NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Berondong

Terjerat Cinta Berondong

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Pihak Ketiga / Beda Usia
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Red_Purple

Alana Xaviera merasa seperti sosok yang terasing ketika pacarnya, Zergan Alexander, selalu terjebak dalam kesibukan pekerjaan.

‎Kecewa dan lapar akan perhatian, dia membuat keputusan nekad yang akan mengubah segalanya - menjadikan Zen Regantara, pria berusia tiga tahun lebih muda yang dia temui karena insiden tidak sengaja sebagai pacar cadangan.

‎"Jadi, statusku ini apa?" tanya Zen.

‎"Pacar cadangan." jawab Alana, tegas.

‎Awalnya semua berjalan normal, hingga ketika konflik antara hati dan pikiran Alana memuncak, dia harus membuat pilihan sulit.


‎‎📍Membaca novel ini mampu meningkatkan imun dan menggoyahkan iman 😁 bukan area bocil, bijak-bijaklah dalam membaca 🫣


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Purple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25 : TCB

Bukan hanya Alana, Karina lebih terkejut lagi melihat kehadiran Alana disana. Apa yang sedang dilakukan oleh Alana disana, atau mungkin dia salah masuk kamar?

"Aunty... Aunty cantik..." Kayla berseru, wajahnya tersenyum lebar.

Mendengarnya, jelas Karina semakin terkejut dan bingung. Aunty? Apa wanita yang dibawa Zen kesana kemarin adalah Alana? Tapi bagaimana bisa? Alana adalah kekasih Zergan, tidak mungkin kan Alana menjalin hubungan dengan dua orang pria sekaligus? Pertanyaan-pertanyaan itu mulai memenuhi isi kepala Karina.

"Hei, sayang. Maaf ya Aunty kesiangan." Alana tersenyum lembut, mengusap kepala Kayla dengan penuh kasih sayang.

"Oya, Aunty bawa hadiah nih buat kamu," Alana memberikan mainan yang dibawanya pada Kayla, setelahnya beralih menatap Karina yang masih berdiri menatapnya dengan wajah penuh kebingungan.

"Alana, aku ingin bicara berdua denganmu," ucap Karina, menatap putrinya sebentar kemudian berlalu meninggalkan ruangan.

"Sayang, Aunty ngobrol dulu sama mama kamu sebentar ya? Kayla mainan sama bonekanya saja dulu," Alana tersenyum, mengusap lembut wajah Kayla.

"Oke, Aunty." angguk Kayla.

Didepan ruangan, Karina sudah menunggu dengan banyak pertanyaan yang sudah siap dia tanyakan. Bagaimana Alana bisa ada disana dan mengenal Kayla. Jika sampai Zergan tahu Alana kenal dan bahkan mulai dekat dengan Kayla, pria itu pasti tidak akan tinggal diam. Selama ini Zergan selalu memintanya untuk menyembunyikan keberadaan Kayla, menjauhkannya dari Alana dan keluarganya.

Karina menurunkan tangannya dari atas perut begitu melihat Alana keluar dari ruang rawat putrinya, "Ikut aku."

Alana menatap Karina yang mulai berjalan menjauh, lalu dia menutup pintu ruangan dan mengikuti langkah Karina. Keduanya saling terdiam untuk beberapa saat begitu sampai disebuah taman yang ada dibelakang rumah sakit.

"Aku benar-benar tidak tahu kalau---"

"Bagaimana kamu bisa mengenal Kayla?" Karina langsung memotong ucapan Alana. "Apa wanita yang dibawa Zen kemarin adalah kamu?" tebaknya.

Alana mengangguk setelah sempat terdiam sejenak, "Mamanya Zen dan mamaku saling kenal, jadi kami berteman."

"Benarkah?" tanya Karina dengan satu alis terangkat. "Kamu yakin hanya berteman dengan Zen? Kamu tidak sedang menduakan Zergan kan?"

Alana tersenyum tipis, "Bukan hak kamu untuk bertanya seperti itu. Dilihat dari cara kamu bicara dan bertanya, sepertinya hubungan kamu dengan kekasihku cukup baik. Apa karena kalian satu kantor dan sering keluar kota berdua jadi kamu tidak canggung lagi untuk memanggilnya hanya dengan panggilan nama?"

Karina terkesiap, dia sampai lupa mengontrol dirinya dan hampir membuat rahasia besarnya terbongkar.

"Ini diluar kantor, jadi aku rasa tidak masalah jika hanya memanggilnya dengan sebutan nama," kilah Karina.

Alana mengangguk mengerti, sebenarnya hal itu juga bukan masalah besar baginya. "Kayla bilang dia selalu merindukan ayahnya karena ayahnya sibuk bekerja. Memangnya ayahnya Kayla kerja dimana?"

Wajah Karina terangkat cepat, dengan debaran jantungnya yang berdetak semakin kencang.

"Dia--- Dia kerja diluar kota dan hanya pulang setiap beberapa bulan sekali," jawab Karina, berusaha untuk menutupi kegugupannya.

"Kenapa kamu tidak ikut tinggal diluar kota dengannya dan malah memilih bekerja disini? Apa kamu tidak kasihan melihat anak kamu yang selalu merindukan ayahnya?" tanya Alana.

"Itu bukan urusan kamu, Alana." tegas Karina, merasa tidak suka Alana terlalu ikut campur urusan pribadinya.

"Sebaiknya sekarang kamu pergi dan jangan pernah kamu menemui Kayla lagi." imbuhnya memperingatkan.

Karina berbalik dan mulai melangkahkan kakinya meninggalkan Alana. Memang sebaiknya dia memperingatkan Alana sekarang sebelum Zergan sampai tahu jika Alana sudah sempat bertemu dengan Kayla.

"Karina, tunggu...!" panggil Alana yang membuat langkah Karina langsung terhenti seketika. "Wajah Kayla terasa sangat begitu akrab, apa aku mengenal siapa ayahnya?"

Suara Karina tercekat di tenggorokan, dia tidak boleh membuat Alana semakin curiga. "Tidak. Kamu tidak mengenalnya." tegasnya.

Beberapa orang mungkin akan memilih tertutup dengan urusan pribadi mereka, tapi sikap yang ditunjukkan Karina justru membuat Alana merasa seperti ada yang sedang ditutup-tutupi oleh wanita itu. Hubungan mereka memang tidak dekat, dia mengenal Karina sekitar dua tahun yang lalu saat Zergan mengenalkannya sebagai sekretaris, dan hanya pernah mendengar jika Karina sudah memiliki anak dari beberapa staff yang sedang mengobrol saat dia pergi mengunjungi kantor kekasihnya pada saat itu.

Alana mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, ada begitu banyak panggilan tak terjawab dan pesan masuk dari Zen yang sejak semalam dia abaikan. Jari-jari jempolnya mulai menari-nari di atas layar ponsel yang menyala, segera dia mengirimkan pesan yang sudah ditulisnya pada kekasih cadangannya.

[Setelah menemui Zergan, aku akan menemanimu.]

-

-

-

"Apa?? Kamu bertemu dengan anaknya Karina?"

Zergan terkejut, reflek dia berdiri dan mengusap wajahnya kasar. Tangannya yang sedikit bergetar mengepal, bagaimana bisa Karina seceroboh ini dengan membiarkan Alana mengetahui tentang keberadaan Kayla.

Alana ikut berdiri dengan mata yang sedikit menyipit, melingkarkan tangannya di lengan Zergan. "Sayang, kenapa respon kamu seperti kaget begitu? Kamu sudah tahu kan kalau Karina sudah punya anak?"

Sebisa mungkin Zergan berusaha untuk menutupi kepanikannya, berpura-pura tertawa dan menganggukkan kepala.

"Tentu saja aku tahu, Sayang, Karina kan bawahanku." satu tangannya terangkat dan mengusap lembut wajah Alana. "Tidak usah memikirkan tentang Karina, yang penting sekarang adalah tentang hubungan kita. Aku sudah siapkan semuanya untuk acara pertunangan kita besok."

Alana menurunkan tangannya dari lengan Zergan, wajahnya mulai berubah serius. "Ngomong-ngomong soal pertunangan kita, aku punya sesuatu yang ingin aku ceritakan dulu sebelum kita melangkah lebih jauh lagi."

"Aku punya sebuah rahasia, Zergan, dan aku tidak ingin menutupinya lagi." ungkap Alana. "Setelah menceritakan ini aku akan terima apapun keputusanmu nanti."

Zergan mengerutkan keningnya, matanya menjelajahi mata Alana. "Ada apa, Sayang? Ceritakan dan aku akan dengarkan."

Kedua tangan Alana mengepal disisi dengan debaran jantung yang terasa semakin kencang. Meskipun mamanya sudah memperingatkan untuk tidak bercerita, tapi dia tidak bisa terus hidup dalam kebohongan seperti ini. Sebentar lagi dia dan Zergan akan menikah, Alana tidak ingin terus dihantui oleh perasaan bersalah.

"Setelah aku pergi dihari ulang tahunku pada malam itu, aku bertemu dengan seorang pria yang usianya lebih muda dariku. Dan kami membuat kesepakatan." ungkap Alana dengan suara sedikit bergetar, air matanya mulai terbendung dikedua bola matanya.

"Kesepakatan?" ulang Zergan dengan kening berkerut.

Alana mengangguk yakin, "Aku menjadikannya sebagai pacar cadanganku. Dan saat kamu pergi keluar kota, hampir setiap hari aku jalan berdua dengannya."

Zergan tercengang, kedua matanya melebar. Napasnya yang tadi tenang mulai terdengar berat dengan kedua tangan yang mengepal kuat disisi tubuhnya.

"Jadi... Malam itu kamu tidak pulang karena mengabiskan malam dengannya?" Suaranya bergetar dan penuh penekanan, sorot matanya menatap tajam dengan kilatan amarah yang terlihat begitu jelas.

"Ya." angguk Alana. "Aku salah, dan aku tidak ingin memulai hubungan dengan kebohongan, Zergan. Setelah ini kamu bisa membuat keputusan dan aku akan merima apapun keputusan kamu."

Alana meraih tasnya dari atas sofa, kembali berdiri dengan tegak dan menatap Zergan dengan air mata yang mulai membasahi wajahnya. "Aku sungguh minta maaf, Zergan."

Meskipun berat jika dia harus kehilangan Zergan nantinya, tapi dia tetap harus bicara jujur sebelum acara pertunangan besok terjadi. Alana memutar tubuhnya, geraknya tertahan saat tiba-tiba Zergan mendekapnya dengan erat, memeluknya dari belakang.

"Jangan pernah temui dia lagi, aku tidak ingin kehilangan kamu, Alana. Aku mencintai kamu, sangat."

-

-

-

Bersambung....

1
S
sangat bagus dan tidak berbelit-belit
Zuri
jeng jeng jeng... akhirnya Alana tau.. kamu berani jujur, tapi Zergan mana mau jujur.. penabur benih dan kecebongnya pun suah ada..

mo komen di paragrap gak bisa,, lagi repisi katanya🤧🤧
Zuri
lana dah jujur.. diirimu bakal jujur gak Zergan?😏
Zuri
ngeles aja terus.. bentar lagi juga ketahuan
Zuri
dirirmu kepo atau apa??🙄🙄 kalo ada hubungan kan harusnya kamu seneng kan, 🙄
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
Mainnya sedikit licik tak masalah yaa zen 🤭 namanya juga cinta. saat melihat orang yang di cintai di bohongi, pasti tak tega dan tak rela. makanya kamu memperlihatkan kenyataan pahit ini sama alana. supaya alana tak menyesal dalam mengambil keputusan.
Zuri
siap siap dengar hal selanjutya ya Lana, pastikan jantungmu kuat. man sudah ada pengganti😏
Zuri
Zergan sudah waktunya untuk dibuang
Zuri
nurun dari bapak ternyata/Facepalm/
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
Alana yang baru berbuat salah, dia berani jujur untuk memulai hubungannya bersama kamu zergan. tapi kamu apa? kamu bertahun-tahun menyimpan kebohongan besar. Dan saat kamu ingin melamar alana pun, kamu masih saja tak berani jujurr...cemennn elo!!
Zuri
kan baru calon.. masih bisa lah dirbut
Zuri
kann 🤣🤣🤣
ALURRA KHAI BACHTIAR 💅
harusnya Alana langsung masuk gak sih. biar ke tembak langsung.
gonjang-ganjing hubungan
ALURRA KHAI BACHTIAR 💅
puyeng, puyeng dech alana🤭
selamat berpusing ria ya lana 😂

Kalo zergan, Dateng lagi Jan diterima ya rin.dia ngebuang kelean sebegitu enaknya
Agunk Setyawan
zergan mokondo cemen
🔥Violetta🔥: Bungkus dan lempar ke laut kak si Zergan 🤣🤣🤣
total 1 replies
ari sachio
y begitulah ....kayla memang ankku sama calon suami km yg tk pernh dianggp sama sekali .tp sawahku selalu dicangkulnya saat kami pergi ke luar kota.😁😁😁
ari sachio: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
jreng jreng hayolohhh akhirnya kamu tahu, kalau kayla anaknya karina..alana? sudah saatnya kamu mengetahui smeuanya.
ɴɪɴɢ_ɑʀɑ
selagi janur kuning belum melengkung, bebas di tikung tante 🤣🤣 sudah melengkung pun kalau emang cinta mati yaa rebutt bawa lari 🤣🤣
ALURRA KHAI BACHTIAR 💅
Nah lho.....eng ing eng.....
sory ini ya Alana Mungin agak jahat. tapi Karin cerita aja dech.
biar bisa dapet selotip yang baek
🔥Violetta🔥: Nah, harusnya 😁
total 1 replies
ari sachio
😄😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!