NovelToon NovelToon
PUTRI MAHKOTA SHUWAN LIAN SANG JENIUS

PUTRI MAHKOTA SHUWAN LIAN SANG JENIUS

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Time Travel / Dikelilingi wanita cantik / Murid Genius / Dokter Genius
Popularitas:26k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Lina dokter muda dari dunia modern, sang jenius harus meninggal karena kecelakaan tunggal, awalnya, tapi yang sebenarnya kecelakaan itu terjadi karena rem mobil milik Lina sudah di rusah oleh sang sahabat yang iri atas kesuksesan dan kepintaran Lina yang di angkat menjadi profesor muda.

Tapi bukanya kelahiran ia justru pergi kedunia lain menjadi putri kesayangan kaisar, dan menempati tubuh bayi putri mahkota.

jika ingin kau kelanjutannya ayo ikuti terus keseruan ceritanya, perjalan hidup sang putri mahkota

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Langit retak. Petir hitam menyambar dari balik kabut pekat. Di tengah gemuruh itu, Tuan Penguasa Kegelapan berdiri menjulang. Sosoknya tak lagi berbentuk manusia. Dua tanduk melengkung menjulang dari pelipisnya, dan jubahnya berkibar seperti tirai neraka.

Semua makhluk, bahkan iblis bayangan, mundur satu langkah karena aura yang menyelimuti lelaki itu terasa seperti kematian itu sendiri.

Feng Aoren berdiri di sisi Shuwan, pedangnya terhunus. “Kalau kita biarkan dia membuka Gerbang Malam, tidak akan ada lagi dunia yang bisa diselamatkan.”

Yi Lian, masih menggenggam sihir gelap, tampak ragu. Suara Shuwan dari medan perang sebelumnya masih terngiang: “Kita tidak perlu saling menghancurkan.”

Ia menatap Shuwan—gadis yang tak pernah ia temui, tapi wajahnya begitu akrab.

“Aku bukan kau,” bisiknya pelan. “Tapi mungkin… aku bisa memilih seperti kau.”

Tuan Penguasa Kegelapan menatap Yi Lian. “Kau, bayangan, adalah ciptaanku. Jangan lupakan asalmu.”

Namun saat dia melangkah, Phoenix Api dan Es menghalangi jalannya. Kedua burung legendaris itu terbang membentuk simbol langit: Lingkaran Suci Cahaya.

Dan kemudian, dari tubuh Shuwan, aura putih keemasan melesat.

Loh-Kha, sang Penjaga Realita, menunduk dan berkata, “Kau... telah melewati semua ujian. Maka aku serahkan padamu pecahan cahaya keempat.”

Dalam sekejap, bola cahaya sebesar kepalan tangan menyatu ke dalam pedang naga Shuwan, membuat senjatanya berubah total—pedang itu kini tampak seperti sebilah cahaya murni yang menari dengan nyala api dan kristal es.

Shuwan melangkah ke depan.

“Aku tidak akan membiarkan dunia ini dihancurkan. Kau sudah menyakiti terlalu banyak jiwa, bahkan ciptaanmu sendiri.”

Tuan Kegelapan tertawa rendah. “Kau pikir cahaya bisa menyelamatkan semua? Bahkan bayanganmu sendiri ingin menghancurkanmu.”

Tapi saat itu, Yi Lian melangkah maju. “Kau salah. Aku… bukan milikmu.”

Tuan Kegelapan menatapnya, terkejut.

“Aku adalah bayangan Shuwan, tapi juga cahaya yang lupa caranya bersinar. Tapi dia… memberiku pilihan.”

Yi Lian mengangkat tangannya—dari sana, energi gelap yang dulu menjeratnya perlahan berubah, menciptakan jalur abu-abu yang menyatu dengan cahaya Shuwan. Ini bukan sekadar pengampunan. Ini adalah penyatuan terang dan gelap.

Shuwan mengangkat pedangnya.

Feng Aoren berdiri di sisi kirinya.

Yi Lian berdiri di sisi kanan.

Dan ketiganya bersatu dalam satu formasi cahaya yang sempurna.

Phoenix Api dan Es berputar mengelilingi mereka, menciptakan pusaran perlindungan surgawi.

Shuwan memekik:

> “Dengan nama dunia lama dan dunia yang akan datang... kami menutup Gerbang Malam!”

Pedang cahaya ditusukkan ke tanah. Dari sana, gelombang sinar menyapu lembah. Pasukan iblis bayangan musnah dalam sekejap. Kabut menguap. Awan hitam lenyap.

Tuan Penguasa Kegelapan meraung. Tubuhnya mulai retak.

> “Ini belum akhir, Putri Cahaya. Aku akan kembali… karena bayangan akan selalu ada di mana ada cahaya…”

Shuwan menatapnya dengan tenang. “Maka aku akan selalu ada untuk menyalakan cahaya itu.”

Tuan Kegelapan menghilang dalam ledakan cahaya terakhir.

---

Setelah Pertempuran

Gunung Salaka perlahan berubah warna. Salju yang tadinya kelabu kini memutih cemerlang.

Shuwan menatap Yi Lian, yang kini kehilangan sihir gelap di tubuhnya. Mata mereka bertemu. Tidak ada lagi permusuhan. Hanya pengakuan.

“Aku akan pergi ke selatan,” ujar Yi Lian pelan. “Bukan untuk melarikan diri. Tapi untuk menemukan caraku sendiri hidup.”

Shuwan mengangguk. “Terima kasih... karena memilih jalanmu sendiri.”

Feng Aoren menghampiri, menatap Shuwan lama. Untuk pertama kalinya, di wajah dinginnya, muncul senyum yang sangat halus.

“Kau lebih kuat dari yang kubayangkan.”

Shuwan membalas senyumnya, menatap langit. “Dan kau... lebih hangat dari yang kau kira.”

...----------------...

Langit bersih. Angin membawa harum rumput yang baru tumbuh di padang tempat Gerbang Malam dahulu berdiri. Bekas pertempuran itu kini menjadi lembah damai. Burung-burung kembali berkicau. Tak ada lagi kabut gelap atau bayangan.

Shuwan berdiri di atas tebing kecil, rambutnya berkibar ditiup angin. Di sampingnya, Feng Aoren duduk sambil membersihkan pedangnya. Meskipun raut wajahnya masih dingin, caranya memandangi Shuwan kini berbeda—ada rasa tenang yang tak ia akui.

"Kalau kau tidak datang waktu itu..." kata Aoren pelan.

"Aku akan tetap datang," jawab Shuwan, menoleh dengan senyum tenang. "Itu takdirku, bukan?"

Feng Aoren tidak menjawab. Ia menatap mata Shuwan dalam-dalam, seakan mencoba membaca seluruh isi hatinya.

-

Di istana, kabar kemenangan Putri Shuwan terdengar oleh kaisar seperti nyala api musim panas. Namun, tak banyak yang tahu bahwa dia adalah pahlawan sejati yang menyelamatkan seluruh dunia dari kehancuran. Bahkan di istana, hanya Kaisar dan Jenderal Han Juan yang tahu siapa sebenarnya Shuwan—Putri Cahaya yang memanggil Phoenix dan memegang pedang naga langit.

Namun kabar satu hal menyebar cepat ke seluruh negeri:

Putri Mahkota Shuwan akan segera melakukan perjalanan ke wilayah timur untuk memperkuat aliansi.

"Istriku... Apa kau bisa melihat, bagaimana putri kita... Dia sudah tumbuh dewasa begitu cepat, ternyata dia bukan hanya milik kita. Shuwan Lian putri kita milik semua orang karena keberadaannya untuk melindungi semua yang ada di dunia ini" ujar kaisar merasa sedih dan terharu bersamaan.

Sementara itu, Feng Aoren, saat ini sudah memutuskan untuk mendampingi Shuwan dan mereka akan pergi mencari pecahan selanjutnya.

---

Malam Sebelum Keberangkatan

Shuwan berdiri di balkon kediamannya, memandangi taman yang bermandikan cahaya bulan.

Langkah ringan mendekat. Feng Aoren berdiri di ambang pintu.

"Besok kita berangkat," katanya singkat.

"Ya. Jalan ke timur panjang. Tapi aku merasa... ini bukan sekadar perjalanan politik."

Feng Aoren menatapnya. "Karena masih ada pecahan cahaya yang belum ditemukan?"

Shuwan mengangguk. "Empat sudah kita miliki. Tapi Master Loh-Kha bilang masih ada satu terakhir. Yang tak terlihat di langit, tapi ada di dalam hati."

Diam sesaat. Hanya angin malam yang menjadi saksi percakapan mereka.

"Apa kau... takut?" tanya Aoren tiba-tiba.

Shuwan memandangnya lekat. "Tidak. Karena aku tidak sendiri."

Feng Aoren menunduk. "Aku juga tidak terbiasa mempercayai orang lain. Tapi... bersamamu, itu terasa lebih mudah."

Untuk pertama kalinya, wajah Aoren melunak sepenuhnya. Tanpa sadar, Shuwan merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Bukan karena ketakutan. Tapi karena sebuah perasaan yang sulit ia namai.

---

Esok Harinya

Kedua kuda berbaris rapi. Shuwan menaiki kuda putihnya, Phoenix Api dan Es melayang rendah, berputar di atas kepala mereka.

Feng Aoren mengenakan baju perang ringan, duduk di atas kudanya di sisi kanan Shuwan.

"Siap, Putri Mahkota?" tanya Feng Aoren

Shuwan menatap jalan panjang di hadapannya, dan menjawab dengan mantap:

"Selalu." jawab Shuwan mantap

Mereka melaju, perlahan meninggalkan tempat itu . Perjalanan dimulai. Di ujung jalan, tak hanya misteri pecahan terakhir yang menunggu… tapi juga kebenaran tentang masa depan mereka.

Dan mungkin, di tengah segala tugas dan cahaya, cinta yang tumbuh dalam diam.

Bersambung

1
Ayudya
asyik shuwan dan Feng Aron mulai ada rasa
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Ayudya
ayo shuwan jangan mau di pedaya bayangan hitam yg akan menghancurkan dunia
𝓔𝓵𝓵𝓮
himpun kekuatan sebanyak mungkin untuk mengalahkan kegelapan dalam kejahatan
𝓔𝓵𝓵𝓮
pertemuan tanpa kata tapi penuh akan syarat makna
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Tiara Bella
aku mampir wahhhh seru kynya ceritanya
Ayudya
dan akhirnya mereka bersatu semangat shuwan ada pelindung yg datang padamu
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Aaahhh raja hutan yg malang
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Ikutin alurna ajalah
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Wahyuningsih
q penasarn thor siapa musuh sebnarnya jgn2 orang terdekat d tnggu upnya yg buanyk n hrs tiap hri thor sellu jga keshtn 💪💪💪💪💪💪💪💪
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
𝓔𝓵𝓵𝓮
semoga shuwan cepat bertemu dengan aroen
Santy Susanti
lanjuuuuuut💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
𝓔𝓵𝓵𝓮
bisa jadi kekuatan kegelapan adalah seseorang yang shuwan kenal
𝓔𝓵𝓵𝓮
hanya takdir yang mempertemukan dan menentukan jalan mereka
𝓔𝓵𝓵𝓮
misteri kelam yang harus shuwan pecahkan dan basmi sampai ke akar akar nya
𝓔𝓵𝓵𝓮
bener bener terharu dengan perjuangan ibu dan anak ini 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!