David Aliandro mempunyai dendam terhadap orang tua Karen karena dirinya menjadi saksi atas pembunuhan keji orangtua Karen hingga dirinya terpaksa menikahi Karen anak pembunuh orang tuanya. Siksaan demi siksaan Karen terima sebagai penebus kesalahan orang tuanya. Hingga Karen ingin berusaha agar suaminya menghilangkan rasa dendam terhadap keluarganya dan mencintai dirinya sebagai seorang istri. Apa yang dilakukan Karen ketika mengetahuinya suaminya seorang psycophat dan juga suaminya sering menyiksanya apa tetap melanjutkan pernikahan atau pergi dari kehidupan David?
Federick Alionso seorang psycophat cinta pertamanya yang sangat menyakitkan membuat rasa empatinya berkurang. Banyak wanita mati di tangannya. Apakah ada seorang yang bisa merubah hidupnya ke arah yang lebih baik?
Ronald Janson asisten David juga seorang psycophat. Masa lalunya yang kelam membuat dirinya berubah. Sangat setia terhadap bosnya. Apakah Ronald dapat menemukan cinta sejatinya yang dapat merubah dirinya ke arah yang lebih baik.
Ikuti novelku yang ke 7
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Karen Keracunan
Karen menaruh mangkok bekas bubur yang tadi di makan oleh David di meja dekat ranjang suaminya. Karen mendekati wajahnya ke wajah David hingga jarak menyisakan 5 cm.
" Aku tahu bahwa suamiku tuan David adalah seorang psycophat menyiksa dan membunuh adalah kesenangan buat tuan. Jika memang takdirku harus mati di tangan mu aku rela asalkan aku adalah wanita yang terakhir tuan siksa." ucap Karen sambil menatap wajah suaminya.
cup
Karen mengecup bibir David singkat membuat David terkejut atas tindakan Karen.
" Asalkan tuan tahu kalau tuan adalah pria ke dua yang mencium ku dan melihat tubuh polosku tanpa sehelai benang pun." ucap Karen jujur.
deg
deg
Jantung David berdetak kencang menahan amarah yang meluap dan menatap tajam ke arah Karen ketika Karen mengatakan yang sebenarnya. Hati kecilnya tidak terima dan sangat kecewa terhadap Karen.
" Siapa pria pertama itu?" tanya David dingin
" Daddyku waktu aku masih bayi, pasti semua wanita pasti juga sama sepertiku." ucap Karen
David bernafas lega mendengar perkataan Karen. Tidak berapa lama ada yang mengantuk pintu kemudian membuka pintu tersebut. Seorang perawat cantik datang membawa mangkok yang berisi bubur untuk pasien.
" Biar saya yang pegang sus." pinta Karen sambil memegang nampan yang berisi makanan dan minuman.
" Baik nona." jawab suster tersebut sambil melepaskan nampan tersebut.
Suster itupun pergi meninggalkan mereka berdua sedangkan Karen menaruhnya di meja dekat sofa.
" Kenapa taruh di situ?" tanya David
" Mau aku makan, lapar dari kemarin belum sempat makan." ucap Karen santai.
" Tapi sebelum makan ambil kan minum." pinta David
" Oh iya maaf tuan saya lupa." ucap Karen sambil menepuk keningnya.
Karen berjalan ke arah David dan mengambil gelas yang berada di meja. Setelah David meminumnya Karen menaruh gelasnya kembali. Karen berjalan ke arah sofa yang ada makanannya karena dirinya sangat lapar. Tanpa curiga Karen memakan bubur yang masih hangat hingga habis kemudian meminum air mineral yang berada di gelas dan hanya menyisakan sedikit saja.
Karen berjalan ke arah David dan duduk di kursi dekat ranjang.
" Enak ya makan dan minum yang seharusnya jatahku." ledek David
" Kan tuan sudah makan apalagi bukannya tuan tidak suka makanan dari rumah sakit buktinya semalam bubur nya di buang." ledek Karen kembali.
" Aku mau mandi badanku gerah." ucap Karen sambil mengambil paper bag yang berada di sofa.
" Apa yang kamu bawa?" tanya David
" Paper bag ini? isinya pakaian yang akan kupakai." ucap Karen
" Banyak duit ya? beli pakaian baru terus." ucap David dengan nada sinis
Karen yang mengerti arah pembicaraan suaminya yang selalu berburuk sangka hanya menghela nafas perlahan agar tidak mengeluarkan kata - kata kasar. Karen menatap suaminya sambil tersenyum.
" Pakaian yang kupakai ini dan juga pakaian yang berada di dalam paper bag ini adalah pakaian sahabatku dokter Sandra. Kalau tuan tidak percaya tanyalah padanya." ucap Karen
" Kenapa kamu tidak beli?" tanya David
" Tidak punya uang nanti kalau aku sudah bekerja aku akan membelinya." ucap Karen
" Berarti kamu wanita boros ya?" tanya David sinis
" Tidak dari kecil hingga sekarang aku suka menabung." ucap Karen
" Lalu uangnya kemana?" tanya David penasaran
" Aku beli apartemen, mobil, perhiasan dan sisanya ada di tabungan." ucap Karen
" Kenapa tidak di pakai uang itu?" tanya David dengan nada bingung
" Karena semua barang - barang yang aku beli sudah aku serahkan berikut uang tabunganku ke asisten tuan. Karena itulah waktu aku sakit di rumah sakit tuan bilang aku menghabiskan uang tuan nanti aku ganti jika aku sudah bekerja." ucap Karen sambil menahan kepalanya yang sudah mulai pusing tapi berusaha di tahannya.
" Maaf aku mandi dulu." sambung Karen
Karen pun berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Selesai mandi dan berpakaian Karen keluar dari kamar mandi. Rasa sakit di kepala semakin bertambah tapi Karen berusaha melawan dan tidak menghiraukan karena Karen berpikir mungkin karena kurang istirahat.
Seorang perawat datang membawa baskom untuk melap tubuh David.
" Biarkan istriku saja yang melakukannya." ucap David ke arah perawat itu.
" Baik tuan." ucap perawat itu sambil tersenyum kecut karena dirinya berharap bisa memegang tubuh kekar milik David apalagi wajahnya yang tampan siapapun pasti suka.
Perawat itupun pergi meninggalkan mereka berdua. Karen mendekati suaminya dan membuka pakaian kemejanya kemudian melap tubuh David kemudian dilanjutkan membuka celana panjang David hingga menyisakan celana boxernya. Ke dua jantung David dan Karen berdetak sangat kencang. David tidak pernah lepas memandang Karen sedangkan Karen konsentrasi agar pekerjaannya selesai dan ingin istirahat karena kepalanya semakin sakit.
" Air hangatnya aku ganti yang baru ya?" ucap Karen.
David hanya menganggukkan kepalanya dan Karen masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti air hangat yang baru. Setelah selesai Karen melanjutkan nya pekerjaannya kembali hingga selesai dan memakai pakaian khusus pasien.
" Kamu sudah terbiasa melakukannya ya?" tanya David curiga
" Dulu daddyku sakit parah dan mommyku merawatnya sedangkan aku hanya melihatnya. Mommy bilang kalau nanti punya suami dan suaminya lagi sakit lakukan seperti mommy lakukan." ucap Karen
" Berarti aku pria pertama?" tanya David
" Iya." jawab Karen singkat
Karen yang sudah tidak kuat menahan rasa sakit langsung ambruk dan tidak sadarkan diri.
bruk
David terkejut melihat Karen tiba - tiba ambruk dan tidak sadarkan diri.
" Karen... Karen... Kamu kenapa sich senangnya pingsan terus..!! padahal kamu sudah makan masa masih pingsan!!" omel David
hening
hening
David terpaksa mencabut selang infus dan turun dari ranjang untuk mengangkat tubuh Karen. Mata David membulat sempurna melihat hidung dan mulut mengeluarkan darah segar yang tidak berhenti keluar.
David membaringkan istrinya di ranjang tempat tadi dirinya berbaring sambil menekan tombol darurat berulang - ulang hingga dokter Sandra datang bersama seorang perawat.
Dokter Sandra sangat terkejut melihat sahabatnya terluka.
" Apa yang terjadi?" tanya dokter Sandra.
" Aku juga tidak tahu, tolong cepat diperiksa istriku." ucap David
Dokter Sandra mengecek sahabatnya yang bernama Karen.
" Maaf, nona Karen sepertinya mengalami keracunan memang apa yang dimakan oleh sahabatku?" tanya dokter Sandra
" Apa Karen Keracunan??? tadi hanya makan bubur dan minum, cepat sembuhkan istriku sekarang!!!" bentak David
" Baik tuan." jawab dokter Sandra
Karen dipindahkan ke brankar untuk diperiksa lebih lanjut bersamaan datangnya asisten setianya Ronald.
" Apa yang terjadi dengan nona Karen?" tanya Ronald
" Seperti nya keracunan, telp sahabatmu untuk mengecek bekas mangkok dan gelas yang tadi Karen makan. Apakah ada racunnya atau tidak?" ucap David sambil menunjukkan bekas tempat makan dan minuman Karen.
" Baik tuan, saya akan menghubungi nya sekarang." ucap Ronald.
Ronaldpun mengambil ponselnya dan menghubungi sahabatnya Federick untuk datang ke rumah sakit dan menjelaskan semuanya agar Federick menyiapkan alat - alatnya dan obat penawarnya.
oh iya jangan lupa mampir ya ke novel ku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
bisa jadi murka hehe...