Syakira sabira dijodohkan untuk menikah dengan seorang lelaki bernama Husain Ghani oleh ibunya. Sebab persahabatan kedua orangtuanya yang akrab syakira menerimanya. Sementara Husain Ghani tidak suka pada syakira. Namun keduanya tetap dipaksa menikah demi mempererat persahabatan kedua orangtuanya juga sebagai balas budi ayah husain pada keluarga syakira.
-------
"syakira kamu ga boleh bobok di sini, pokoknya kamu bobok di bawah titik tanpa koma. kamu harus nurut",ucap husain sinis.
"kamu aja yang dibawah aku kan cewek masak dibawah huh",kesal syakira.
"okee."
Akankah pernikahan mereka harmonis ataukah mereka tidak tahan pada kelakuan satu sama lain? kepoin yukk ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pangesticass, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"Mas syaki minta maaf ", seru syaki sembari memeluk suaminya memohon berkali kali.
"Kamu pernah ga ciuman sama akmal?"curiga husain.
"Ciuman pertamaku itu kamu mas. Dan Aku benar benar jatuh cinta sama mas",tatap syaki pada husain.
Mendengar jawaban syaki ia masih tetap memiliki rasa curiga. Rasa amarah menyertainya dan tak bisa tidur lelap.
"Buktiin. Buktiin kalau kalian gak ada apapun."
"Gimana cara buktiinnya aku gak tahu mas?",tanya syaki kebingungan.
"Mikirlah"
"Astagfirullah mas jangan kasar ke syaki ..hiks"
"Astahfirullah hiks...hiks", peluk syaki ke husain.
"Maaf tapi mas mau sendirian, sana kamu ke sofa saja"
Husain masih saja tidak melupakan akmal membuat syaki gemas dan langsung mengecup bibirnya hingga keduanya saling beradu.
***
Akmal menunggui syaki di depan rumah husain bersembunyi di balik pagar sembari mengawasi. Takut jika syaki dipukuli atau di siksa ia sudah siaga untuk menjemputnya. Sedangkan husain dan syaki di dalam justru saling beradu argumen tanpa khawatir mengganggu sebab ibu husain dan ayahnya tengah di outlet usaha keduanya dan belum juga pulang.
"Mas sudah maafin syaki kan?", tanya syaki tersenyum .
"Iya, tapi kamu tetap harus buktiin kalau kamu gak ada hubungan dengan akmal", pintanya sembari berjalan ke sofa bermain game di hapenya.
"Loh mas kok ke sofa gak ke kasur saja"
"Mas pengen tidur sendiri kamu sendirian saja", balasnya memunggungi syaki.
Kenapa malah tidur sendiri sih mas bukannya saling unboxing , ya sudahlah seenggaknya mas maafin aku yang aku sendiri gak tahu salahnya apa, batin syaki sedih.
Melihat kelakuan suaminya, ia benar benar merasa kalah dengan hanum yang selalu semudah itu mendapat perlakuan fisik dari husain. Mudah memberi pelukan kecupan padahal keduanya tidak menikah. Sedang sama syaki, syaki selalu memulai lebih dulu agar husain menyentuhnya. Walau hanya sekedar kecupan.
Rasa cemburu juga mengisi hati syaki bukan hanya husain namun, syaki memilih diam. Sebab jika menanyakan pada husain pasti jawabannya selalu bukan urusan kamu.
Syaki tidur dengan isakan tangis yang ia jaga suaranya agar tidak membangunkan suaminya. Ia menangis sebab keberadaannya yang sering diabaikan dan tidak dipercaya. Ia merasa salah telah memilih menikah dengan husain.
Husain yang awalnya telah mengucapkan jika ia sudah putus dengan hanum dan yakin menikah dengan syaki. Kali ini berubah bak malaikat malik penjaga neraka. Setiap saat bertanya dalam kemarahan cemburuan dan sering membiarkannya tidur sendirian. Bahkan ternyata husain masih berhubungan dengan hanum. Entah apa saja yang mereka lakukan di belakang syaki tidak tahu.
Setiap hari padahal syaki ingin dibelai olehnya. Ingin melakukannya lagi dan lagi. Tapi setiap ditawari husain malah memilih tidur sendiri. Entah husain tak nafsu atau husain lebih mengidamkan tubuh hanum menjadi pemuas nafsunya. Bukan nafsu yang menjadi ego untuk hal ini. Namun, kesabaran. Syaki terus bersabar dengan sikap husain padanya.
Sudahlah kalau memang belum selesai dengan masa lalunya aku tetap diabaikan. Lebih baik aku diam ikhtiar dan bersabar batin syaki lesu menatap tubuh suaminya.
Deru mobil bersuara tanda kepulangan orangtua husain ke rumah. Syaki memilih pura pura tidur menyembunyikan tangisannya. Tangisan luka dan patah hatinya.
Baik syaki ataupun husain lupa mengunci pintu kamarnya membuat ibu husain bisa masuk.
ceklek
Ibu husain menarik gagang pintu itu dan membukanya. Ia terkejut dengan husain yang terbaring di sofa sedangkan syaki tidur sendirian di kasur.
"Husain kok kamu di sini?" Ibu Yani membangunkan sembari membelai rambutnya husain.
"Eh ibuk. Iya lagi pengen sendiri saja kok buk. Banyak pikiran."
"Syaki ditemani gak boleh menjauhi syaki begitu, kan dia istrimu. Hayo sana samping istrimu", pinta bu yani.
"Iya buk."
Husain pun menghampiri tubuh istrinya dan menutup tubuhnya dengan selimut. Namun ia membelakangi syaki.
"Sain, peluk dong"
"Ya elah buk buk. Iya iya"
Husain pun memeluk tubuh syaki dari belakang sesuai permintaan ibunya.
"Sain jangan lupa bikin cucu ya. Ibu pengen."
"Ah ibuk ni mah kayak wasit saja",timpal husain tak terima.
"Ih dibilangin juga gak percaya, dosa loh mengabaikan istri"
"Iya buk iya",balas husain.
Bu yani yang melihat kelakuan anaknya hanya geleng geleng.
Ya Alloh sain sain kalau mertua mu tahu mati kamu sain sain. aduh aduh pusing aku. Istri sendiri diabaikan. Husain husain.bu yani membatin.
Bu yani menutup pintu itu dan keluar menuju taman mengadukan kelakuan anaknya ke ayahnya.
"Mas, aku baru saja lihat si husain mas, bisa bisanya dia tidur di sofa, syaki ga dipeluk sama dia. Kalau mertua dia tahu kek mana coba. Ada ada saja itu bocah bikin mumet.",protes bu yani.
"Biarin saja itu urusan rumah tangga dia. Yang penting dia harus diawasi diarahkan. Namanya juga belum terlalu dewasa. Pikirannya masih bocah. Biarin saja"
"Ayah ini bikin pusing kepala juga. Kan ibu ga nyaman nanti kalau syaki sampai ngadu ke mamanya. Terus ibu di komplain jawab apa coba?", protes bu yani.
"Ga bakalan syaki ngadu tenang saja. Anak kedamaian begitu hehehe. ",
mampir juga di karyaku dong kak
1. ruang rahasia di kamar Tante feronica
2. mantanku naik pelaminan