengah-engah, dia sangat marah dan kesal pada bajingan Daniel itu.
......................
Dimalam hari saat ia memasak, masi ada kekesalan di hatinya.
Sambil mencuci sayuran ia berpikir, Kenzie pasti sangat ingin pergi keluar dan bermain.
Apakah ada cara lain untuk membuat Kenzie mendapatkan keinginannya itu?
Apakah mungkin aku bisa membawa Kenzie keluar tampa sepengetahuan Daniel? Ariana tampak berpikir keras, lalu tiba-tiba mengernyitkan keningnya saat melihat Deffan masuk.
"Ma, kapan aku bertemu Kenzie lagi, aku ingin bermain dengannya, dan aku mau belajar bareng, berlatih meretas dengannya?"
Ariana seperti baru sadar dari lamunannya, Permintaan Deffan saat ini sangat sulit, karena Ariana sedang di bawah pengawasan Daniel.
Ariana menghembuskan nafasnya dengan berat. "Untuk saat ini belum bisa."
"Kenapa? Aku bisa masuk menyelinap seperti kemarin itu."
"Apa? Kau menyelinap masuk ...."
Ariana mengucap setengah kalimat dan seperti mendapatkan sebuah ide yang baru. Dia tersenyum menatap Deffan.
"Ya tentu saja bisa."
Jika Deffan menyelinap masuk, berarti bukankah dia bisa ....
Mata Ariana langsung berbinar terang, yang tadinya meredup seperti ingin tertutup, kini ia menatap putranya dengan serius.
"Bisakah kau membantu Mama sekali lagi?"
"Bantu dalam hal apa, Ma?" Deffan bertanya dengan mengerjapkan matanya yang seperti bintang di langit.
Belum mengerti dengan maksud ucapan mamanya.
Ariana membisikkan sesuatu dengan pelan di telinga Deffan, lalu anak itu mendengarnya dengan seksama serta mengangguk-angguk kan kepala kecilnya tanda dia sudah mengerti dan paham.
Ariana tersenyum sambil mengelus-elus kepala putranya. Tentu saja dia sangat berterimakasih dan bangga, di karuniai anak-anak yang cerdas dan pintar, meski kekurangan dalam hal materi, namun Ariana merasa cukup dengan memiliki mereka.
Ariana melanjutkan pekerjaan memasaknya dengan semangat. Kemudian menatanya langsung di atas meja.
"Deff, panggil adik-adik mu, suru mereka mencuci tangan dan makan."
"Baik, Ma."
Deffan langsung berlari dengan kaki-kaki kecilnya, memanggil adiknya Reva dan Revi.
Mendengar Deffan memanggilnya, mereka langsung berhamburan keluar dari dalam kamar.
"Ayo, segera cuci tangan kalian, Mama sudah memasak."
Mereka segera berlari ke wastafel mencuci tangan secara bergantian, setelah itu Deffan juga mencuci tangannya. Ariana tersenyum melihat anak-anaknya yang sangat lucu dan menggemaskan. Orang lain belum tentu bisa memiliki anak seperti mereka.
Ah ..., aku sangat beruntung.
Mereka segera makan dengan lahap, apa lagi Revi, ia nambah berkali-kali, sementara Reva hanya makan sedikit, ia sudah mengatakan sangat kenyang, masakan mamanya memang sangat lezat.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Hello para pembaca ku yang setia menunggu update terbaru author. follow akun author ya.
Berikan vote dan bintang lima pada penilaian.
jangan lupa ya, setelah membaca langsung klik like👍👍👍