IRENE ABIKA Sasedro gadis cantik yang sudah bersusah payah bekerja keras demi membalaskan dendam kepada keluarganya karena ia difitnah oleh ibu tirinya sehingga semua keluarganya benci dan mengusirnya.
setelah rencana balas dendam ia bertemu seorang yang mengaku sebagai cinta rahasia nya, tapi ia tak tau orang itu bukanlah sosok yang dicari melainkan orang yang hanya memanfaatkan kekayaan nya. akankah ia tau? yuk lanjut baca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chicy L, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rencana
Tiga hari kemudian di perusahaan Irene atau di kenal IA groups.malam ini ada beberapa orang yang sedang lembur, banyak ruangan yang lampunya masih menyala seperti ruangan Irene dan ruangan asisten nya.
Mereka berdua masih berkutat dengan pekerjaannya yang seharusnya pulang tepat jam empat sore malah mereka berdua masih berkutat dengan pekerjaannya saking fokus nya bekerja
Di ruangan irene, rasa haus di kerongkongan nya membuat ia berhenti sejenak dari pekerjaannya, tangannya menggapai gelas yang ada di depannya tapi matanya masih fokus pada dokumen nya hanya melirik untuk melihat keberadaan gelas nya
"Yah ternyata kosong, memang jam berapa sekarang" Ia pun melihat jam tangannya
"Ternyata sudah jam 7, kok asisten El gak hampiri aku ya, apa mungkin dia lupa" gumam Irene
"Pulang aja lah kalo di teruskan pasti asisten El gak pulang pulang, asisten El emang kebiasaan kalo udah fokus kerja lupa waktu" gerutu irene sambil membereskan pekerjaan nya
Di ruangan asisten El, terlihat asisten El masih fokus dengan dokumen tak menyadari ada orang yang masuk ke ruangan nya
(Sudah ku duga pasti begitu) batin orang itu
Orang itu berjalan menghampiri asisten El melangkah kan dengan pelan sampai di depan meja ia mengetuk meja
Tok tok
"Aaa , setan setan" teriak asisten El tergejolak kaget secara refleks asisten El langsung berdiri menutup mukanya dengan dokumen yang ia pegang sedangkan orang itu tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya
Mendengar suara yang sepertinya ia kenal asisten El membuka wajahnya
"Huh anda mengagetkan saya saja, hampir jantung ini mau copot Miss" ucap asisten El mengelus dada
(Untung anda bos saya Miss)batin asisten El
"Hehe sorry asisten El Habis kau fokus kerja gak liat keadaan" ucap Irene
"Kerja boleh tapi waspada perlu, udah ayok pulang" ajak Irene
"Emang sudah waktunya pulang Miss?" Tanya asisten El bingung
"Emang mau pulang jam berapa asisten El yang terhormat ini sudah malam, noh liat" tunjuk irene ke arah jendela
Asisten El pun menoleh ke arah jendela ternyata sudah petang lalu melihat jam tangannya di liatnya ternyata sudah jam 7 lebih
"Maaf Miss sa. . Ya " ucap asisten El tergantung saat melihat irene sudah tidak ada di depannya
(Ish Kayak jurig aja tu Miss Ier main ilangan) gerutu asisten El
Asisten El segera merapikan meja kerja nya karena Irene sudah menyuruh nya untuk pulang asisten El pun tak bisa membantah apa apa. Selesai merapikan meja kerja asisten El langsung bergegas turun menyusul irene yang sudah menunggunya di lobi
Sampai di lobby asisten El melihat Irene sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon yang di genggamnya tak mau mengganggu Asisten El berdiri di samping irene tanpa mengatakan apapun
Tapi tangan Irene mengisyaratkan agar mereka segera pulang dan mereka berdua berjalan irene berada di depan masih menelfon seseorang dan asisten El di belakangnya
Mereka tiba di mobil langsung saja membuka pintu setelah pintu tertutup mobil segera melaju membelah jalanan kota menuju mansion
Di tengah perjalanan irene iseng melihat CCTV mansion melalui tabletnya sekalian mengecek keadaan mansion karena beberapa Minggu terakhir ini nyonya Andini dan Aya tinggal bersamanya
Saat melihat ruangan tamu ternyata ada seseorang yang ia benci, siapa lagi yang tak menyerah untuk mendapatkan informasi tentang nya ibu tiri irene dan Tasya.
Sejenak ia berpikir lalu ia mendapat lampu menyala di atas kepalanya dan ia menyuruh asisten El memakirkan mobilnya di samping mansion agar ibu tiri nya tak melihatnya dan menyuruh asisten El mengambil baju yang ia pesan pada Steve
Di dalam mansion terlihat mama Andini berbincang dengan nama diva sebenarnya mama Andini enggan berbicara dengan mama diva karena Irene sudah menceritakan semuanya mama Andini hanya menanggapi dengan senyuman atau kata seperlunya saja sedangkan Tasya mencoba mengakrabkan diri dengan Aya tapi Aya cuek cuek saja membuat Tasya kesal tapi harus dia tahan agar tujuan nya tercapai
Di samping mansion di dalam mobil irene menunggu asisten El mengambil bajunya mereka baru saja tiba, irene memberi tahu rencananya dengan asisten El dan asisten El pun setuju meski dalam hati ia ragu
"Nona ini baju yang anda minta" asisten El menyodorkan paper bag
"Terimakasih, sudah kau beri tahu para pelayan di sana?" Tanya irene
"Sudah nona, mereka siap menjalankan rencana" ucap asisten El
"Ya sudah kau lakukan peranmu" ucap Irène
"Baik nona saya ke dalam dulu" pamit asisten El lalu pergi kedalam menghampiri target sedangkan irene mengganti bajunya di mobil
" Aku pulang" ucap asisten El pada semua orang di ruang tamu
Mama Andini dan Aya sedang bingung karena asisten El tak seperti biasa, melihat kebingungan mereka asisten El segera mendekat mama Andini lalu memeluk nya sambil berbisik
"Maaf nyonya, tapi ini semua permintaan nona irene, untuk kasih pelajaran pada tamu anda" bisik asisten El lalu melepaskan pelukannya
"Ini siapa jeng" tanya mama Diva tersenyum sambil memperhatikan asisten El dari atas sampai bawah
"Oh, e ini kenalkan anak pertama saya Selena Kaka nya Aya, iyakan Aya" ucap pada Aya seakan memberi kode agar mengikuti rencana irene
"Iya Tante Kaka saya" ucap Aya berdiri lalu memeluk asisten El dan asisten El membalas
"Kenalkan saya Selena Putri mama Andini" kata asisten El memperkenalkan diri setelah melepas pelukan nya
"Saya mama Diva tetangga depan rumah, dan ini anak saya Tasya" ucap mama Diva sambil menarik tangan Tasya agar berdiri
"Saya Tasya" ucap Tasya tersenyum palsu
"Selena, silahkan duduk, mama gimana sih punya tamu kok enggak di kasih minum" ucap asisten El setelah mereka duduk
"Enggak apa nak El nggak perlu repot-repot" ucap mama Diva basa basi
"Enggak repot kok Tante" ucap asisten El tersenyum paksa
(Jika bukan karena nona irene mana mau dekat dengan nenek sihir) batin asisten El
"Tunggu sebentar ya Tante saya panggil pelayan buat anterin minum Buat Tante" ucap asisten El lalu berdiri berjalan kearah dapur menghampiri Irene
"Nona sudah waktunya" ucap asisten El saat di depan irene
"Oke, kau kembali nanti ku antarkan" ucap irene
"Baik nona" ucap asisten El kembali keruang tamu sedangkan irene menghampiri pelayan yang membuat minuman
" Sudah?"tanya Irene
"Sudah nona" ucap pelayan lalu meninggalkan irene
Irene mengambil sesuatu dari saku kantongnya dan mencampurkan sesuatu ke minuman itu dan bersiap mengantarkan ke ruang tamu
"Permisi" ucap Irene saat sampai di ruang tamu
Semua orang menoleh ke arah irene dan . . .
Terimakasih reader sudah membaca cerita author jangan lupa kasih kritik dan sarannya like jika suka vote kalo boleh, big love buat kalian terimakasih 🙏 semangat untuk beraktivitas 💪