Pembalasan Istri Yang Tersakiti

Di kantor Anjani menerima tas yang kemarin Gaga beli untuk Putri, Anjani tersenyum melihat tas tersebut. Anjani pun berterima kasih kepada Gadis karena telah membantu nya dalam hal ini.

"makasih ya dis kamu mau membanty aku"

"santai saja Anjani, aku tak menyangka ternyata Gaga menyakiti mu seperti ini!!"

"yah begitu lah hidup dis gak semua yang kita lihat seperti apa yang kita kira, terkadang hal yang lebih menyakitkan terselip didalam nya"

"kamu wanita hebat Anjani, kenapa kamu gak marahin mereka sih setelah kamu tahu semua ini?!" Gadis mulai emosi kepada sikap Anjani yang menurut dia membiarkan Gaga dengan enak nya bermain di belakang Anjani.

"kalau aku membalas mereka dengan marah-marah, apa mereka akan berhenti? apa mereka akan menyadari apa yang mereka perbuat?"

"gak dis, mereka gak akan melakukan apa yang kita kira tetapi mereka akan semakin berani menunjukan hubungan mereka dan disitu aku akan merasa tersakiti"

"jadi lebih baik aku merencanakan sesuatu yang akan membuat mereka tak dapat melupakan apa yang mereka perbuat sama aku, walaupun harus menunggu waktu yang tepat tapi itu akan setimpal dengan apa yang mereka berikan sama aku" dengan tersenyum Anjani menjelaskan kepada Gadis bahwa emosi tidak selalu memberikan dampak yang kita mau.

"benar juga sih Anjani tapi aku gemas melihat mereka yang bahagia di atas luka kamu, Anjani"

"biarkan saja, untuk sementara tak akan selamanya mereka bahagia dis. aku minta dukungan sahabat-sahabat aku seperti kamu untuk mendukung semua rencana aku supaya aku tetap kuat menjalani ini semua"

"pasti Anjani aku akan selalu mendukung kamu" ucap gadis dengan semangat tetapi sedih karena melihat sahabat baik nya dilukai oleh suami sendiri.

ketika Gadis sedang berbicara dengan Anjani telpon Gadis berbunyi dan nampak nama Gaga yang tertera di sana

(Hai dis...)

Gadis pun membalas pesan tersebut dengan malas nya sesekali melirik ke arah Anjani. Anjani yang melihat Gadis membuka telponnya memberi kode agar membalas pesan tersebut.

(iya ada apa?) jawab Gadis dengan malas

(bagaimana tas yang aku pesan kemarin dis? apa sudah ada?)

(ada, apa mau di ambil sekarang?)

(kalau bisa aku akan ambil sekarang, kita janjian ketemu atau bagaimana dis?)

(nanti ada karyawan aku ke kantor mu dan memberikan tas tersebut)

(untuk pembayatmrannya?)

(nanti dia akan membawa alat pembayaran kalau kamu mau pakai credit card atau tunai juga bisa)

(ok aku tunggu di kantor ya?)

(baik lah)

pesan pun berakhir Gadis melihat raut muka Anjani tak memiliki respon marah atau apapun, Anjani memilih tak menghiraukan tatapan Gadis.

"Anjani apa kamu tak cemburu?"

"hm... dis rasa itu sudah mati semenjak aku tau dia menghianati ku apa lagi keluarganya selalu memperlakukan aku sebagai ATM mereka semakin hilang lah rasa itu untuk dia,dis"

Gadis melihat jam tangannya, dia harus segera pergi karena ada janji temu dengan klien nya yang lain.

"Anjani aku harus pergi karena ada janji dengan klien, kalau kamu butuh bantuan aku jangan sungkan buat hubungin aku lagi ya?"

"baik lah jangan khawatir dis aku akan baik-baik aja ko" dengan senyum lembutnya Anjani menenangkan Gadis"

"ok see you"

"see you too"

Anjani melanjutkan pekerjaan yang tertunda tadi.

***

sedangkan di tempat lain Caca sedang berada berada di sebuah apartemen milik seorang bos yang dia temui ketika di club semalam.

"selamat pagi sayang" ucap om dody kepada Caca ketika melihat Caca membuka mata nya.

"pagi om, jam berapa ini?" dengan suara serak has bangun tidur nya karena semalam telah bertempur dengan om dody.

"masih jam 10pagi cantik, kamu masih ngantuk ya? tidur lagi aja om mau ke kantor dulu ya oya ini buat jajan kamu"

om dody memberikan uang lima belas juta kepada Caca, karena telah menemani nya malam ini.

"nanti om telpon kamu ya?! kamu harus angkat atau balas pesan dari om sedang apapun kamu, ok cantik! " ucap om dody memerintah Caca

"baik om, aku abis ini mau pulang istirahat dirumah aja"

"baik lah bagaimana enaknya kamu aja sayang"

"see you honey"

"see you too om"

Caca pun pergi ke kamar mandi sedangkan om dody pergi ke kantor nya.

selesai mandi Caca pergi dari apartemen milik om dody dan menuju rumah nya tetapi sebelum itu dia akan melunasi semua hutang-hutang nya walau gak semua nya dia bayar karena uang nya tak cukup.

setelah selesai membayar, Caca pun melanjutkan perjalanan nya ke rumah untuk beristirahat karena badannya terasa pegal karena di kerjain si om dody semalam, om dody tak memberikan waktu untuk beristirahat barang sejenak kepada Caca akhirnya badannya terasa sakit semua.