NovelToon NovelToon
Berpindah Zaman

Berpindah Zaman

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Pusaka Ajaib
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Citra Khalifah

Bagaimana jika kamu sedang mengendarai kendaraan tiba-tiba saja pandangan mu menggelap dan membuka mata kembali sudah di zaman yang jauh berbeda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citra Khalifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Hari ini boksun, tuan go sung dan dua pegawai tuan go sung berada di warung makan milik ibu nya coro, mereka akan memulai merenovasi warung makan itu dengan ide dari boksun.

Disana boksun akan mengarahkan apa saja yang akan di pertahankan dan apa saja yang sudah tak terpakai, boksun menunjuk satu pegawai tuan go sung yang bernama Boril untuk melakukan membuang segala yang ia tak butuhkan di warung tersebut.

Boksun yang sedang memperhatikan Boril pun sekelebat melihat Sandika disana dan kini fokus nya pun berpindah sebab tak hanya Sandika seorang diri akan tetapi wanita itu tengah menggandeng seorang laki laki yang sangat boksun kenali.

Kini fokus boksun teralihkan kepada dua pasang itu ya siapa lagi kalau bukan Sandika dan tuan damar.

"Sandika dan tuan damar!" gumam boksun.

"Ternyata benar terkaanku kemarin, mereka berdua mempunyai hubungan khusus" pikir boksun.

Lily yang mendengar gumaman dan pikiran boksun pun kini memberikan saran agar boksun mencari tahu lebih dalam tentang bagaimana hubungan dua manusia berlainan jenis itu, bila itu penting bagi boksun.

"Tidak perlu Lily, untuk apa? itu kan bukan urusanku" jawab boksun, kini ia pun sudah berbalik badan memunggungi Sandika dan tuan damar yang sedang berjalan.

"Mereka memang cocok Lily, mereka adalah dua orang yang terpandang dan kuat" lanjut boksun lagi dengan jawaban yang sangat santai.

"Hah... Ya sudah jika itu yang kamu mau, aku gak akan memaksa kamu kok" dari ucapan Lily sebenarnya terselip kekecewaan.

Ia sebenarnya ingin melihat romansa antara dua manusia yang berlainan jenis, akan tetapi semua terpatahkan dengan keengganan boksun untuk bertanya kepada Sandika.

Coro yang baru saja datang ke kedai rumah makan milik nya pun langsung mendekati boksun dan menepuk pundak temannya itu, tepukan itu pun mampu membuat boksun terkejut.

"Kenapa kau sampai terkejut boksun? Apa kamu tadi sedang melamun sehingga aku datang dan menepuk pundak mu membuat kamu terkejut seperti itu? Kau tak sadar ya aku datang" pecah sudah tawa coro di akhir kalimatnya.

"Hah kau ini coro bagaimana aku bisa sadar kalau kau ada di belakang ku sedangkan jalan mu saja tak terdengar suara nya, tau tau kau sudah menepuk pundakku saja" ucap boksun sambil menetralkan detak jantung nya.

Tawa coro pun semakin pecah mendengar ucapan boksun itu, karena memang coro tadi sengaja mengendap endap saat mendekati boksun agar bisa mengagetkan nya.

"Ini sampai mana kerja nya boksun?" tanya coro, dia sengaja ke warung ibu nya agar bisa melihat bagaimana proses renovasi yang di lakukan oleh boksun terhadap warung atau kedai ibunya ini.

"Ya belum apa apa lah coro, kamu lihat saja sendiri lagi pula aku ingin merombak tampilan yang ada di sini" ucap boksun sambil melihat pekerjaan yang tuan go sung lakukan bersama kedua pegawainya itu.

Boksun yang sedang berbincang dengan coro pun tiba tiba saja mengingat sesuatu yang kurang untuk warung makan ibu nya coro itu.

Boksun ingin penerangan yang cukup untuk lebih menarik pelanggan warung.

"Apa saat ini kau sedang istirahat?" tanya boksun.

"Iya aku sedang istirahat tetapi aku juga harus segera kembali ke pos karena waktu ku saat istirahat tak banyak" ucap coro sambil berlalu menjauh dari boksun ia akan kembali ke pos nya sebelum sang ketua jaga marah marah karena coro terlambat.

Boksun yang melihat coro berlalu dengan langkah yang cepat pun hanya dapat menggelengkan kepala nya, sebab boksun tadi nya berencana akan mengajak coro ke toko yang menjual perlengkapan penerangan untuk mengisi warung makan ibu nya ini.

Namun melihat coro yang memang sedang dalam waktu bekerja pun boksun tak mempermasalahkan nya.

"Ya seperti nya aku memang harus sendiri ke toko itu, dan mencari yang sesuai menurutku" ucap boksun yang masih melihat kepergian coro.

Kini boksun pun pergi ke toko yang menyediakan perlengkapan penerangan boksun berfikir lebih cepat lebih baik, sesampainya di toko tersebut boksun di layani dengan baik oleh anak pemilik toko itu.

"Selamat datang di toko kami. Ada yang bisa saya bantu tuan? Apa tuan sedang mencari sesuatu yang tuan inginkan di toko ini?" ucap perempuan yang ternyata anak pemilik toko tersebut.

Boksun yang di tanya begitu oleh seorang wanita cantik pun menjadi gelagapan, wajah nya langsung terasa panas, jantung nya berdegup dengan kencang.

"Ee..... hm.... I...itu.... Aku... Aku mencari untuk penerangan. Tempat lili atau obor juga boleh" ucap boksun sambil suara nya terbata bata.

Wanita yang melihat boksun tergagap pun hanya tersenyum karena melihat tingkah boksun yang seperti sedang tertangkap basah.

"Ini tuan di sebelah sini mari...." wanita itu pun membawa boksun ke tempat di mana memang di khususkan tempat tatakan lilin yang mereka pajang.

"Ini tuan silahkan... Jika ada yang perlu tuan butuhkan lagi bisa memanggil saya disana" wanita itu menunjuk satu tempat yang akan menunggu boksun dan pembeli lainnya selesai memilih.

Melihat tingkah boksun yang aneh Lily pun menjadi bingung dan bertanya kepada boksun.

"Kau kenapa boksun?" tanya Lily.

"Jangan jangan kau jatuh cinta pada pandangan pertama sama wanita itu, ya?!" goda Lily kepada boksun karena melihat tingkah boksun yang seperti itu.

Boksun yang mendengar ucapan Lily pun wajah nya semakin memerah karena malu.

"Tidak.... Tidak seperti itu.... Kau salah menilai ku lily" ucap boksun mengelak.

"Mungkin ini perasaan boksun yang asli bukan aku yang sekarang" sambung boksun kepada Lily.

"Sebenar nya pikiran dan perasaan boksun yang dulu lah yang menginginkan wanita itu lily, boksun dulu nya mencintai wanita penjaga toko ini" ucap boksun lagi.

"Ok... Ok.... Aku percaya koooo beneran" ucap Lily sambil tertawa.

Fakta nya memang boksun yang dulu sangat mencintai wanita itu, dulu boksun sering sekali mencuri pandang kepada wanita itu ketika wanita itu berkunjung ke tempat kerja boksun yang dulu.

Nama perempuan itu adalah sisi dia berteman baik dengan anak pemilik warung dimana boksun bekerja.

Sisi dan anak mantan bos boksun dulu sangat lah dekat bahkan sudah seperti Kakak adik sehingga sisi sering menghabiskan waktu di rumah mantan bos nya boksun tersebut.

Boksun bersikap seperti itu karena memang murni bawaan dari tubuh asli nya, karena tubuh nya bukan milik dia melainkan milik boksun yang asli jadi wajar kalau saat ini perasaan dan pikiran boksun masih terbawa dengan boksun yang dulu.

Saat ini boksun pun berusaha menekan rasa gugup yang di timbulkan oleh pemilik asli nya, dia tak mau mengikuti perasaan boksun Yang duku.

1
jonda wanda
Kamu cewek ya? Kalimatmu sangat rumit dan susah dimengerti. Coba perbaiki tanda baca.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!