NovelToon NovelToon
Kau Hancurkan Hatiku, Ku Hancurkan Keluarga Mu

Kau Hancurkan Hatiku, Ku Hancurkan Keluarga Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Pernikahan rahasia
Popularitas:25k
Nilai: 5
Nama Author: Cahyaning fitri

Kau Hancurkan Hatiku, Jangan Salahkan aku kalau aku menghancurkan Keluargamu lewat ayahmu....

Itulah janji yang diucapkan seorang gadis cantik bernama Joana Alexandra saat dirinya diselingkuhi oleh kekasihnya dan adik tirinya sendiri.

Penasaran ceritanya???? Yuk kepo-in.....

Happy reading....😍😍😍😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 : Pindah

Musim penghujan selalu membawa kegelisahan yang tersirat di benak setiap orang. Harus selalu siap menghadapi derasnya hujan yang bisa turun tanpa peringatan di saat tak terduga. Kini, suasana semakin dramatis saat Jo bersiap pulang ke rumahnya. Tiba-tiba, amarah langit pecah, hujan turun dengan ganasnya, ditemani angin yang berhembus bagai dendam lama yang terpendam, mampu mengguncang ketenangan hati siapa saja.

Di tengah perjalanan, Jo merasakan getaran aneh dari bawah mobilnya. Deg-degan, ia segera menepikan mobil di pinggir jalan yang sunyi. Saat turun dan memeriksa, hatinya langsung berat: ban mobilnya kempis tak berdaya. Joanna menghela nafas panjang, rasa frustrasi memuncak karena dia lupa membawa ban serep. Sialnya, rumah yang dituju masih terletak cukup jauh..

Bajunya sudah basah kuyup oleh air hujan. Karena memang tanpa disadari, hujan turun dengan derasnya saat itu.

Sebuah mobil sport berwarna merah tiba-tiba berhenti di samping mobil Jo. Kacanya terbuka dari dalam. Jo mengernyit karena nampak tidak asing dengan mobil sport itu.

“Kenapa dengan mobilnya?” tanya seseorang dari dalam mobil sport itu. Dan ternyata pemiliknya adalah Kevin.

“Ban-nya kempes,” jawab gadis cantik itu.

Kevin nampak melirik ke arah ban mobil sang mantan kekasih, dan memang benar ban mobil Jo nampak kempes.

“Ada ban serepnya…?”

Jo menggeleng cepat.

“Biar aku antar pulang?” ucap Kevin.

“Nggak usah, Vin. Aku sudah telepon bengkel kok?”

“Tapi hujan deres banget? Jalanan juga sepi. Kamu mau seharian disini nunggu ujan reda?”

Jo nampak berpikir menerima tawaran dari Kevin.

“Aku antar pulang? Masalah mobil biar aku suruh orang ku buat bawa mobilnya ke bengkel,” kata pemuda itu.

“Kamu yakin?” tanya Jo memastikan.

“Kamu nggak percaya sama aku?”

“Emmmm…..?”

“Nggak usah banyak mikir? Ujan makin deres. Anginnya juga kenceng banget?”

“Tapi bajuku basah. Nanti kursi mobilmu juga ikut basah?”

“Tidak masalah. Cepat naiklah?” suruh pemuda itu pada Jo.

“Aku ambil tas dulu?” kata Jo, buru-buru mengambil tasnya di dalam mobil. Lalu mengunci mobilnya sebelum masuk ke dalam mobil Kevin.

Begitu Jo masuk ke mobil mantan kekasihnya, tiba-tiba Kevin mengulurkan handuk kering padanya.

Jo sedikit terkejut, namun ia menerimanya, karena terpaksa.

“Terima kasih,” Ucap Gadis itu. Kevin hanya tersenyum kecil.

Mobil meluncur tenang di jalan yang sepi. Kevin dengan fokus menggenggam kemudi, matanya lurus memandang jalan di depan, enggan untuk memecahkan keheningan. Di sisi lain, Jo duduk diam di kursi samping, menatap keluar jendela. Rambutnya yang basah seolah-olah menjadi alasan sempurna untuk menghindari pembicaraan. Dengan gerakan perlahan dan berlebihan, ia terus mengusap-usap rambutnya dengan handuk, seakan tiap helai penting untuk dikeringkan dengan sempurna.

“Apa pria yang tempo hari itu pacarmu?” tanya Kevin tiba-tiba, membuka percakapan.

“Hah?” Jo menoleh ke arah Kevin dengan refleks karena mendapat pertanyaan tiba-tiba dari mantan kekasihnya.

“Pria yang tempo hari, apa dia kekasihmu?” ulang Kevin lagi.

“Kenapa?”

“Nggak apa-apa,” sahut Kevin mendengus sebal.

Ditanya bukannya menjawab malah membalas dengan pertanyaan.

“Dia temen,” jawab Jo tiba-tiba.

“Kalian akrab?” Kevin nampak kepo.

“Hemm, bisa dibilang begitu?” jawab gadis itu dengan entengnya.

Kevin melengos. Ada perasaan aneh mendengar jawaban sang mantan kekasih. Perasaan, ah, entahlah.

“Maaf,” ucap Kevin, tiba-tiba.

“Untuk apa?” Jo mengernyit heran.

“Untuk apa yang aku lakukan sama kamu?”

“Oh,” bibir Jo membulat kecil. Keduanya terdiam sesaat.

Jo menatap keluar jendela dengan tatapan kosong, matanya hampa tanpa emosi.

"Semua sudah aku lupakan, Vin. I'm okay," ucapnya dengan suara datar.

Setiap kata yang terucap terasa hampa, seakan tiada rasa sakit atau dendam yang tersisa. Dalam benaknya, hanya ada Bram, Bram, dan Bram – suaminya, yang sekarang menjadi satu-satunya penghuni hatinya. Jo memalingkan wajah, menutup babak kelam masa lalu dengan Kevin, dan melangkah maju tanpa menoleh ke belakang lagi.

“Tapi…..?” Jo menggigit bibir menoleh ke arah pria itu.

“Sudah sampai?” potong pria itu.

Jo tersenyum manis begitu mobil berhenti tepat di depan pintu masuk rumah.

“Ah, iya. akhirnya sampai juga,” sahut gadis itu berbinar-binar.

“Terimakasih ya?” ucap Jo turun dari mobil sport Kevin. Hujan juga sudah reda, hanya tinggal rintik-rintik.

“Vin?” panggilnya.

“Ya,” sahut pemuda itu, menatap dengan tatapan rumit ke mantan.

“Kamu belum begitu mengenal Karin…..! Hati-hati!” ucap Jo, tiba-tiba.

Kevin mengernyit heran, tidak tau maksud dari mantan kekasihnya.

“Bye,” setelah berpamitan, Jo pun buru-buru melangkah memasuki pintu apartemen.

******

Tiga hari kemudian.

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Joanna memutuskan untuk pindah ke tempat tinggal barunya. Hanya baju-baju dan beberapa barang penting yang ia bawa. Karena memang apartemen yang dibelikan Bram sebagai kado ulang tahun, sudah lengkap dengan segala perabotan mewah. Jo tinggal datang dan menempati saja.

Apartemen yang luas dan mewah itu memiliki desain yang modern, dengan perabotan yang mahal.

Ia yakin, dengan tinggal di apartemen, akan lebih memudahkan Joana untuk bertemu dengan suaminya. Ya mungkin begitu alasan Bram membelikannya apartemen mewah yang jauh dari kepadatan penduduk.

.

.

Sore harinya, sepulang dari kantor, Bram baru datang.

Pria itu memberikan pelukan hangat kepada sang istri, ikut bahagia.

Seperti biasa, jika bertemu mereka akan menghabiskan waktu bersama. Saling memadu kasih, menikmati kebersamaan hanya berdua dalam keintiman suami istri.

Pagi-pagi Jo sudah bangun. Hari pertama di rumah itu, yang ingin dia lakukan adalah membuat sarapan untuknya dan untuk suaminya.

Ia membuka kulkas, ternyata masih kosong. Maklum, baru pertama kali menempati tempat baru itu. Dia dan Bram belum sempat berbelanja dan mengisi kulkas.

“Duh, nggak ada bahan-bahan makanan yang bisa dimasak? Apa pesen makanan dari luar aja?” gumam Jo menimbang-nimbang.

“Ah, iya. Mending pesen aja dulu?”monolognya.

Setelah memesan makanan di aplikasi, Jo lekas mandi. Tidak memakan waktu lama, karena takutnya pesanannya datang disaat dia sedang mandi.

Gadis itu melirik ke arah tempat tidur, dan sang suami masih terlelap di sana. Jo tersenyum senang. Tak biasanya sang suami tidak langsung pergi setelah menghabiskan malam yang panas penuh gairah dengannya.

Beberapa menit kemudian, kurir makanan datang. Jo bergegas keluar, dan mengambil pesanannya. Ia membayar sesuai dengan harga yang tertera di aplikasi. Tak lupa juga memberikan tips pada kurir sebagai bentuk terima kasihnya karena mengantar makanan dengan cepat.

“Terima kasih, Nona?” ucap kurir tersebut.

“Sama-sama!” balas Jo dengan tersenyum ramah.

"Baru pindah ya?” tiba-tiba suara seseorang menyapanya.

“Eh, iya, Nyonya?” balas Jo berusaha bersikap hangat.

“Kenalin….. Saya, Rahma. Kamar saya di ujung sana!” kata perempuan yang mungkin usianya 30-an.

“Saya, Jo. Senang bisa berkenalan dengan Nyonya. Saya masuk dulu?” ucap Jo.

“Iya, Silahkan.”

“Tadi sepertinya saya liat wanita itu masuk ke apartemen dengan seorang pria. Apa itu papanya ya?” gumam perempuan itu, menebak-nebak.

-

-

“Sudah bangun, Dad?” tanya Jo terkejut melihat suaminya sudah duduk di sofa, di ruang keluarga.

“Hemmmm,” ucapnya.

“Mau mandi dulu apa sarapan dulu?” tanya gadis itu pada suaminya.

“Mandi dulu kayaknya?”

“Aku siapin airnya?”

“Nggak usah. Aku bisa sendiri?” kata Bram, beranjak dari tempat duduk, lalu melangkah masuk ke kamar. Jo menatap punggung suaminya hingga tak terlihat setelah masuk ke kamar. Setelah itu barulah ia kembali melakukan aktivitasnya menata makanan di piring. Dan memindahkan kopi hitam dari cup gelas, ke gelas cangkir untuk sang suami.

Setengah jam kemudian, Bram sudah wangi dan rapih. Pakaiannya sudah ganti dengan pakaian yang lebih santai. Lalu ia mendekati istrinya di dapur.

“Tadi, kamu ngobrol sama siapa?” tanya Bram ikut duduk di bangku ruang makan, sambil menyesap kopi hitamnya.

“Tetangga. Namanya, Rahma,” jawab Jo.

“Tanya apa?”

“Cuman kenalan bentar doang,” jawab Jo, tangannya bergerak mengambilkan sang suami makanan.

“Mau sandwich atau nasi goreng seafood?” tanya Jo, menawarkan.

“Sandwich saja?” jawab sang suami, yang terbiasa dengan sarapan roti.

“Aku pesan makanan tadi. Kulkasnya masih kosong?” ucap sang istri disaat menikmati sarapannya.

“Iya, nanti kita belanja,” jawab sang suami. Seperti biasa dingin dan datar.

Orang yang baru bertatap muka dengan Bram mungkin akan menganggap pria itu, pria judes, galak dan minim bicara.

Bibirnya memang jarang tersungging senyum, dan kata-kata yang terucap seringkali terkesan singkat dan tegas. Namun, bagi Luna yang cukup lama mengenalnya, tahu betul di balik sikap dingin itu tersimpan kehangatan dan perhatian yang tidak mudah terlihat oleh mata yang belum terbiasa.

“Di apartemen inii sepertinya ada supermarket, Dad,"

“Jangan disitu. Mending agak jauhan dikit?”

“Kenapa?” Jo mengerutkan keningnya.

“Nggak apa-apa. Lebih nyaman belanja tanpa dikepoin orang lain?” jawab suaminya santai.

“Biarin aja mereka ngomong apa? Nggak usah didengerin?”

“Udah, nurut sama suamimu, Honey?”

“Iya, Okey?”

TBC.....

Vote, Vote, Vote.....????

Kalau kasih Vote author lanjut nih.......

1
Jue
Kalau Joana hamil anak Bram di kemudian hari , Di celah-celah itu Bram menyesal aku harap Joana tak kembali menyintai Bram , Walaupun mereka harus bersama kerana anak kelak maka biar hanya Bram yang menyintai Joana tapi tidak dengan Joana , Segala harta atas nama Bram harus dipindahkan atas nama Joana dulu sebagai bekal agar Bram tahu menghargai Joana , Andai kaya mereka tidak bersama kembali maka Joana harus dapat jodoh yang lebih baik dari Bram ( lelaki dayus ) .
Siti Zaid
Semangat jo jangan biarkan manusia serakah dan kejam itu terus melukai kamu..bangkit dan tuntas kasus mama mu sampai orang yang mencelakai nya menyesal dan masuk penjara..😠
mbok Darmi
ternyata jo sultan tajir melintir gaes wah kevin, bram dan istrinya bisa kena mental harta mereka ngga sebanding dgn kekayaan jo, semangat jo selidiki sampai tuntas dan jebloskan papamu ke penjara pastinya papamu sudah nikah lagi sama selingkuhan nya
mbok Darmi
wah bisa jadi mama jo sengaja dibunuh biar perusahaan dikuasai papa jo, pertengkaran hebat mereka pasti papa jo selingkuh, ayo jo selidiki dan kasih pembalasan ke papa lucknut mu
Siti Zaid
Author lanjut..tak puas membaca..satu episode🤭
Umi Kolifah
walaupun hamil jangan mau balikan sama Bram Jo, bikin mereka menyesal se menyesalnya, bangkit Jo , goooo
up tiap hari dong kak makin seru nich/Smile//Smile//Smile/
Cahyaning Fitri: Terima kasih dah mampir.....🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Galuh Setya
wah jo hamidun ni, mau gak hamidun gimana, digempur terus ma bram.

thor buat jo bangkit n bisa buktiin kl mm nya emang dicelakai ma istri barunya bpknya. dan jo bisa bangkit n sukses walaupun ada anak bram. n buat bram n anaknya menyesal udah ninggalin jo
Cahyaning Fitri: Terima kasih dah mampir.....🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
mbok Darmi
tolong jangan bikin jo hamil anak bram cukup buat jo untuk bangkit dan bisa membuktikan kepada bram dan keluarga nya yg sudah merendahkan harga diri jo
Cahyaning Fitri: Terima kasih dah mampir.....🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Siti Zaid
Author..update setiap hari ya...cerita nya makin seru...setiap hari tertunggu2 lanjutan nya🤗
Cahyaning Fitri: Terima kasih dah mampir.....🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Sholikhah Sholikhah
Jo hamil kayaknya
Cahyaning Fitri: Terima kasih dah mampir.....🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Umi Kolifah
semangat Jo. cari bukti yang kuat tentang kematian ibu kamu, dan balas semua orang yang telah menyakiti kamu
Sonya Nada Atika
aku berharap klrg rosa hancur thor...
Siti Zaid
Author lanjut makin seru nih..semoga jo tabah dan sabar menghadapi ujian hidup...,🥺
Jue
Dari awal lagi aku sudah nampak sikap Bram yang tidak tegas lebih banyak ke arah Rossa semoga suatu hari Bram tidak kembali di persatukan dengan Joana kerana lelaki lemah sikap sungguh tak berbaloi di pertahankan dan jangan pulak ada zuriat yang hadir di antara mereka , Mana ada suami yang menghina isteri sebagai jalang sedangkan yang menebuk adalah dirinya sendiri .
Aretha Shanum
lama2 males bca, perempuan selalu jadi korban, author punya dendam y
Siti Zaid
Semoga karma pedih utk Rosa..Bram dan kevin juga utk semua orang yang sudah menyakiti dan membuat jo terluka...tinggal semua luka dihati kamu jo dan baiki dan sembuhkan kembali walau harus ambil masa utk menyembuhkannya....
Umi Kolifah
semangat Jo, tinggalkan dua manusia biadab itu dan bangkitlah tunjukkan kalau kamu bisa hidup tanpa mereka/Whimper//Whimper//Whimper//Whimper/
Anita Rahayu
bagus kalau bisa si jo pergi kerja di luar negeri dan untuk kevin dan ram kasi penyesalan yg amat perih karna si jo udah dapat suami tajir dan setia yg nerima dia apa adanya Dan untuk rossa sakitnya gk sembuh hingga ajal menjemput 😫😫😫😫😫😫😫😫😫😫
adil dan seimbang sakitnya
Sholikhah Sholikhah
cuma bisa nangis 😢😢😢😢😢
mbok Darmi
miris banget nasib jo mungkin kamu ancur lebur diawal nya tapi kamu tetap hrs bangkit tinggalkan Kevin dan Bram percayalah mereka berdua pasti akan mendapatkan karma atas perbuatannya, perbaiki diri dan jgn pernah lagi merebut laki" yg sdh beristri kamu masih muda dan suatu saat pasti akan ada jodoh terbaik yg bisa menerima dan mencintai mu dgn tulus jo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!