NovelToon NovelToon
Biarkan Ku Tenggelam Di Dasar Hati Mu

Biarkan Ku Tenggelam Di Dasar Hati Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:647
Nilai: 5
Nama Author: Erny Su

Cinta, benarkah cinta itu ada? kalau ya, kenapa kamu selalu mempermainkan perasaan ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Jiwa pun memejamkan matanya di sepertiga malam tersebut, dia tidak ingin memikirkan apapun kecuali masa depan nya.

Sudah dua hari dua malam dia tidak pulang ke rumah Dion dan tepat di hari pernikahan Dion saat ini Jiwa mendatangi makam ketiga orang yang sangat ia cintai selama hidupnya.

Jiwa pun membawa bunga dan air doa yang biasa di gunakan untuk ziarah kubur, wanita cantik yang kini menggunakan pakaian serba hitam termasuk kerudung pasmina nya itu kini tengah duduk di tengah-tengah Antara makam kedua orang tuanya dan juga makam Arjuna yang kini terlihat masih baru dibandingkan dengan milik kedua orang tuanya itu.

Jiwa pun mengusap kedua nisan tersebut kemudian dia berkata."Pah, mah kakak aku sekarang sudah mengingat semuanya tentang kita, tapi sayang kalian bertiga sudah tiada. Aku sangat merindukan kalian tapi tuhan terus membuat ku bertahan di dunia ini."ucap Jiwa.

Wanita cantik itu kini terus terisak dalam tangisnya bukan karena menangisi kepergian mereka tapi hatinya begitu sakit saat mengetahui bahwa hari ini adalah hari pernikahan suaminya dengan wanita pilihan orang tuanya.

Jiwa pun tidak tau akan bagaimana nasibnya nanti, yang jelas saat ini dia sedang tidak baik-baik saja dan rasanya ingin sekali pergi menjauh dari negara dimana dia dilahirkan tersebut dan menghilang dari kehidupan Dion. Tapi dia tidak bisa melakukan hal itu, dia terlalu banyak berhutang budi pada pria yang saat ini tampak sangat gagah dan tampan sempurna saat bersanding dengan istri keduanya tersebut.

Gadis cantik yang merupakan anak dari sahabat ibunya Dion tersebut sungguh sangat cocok dengan Dion.

Jiwa tidak kunjung beranjak pergi dari pemakaman tersebut, hingga saat matahari hampir tenggelam barulah wanita malang itu beranjak pergi dari tempat tersebut dengan menggunakan taksi yang melintas di area tersebut.

Jiwa pun tiba di rumah nya dalam keadaan lemas dan perutnya begitu sakit dibagian perut nya mungkin karena dia tidak makan sama sekali karena kesedihan nya itu.

Jiwa langsung bergegas pergi menuju kamar, bukan untuk mandi atau pun tidur tapi dia mencari obat miliknya.

Jiwa pun langsung minum obat dan kini dia menjatuhkan dirinya di atas ranjang empuk tersebut.

Lagi-lagi laporan masuk itu mengatakan bahwa Jiwa tidak kunjung kembali ke rumah utama, dan malam hari ini Jiwa tidak pergi ke cafe untuk nyanyi rasa sakitnya kini sudah tidak terasa lagi semua karena dia terlelap dalam tidurnya.

Sementara Dion masih berada di pesta pernikahan yang super megah dan juga tidak lupa diliput secara langsung oleh berbagai media termasuk televisi yang kini terus menayangkan prosesi pernikahan Dion.

Jiwa seakan tenggelam didalam kepedihannya dia bahkan terbangun keesokan harinya dan saat ini dia pulang ke rumah Dion, tapi tidak untuk tinggal melainkan membawa semua barang-barang miliknya pindah ke rumah barunya.

Setelah dari sana dia pun langsung membawa lamaran kerja, dia akan melamar di perusahaan milik Rudy. Sampai saat Rudy menempatkan dia sebagai asisten nya tanpa melakukan interview kerja seperti biasanya.

Awalnya Jiwa merasa keberatan karena tidak enak hati tapi Rudy meyakinkan nya bahwa ia sedang sangat butuh asisten pribadi di perusahaan nya itu hingga dihari yang sama Jiwa langsung bekerja dibawah bimbingan Rudy yang kini membawa Jiwa ke tempat meeting.

Jiwa yang merupakan seorang penyanyi dan sering berinteraksi dengan orang banyak pun mampu membuat semua orang terpukau dengan presentasi yang ia bacakan disana.

Rudy tau bahwa sahabatnya itu sanggup melakukan hal itu hingga akhirnya meeting pun selesai dan Rudy mentraktir nya makan malam sambil jalan-jalan menghabiskan waktu sebelum mereka kembali ke rumah masing-masing.

Laporan tentang semua yang Jiwa lakukan itu pun masih terus berlanjut hingga Dion pergi menuju kamar hotel dimalam pertama nya setelah dia memberikan obat tidur pada istrinya Kasandra.

Jiwa sendiri baru kembali pukul dua pagi dini hari ke rumah barunya setelah dia puas menghabiskan waktu nya dengan berduet bersama Rudy di cafe Devan.

Jiwa yang masuk kedalam rumah nya kaget karena pintu tidak terkunci padahal dia sudah mengunci pintu itu sebelumnya hingga saat ia menyalakan lampu yang ada di sebelah pintu masuk tersebut pun membuat Jiwa terdiam mematung saat dia melihat Dion kini tengah duduk di sofa sambil menatap nya dengan tatapan mata yang sulit untuk diartikan.

"Dion."lirih Jiwa.

"Ini yang kamu bilang baik-baik saja babe."ucap Dion yang kini menatap lekat wajah cantik yang kini menundukkan pandangannya.

"Maaf tapi ini yang terbaik untuk kita, aku tidak ingin merepotkan mu lagi. Oh iya selamat untuk pernikahan nya semoga langgeng sampai akhir hayat nanti maaf aku tidak bisa memberikan kado pernikahan."ucap Jiwa yang kini tersenyum manis meskipun itu dipaksakan dan Dion bisa melihat luka dibalik senyuman itu.

"Mau sampai kapan kamu terus berputar-putar kuat babe."ucap Dion yang kini menarik Jiwa kedalam dekapannya.

"Maaf Dion sungguh aku bahagia dan bangga melihat semuanya, orang seperti mu memang sangat cocok bersanding dengan nya. Kamu bisa urus perpisahan kita secepatnya."ucap Jiwa yang kini membuat Dion membungkam bibir Jiwa dengan ciuman kasar hingga air mata Jiwa pun menetes deras saat itu juga.

"Maafkan aku babe, sungguh aku tak ingin ini terjadi."ucap Dion yang kini memeluk erat tubuh Jiwa yang sudah sangat lelah dengan seluruh drama hidup nya.

Dion hendak menyentuh Jiwa tapi Jiwa justru malah meminta Dion memberikan dia waktu, saat ini dengan alasan lelah Jiwa pun memasuki kamar mandi.

"Babe aku sangat mencintaimu please maafkan aku."ucap Dion.

"Pergilah ini sudah hampir pagi istrimu pasti sedang menunggu mu."ucap Jiwa yang kini menyalakan keran hingga suara tangisnya tidak terdengar.

Jiwa bahkan mengguyur seluruh tubuh nya tanpa melepaskan pakaian yang sejak tadi ia kenakan itu.

Hingga saat ia mendengar suara gedoran di pintu kamar mandi tersebut, dia pun buru-buru menyelesaikan mandi nya dan bergegas keluar dengan menggunakan bathrobe dan lilitan handuk di kepalanya.

"Kamu bersiaplah, pagi ini kita akan pergi berbulan madu babe."ucap Dion tegas.

"Tidak Dion jangan buat aku menjadi wanita tak berperasaan, aku tidak ingin merusak kebahagiaan kalian. Lagipula aku harus bekerja."ucap Jiwa tidak kalah tegas.

"Babe patuhilah aku suamimu."ucap Dion.

"Tidak Dion ada yang lebih berhak dariku, dia istri sah mu."ucap Jiwa yang kini buru-buru menggunakan daster yang kini membuat Dion tidak melepaskan pandangannya pada baju usang itu.

...*****...

Waktu terus berlalu Dion tidak berhasil membujuk Jiwa untuk ikut dengan nya, dia justru malah mengancam akan bunuh diri jika Dion membatalkan bulan madu nya itu. intinya Jiwa tidak ingin disalahkan oleh siapapun jika sesuatu terjadi pada pernikahan Dion nantinya lebih baik dia mati daripada harus mengalami hal itu.

Sementara setelah Dion pergi berbulan madu, seseorang telah melaporkan tentang pernikahan Jiwa dan Dion pada Ayudia yang langsung bergegas mencari keberadaan Jiwa.

Jiwa yang sedang bekerja tiba-tiba dipanggil oleh Rudy ke ruangan nya karena ruangan mereka bersebelahan.

Jiwa pun mengetuk pintu dengan sopan nya dia pun bertanya pada Rudy."Bapak memangil saya ada apa ya?"ucap Jiwa yang memang sedang mengerjakan pekerjaan nya yang baru saja dimulai itu.

"Mutiara ada yang mencari mu."ucap Rudy yang kini menunjuk seseorang yang tengah duduk di sofa panjang sambil menatap lekat kearah dirinya.

Seorang wanita paruh baya yang sangat cantik dengan tubuh yang sangat sexy meskipun terbalut pakaian yang rapi.

"Maaf anda siapa dan ada perlu apa bertemu dengan saya."ucap Jiwa sopan.

"Tinggalkan Dion, mungkin ini terdengar kejam bagimu tapi sebagai seorang ibu saya tidak ingin anak saya mengalami masalah di kemudian hari. Kamu boleh minta berapapun yang kamu mau tapi pastikan agar Dion tidak lagi mencari mu."ucap Ayudia yang kini memberikan cek pada Jiwa agar dia menulis nominal yang Jiwa inginkan.

"Maaf nyonya, saya tau saya tidak sebanding dengan putra anda tapi saya tidak bisa menerima apapun itu sebagai kompensasi. Saya akan pergi meninggalkan putra anda tapi tidak dengan menghilang dari kota ini atau pun negara ini karena saya tidak punya siapa-siapa lagi selain teman saya dan juga bos saya, saya percayakan semua pada anda terserah jika anda ingin membuat dia membenci saya seperti yang sering terjadi di luar sana."ucap Jiwa.

"Bukan soal sebanding atau tidak, saya tidak pernah memandang rendah siapapun tapi sebagai seorang ibu saya tidak ingin anak saya salah langkah dan akan berimbas pada kehidupan kami nantinya. Saya yakin kamu sudah mengetahui semuanya. Saya pernah ada di posisi kamu tapi percayalah tidak semua orang bisa melewati hal itu, karena semuanya tidak mudah. Dan satu lagi saya hanya minta bantuan mu tolong jangan pernah muncul di publik bersama Dion sekalipun putra saya memaksa, kamu tau saya dan besan saya itu sudah berteman baik sejak kecil dan kami sudah seperti saudara, jadi saya mohon jangan rusak hubungan persaudaraan kami. Kamu boleh minta apapun tapi tolong lepaskan Dion."ucap Ayudia yang kini memohon pada Jiwa yang langsung berkata.

"Saya akan melakukan hal itu nyonya anda tidak perlu memohon saya tau semua itu tidak mudah bagi anda. Maafkan saya yang telah hadir dalam hidup putra anda."ucap Jiwa yang kini langsung pergi meninggalkan ruangan itu setelah berpamitan terlebih dahulu.

Lagi-lagi hanya air mata yang kini mengalir deras di pipi Jiwa yang kini menangis sesenggukan sambil terduduk di lantai dengan posisi menunduk berpangku lutut.

Sementara Rudy yang mendengar semuanya itu, dia langsung bergegas menghampiri Jiwa dan memeluk nya mencoba menguatkan Jiwa agar dia tidak putus asa.

"Maafkan aku Rudy, aku mungkin telah membuat perusahaan mu dalam masalah saat ini. Aku janji akan pergi sejauh mungkin dari kalian semua demi kebaikan kalian."ucap Jiwa yang kini terus menangis sesenggukan.

"Mau pergi kemana Jiwa, tempat mu hanya disini disisiku ."ucap Rudy yang tidak peduli dengan apapun yang terjadi nanti yang jelas dia tidak akan pernah membiarkan Jiwa sendirian lagi.

"Kamu bisa tinggal di Belanda, rumah omah ku kosong atau kita tinggal bersama disana bagaimana?"tawar Rudy.

"Tidak Rudy jangan korbankan apapun demi aku, aku akan tetap tinggal di rumah ku apapun yang terjadi nanti."ucap Jiwa.

"Jangan berbuat nekad Jiwa aku tidak akan mengijinkan mu menyakiti dirimu hanya demi kebahagiaan orang lain."ucap Rudy.

"Aku tidak akan bertindak bodoh Rudy tapi jika itu diperlukan apa boleh buat."ucap Jiwa yang kini bangkit sambil mengusap air matanya.

Jiwa pun menyelesaikan pekerjaan, dia tidak tau apa yang harus dia lakukan untuk membuat Dion menjauh darinya tanpa harus Jiwa yang pergi dari rumah nya yang akan menjadi rumah terakhir baginya.

Jiwa pun pulang diantar Rudy tepat setelah makan malam bersama.

Dia melihat rumah nya yang tampak sepi dan air mata itu kembali meluncur deras padahal Jiwa sudah berjanji untuk tidak lagi menangisi apa yang telah terjadi saat ini.

Jiwa pun melanjutkan langkahnya menuju kamar nya, dia pun membersihkan diri sebelum lanjut istirahat, saat itu notifikasi pesan masuk dari Dion yang kini langsung menghubungi nya. Tapi Jiwa tidak menerima panggilan tersebut dan justru malah memblokir nomor Dion.

Tidak lama kemudian nomor tidak dikenal pun muncul, Jiwa masih tidak mau menerimanya hingga saat notifikasi pesan masuk berisi pesan ancaman dari Dion.

"Babe jika kamu begini terus aku tidak akan segan untuk mempublikasikan pernikahan kita sekarang juga. Aku tau kamu begini karena mommy mendatangi mu bukan? Cepat buka blokiran nya jika kamu tidak ingin sesuatu terjadi."ancam.

Jiwa pun tidak menghiraukan hal itu hingga saat video pernikahan mereka dikirimkan oleh Dion pada Jiwa yang kini ketar-ketir dan menuruti permintaan Dion.

"Publikasi kan saja jika kamu ingin aku pergi untuk selamanya dari dunia ini aku tidak peduli aku mati membawa rasa malu karena telah bermimpi untuk menjadi bagian dari hidup orang kaya seperti mu, lakukanlah."tantang Jiwa yang kini terlihat sembab.

"Babe jangan menguji kesabaran ku, aku tidak akan pernah membiarkan mu pergi dari hidupku."ucap Dion.

"Aku hanya orang biasa Dion, terserah kamu mau membenci ku mulai sekarang kita sudah tidak ada lagi hubungan apapun lagi dan aku har,

"Stop!! Babe! Aku tidak akan pernah melepaskan mu sekarang juga aku akan kembali."ucap Dion yang kini tidak peduli dengan resiko yang akan terjadi.

Jiwa pun langsung mematikan panggilan telepon dia menghubungi Rudy meskipun tidak bisa karena mungkin pria itu sudah terlelap dalam tidurnya, Jiwa pun mengirim pesan pada Rudy bahwa dia tidak akan masuk kerja dan Rudy boleh menggantikan nya.

Jiwa harus pergi jauh meskipun dia tidak tau akan pergi kemana, saat Jiwa keluar dari dalam rumah sebuah mobil terparkir di depan pintu pagar rumah yang rendah itu.

Jiwa tidak tahu bahwa itu adalah orang-orang Dion yang selama ini selalu mengikuti nya tanpa dia sadari.

Mereka langsung menangkap Jiwa dan membuat Jiwa tidak sadarkan diri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!