Ini bukanlah tentang idol Kpop yang memerankan sebuah cerita. Bukan juga cerita fiksi yang berakhir dengan idola. Namun cerita ini terus mengalir bak realita. "Kalian yakin kita bisa nonton konser NCT dan ngelanjutin kuliah di Korea?" "Gue yakin kita bisa! Lagipula kita punya banyak waktu. Kita bisa nabung buat nonton konser. Dan belajar buat ajuin beasiswa ke Korea! Gak ada yang gak mungkin kalau kita mau berusaha!" ucap Yerika yang terus yakin akan mimpi mereka. Elina mengangguk. "Lagipula, kita juga gak bego-bego amat." Yerika tersenyum. "Mulai besok, kita harus giat belajar! Dan kita manfaatin untuk nabung dari sekarang!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prepti ayu maharani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10 [1]
10 : 강의의 세계 [Dunia Perkuliahan]
^^^Jangan terus bermimpi untuk ^^^
^^^menikahiku (idol) sepanjang hari. ^^^
^^^Temukan pria yang baik, berkenalan dan ^^^
^^^menjalin hubungan. ^^^
^^^Why do u care about me, ^^^
^^^jangan terlalu fokus pada idol, ^^^
^^^kamu harus memiliki hidupmu sendiri.^^^
^^^- Zhong Chenle^^^
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Korea University merupakan salah satu universitas Negeri di bawah Kementrian Pendidikan Korea Selatan dan merupakan salah satu Universitas terkemuka di Seoul, Korea Selatan. Korea University memiliki Dua kampus, yaitu kampus Anam dan kampus kedua di Jochiwon.
Kampus yang terletak di Anam-dong tersebut merupakan kampus pilihan bagi keempat sahabat tersebut.
Dengan mengambil jurusan berbeda-beda, mereka mulai menginjakkan kaki mereka di kampus tersebut.
"Ayo, cepetan!" teriak Ayana yang sudah tak sabar memasuki kampus tersebut.
Ketiga sahabatnya berlari mengikuti langkah Ayana. Mereka semua nampak bahagia bisa menginjakkan kaki di Korea University.
Ya! hari ini adalah tepat satu tahun setelah mereka membuka hasil dari usaha mereka dan setelah mereka mengikuti pelatihan bahasa Korea selama satu tahun belakangan ini.
Dan saat ini, mereka telah resmi menjadi Mahasiswa Universitas Korea atau lebih di kenal dengan Korea University.
Yerika dan Elina mengambil fakultas dan jurusan yang sama yaitu College of Liberal Arts, Vania mengambil College of Engineering dan terakhir Ayana yang mengambil College of Political Science and Economics, sesuai keinginan mereka sejak awal.
Keempatnya tinggal di tempat yang sama. Mereka menyewa sebuah apartemen dengan empat kamar tidur berukuran sedang, kamar mandi, sebuah dapur dan tempat untuk bersantai. Tidak terlalu besar namun cukup untuk mereka tinggali.
Setelah mendapat arahan dari pihak kampus, kini seluruh mahasiswa mulai menuju kelas masing-masing sesuai dengan jurusannya.
"Gue masuk kelas dulu ya?" Ayana pamit pada sahabatnya dan melangkah pergi.
"Gue juga," ucap Vania ikut melangkah pergi meninggalkan kedua sahabatnya, Elina dan Yerika.
"Yaudah yuk, kita juga masuk," tutur Yerika dan di angguki oleh Elina.
Keduanya masuk ke dalam kelas karena jam kuliah akan di mulai Lima belas menit lagi.
Setelah meninggalkan ketiga sahabatnya menuju kelas masing-masing, Vania berjalan menyusuri koridor dengan tas yang menggantung di punggung dan juga beberapa buku yang ia pegang.
Ia sempat tak percaya jika ia bisa berkuliah di sini. Sebab ini sangat jauh dengan angan-angannya sejak dulu.
Namun sekarang ia sangat bahagia dan bangga, karena mengalahkan ribuan orang untuk bisa berdiri disini bukanlah sesuatu hal yang mudah. Banyak perjuangan yang ia lalui. Bahkan air mata pun tak lepas ikut menemani.
Saat beberapa langkah sampai di kelasnya, mata Vania tertuju pada satu orang yang tengah jalan berlawanan dengannya. Vania sengaja menghentikan langkahnya dan menunggu orang itu lewat tepat di sampingnya.
Dan tepat, saat orang itu berada di samping Vania, Vania pun memanggilnya.
"Permisi," ucapnya dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
Orang tersebut berhenti dan menatap Vania bingung. Ia tak mengenal Vania, lalu mengapa gadis itu memanggilnya? Apa karena mereka dari Negara yang sama? Begitulah yang laki-laki itu pikirkan.
Laki-laki tersebut mengulas senyumnya, "Kamu orang Indonesia juga?"
Vania mengangguk dan tersenyum, "Iya, aku orang Indonesia. Karena itu aku panggil kamu."
Laki-laki itu menyunggingkan senyumanya.
"Dan sebenarnya, aku udah pernah liat kamu sebelumnya."
"Oh ya? Di Indonesia?" tanyanya.
Vania mengangguk.
"Apa sebelumnya kita saling kenal?" tanya laki-laki itu.
Vania menggeleng dengan tetap tersenyum, "Kita nggak kenal sebelumnya."
Laki-laki mengangguk mengerti lalu menjulurkan tangannya pada Vania, "Kalau gitu kenalin, aku Nevan."
"Vania," jawab Vania seraya membalas uluran tangan Nevan.
"Kamu baru disini?" tanya Nevan padanya.
Vania mengangguk membenarkan, "Iya, aku baru semester awal. Kalau kamu?"
Nevan tersenyum, "Aku udah semester Lima di sini." Tiba-tiba Nevan menoleh ke arah jam yang melingkar di tangannya, "Kalau gitu aku permisi ya? Bentar lagi jam kuliah mau di mulai."
Vania mengangguk dan membiarkan Nevan melangkah pergi. Vania menatap punggung Nevan yang mulai menjauh. Ia tak percaya bisa bertemu dengan seseorang yang di sukai oleh sahabatnya disini.
Vania yakin, jika Ayana tahu kabar ini, ia akan sangat senang. Ya, Vania akan memberitahunya pada Ayana sepulang nanti.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...