NovelToon NovelToon
PERNIKAHAN YANG TERLUPAKAN

PERNIKAHAN YANG TERLUPAKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Lari Saat Hamil / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Roslaniar

Hai semua,,,author kembali lagi nih dengan cerita baru.

Sebuah pernikahan terjadi di masa lalu, walau pernikahan dini namun tetap sah karena sang ayah si gadis yang menikahkan.

Kehidupan terus berputar dan saat si gadis dewasa sang suamipun ingin meresmikan pernikahannya.

Namun bagaimana jadinya jika pernikahan mereka terlupakan oleh sang gadis ,,,

Penasaran ???!! Yuk dibaca ,,,,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25 》》MAKSUDMU ?!

Urusan mbak Tiwi sudah selesai, sim card pun sudah diganti. Andhini melirik jam tangan yang melingkar manis pada pergelangan tangannya.

 

“Kuningan ya pak ,,,” Orang pertama yang akan Andhini kunjungi adalah sahabatnya. Walaupun ia belum tau pasti keberadaan Zelena saat ini namun ia akan tetap mendatangi perusahaan milik keluarganya.

 

Zelena anak tunggal sudah pasti sahabatnya itu yang akan menjadi pewaris perusahaan yang dirintis oleh papanya. Zelena lebih dulu melanjutkan studi sedangkan dirinya saja yang terlambat sudah selesai. Olehnya itu keyakinan Andhini sangat besar.

 

“Bund, kita mau kemana ?!” Disha bertanya namun matanya tak mengalihkan dari pandangan kemacetan yang sudah mulai terlihat.

 

“Kita ke tempat aunty Zelena, sayang ,,,” Balas Andhini lembut seraya membelai surai hitam milik putri kecilnya.

 

“Aunty Zelena ?? Disha punya aunty ??” Manik mata hazel gadis berusia tiga tahun itu tampak berbinar.

 

Selama ini Disha hanya mengenal Tiwi, pasangan suami istri yang juga merupakan bosnya di perusahaan, uncle Ayzel, dirinya dan beberapa anak kecil teman bermainnya di taman kala sore hari. Agar Disha tidak bosan maka Andhini mengijinkan Tiwi membawa putrinya itu bermain sembari menunggunya pulang kerja.

 

“Tentu saja, keluarga kita semua ada di sini sayang ,,,”  Masih dengan nada lembutnya Andhini menjawab setiap kata yang keluar dari bibir mungil gadis kecilnya.

 

“Termasuk ayah ?!” Kali ini gadis kecil itu menatap Andhini dengan mata berbinar. Tanpa disadari gadis kecil itu telah membuat sang bunda sejenak menahan napas

 

Deggg

 

Jantung Andhini serasa berhenti berdetak mendengar pertanyaan putri kecilnya. Selama ini putrinya tak sekalipun mempertanyakan keberadaan ayahnya tapi hari ini dunia Andhini serasa berhenti berputar.

 

“Kita sudah sampai, mbak ,,,” Untunglah sopir itu mengakhiri perjalanan mereka sehingga Andhini tidak harus memutar otak mencari jawaban.

 

“Ayo kita turun, aunty pasti menunggu di dalam ,,,” Andhini segera membayar taksi dan mengalihkan perhatian Disha dengan buru-buru mengajaknya turun.

 

Tangannya menggenggam erat tangan mungil yang kini menarik perhatian beberapa karyawan. Wajah putih dengan manik mata hazel dihiasi kelopak mata yang bulat mirip sang bunda jangan lupakan rambutnya yang hitam mengkilat. Seluruh wajahnya 99 % mirip Andhini.

 

“Selamat siang mbak, ada yang bisa kami bantu ?!” Seorang resepsionis bername tag Maria menyapa Andhini dengan ramah.

 

“Siang mbak, bisa bertemu dengan Zelena ?! Aku gak bikin janji karena baru tiba semalam. Bilang aja atas nama Andhini, atau kalo tidak bisa bertemu tolong nomor ponselnya aja,”  Andhini tak ingin memaksa jika memang tidak bisa bertemu. Ia maklum jika sahabatnya itu sedang sibuk karena memang ia datang di jam kerja.

 

“Sebentar ya, mbak,,,” Maria segera menghubungi seseorang yang entah siapa Andhini tak mendengarnya. Ia memilih duduk di sofa yang berada tak jauh dari meja resepsionis.

 

Tak lama kemudian resepsionis tersebut menghampiri Andhini dan Disha lalu mempersilahkan agar mengikutinya. Masih dengan  menggenggam erat tangan mungil putrinya, Andhini mengekori Maria.

 

“Silahkan masuk bu, aku akan antar sampai ruangan ibu bos,” Ucap Maria sopan. Gadis itu terlihat enggan menyebut nama Zelena. Setelah Andhini dan Disha memasuki lift barulah Maria menyusul.

 

Ting

 

Benda berbentuk kotak tersebut berhenti di lantai 4. Andhini hanya mengikuti kemana arah Maria melangkah hingga akhirnya tiba di depan meja seorang wanita yang diyakini oleh Andhini sebagai sekretaris Zelena.

 

“Permisi, saya mengantar tamu ibu bos,” Maria mengangguk pelan ke arah Andhini sebelum pergi.

 

“Thanks mbak ,,,” Ucap Andhini tersenyum ramah.

 

Melihat kesombongan sekretaris Zelena membuat Andhini berdecak kesal. Sejak melihat mereka tak sedikitpun mengeluarkan suara. Andhini langsung mendorong pintu ruangan Zelena. Bukan bermaksud tak sopan pada sekretaris jutek Zelena, hanya saja ia tak ingin menguras emosi hanya karena wanita cetar tersebut.

 

“Dhini ???!!!” Mata Zelena membulat sempurna jangan lupakan mulutnya yang menganga tak tau apa yang harus ia katakan.

 

Terkejut, rindu sekaligus penasaran dengan gadis kecil yang menggemaskan yang berada dalam genggaman tangannya.

 

“Jangan mangap seperti itu, kamu semakin jelek.” Andhini mendudukkan putri kecilnya dengan pelan.

 

“Dhin, kamu gak nyulik anak orang kan ?!” Tanya Selena setelah berhasil menguasai rasa keterkejutannya.

 

Saking terkejutnya, hanya kata itu yang melintas diotaknya. Pertanyaan tak bermutu Zelena membuat Andhini memutar bola matanya malas.

 

“Sayang, ayo kenalan sama aunty ,,,” Andhini tak menanggapi pertanyaan sahabatnya itu.

 

“Hai aunty, kenalkan namaku Disha Malaika umur tiga tahun,” Ucap Disha menggemaskan seraya mengulurkan tangannya dan disambut oleh Zelena.

 

“Nama yang cantik secantik orangnya,” Zelena menyamakan tingginya dengan Disha seraya mencubit gemas pipi tembem gadis kecil itu.

 

“Disha main dulu ya, bunda mau bicara sama aunty ,,,” Andhini memberikan sebuah ponsel yang berisi berbagai game anak perempuan.

 

Andhini sengaja menyuruh putrinya bermain agar ia bisa leluasa berbicara dengan Zelena. Sekaligus menghindari pertanyaan tiba-tiba yang biasa meluncur bebas dari bibir mungil gadis kecilnya.

 

“Kamu gak hamil diluar nikah kan ?!” Pertanyaan yang sejak awal ingin Zelena tanyakan. Bertahun-tahun mereka tak bertemu dan tiba-tiba sahabatnya datang dengan seorang anak kecil yang menggemaskan.

 

“Nanti aku jawab, sekarang kamu jujur sama aku. Kamu dan bang Niko sudah ada kemajuan atau masih seperti dulu ?!” Andhini butuh informasi langsung dari yang bersangkutan agar abangnya tidak menjomblo seumur hidup.

 

“Kami sering bertemu membahas kerjasama perusahaan.” Jujur Zelena. Sesungguhnya iapun menaruh hati pada abang sahabatnya namun sepertinya pria itu sangat sulit untuk di dekati.

 

“Astaga lamban sekali, sejak kapan kalian bekerjasama,” Andhini lebih tertarik menginterogasi sahabatnya daripada menceritakan kisah hidupnya yang rumit.

 

“Entahlah, aku hanya melanjutkan pekerjaan papa,” Zelena tak bisa memberikan jawaban pasti pada Andhini karena baru enam bulan terakhir papanya pensiun.

 

“Astaga,,, sepertinya memang aku harus terlibat tapi kemungkinan besar waktuku tak banyak, bagaimana aku bisa menangani urusan asmara kalian,,,” Andhini terlihat frustrasi.

 

Sejak mereka masih sama -sama dibangku kuliah, Andhini sudah menargetkan Zelena yang akan menjadi kakak iparnya.

Kepribadian Selena sangat baik bukan hanya menurut Andhini tapi teman-teman kuliahnya pun mengakui kebaikan sahabatnya itu.

 

“Maksudmu ?!” Zelena menatap lekat-lekat wajah Andhini. Zelena tak ingin menduga-duga namun ucapan wanita di depannya membuatnya takut. Lebih tepatnya tak ingin berpisah lagi dengan sahabatnya.

 

“Sebenarnya kepulanganku kali ini hanya karena perusahaan tempatku bekerja bekerjasama dengan perusahaan di tanah air dan kebetulan aku ditunjuk sebagai perwakilan dari perusahaan tempatku bekerja. Bukan aku sendiri sih, aku bersama satu orang teman dan pastinya bosku ikut juga. Satu lagi aku bang Niko ataupun bunda belum tau kalo aku pulang. Jangan bilang aku durhaka hanya saja semalam aku tiba dan belum bisa mempertemukan mereka dengan putriku. Nantilah setelah urusanku selesai,” Ucap Andhini panjang lebar namun tetap saja Zelena masih penasaran dengan keberadaan gadis kecil yang sedang serius bermain.

 

“Aku belum paham maksudmu, Dhin ,,, ada apa sebenarnya,” Zelena yakin Andhini menyembunyikan sesuatu darinya.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Pagiiiiii ,,,,

Jangan lupa tersenyum dan selalu bahagia

Terima kasih atas dukungannya 🙏🙏

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1
neng ade
siapkan aja saham dan apartemen mewah buat othor 🙏❤️😁
neng ade
santai aja thor 😁 🙏❤️
Yuliana Tunru
akhir x ketemu jg ..bakal seru nih yg satu menghiba yg satu teguh bagai batu karang kapan mudik ke tmh andin
indy
Satria harus berjuang keras
neng ade
nurun gen nya Andhini .itu Disha
cantik cerdas dan mandiri ❤️❤️❤️
neng ade
masih jauh ya untuk membuat Andhini dan Satria bertemu..
neng ade
lama juga ya udah 4 tahun keberadaan Andhini sulit dilacak.. apakah Satria rak sadar jika benih nya udah tumbuh menjadi gadis yang cantik . bukankah Satria pernah mengalami sakit kehamilan simpatik ??
neng ade
kalau sejuta senyum nanti kram dong bibirnya thor 🙏❤️
neng ade
Kamu ga boleh egois Andhini.. kasihan Disha dia juga pasti merindukan sosok papa nya..
Arsita Dewi
Lanjut cerita nya... manis sekali...
indy
lanjut
Yuliana Tunru
welcome home andini ..pulang ya ketemu bunda jgn terlalu.lama pwrgi.kasihan.klga.mu jg diaha yg tak.kenal klga x apkg papa x
indy
lanjut kakak, kayaknya andini dan satria ketemu di meeting
Anonymous
Makassar nya dimaana Kak?semangat
Dwi Winarni Wina
satria akan mencari bukti2 yg kuat dulu tuk mwnceraikan linda...
Anonymous
Semaanngattt kak
Dwi Winarni Wina
Andhini sangat mandiri tidak pernah menyusahin bunda/pun kakaknya niko...
Dwi Winarni Wina
linda istri pertama satria kok bisa linda ngijinin satria menikah lagi...
Dwi Winarni Wina
satria bisa menikahi linda
Dwi Winarni Wina
Faiz bs menilai andhini gadis sangat mandiri skl dan tidak manja...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!