Seorang agen rahasia wanita yang memiliki kemampuan luar biasa harus mati di tangan musuhnya dengan cara licik. Karena sabotase mobil yang dilakukan oleh orang terdekatnya.
Jiwanya berpindah ke tubuh seorang gadis bertubuh ringkih yang sedang meregang nyawa akibat perbuatan saudaranya.
"Ckkk... Bukankah mobilku masuk jurang? Harusnya aku sudah mati. Lantas kenapa malah berada di tubuh gadis remaja lemah dan bodoh?"
"Aku tidak akan membiarkan ketidak adilan terjadi di depan mataku. Haruskah aku membalaskan dendamku dan pemilik tubuh ini?" Ucap Agen wanita itu di depan cermin toilet Rumah Sakit sambil menatap badan kurus dan tak terurus pemilik tubuh yang dia masuki.
Bagaimana kelanjutan cerita wanita yang terbiasa mengurus dan mengatasi masalah berat menjadi seorang gadis remaja yang selalu hidup dalam kesengsaraan.
Update setiap hari hanya di Noveltoon.
JANGAN MENABUNG BAB, SUPAYA CERITA INI BISA BERUMUR PANJANG.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nasib Chelsea
Setelah insiden di depan gerbang Sekolah, di sini lah Chelsea berada. Di kamar rawat inap kelas III Rumah Sakit yang terletak di pinggiran kota. Alexa benar-benar pergi meninggalkan Mama Andini yang berteriak histeris lantaran darah yang mengalir di selang kangan Chelsea semakin banyak hingga putrinya itu tidak sadarkan diri.
Empat kabar buruk harus diterima oleh Mama Andini sekaligus dalam satu waktu. Selain keguguran juga karena seringnya Chelsea aborsi mengakibatkan rahim gadis remaja itu rusak dan terpaksa Dokter harus mengangkatnya. Tidak cukup sampai di situ, ternyata Chelsea terindikasi terinveksi virus HIV Aids dan juga ada gejala kanker serviks stadium awal.
Mama Andini menangis tergugu di samping tubuh putri kesayangannya yang tergolek lemah di atas brangkar. Kini Mama Andini bingung, bagaimana cara membayar tagihan Rumah Sakit. Meskipun kamar yang digunakan hanya kamar kelas III, tetap saja dia tidak punya cukup uang. Bukannya intropeksi diri, justru dia mengucapkan sumpah serapah untuk Alexa.
"Dasar anak sialan, lihat saja apa yang aku lakukan padanya. Dia sudah merebut posisi Chelsea, membuat cucuku meninggal dunia, juga penyebab rahim Chelsea diangkat. Aku bersumpah akan membuat anak itu hidup sengsara. Dia lupa surga di bawah telapak kaki ibu, tanpa restu dan doaku bisa apa dia." Gerutu Mama Andini.
Mama Andini sepertinya perlu banyak mengaji lagi, ilmu agamanya hanya seujung kuku seorang bayi. Dangkal.
Dia lupa, jika Tuhan pun tidak tidur. Tahu mana ibu yang benar dan yang dzalim. Tidak hanya anak yang bisa disebut durhaka terhadap orang tua. Tapi ibu seperti Mama Andini sudah tidak tertolong lagi dosanya.
Dia menelantarkan anak yang dilahirkannya, berselingkuh, dan mengutuk anak yang tidak berdosa. Tapi justru membenarkan dosa anak yang lain. Jika ada nominasi ibu terburuk di dunia, pasti Mama Andini pemenangnya.
"Ma... Mama... Kenapa perutku sakit sekali Ma?" Chelsea terbangun langsung meraba perutnya yang terbalut kasa putih tebal. Nyeri langsung terasa.
"Kamu keguguran sayang, dan rahimmu harus diangkat karena kamu terlalu sering aborsi." Ucap Mama Andini.
"Baguslah kalau begitu, aku tidak perlu susah payah hamil dan aborsi. Tinggal hidup dengan kesenangan." Ucap Chelsea nampak tersenyum lebar.
"Kenapa malah bahagia sayang, harusnya kamu membalas dendam pada Alexa karenanya Mama harus kehilangan cucu."
"Aku memang tidak suka punya anak, makanya sudah 5x aku gugurkan setiap aku ketahuan hamil. Merepotkan hidup dengan perut besar." Jawab Chelsea lagi. Orang yang berada di ruangan yang sama menggelengkan kepala. Pembicaraan ibu dan anak yang sangat luar binasa.
"Kalian adalah Ibu dan Anak gila yang pernah kami temui."
Ucap salah seorang Ibu yang sedang menunggu anaknya baru selesai kuret akibat jatuh dari motor.
"Siapa kamu ikut campur urusan kami, urus saja keluargamu yang miskin itu." Hina Mama Andini.
"Miskin teriak miskin, kalau merasa kaya noh ada kamar VVIP di lantai atas. Ngapain ada di kamar rakyat jelata. Bodoh."
Seorang bapak berkumis tebal terlihat marah, mendengar hinaan Mama Andini.
"Diam, aku tidak mau bicara dengan kaum rendahan seperti kalian. Aku di sini karena kamar lantai atas sudah penuh pasien. Kalian tidak tahu siapa aku, istri CEO yang punya banyak kekayaan. Bahkan uangku bisa membeli harga diri kalian semua." Sombongnya.
Bapak berkumis tebal tadi bangkit, kemudian mengambil sandal jepit kotor merek sejuta umat.
PLAK
PLAK
Dengan sandal, Mama Andini digampar. Sungguh pemandangan yang sangat indah. Bahkan banyak orang tertawa seolah sedang bahagia melihat tontonan seru.
"Jika kamu bersuara lagi, akan ku gampar bibir dowermu dengan sandal bakiak milik pak Kyai."
Mata menyalang tapi tidak berani bersuara, Mama Andini melotot seolah bola mata itu akan copot.
"Mama... Aku ingin pulang saja, tidak nyaman sekali tinggal di sini. Ayo bicara pada Dokter jika aku sudah sembuh. Untuk apa tinggal di Rumah Sakit, hanya karena keguguran. Aku aborsi saja selesai langsung pulang kok."
"Ya sudah, Mama akan bicarakan pada Dokter. Malam ini juga kita pulang ke rumah." Ucap Mama Andini, sedikit merasa lega. Karena dia tidak punya uang untuk membayar tagihan, mungkin kabur adalah jalan keluar yang terbaik.
Benar saja, saat semua orang terlelap. Mama Andini membantu melepaskan jarum infus di tangan Chelsea.
Melangkah mengendap-endap keluar lewat jendela seperti maling. Sepertinya hari ini merupakan hari keberuntungan bagi mereka berdua. Para perawat di meja jaga juga sedang tidak ada, jadi Mama Andini bisa leluasa membawa putrinya kabur dari Rumah Sakit. Kini mereka sudah berada di jalan raya, menunggu kendaran lewat yang akan mengantarkan.
Setelah itu Mama Andini dan Chelsea kembali ke rumah milik Sebastian. Tanpa fasilitas mewah yang biasanya mereka dapatkan di rumah Papa Darius. Tidak pula punya uang untuk sekedar makan sushi. Semua serba pas-pasan, tapi meskipun begitu mereka tetap bersikap sombong dan angkuh. Menganggap diri mereka adalah manusia paling mulia.
Hari-hari terus berlalu, tidak terasa sudah satu minggu berjalan. Proses perceraian Papa Darius telah selesai, tanpa kehadiran Mama Andini. Semua aset yang dulu dihibahkan untuk Mama Andini pun sudah beralih nama menjadi milik Alexa. Bahkan Mama Andini tidak diberikan sepeser pun harta gono gini atau uang kompensasi perceraian mereka.
Sama halnya dengan Mama Yasmin, kini sudah resmi menyandang status janda kaya raya. Seluruh aset telah kembali meskipun ada uang perusahaan yang telah digelapkan oleh mantan suaminya. Tidak ada drama, karena saat persidangan itu terjadi Papa Gilbert sedang bersembunyi bersama gundiknya. Kabar perselingkuhan dan pengusirannya dari hotel membuatnya sangat malu.
Perut Glory semakin buncit, karena umur kehamilannya yang kian bertambah. Tapi tingkah liarnya masih sama. Tanpa Papa Gilbert tahu, jika Glory sekarang kembali menerima panggilan. Siapa pun yang ingin dipuaskan olehnya asal bayarannya setimpal maka Glory akan segera datang melakukannya. Tidak peduli dengan perut buncit, yang penting lubangnya masih berfungsi.
Lain lagi dengan cerita cinta antara Alexa dengan Axton, mereka semakin dekat sebagai pasangan kekasih. Tapi tidak seperti pacaran kebanyakan, yang romantis antar jemput sekolah. Alexa tetap berangkat dan pulang mengendarai mobilnya sendiri. Mobil baru yang dibelikan oleh Papa Darius. Hubungan Papa dan anak itu juga sudah mulai ada perubahan.
"Lexa, setelah lulus SMA kamu mau kuliah di mana?" Tanya Papa Darius saat sedang berkumpul makan malam, ada Alex juga.
"Aku kuliah di sini saja, aku tidak ingin pergi kemana pun. Apalagi setelah ini, mungkin aku akan segera mengakhiri masa lajangku. Oppa Axton akan melamar resmi setelah ujian kelulusan nanti."
"Apa kamu sudah benar-benar siap menikah muda Lexa? Apalagi calon suami kamu 10 tahun lebih tua darimu." Ucap Alex.
"Ya, tadinya aku pikir akan menikah setelah lulus kuliah. Tapi itu artinya 4 tahun lagi, masih lama. Aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan mendapatkan cinta dari pria tulus seperti Oppa."
"Berarti tinggal 5 bulan lagi, lalu kapan pastinya Axton datang melamar kamu secara resmi. Mau diadakan acara mewah atau cukup keluarga saja?" Tanya Papa Darius.
"Coba nanti aku tanyakan dulu, tapi aku ingin ada pesta pertunangan yang disiarkan secara live di seluruh statiun televisi. Supaya semua orang tahu Axton milikku."
"Aku tidak akan memberikan celah para pelakor masuk mengganggu hubungan kami. Karena sama saja mereka cari mati." Ucap tegas Alexa.
"Ckkk... Dasar posesif, belum juga menikah kamu sudah mengklaim pria tua itu milikmu. Masih lebih baik jika kamu menerima cinta Keanu, dia kurang apa. Aku yakin kamu akan bahagia bersamanya."
Alex terus berusaha mempengaruhi Alexa untuk mau bersama temannya itu.
"Aku tadinya tidak berfikir macam-macam tentangmu Alex, tapi karena kamu terus coba mencuci otakku sekarang aku curiga denganmu. Sebenarnya ada apa? Apa yang sedang kamu sembunyikan, apa Keanu mengancammu? Aneh sekali, kamu terus memaksaku bersanding dengan cowok psikopat sepertinya."
Alex terdiam, sebenarnya memang ada sesuatu yang berusaha dia tutupi. Tapi sepertinya saudara kembarnya itu sangat peka. Alex tidak lagi bersuara. Dia menunduk menyembunyikan kegelisahannya.
"Aku akan cari tahu sendiri, tapi aku ingatkan padamu untuk berhati-hati dengannya." Ucap Alexa.
"Justru kamu yang harus waspada, Lexa." Gumam Alex dalam hati.
aihhhh ko bisa kecolongan bodyguard ga ada Tah
aku suka..
semangat 😍😍😍
semangat terus nulisnya😍😍😍
musuh bebuyutan kan Thor
wah minta di kirim ke Amazon mereka