(Sequel dari CEO Galak Itu Suamiku, sebelum baca Istriku Mahasiswaku baca dulu sequelnya.)
Skala, seorang pria tampan, tegas dan galak. Dia merupakan dosen di sebuah fakultas yang cukup terkenal di Indonesia.Skala terkenal di kampus dengan sifat galaknya dan tidak segan mengurangi nilai mahasiswanya bila melanggar peraturannya. Di umur yang 32 tahun ini ,dia belum menikah bukan karna tidak laku, tapi karna kesesibukannya dengan pekerjaanya sebagai dosen.
Devia Alisya Ardiansyah, gadis cantik yang baru berumur 20 tahun itu, terkenal dengan sifat bar-barnya dan juga judes. Devia kuliah di tempat Skala mengajar sebagai dosen dan dia mahasiswa yang selalu mendapat hukuman dari Skala karna seringnya terlambat ketika mata pelajarannya.
Tapi bagaimana ketika Devia dan Skala di jodohkan oleh kedua orang tua mereka. Dosen menikah dengan mahasiswanya sendiri yang terkenal bandel dan juga bar-barnya.
"Saya gak mau nikah sama bapak Skala! " ujar Devia.
"Yakin? "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon windanor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Larangan Keras
Devia masuk ke ruang kerja Skala dia membawa secangkir kopi untuk suaminya bahkan Devia merias dirinya sangat cantik . Skala memainkan gamenya, seperti biasa saat libur dia akan begadang memainkan gamenya sebagai hiburan setelah seharian bekerja.
"Mas Skala, aku buatin kopi untuk kamu supaya gak ngantuk" ujar Devia dengan suara yang di buat selembut mungkin. Skala menghentikan memainkan gamenya, dia menatap penampilan Devia malam ini yang sangat cantik, make up tipis dan memakai lingerie. Skala meneguk ludahnya kasar,jakunnya turun naik. Devia bersorak dalam hatinya, ketika melihat Skala sudah mulai masuk jebakannya.
"Ini aku taru di meja ya, di minum kopinya itu spesial buat kamu seorang lho "ujar Devia tersenyum manis.
" Kamu kenapa jadi aneh seperti ini? "tanya Skala, yang dia tau Devia selalu cuek padanya dan membuatkan kopi saja tidak pernah. Tapi entah keajaiban dari mana yang membuat Devia seperti istri sesungguhnya bersikap baik, lembut dan perhatian.
" Ish, kamu kenapa bilang aku aneh sih? Kan memang tugas seorang istri melayani suaminya "ujar Devia, mengambil ponsel di tangan Skala dan duduk di pangkuan suaminya serta mengalungkan tangannya di leher Skala.
" Devia jangan duduk di pangkuan ku, kalau kamu ingin selamat malam ini"ujar Skala mengingatkan, sedangkan Devia tidak mendengarkan.
Devia meniup telinga Skala yang merupakan titik sensitif pria tersebut, bahkan wajah dan telinga Skala sudah memerah karna mulai terangsang dengan apa yang Devia lakukan.
"Devia, turun dari pangkuan ku, aku sudah berbaik hati malam ini untuk tidak menyentuh mu " lirih Skala dengan suara beratnya.
"Aku gak mau, maunya duduk di sini" ujar Devia dengan menggigit bibir bawahnya supaya makin Skala makin terangsang.
"Sial, kamu yang memulai Devia " ujar Skala. Dia langsung menyambar bibir istrinya dengan rakus menahan tengkuk Devia agar makin memperdalam ciumannya . Ciuman Skala turun ke leher istrinya memberikan kecupan, menyesap dan memberi gigitan kecil di leher Devia meninggalkan bercak kemerahan.Tangan Skala tidak tinggal diam, dia mencari tali yang mengikat baju lingerie ini. Devia langsung mendorong Skala pelan sebelum pria ini melakukannya semakin jauh.
"Kenapa? " tanya Skala dengan mata sayu dan mata yang sudah berkabut gairah.
"Aku mau melayani kamu tapi emm.... izinin aku pergi camping sama teman-teman aku. Soalnya aku gak pernah pergi camping sebelumnya, mama sama papa selalu melarang , jadi bolehin ya. Aku mau ngerasain camping di dekat hutan" ujar Devia. Skala yang mendengar itu langsung memasang wajah datarnya, ternyata Devia terlihat baik padanya ada mau nya.
"Aku gak ngizin kamu pergi camping" tolak Skala, pria itu mengambil ponselnya di meja dan kembali memainkannya. Devia merengut mendengar penolakan Skala , gadis itu bangkit dari pangkuan Skala dan berjalan keluar .
Skala hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Devia.
Brakk
Skala hampir menjatuhkan ponselnya karna kaget. Devia kembali lagi ke ke ruangan Skala dan membuka pintu secara kasar. Dia membawa semprotan Baygon, Devia berdiri di depan Skala sedangkan pria itu hanya acuh saja dengan kehadiran istrinya,dia Pura-pura menyibukkan dirinya memainkan ponselnya.
"Kalau mas gak ngizinin aku pergi camping, aku bunuh diri ,aku minum Baygon ini supaya kamu jadi duda sekalian" ancam Devia.Skala hanya acuh padanya dan memilih memainkan gamenya.
"Mas , dengerin aku kalau kam........ " ucapan Devia potong oleh Skala.
"Minum Baygon nya, kalau kamu mati aku tinggal cari istri baru " ujar Skala santai karna dia tau Devia bukan orang yang nekat. Devia meneguk ludahnya kasar dia mana mau mati muda dan membiarkan Skala nikah lagi,dia cuma menggertak saja.
"Kamu jahat gak bolehin aku pergi camping" ujar Devia melemparkan Baygon tersebut ke lantai.
"Aku mogok makan biar kurus sekalian , dan aku aduin ke mama sama papa kalau kamu gak makanin aku " ancam Devia.
Skala menekan tombol selesai rekam di ponselnya, pria itu memutar kembali isi rekamannya tadi tentang ucapan Devia yang mengancam mogok makan dengan volume keras.
Devia yang mendengar isi rekaman tersebut mendengus kesal bisa -bisanya Skala merekam ucapannya.
"AAA!!!Aku benci mas Skala hiks...aku cuma mau pergi camping gak di bolehin...... kamu jahat hiks..." Devia keluar dari ruangan Skala menuju kamarnya.