Kau Hancurkan Hatiku, Ku Hancurkan Keluarga Mu

Kau Hancurkan Hatiku, Ku Hancurkan Keluarga Mu

Bab 1 : Awal Mula

Gadis cantik itu bergerak dengan lembut di atas Kevin, menciptakan kehangatan yang mendalam di antara mereka. Tubuh Kevin yang berbaring di bawah tampak tegang, napasnya berat dan keringat membasahi kulitnya, menandakan intensitas perasaan yang sedang ia rasakan.

Keduanya terdiam sejenak setelah momen itu berlalu, menikmati kehangatan dan kedekatan yang baru saja terjalin. Mereka berdua merasakan hubungan yang sangat dekat, seperti tidak ada jarak di antara mereka.

Dalam keheningan itu, mereka merasakan getaran hati yang sama, seperti denyut jantung mereka berirama bersama. Keduanya menikmati momen ini dengan sangat dalam, merasakan kebahagiaan dan kepuasan yang tidak terkatakan.

"Ahh, nikmat sekali, Sayang," ia mendesah lembut, raut wajahnya memerah oleh kenikmatan.

Karin, dengan tubuh yang lentur, membalas dengan gerakan yang semakin cepat.

"Aku juga sangat menikmatinya?" bisiknya sambil memperdalam irama.

Sorot matanya yang tajam memancarkan kepuasan. Dalam keheningan, hanya suara nafas mereka yang terdengar berkejaran, membentuk simfoni keintiman di antara mereka.

"Milikmu sangat enak. Rasanya luar biasa....?" kata Karin dengan nafas yang memburu.

"Apa yang kamu suka dari milik ku?"

"Semuanya. Ini sangat enak. Panjang dan berurat!" katanya saat menggoda sang pria.

"Kau juga luar biasa, Honey!" kata pemuda itu sambil memainkan tubuh depan Karin. Menyesap pucuk pink itu dengan gemas.

Tanpa mereka sadari perbuatan mereka diketahui oleh Joana. Gadis cantik yang selama ini ada hubungan dengan Kevin. Dan mereka sudah merencanakan akan menikah satu bulan lagi.

Tapi apa yang Joana dapati. Kekasih hatinya justru tengah bermain gila dengan adik tirinya. Di apartemen sang kekasih.

Kekasih hatinya yang sangat ia cintai justru sedang berbagi peluh dengan adik tirinya.

Yang membuat Joana jijik, Karin sedang bergerak di atas tubuh Kevin dengan gaya yang sangat liar dan binal seperti perempuan murahan. Joana tak percaya, kekasihnya tega melakukan itu. Mengkhianati kepercayaannya.

Satu kata yang pantas adik tirinya sandang adalah, murahan.

Joana membuka pintu kamar apartemen Kevin dengan kuat-kuat, dan keduanya terjengit kaget. Wajah mereka pucat, dan keduanya menutupi tubuh masing-masing dengan selimut yang ada di sana. Gairah yang tadinya menggebu-gebu kini langsung lenyap begitu melihat Joana yang sudah berdiri di ambang pintu dengan mata yang berkaca-kaca.

Matanya yang berkaca-kaca semakin dalam menunjukkan luka dan penyesalan yang mendalam.

Di hadapannya, Kevin—pria yang selama ini ia panggil cinta, tampak pucat pasi, tubuhnya melipat gunduk di bawah selimut tebal, mencoba menyembunyikan rasa bersalah yang membuncah.

Wajah Kevin yang dulu selalu penuh cinta kini hanya tertunduk dalam bayang-bayang penyesalan, tersudut oleh pengakuan dosa yang tak terhindarkan.

Joana tak kuasa menahan gemuruh dalam dadanya, perasaan terluka dan tertipu oleh orang yang paling dipercayai.

Seketika, air mata yang selama ini dipendam pecah, mengalir membasahi pipi tanpa terbendung. Air mata itu lebih dari sekedar duka, mereka adalah saksi bisu pengkhianatan oleh dua orang terdekatnya—kekasih hati dan adik tirinya sendiri.

"Kenapa? Kenapa kamu tega melakukan hal menjijikkan ini dibelakang ku?" Kata-kata itu keluar sebagai racauan lirih namun penuh duka. Di dalam keheningan yang menusuk, hanya suara isakan Joana yang memecah kesunyian, seakan melantunkan nyanyian pilu dari hati yang remuk redam.

Karin dan Kevin tidak bisa menjawab. Mereka hanya diam membisu di sana, menatap Joana dengan wajah yang pucat dan mata yang sayu.

Joana merasa seperti telah kehilangan sesuatu yang berharga. Dia masih belum percaya bahwa Kevin tega mengkhianati kepercayaannya.

"Apa kalian tidak memiliki hati?" Joana bertanya dengan suara yang keras.

"Sayang, ini tidak seperti yang kamu liat? Aku dan Karin.....?" ucap Kevin terbata.

"Aku dan kak Kevin saling mencintai," celetuk Karin.

"Sejak kapan...?" tanya Joana sambil menyusut air matanya yang terus menerus mengalir.

"Hubungan kami terjalin sudah tiga bulan lamanya," jawab Karin, "Iya kan, sayang?"

Kevin menghela nafasnya panjang saat Joana menatapnya.

"Aku.....?" Kevin gelagapan. Bingung harus mengatakan apa.

"Ayolah katakan saja pada kak Jo, bahwa kak Kevin mencintaiku. Katakan juga kalau kamu sudah nggak ada perasaan apa-apa dengannya. Ingat. Kakak yang mengatakannya sendiri saat kita sedang bercinta....!" kata Karin dengan tidak tahu malu.

Joana meremat tangannya sendiri. Marah, kecewa dan sakit rasanya.

"Jo, maafkan aku. Apa yang dikatakan Karin benar. Cintaku yang dulu menggebu-gebu sama kamu, tiba-tiba menghilang. Aku sudah nggak cinta kamu, Jo." Kata pria itu tanpa merasa bersalah, "Kamu terlalu pasif sampai aku bosan. Hubungan kita monoton. Aku jenuh menjalani hubungan yang seperti itu. Dan bersama Karin, aku sangat bahagia......" Kata Kevin.

Joana yang mendengar itu semua, tentu saja rasanya sakit.

Joana merasa seperti telah mencapai titik terendah dalam hidupnya. Dia tidak bisa percaya bahwa Kevin tega mengatakan itu.

Joana menatap Kevin dengan mata sembab yang mulai merah, bibirnya bergetar menahan amarah dan luka yang dalam.

"Sebaiknya kita putus saja, Jo. Kita batalkan rencana pernikahan kita..." suara Kevin bergetar tapi penuh penyesalan.

Joana menarik napas panjang, dadanya sesak seperti menahan badai. Ia menghela napas perlahan, mencoba mengumpulkan keberanian.

"Baiklah, kalau memang itu yang kamu mau," jawabnya pelan, namun setiap kata terucap seperti pisau menembus hati.

"Mulai hari ini, kita tidak punya hubungan apa-apa lagi." Kevin terbata-bata, "Jo, aku tahu aku salah... tapi kalau kita putus, mungkin kita masih bisa jadi teman..."

Joana langsung mengangkat tangan, matanya membara menolak. "Tidak. Tidak ada kata 'teman' untuk kita. Setiap kali kita bertatap muka, aku hanya akan ingat pengkhianatanmu." Suaranya tegas dan dingin. Kemudian ia tertawa getir, pandangannya menusuk tajam ke arah Kevin.

"Aku ngerti maksudmu, Rin. Semua yang aku sayang, kamu rebut satu per satu. Kasih sayang papa, kamarku, bahkan rumah tempat aku tumbuh dewasa." Ia berhenti sejenak, lalu suaranya mengecil tapi tajam seperti jarum.

"Dan sekarang... kamu juga merebut pacarku." Joana menatap adik tirinya dengan senyum dingin, lirih tapi menusuk, "Sekarang kamu puas?"

"Aku nggak ngambil kak Kevin. Dia yang datang padaku. Dia ngerasa nyaman sama aku, dan kami saling jatuh cinta. Itu bukan salahku.....?" kata Karin sama sekali tidak tau malu.

Joana tersenyum sinis, "Ternyata buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya....? Sifat ibu kamu, sama persis. Tukang rebut. Playing victim. Cuih?"

"Apa kakak bilang....?" Karin bangkit dari tempat tidur, padahal masih dalam keadaan polos. Belum memakai pakaiannya. Wanita itu seolah-olah tidak perduli.

"Murahan....?" ejek Joana, terkekeh jijik.

"Tapi sudahlah..... Semuanya sudah terjadi. Aku nggak bisa maksain diri.....,!" Joana menghembuskan nafasnya panjang.

"Semoga kalian bahagia dan kena karmanya....?"

Joana berbalik dan pergi, meninggalkan adik tiri sekaligus mantan kekasihnya yang terpaku di tempat tidur dengan wajah yang entahlah. Benar-benar membuat Joana kesal, marah dan jengkel. Gadis itu pun memilih pergi meninggalkan apartemen itu.

Joana pulang lebih awal dari penerbangan sebagai pramugari, berharap bisa memberikan kejutan menyenangkan untuk kekasihnya, Kevin. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Kevin justru yang membuatnya terkejut dengan mengakhiri hubungan mereka di hari yang sama. Semua rencana pernikahan yang telah disusun dengan hati-hati kini hancur tak berbekas.

Satu setengah tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mencintai seseorang. Mereka telah melewati suka dan duka bersama, menciptakan kenangan-kenangan indah yang tak terlupakan. Dari perjalanan panjang hingga makan malam romantis, setiap momen telah memperkuat hubungan mereka. Namun, semua itu tidak cukup untuk menjaga hubungan mereka tetap utuh.

Joana masih ingat saat-saat indah yang mereka lalui bersama, saat-saat yang membuat mereka tersenyum dan bahagia. Namun, kini semua itu hanya menjadi kenangan pahit dan menyakitkan. Pengkhianatan Kevin telah menghancurkan fondasi kepercayaan yang telah mereka bangun bersama. Joana kini harus menghadapi kenyataan bahwa hubungan mereka telah berakhir, dan semua yang mereka miliki kini hanya menjadi kenangan.

Bersambung....

Komen dong?????

Terpopuler

Comments

Siti Zaid

Siti Zaid

Penkhinatan yang kejam...cerita menarik..kakak suka cerita yang begini

2025-07-10

0

Fang

Fang

Sesuatu yang berbau perselingkuhan aku suka.....

2025-07-05

0

Fang

Fang

Kisah yang menyentuh hati.....😭😭😭

2025-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Awal Mula
2 Bab 2 : Pesta Perusahaan
3 Bab 3 : Dikejar Orang Jahat
4 Bab 4 : Ikut Menikmati
5 Bab 5 : Meminta Pertanggungjawaban
6 Bab 6 : Ternyata
7 Bab 7 : Sah Juga
8 Bab 8 : Perasaan Rumit
9 Bab 9 : Mengulang Kembali
10 Bab 10 : Aku Benar-benar Mengkhianati Rosa
11 Bab 11 : Ketemu Di Mall
12 Bab 12 : Ternyata Orang Itu Bram
13 Bab 13 : Bertengkar
14 Bab 14 : Demam
15 Bab 15 : Call Me Daddy
16 Bab 16 : Kamar 121
17 Bab 17 : Honey Moon
18 Bab 18 : Penyelidikan
19 Bab 19 : Jalan-jalan
20 Bab 20 : Rosa Drop
21 Bab 21 : Menjenguk Orang Sakit
22 Bab 22 : Pengumuman
23 Bab 23 : Pertengkaran
24 Bab 24 : Jangan Menggodaku, Honey!!!!
25 Bab 25 : Pindah
26 Bab 26 : Kepergian Bram
27 Bab 27 : Shock
28 Bab 28 : Ternyata Sudah Di Indonesia
29 Bab 29 : Harga Diri Terinjak-injak
30 Bab 30 : Kalau Nggak Kuat, Lepasin!!!
31 Bab 31 : Kejutan Untuk Istri Yang Merajuk
32 Bab 32 : Bram Menyusul
33 Bab 33 : Mobil Berguncang
34 Bab 34 : Perempuan itu Ternyata.....????
35 Bab 35 : Foto-foto
36 Bab 36 : Jangan Jadi Pengecut, Bro!!!!
37 Bab 37 : Apakah Papa Terlibat, Pah??
38 Bab 38 : Rosa Minta Ketemu
39 Bab 39 : Terimakasih, Sayang!!!!
40 Bab 40 : Obat Perangsang
41 Bab 41 : Datang Ke Cafe
42 Bab 42 : Dia Nggak Dateng
43 Bab 43 : Dasar Pelakor!!!!
44 Bab 44 : TALAK
45 Bab 45 : Sakit
46 Bab 46 : Bali
47 Bab 47 : Menguak Masa Lalu
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1 : Awal Mula
2
Bab 2 : Pesta Perusahaan
3
Bab 3 : Dikejar Orang Jahat
4
Bab 4 : Ikut Menikmati
5
Bab 5 : Meminta Pertanggungjawaban
6
Bab 6 : Ternyata
7
Bab 7 : Sah Juga
8
Bab 8 : Perasaan Rumit
9
Bab 9 : Mengulang Kembali
10
Bab 10 : Aku Benar-benar Mengkhianati Rosa
11
Bab 11 : Ketemu Di Mall
12
Bab 12 : Ternyata Orang Itu Bram
13
Bab 13 : Bertengkar
14
Bab 14 : Demam
15
Bab 15 : Call Me Daddy
16
Bab 16 : Kamar 121
17
Bab 17 : Honey Moon
18
Bab 18 : Penyelidikan
19
Bab 19 : Jalan-jalan
20
Bab 20 : Rosa Drop
21
Bab 21 : Menjenguk Orang Sakit
22
Bab 22 : Pengumuman
23
Bab 23 : Pertengkaran
24
Bab 24 : Jangan Menggodaku, Honey!!!!
25
Bab 25 : Pindah
26
Bab 26 : Kepergian Bram
27
Bab 27 : Shock
28
Bab 28 : Ternyata Sudah Di Indonesia
29
Bab 29 : Harga Diri Terinjak-injak
30
Bab 30 : Kalau Nggak Kuat, Lepasin!!!
31
Bab 31 : Kejutan Untuk Istri Yang Merajuk
32
Bab 32 : Bram Menyusul
33
Bab 33 : Mobil Berguncang
34
Bab 34 : Perempuan itu Ternyata.....????
35
Bab 35 : Foto-foto
36
Bab 36 : Jangan Jadi Pengecut, Bro!!!!
37
Bab 37 : Apakah Papa Terlibat, Pah??
38
Bab 38 : Rosa Minta Ketemu
39
Bab 39 : Terimakasih, Sayang!!!!
40
Bab 40 : Obat Perangsang
41
Bab 41 : Datang Ke Cafe
42
Bab 42 : Dia Nggak Dateng
43
Bab 43 : Dasar Pelakor!!!!
44
Bab 44 : TALAK
45
Bab 45 : Sakit
46
Bab 46 : Bali
47
Bab 47 : Menguak Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!