NovelToon NovelToon
Cinta Dan Dendam.

Cinta Dan Dendam.

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:41.4k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Di nyatakan tidak bersalah oleh hakim tidak membuat hidup gadis bernama Gracia Kanaya kembali tenang, sebab seseorang yang menganggap Gra adalah penyebab kematian sang adik tercinta tak membiarkan Gra hidup dengan tenang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Yogi.

Gracia menarik diri dari pelukan Gilang, kemudian mengajak Gilang menuju ruang makan. Untungnya tadi Gracia memanfaatkan waktu luangnya untuk memasak sehingga ia tak perlu lagi memasak saat Gilang meminta disiapkan makan siang.

Gilang menarik salah satu kursi kemudian menempatinya.

"Duduklah...!." pria itu juga meminta Gracia untuk makan siang bersamanya.

"Tadi aku sudah makan siang, mas." Tadinya Gracia berpikir Gilang makan siang di luar bersama seseorang, makanya gadis itu memilih makan siang seorang diri ketimbang mati kelaparan menunggu kepulangan Gilang.

"Temani aku!." Kata Gilang.

"Baik, mas."

"Kau tahu, siapa dalang di balik kejadian semalam?."

Gracia yang sedang menyendok makanan ke dalam piring Gilang lantas menghentikan pergerakannya sejenak, dan menatap pada Gilang.

"Yogi... ternyata semua ini adalah perbuatan Yogi, dia yang meminta Winda mengundang kalian ke club itu. Dengan berbagai macam alasan akhirnya pria breng-sek itu berhasil menyakinkan rekan kerjamu itu agar bersedia membantunya." beritahu Gilang. Mendengar suaminya itu menyebut nama Winda, Gracia malah mencemaskan kondisi gadis itu. Apa yang sudah dilakukan suaminya itu pada Winda? Apa saat ini Winda baik-baik saja? Gilang bukan orang yang mudah memaafkan, pria itu pasti akan memberi hukuman pada siapapun yang berani menyulut kemarahannya.

"Bagaimana dengan Winda, mas? Di mana dia sekarang? Dia baik-baik saja kan?." cecar Gracia.

Gilang menarik sudut bibirnya ke samping hingga tercipta sebuah seringai di sana.

"Setelah apa yang dilakukannya padamu, kamu masih memikirkan nasib wanita itu?." Gilang tidak habis pikir dengan jalan pikiran Gracia. Bagaimana jika semalam Yogi berhasil melakukan perbuatan jahat padanya? Rasanya Gilang ingin sekali menyentil dahi Gracia agar gadis itu sadar dan tidak perlu membuang waktu mencemaskan orang yang telah berbuat jahat terhadapnya.

"Biar bagaimanapun Winda adalah rekan kerjaku, dan aku mencemaskan dia karena Winda adalah tulang punggung keluarganya. Kalau mas sampai membu-nuhnya, lalu siapa yang akan menghidupi keluarganya?."

"Membu-nuh wanita itu? Apa kamu pikir aku sekejam itu?."

Dengan polosnya Gracia menjawab."Mas kan pendendam orangnya." dengan cepat Gracia membekap mulutnya menggunakan telapak tangannya, sadar jika ia kelepasan bicara.

"Maaf ..." Tutur Gracia menyadari tatapan Gilang. Gadis itu sontak menundukkan pandangannya.

"Kau tenang saja, wanita itu baik-baik saja. Dia hanya perlu melakukan tugas dari Tiko, menyelesaikan permasalahan yang dibuatnya. Setelahnya, dia akan dibebaskan dan masih boleh tetap bekerja di perusahaan." mendengar itu Gracia lantas mengangkat pandangannya, kembali menatap pada Gilang.

"Terima kasih, mas."

Gilang menghela napas panjang mendengar Gracia berterima kasih untuk orang yang telah melakukan kesalahan terhadapnya. Meskipun Winda melakukannya atas dasar ketidaksengajaan akibat tipuan muslihat dari seorang pria breng-sek bernama Yogi, bagi Gilang tetap saja Winda bersalah dalam hal ini.

*

Di kediaman ayahnya Gracia.

Ibu tiri Gracia nampak mondar-mandir bak setrikaan, wanita itu terlihat gelisah.

"Mamah kenapa sih? Sejak tadi Yogi perhatikan mamah gelisah sekali." tegur Yogi yang kini duduk di sofa sambil memegang remote tv. Ya, saat ini Yogi tengah menonton acara tv tapi kegiatannya tersebut terganggu dengan keberadaan ibunya yang terus mondar-mandir di hadapannya.

"Kamu masih bertanya, kenapa mamah sampai gelisah seperti ini? Sebenarnya otak kamu ada fungsinya apa enggak sih, Yogi?."

Yogi berdecak lidah mendengar perkataan ibunya.

"Ck.... memangnya Yogi harus berbuat apa, mah? Habisnya mama sih, ada yang mau membantu malah ditolak." cetus Yogi, merasa kesal dengan ibunya masih belum mengambil keputusan untuk menerima bantuan dari perusahaan yang ingin memberi pinjaman dana.

"Ternyata otak kamu memang nggak ada fungsinya ya.... bagaimana mungkin mamah menyetujui persyaratan yang jelas-jelas nggak bisa kita penuhi, Yogi? Dalam kurun waktu dua bulan kita harus mengembalikan pinjaman dana tersebut. Apa kamu pikir uang sebanyak itu bisa kita dapatkan dalam waktu yang sangat singkat, hah?." bentak ibu yang sudah kehabisan kesabaran menghadapi kebodohan putranya. Yogi memang tidak memiliki basic sebagai pengusaha sehingga hal semacam itu tidak terpikirkan oleh otak bodohnya. Yang ada di otak bodoh Yogi hanya judi, wanita dan hal-hal negatif lainnya.

"Lagipula mana janji kamu yang katanya ingin membawa Gracia kembali ke sini? Dasar anak tidak berguna..." Dikatai anak tidak berguna oleh ibunya berhasil memancing kekesalan di hati Yogi.

"Mamah selalu saja menyalahkan Yogi dalam hal apapun, sengaja mencari-cari kesalahan Yogi, tanpa menyadari bahwa mamah pun tidak becus dalam bertindak. Coba kalau mamah becus dalam bertindak, mungkin kita tidak akan kehilangan jejak si pria tua Bangka itu. Coba kalau sejak dulu mamah mele-nyapkan si tua Bangka itu, sekarang kita tidak perlu repot-repot mencemaskan kondisi perusahaan itu, kita hanya perlu menjual semua saham di sana, selesai kan."

"Diam kamu, Yogi." Ibu sontak mengedarkan pandangan ke sekitarnya, takut ada yang mendengar perkataan putranya barusan.

"Jangan sekali-kali kamu berbicara seperti itu lagi, jika kamu masih ingin hidup dengan tenang! Lebih baik sekarang kamu mencari keberadaan Gracia dan bawa dia ke sini secepatnya!." ketus ibu pada Yogi.

Di saat Yogi sedang mendapat Omelan dari ibunya, tiba-tiba ponsel pria itu bergetar pertanda notifikasi pesan masuk ke aplikasi hijau miliknya.

"Boleh malam ini anda datang ke restoran XXX, tuan! Ada yang ingin saya sampaikan pada anda, dan ini ada hubungannya dengan Gracia." batin Yogi ketika membaca pesan dari nomor kontak Winda.

Yogi mendengus kesal. Pasalnya, semalam wanita itu sudah gagal mencegah Ola membawa Gracia meninggalkan club, sekarang wanita itu malah mengirimkan pesan untuk mengajaknya bertemu. Sebenarnya Yogi malas menemui Winda, tetapi mengingat ibunya mengatai dirinya anak tak berguna, Yogi pun memutuskan menerima ajakan Winda untuk bertemu, mungkin saja ia masih bisa memanfaatkan Winda.

Malam harinya.

"Kamu mau pergi ke mana?." tanya ibunya, melihat penampilan Yogi yang sudah terlihat rapi.

"Mau ketemu teman, mah."

"Berhenti membuat masalah Yogi, mamah sudah lelah menghadapi berbagai macam masalah yang kamu ciptakan! Jangan lagi menambah beban pikiran mamah, kamu paham kan maksud mama, Yogi!." Seharusnya memiliki anak laki-laki bisa membanggakan, tapi memiliki Yogi justru membuat ibunya tidak berhenti berurusan dengan pihak kepolisian akibat kebe-jatan Yogi. Untungnya ia menikah dengan duda kaya sehingga semua permasalahan yang menimpa putranya bisa diselesaikan dengan uang.

"Mamah tenang saja, Yogi nggak akan berbuat macam-macam!." balas Yogi sambil meraih kunci mobilnya di atas meja kemudian berlalu, hendak menuju restoran di mana ia dan Winda janjian.

Setibanya di restoran, Yogi langsung menghampiri meja yang ditempati oleh Winda. Tanpa basa-basi Yogi langsung menyalahkan Winda akibat tak bisa mencegah Ola membawa Gracia pergi meninggalkan Club tadi malam, sehingga ia kehilangan kesempatan membawa Gracia bersamanya. Akan tetapi kemarahan Yogi perlahan memudar dan berganti dengan senyuman manis ketika Winda menawarkan diri untuk kembali membantunya.

Setelah sepakat dengan tawaran Winda, Yogi memutuskan menunggu di mobil. Beberapa saat menunggu di mobil, Yogi melihat motor Gracia tiba di restoran tersebut.

"Rupanya gadis bodoh itu masih bisa dimanfaatkan juga." gumam Yogi menyaksikan Gracia memasuki pintu utama restoran. Gadis bodoh yang dimaksud oleh Gilang adalah Winda.

Kurang lebih dua puluh menit setelah Gracia memasuki restoran, Winda mengirimkan pesan kepadanya.

"Akhirnya, sebentar lagi aku bisa menikmati tu-buh indahmu, adik tiriku sayang." Yogi bergumam dengan suasana hati bahagia, berpikir sebentar lagi usahanya akan membuahkan hasil. Setelah sekian lama mendambakan tu-buh indah Gracia, hanya tinggal menunggu beberapa saat lagi ia akan segera mendapatkan apa yang selama ini didambakannya, begitu pikir Yogi.

Yogi kembali memasuki restoran. Dilihatnya Gracia sudah menyandarkan kepalanya pada meja restoran, dengan tangannya sebagai tumpuan.

"Saya sangat berterima kasih atas bantuan kamu, Winda. Mamah pasti senang sekali bisa bertemu kembali dengan putri kesayangannya, dan semua ini karena bantuan kamu, Winda." Yogi mengutarakan kalimat-kalimat pujian untuk Winda.

"Tidak perlu berterima kasih tuan, saya hanya sekedar membantu saja!." balas Winda.

Tak lama kemudian, Yogi pun memapah tubuh Gracia menuju mobilnya. Kemana lagi tujuan pria itu membawa Gracia kalau bukan ke hotel.

Hotel terdekat dari lokasi restoran tempat mereka berada saat ini menjadi pilihan Yogi. Dengan berbagai macam alasan serta tipuan muslihatnya, akhirnya Yogi berhasil membawa Gracia ke sebuah kamar hotel. Ia yang sudah tidak tahan lagi, ingin segera menyentuh tu-buh indah Gracia lantas menang-galkan satu-persatu pakaian yang melekat pada tubuhnya. Sedangkan Gracia kini sudah terbaring di atas tempat tidur hotel.

"Kau jangan khawatir, aku akan membuatmu puas sekaligus terkesan malam ini, Gracia." Gumam Yogi seraya mengulurkan tangannya, hendak menyentuh pipi lembut Gracia.

1
Karsa Sanjaya
kapan nih updet lagi
Delvyana Mirza
Srlamat ya Gilang dan Gra selamat akan menjadi orang tua,
Darmawansah
typo lagi dah
aleena
ada banyak tipo ya
Rafa bukan gilang
Felycia R. Fernandez
karena kamu udah hamil makanya Gilang bucin jadinya...
Darmawansah
kirain ayahnya Gracia yang kritis.setelah baca judul babnya tadi
Felycia R. Fernandez
Oalah pak Su 🤣🤣🤣🤣
ntar baru sadar langsung heboh ini...
🥰🥰🥰🥰🥰
Felycia R. Fernandez
Rafa kk Thor...
jangan Gilang...ntar poligami jadinya 😭
Felycia R. Fernandez
11 12 sifatnya 😆
Felycia R. Fernandez
Rafa sama ma Gilang...
benci berakhir cinta...
Lusi Hariyani
bukalah hatimu buat vanesa rafa jgn sampe km nyesel lho....
Karsa Sanjaya
tinggal ungkapin perasaanya
Ayila Ella
cieeee
Lia siti marlia
cie cie yang udah mulai manggil sayang...wah jadi calon orang tua nih kalian 🥰🥰🥰🥰
Lia siti marlia
jengukin mertua sekalian bulan madu yah lang 😁😁😁
nonoyy
defenisi bucin...
secret
next thorr, semangatt
Syarifah
semoga tanda"kehamilan ya gra,,, trimakasih ya up,nya thor
Lusi Hariyani
gilang mlai bucin nich
P_Org
sebelah up juga dong tor🌝
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!