menikah muda menjadi mimpi buruk bagi dara gadis cantik yang baru saja lulus sma, karna perjodohan orang tuanya dia harus menikah diusia 18 th..
daniel pria matang dengan sejuta pesona mau tidak mau harus menerima perjodohan oleh orang tuanya karna di usia 29 th dia belum juga ada tanda tanda menikah..
bagaimana kisah dua anak manusia beda genarasi ini yuk baca selengkapnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuni saras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 26
Daniel yang tadi buru buru masuk kedalam kamar pribadi, sampai lupa mengunci pintu ruangan.Dia hanya mengunci pintu kamar.
Ceklekk
masuklah Raga tanpa mengetuk pintu dulu niat hati ingin memanggil Daniel untuk segera menghadiri rapat.
'Kemana ni orang, kalo ada jasnya berarti ada orangnya dong' Raga bergumam sendiri, karena Daniel tak pernah meninggalkan jasnya ketika pergi.
Saat raga melangkah sayup sayup dia mendengar suara ******* dan erangan yang berasal dari kamar pribadi Daniel. Karena memang kamar itu tidak dilengkapi dengam peredam suara hanya ruang kerjanya saja, jadi suara mereka terdengar sampai tempat Raga berdiri sekarang.
Saat beberapa langkah untuk mengecek asal suara tersebut tak sengaja kakinya mengenai sebuah tas
Seketika Raga diam mematung ditempat seperti sedang berfikir. Dia ingat ini adalah tas yang sering Dara pakai untuk kuliah, kemudian dia melihat lagi kearah jas Daniel bertengger dan mendengar suara laknat itu lagi.
'Shiitt!' umpat Raga sambil berlalu dari ruangan Daniel ketika menyadari semua yang terjadi.
'Dewi nanti jangan ada yang masuk ruangan pak Daniel, sebelum dia keluar sendiri' perentah Raga pada asisten baru Daniel.
'Kenapa pak?' Tanya Dewi heran. Pasalnya dia baru datang dari tugas yang diberikan Daniel, sehingga tidak tau kejadian apa yang barusan terjadi.
'Udah nurut aja, kalo gak mau dipecat sama sibos. Mengerti !' ujar Raga hanya diangguki oleh Dewi.
.
'Bisa bisanya mereka main kuda kudaan dikantor siang bolong begini. Daniel lagi apa dia gak inget sekarang ada meeting penting. ' Monolog Raga sambil berjalan keruangnannya
'Ternoda sudah kuping suci gw gara gata suara laknat mereka'
' ya Tuhan giniaat rasanya jomblo ha' ujar Raga masih bergumam sendiri.
.
.
Setelah kegiatan panas mereka berahir Dara masih terlelap dibalik selimut dengan keadaan polosnya.
Sementara Daniel sudah bersih bersih dan siap melanjutkan kerjanya.
Perlahan dia mendekati ranjang tidur sang iatri, dipandanginya dengan seksama sambil tersenyum penuh kebahagiaan. Dan mencium kening Dara sebelum keluar kamar untuk kembali bekerja.
Sesaat dia ingat akan meeting yang tertunda kemudian berdiri dan meninggalkan sang istri untuk beristirahat.
Saat dia berdiri kan keluar dari ruang kerjanya sang sekretaris langsung berdiri dan menyambutnya.
'Apa Raga tak keseni?' tanya Daniel pada sang sekretaris.
Dewi pun sedikit bingung pasalnya Raga lah yang baru keluar dan melarang siapapun masuk sebelum sibos keluar.
'Tadi waktu saya baru datang justru pak Raga baru keluar dari ruangan bapak dan menyuruh saya untuk melarang siapapun untuk masuk sebelum bapak keluar' jelas Dewi panjang lebar.
Daniel sedikit terkejut tapi dia bisa mengendalikan keterkejutannya dan hanya membalas dengan anggukan kepala.
'Yasudah lanjutkan pekerjaanmu!' lanjut perintah Daniel kemudian berlalu menuju ruang kerja Raga.
'Pasti Raga tau semua makanya dia larang siapapun masuk ke ruangan gw' batin Daniel sambil berjalan keruangan Raga.
Ceklek
Raga yang sedang fokus pada layar leptopnyapun mengarahkan pandangan kesuara pintu.
'Huh' Raga mendesah pelan melihat siapa yang datang.
'Kenapa?' tanya Daniel heran melihat ekspesi Raga saat kedatangannya.
'Kenapa kenapa baru inget lo sama gw' ujar Raga menahan kekesalannya.
Daniel hanya senyum saja, karena dia tau maksud dari temannya itu.
'Sory sory bro abis nanggung tadi' ujar Daniel dengan entengnya sambil tersenyum
'Nanggung nanggung pala lo ! gak tau apa gimana repotnya mengatur jadwal ulang rapat. Bikin malu aja' ujar Raga masih meluapakan kekesalannya.
'Lagian heran gw sama lo, bisa bisanya dikantor main perang sama Dara. Kaya gak dapat jatah sebulan aja.'Ketus Raga.
'Udah gak usah kesel gitu, jomblo emang beda.
Gak tau hal macam ini' ejek Daniel
'Cihhh' Raga hanya mendecih karena Daniel benar dirinya masih jomblo.
Kemudian mereka mereka melanjutkan perkerjaan yang tertunda sebelumnya.
Dikamar pribadi Daniel terlihat Dara yang baru saja membersihkan dirinya setelah bangun tadi.
'Kemana si bang Daniel pergi gak bilang bilang' gerutu Dara sambil membenahi pakaiannya dan segera keluar kamar.
Dilihatnya meja kerja kosong, kemudain Dara mencoba menghubungi sang suami tapi tak diangkat sampai berkali kali. Hinga Dara memutuskan untuk pulang terlebih dahulu.
Saat membuka pintu terkejutnya Dara melihat seorang gadis cantik sedang bekerja dimeja depan ruangan Dara, karena yang dia ingat tadi saat datang disana tidak ada orang.
'Maaf nona siapa ya? kok bisa dari dalam ruangan pak Daniel?' tanya Dewi yang juga ikut terkejut melihat perempuan cantik tiba tiba keluar dari ruangan bosnya.
'Saya Dara istri pak Daniel' ujar Dara memperkenalkan dirinya.
'Kamu sekretaris baru ya?' lanjutnya.
Kemudian mereka saling berkenalan. Dara melihat penampilan Dewi sangat cantik dan seksi menurutnya. Lebih cocok jadi seorang model dari pada sekretaris
Setelah berbincang dengan Dewi barulah Dara akan pergi pulang.
Tiba tiba munculah Daniel menuju kearahnya.
'Sayang kamu mau kemana?' tanya Daniel saat sudah sampai didepan sang istri.
'Aku mau pulang, abisnya ditinggalin sendiri' ucap Dara sesikit manja
'Maaf ya abis tadi tidurnya nyenyak banget jadi gak tega buat bangunin kamu. Oya kamu belum makan kan giaman kalo kita makan bareng?' ujar daniel
diangguki oleh Dara.
'Mau diluar apa pesen online aja?' tanya lagi.
'Diluar aja boleh' ujar Dara.
Kemudian Daniel memberi pesan pada sekretarisnya dan pergi makan diluar kantor bersama Dara.
'Gw kira pak Daniel masih jomblo ternyata sudah punya istri, mana keliatannya muda banget lagi. Huhh hancur deh harapan gw buat dapetin hati pak Daniel.'Ujar Dewi sambil melihat kepergian bosnya. Sejak pertaman bertemu Daniel, Dewi memang merasa kagum dan mulai manaruh rasa padanya. hingga dia berpakain dan bersolek secantik mungkin untuk menarik perhatian sang bos.
.
.
Setelahnya mereka masuk ke sebuah restauran sefood sambil berbincang bincang.
'Abang tadi itu sekretaris baru ya?' tanya Dara.
'Iya kenapa?'
'Sengaja banget cari yang cantik seksi kaya gitu yaa?' ujar Dara sambil yang merasa kurang nyaman dengan sekretaris baru Daniel
Daniel hanya tersenyum menanggapi ocehan sang istri, dia tau bahwa Dara merasa kurang nyaman dengan sekretaris wanitanya.
'Itu yang pilih Raga sayang, Abang gak tau siapa yang bakal jadi sekretaris Abang'
'Lagian mau secantik apapun dan seseksi apapun gak akan ngaruh buat Abang, karena cuma kamu istri abang tercinta' Kata Daniel mencoba merayu sang istri.
'Kalo kamu gak suka nanti Abang pecat aja ganti sama yang lain' lanjutnya.
'Gak usah' cepat cepat Dara menjawab
Daniel hanya tersenyum, dia memaklumi kecemburuan sang istri tapi dia juga tau bahwa Dara sangat bijak dan dewasa.
'Gak usah diganti, aku percaya sama Abang'
'cuma kalo bisa bilangin aja jangan berpakain terlalu ketat dan seksi dia itu mau kerja bukan godain suami orang' lanjutnya dengan sedikit ketus.
Daniel hanya tersenyum dan menggauk saja.
Karena dia juga bingung seandainya mau memecat Dewi dengan alasan apa.
......................
jangan diskpx thor🙈🙈
yang satu cuek satunya cerewet