Melati

Melati yang sudah masuk kamar terduduk ditepi tempat tidurnya sambil menangis dan memegang pipinya yang terasa perih dengan sudut bibir berdarah akibat tamparan mamanya.

" Ya allah aku sudah tidak kuat lagi mungkin ini jalan untuk pergi dari rumah ini " lirih Melati sambil terisak.Tidak ada tempat nya bersandar dan berkeluh kesah semenjak kematian neneknya.Ia hanya sendiri menahan segala penderitaan.

Melati segera menghapus air matanya tidak ada gunanya ia menangis.Bergegas ia berdiri dan megambil koper dari atas lemari.Diturunkannya koper dengan ukuran yang lumayan besar.Ia akan mulai menyusun pakaian yang akan dibawanya sore ini juga.Ia akan membawa beberapa pakaian kerja serta pakaian sehari-hari.Melati juga akan membawa tas biasa ukuran juga besar seperti nya ia bisa membawa pakaian dalam jumlah banyak tidak lupa berkas-berkas penting lainnya.

Inilah saat nya ia akan keluar dari rumah ini.Kehadirannya juga tidak diharapkan sebagai anak luar nikah.Besok pagi sekitar jam enam pesawat nya Akan berangkat dan satu jam sebelum berangkat ia sudah harus ada di bandara.

Mau setuju atau tidak Melati tetap akan pergi untuk apa bertahan dirumah yang membuat nya tidak nyaman.Setelah semua pakaian tersusun rapi didalam koper dan tas dan mengecek lemari pakaian nya yang sudah kosong hanya tinggal beberapa helai pakaian yang memang sudah tidak terpakai.

Melati jarang membeli pakaian kalau ia butuh baru beli.Ia pun segera menutup koper dan tanya diletakkan disudut ruangan.Khusus skincare akan ia letak di tas tersendiri tidak lupa laptop sudah dimasukkan kedalam ransel.

Perjalanan besok akan memakan waktu satu jam lebih sebenarnya bisa ditempuh jalur darat cuma lebih lama dan melati tidak mau capek di jalan sebab akan mencari kos untuk sementara ia mengnap di hotel paling cuma satu atau dua hari.Setelah dirasa semua nya sudah lengkap dan tidak ada yang tertinggal melati segera mandi karena sudah gerah dam waktu sebentar lagi mulai maghrib.Ada rasa perih dibibir Melati dan sedikit pusing akibat tamparan mamanya tetapi melati abaikan.

Melati harus kuat terhadap semua yang terjadi karena saat ini Ia hanya sendiri tidak ada keluarga tempat nya berlindung. Semua keputusan yang dibuat sudah dipikirkan matang-matang demi menata kehidupan nya kedepan nanti.

Setelah selesai mandi Melati menatap tampilan nya di depan cermin terlihat bekas telapak tangan dipipinya walau tidak jelas tapi bayang-bayang nya masih nampak.Sudut bibir agak bengkak dengan mata sedikit sembab karena menangis.

" Ayo Melati kamu harus kuat sekarang dirimu hanya sendiri tidak ada keluarga tempat mu berlindung " batin Melati sambil menyemangati dirinya.

Melati segera membentang sajadah untuk melaksanakan sholat maghrib.Melati melaksanakan sholat dengan khusyu.Tidak lupa ia menumpahkan segala kesedihan nya.Melati mengadahkan kedua tangannya hanya kepada Allah tempat ia mengadu dan berkeluh kesah.Setelah selesai sholat ada kelegaan di hatinya.

Sambil menunggu waktu isya tidak lupa Melati mengaji suara merdu nya terdengar.Melati sangat bersyukur dulu kakek dan nenek mengajarkan nya sholat dan mengaji setiap selesai maghrib.Melati memang memiliki suara yang sangat bagus kalau mengaji bahkan pernah juara saat ada acara besar keagamaan di kompleknya.

Sementara itu dikamar kedua orang tua Melati terlihat sedang berbicara serius.

" Pa darimana Melati tahu kalau ia anak diluar nikah ?" tanya mama kepada papa yang sedang duduk berselonjor di tempat tidur.

" Mana papa tahu ma,papa aja kaget ".

"Akhirnya apa yang kita sembunyi kan selama ini ketahuan juga pa,ntahlah aku merasa tidak begitu dekat dengan melati bawaan emosi mungkin karena kehadirannya dulu disaat mama sedang menikmati masa remaja,ini semua gara-gara papa " tuduh mama dengan wajah kesal.

" Lho kok gara-gara papa semua itu kan kesalahan kita lagi pun kita melakukan suka sama suka, tidak usah kita saling menyalahkan semua itu dosa dimasa lalu tidak untuk dikenang juga,sekarang kita sudah tua ma,walau gimana pun melati anak kita juga" jawab papa dengan sedikit kesal.

"Kalau melati pindah kerja siapa yang mengerjakan pekerjaan rumah,mama ngak setuju melati pindah ! " ujar mama sambil duduk disebelah suaminya.

" Mau nya mama seperti apa,nyuruh Melati berhenti kerja, cari kerja sekarang susah ma,lagi pun melati selama ini tidak pernah menyusahkan kita dari dulu sudah terbiasa mandiri, biarkan ia pergi ketempat tugas nya yang baru siapa tahu disana jodohnya berjumpa" jelas papa lagi sambil merebahkan badannya ditempat tidur.

Sebenarnya ia kasihan melihat Melati yang selama ini diperlakukan berbeda dibandingkan dengan kedua adiknya.Dulu saat istri nya ketahuan hamil saat masih sekolah mereka sempat ingin menggugurkan kandungannya karena malu kalau sampai ketahuan.Tapi rupanya ibu istrinya mengetahui membuat kedua orang istrinya murka dan meminta ia menikahi anaknya.

Kedua orang tua istrinya datang meminta pertanggungjawaban kalau tidak mau akan melaporkan kepolisi saat itu ia baru saja tamat Sekolah menengah atas sedangkan istrinya naik kelas dua belas.

Kedua orang tuanya murka dan ayahnya sampai memukulnya hingga pingsan membuat ibunya teriak histeris.Akhirnya mereka pun menikah siri dan setelah menikah istrinya berhenti sekolah dan empat bulan kemudian lahirlah Melati.

Awal lahir Melati tidak di susui oleh istri nya karena memang menolak kehadirannya dan mertua nya yang merawat setahun kemudian istri nya pun melanjutkan pendidikan sampai tamat SMA tanpa membawa Melati.Sedangkan ia fokus kuliah sampai selesai dan mereka juga diberi modal oleh orang tuanya dengan membuka toko kecil-kecilan.

Ekonomi mereka naik setelah kelahiran anak kedua dan ia lulus pegawai Negeri.Melati mereka bawa untuk tinggal bersama juga sudah cukup besar atas desakan mertua nya.Tapi karena memang dari kecil tidak dibesarkan oleh mereka jadi tidak terlalu dekat dan untung nya Melati anak yang mandiri juga pintar tidak pernah menyusahkan mereka.Mertua nya sempat lama tinggal bersama mereka sekedar melihat Melati.

Ada rasa bersalah dihatinya melihat Melati tapi karena ego nya yang kuat sehingga tidak bisa menunjukkan kepada Melati.

Anak tidak minta dilahirkan ke dunia ini. kesalahan kedua orang tua jangan dilimpahkan kepada anak mereka tidak tahu apa-apa tapi banyak orang tua bahkan membuang anak yang dilahirkan diluar nikah.Padahal banyak diluar sana pasangan yang menikah tidak memiliki anak.

Mohon maaf kalau banyak typo jangan tanya kapan melati jumpa dengan jodohnya.mohon bersabar karena alur ceritanya agak lama jadi sabar ya pembaca 😁