“Semua saudara Oliver lelaki. Aku tak percaya jika gadis manis itu dititipkan pada pria.” — Arline Franklin
“Aku juga lelaki. Kau pikir aku ini wanita?!” — Arthur Franklin
Arthur Franklin. Pria dingin dan misterius itu sangat mencintai 3 hal dalam hidupnya. Pekerjaan, wanita dan alkohol. Sayangnya, Arline yang merupakan kakak kandungnya menitipkan anak tirinya, Hailey Owen kepada Arthur, si pria pecinta wanita.
Akankah gadis manis itu tetap aman saat berada di bawah pengawasan dan penjagaan Arthur? Atau … Hailey malah menjadi mangsa, seperti wanita lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyukai Pria Tua
..."Berkat dia, aku jadi menyukai pria tua daripada dengan pria yang seumuran denganku." — Hailey Owen...
Usai pergumulan panas yang hampir satu jam itu berlangsung, Hailey mengangkat tangannya dan ingin menyerah. Nafas wanita itu sudah tak beraturan.
Sementara Arthur? Pria itu masih segar dan terlihat lebih bersemangat dari sebelumnya. Apa energinya tak berkurang sedikitpun?
Keduanya melanjutkan bercinta tanpa jeda, sampai ada sebuah panggilan yang masuk di saat Arthur menggempur tubuh Hailey dengan posisi yang sama seperti pertama kalinya.
Ternyata, panggilan tersebut dari montir darurat.
^^^“Kami akan tiba dalam 15 menit.”^^^
“Okay. Aku akan mengirimkan titik yg akurat.”
Arthur bergegas menyudahi pergumulan mereka dengan menyemburkan lahar cintanya ke dalam tubuh Hailey. Hailey pun ikut melepaskan kenikmatannya dengan sekujur tubuh yang menggelinjang karena nikmat.
“Arthur … aku lelah,” ucap Hailey saat Arthur bersiap-siap mengambil pakaian mereka yang jatuh di atas karpet mobil.
“Istirahatlah,” ucap Arthur sambil menyarungkan celana d4lam gadis itu. Kemudian, ia mengambil jeans yang Hailey kenakan sebelumnya. Lalu ia pun memakaikan celana itu pada Hailey.
Hailey menatap Arthur dengan tubuhnya yang sudah tak bertenaga. Matanya menatap tenangnya wajah pria tua yang dulunya menyebalkan itu.
Arthur mengangkat tubuh Hailey dan memposisikan tubuh wanita itu agar duduk. Kemudian ia memakaikan br4 dan blaus tebal yang sebelumnya. Setelah semua selesai, Arthur mengakhiri semuanya dengan menutup leher Hailey menggunakan shawl miliknya.
“Apa kau masih kedinginan?” tanya Arthur sambil membetulkan shawl di leher Hailey.
“Arthur …,” Hailey memanggil pria itu dengan suara yang lembut. “Kenapa kau tak memakai pakaianmu lebih dulu?”
“Aku tak ingin mereka melihat tubuhmu.”
“Memangnya kenapa kalau pria lain melihat tubuhku?” Hailey penasaran. Apa respon pria itu jika ia melontarkan pertanyaan itu.
Arthur menatap Hailey sesaat. Kemudian pria itu menghela nafas pelan. “Perlihatkan saja jika kau tidak malu.”
Usai mengatakan hal tersebut, Arthur mengambil pakaiannya dan mengenakan semuanya dengan segera. Tentu saja Hailey mendadak bengong mendengarkan ucapan pria itu. Namun, sesaat kemudian ia pun ikut menghela nafas sambil mencebik.
“Apa kau sering memperlakukan wanita seperti tadi? Setelah kalian bercinta?” tanya Hailey penasaran.
Arthur mengenakan mantel bulunya. Kemudian ia duduk bersandar ke sandaran kursi mobil dan merangkul bahu Hailey. “Tidak. Kau yang pertama.”
Hailey menjarakkan tubuhnya, membuat rangkulan Arthur terlepas. Kemudian ia menatap Arthur dengan tatapan yang tajam. “Jangan berbicara sembarangan.”
"Jika kau bicara seperti itu pada wanita lain, mereka akan salah paham."
Arthur mengerutkan keningnya. Menatap Hailey dengan penuh tanda tanya. “Memangnya kenap—”
Tok! Tok! Tok!
Kedua fokus mereka teralihkan ke arah montir yang mengetuk kaca mobil dari luar. Terlihat ada mobil yang terparkir di belakang mobil mereka dengan seorang pria tua yang memegang senter.
Arthur menurunkan sedikit kaca mobil. Waspada jika yang datang bukan montir darurat, melainkan orang yang bermaksud buruk.
“Apakah anda Tuan Arthur? Yang memesan jasa montir darurat?”
Arthur menghela nafas lega. Ia menjadi tenang dan langsung membuka pintu mobil.
Petugas yang datang langsung mencari penyebab dari mogoknya mobil tersebut. Kemudian bergegas melakukan servis. Sementara Hailey dan Arthur, mereka menunggu sambil terus menahan dingin.
“Kita ke mobil mereka saja ya? Ada penghangat,” ucap Arthur mengajak Hailey untuk menumpang mobil montir. Namun Hailey menolak sambil menggelengkan kepalanya.
Karena wanita itu menolak, Arthur pun meraih kedua tangan Hailey dan memberikan kehangatan menggunakan tangannya. Lalu, pria itu meniup-niup tangan Hailey sesaat, kemudian memasukkan kedua tangan Hailey ke dalam saku mantelnya.
...🌸...
Setelah mobil kembali berfungsi, mereka melanjutkan perjalanan pulang. Dalam waktu sejam lebih, mobil yang mereka tumpangi tiba di perkarangan rumah. Hanya ada satpam yang berjaga. Sementara pembantu, ia berjaga di rumah sakit.
Saat mesin mobil dimatikan, Arthur melihat Hailey yang sedang terlelap dengan sangat nyenyak. Wanita itu terlihat kelelahan.
“Kau yang membuatnya seperti ini Arthur,” batin Arthur berpuas hati. Pasalnya, hingga saat ini ia masih tak menyangka bahwa ia berhasil menyatu dengan wanita itu.
Padahal, sejak awal ia sudah menahan diri untuk menjaga jarak setelah pertemuan pertama di bandara. Tapi sayang, wanita itu sendiri yang menghampirinya lebih dulu. Menarik ulur dirinya seperti layangan, dan malah membuat dia semakin penasaran.
Arthur turun dari mobil dan bergegas menuju ke pintu kursi penumpang di mana Hailey berada. Ia membuka pintu dan melepaskan seatbelt wanita itu. Saat ia baru saja ingin menggendong Hailey, wanita itu terbangun.
"Kita sudah sampai?"
"Hm. Lanjutkan saja tidurmu," ucap Arthur sambil ingin membopong tubuh Hailey. Namun wanita itu menolak.
"Aku akan berjalan sendiri." Hailey menolak dan membuat Arthur melangkah mundur.
"Kau yakin?" Tanya Arthur sambil menaikkan alisnya sebelah. Kemudian pria itu menyilangkan kedua tangannya di dada dengan tatapan yang sedikit angkuh.
"Aku tak yakin kau bisa berjalan dengan benar hari ini," imbuhnya berpuas hati.
"Akkk!" Hailey merasakan perih di sekitar organ kewan!taan miliknya. Ia meringis pilu sambil dahinya mengkerut.
"It's normal," ucap Arthur sambil membopong tubuh Hailey.
"Berpura-pura tidurlah, supaya Dawson tidak curiga dengan hubungan kita," bisik Arthur sambil melihat satpam membuka pintu rumah.
Hailey pun mengikuti apa yang dikatakan oleh Arthur. Ia berpura-pura tidur saat Arthur membawanya masuk ke dalam rumah dan menuju ke kamarnya. Setibanya di kamar, Arthur merebahkan tubuh Hailey ke atas ranjang.
"Istirahatlah. Setelah itu kita akan ke rumah sakit," ucap Arthur sambil menyelimutkan tubuh Hailey dan menghidupkan pemanas ruangan.
Kemudian pria itu keluar dan menghilang dari tatapan mata Hailey.
Hailey menghela nafas pelan. Pikirannya menerawang jauh menatap langit-langit kamar. Jemarinya memegang ujung selimut sambil sesekali jari lentik kecil itu mer3mas kuat ujung selimut.
"Aku bercinta dengannya?"
"Arthur? Si pria tua itu?"
"Tapi ...." Seketika wajah Hailey memerah bak udang rebus. "Berkat dia, aku jadi menyukai pria tua daripada dengan pria yang seumuran denganku."
"Pria tua lebih menantang dan ... berpengalaman."
"Huaaaaa ...." Hailey menghentakkan kakinya di dalam selimut karena malu sendiri dengan kegilaannya.
"Aakkk! Sakit!" Ringis Hailey seketika. Gerakan menghentakkan kaki itu membuat organ k3wan!taannya terasa perih. Namun, ia terkekeh pelan.
"Setidaknya, kau berguna bagiku Arthur. Menyebalkan ... but you are so s3xy."
...🌸...
Epilog & Flashback.
Ting!
"Uncle Arthur?"
Arthur melihat sebuah foto yang dikirimkan oleh Arline. Kemudian ia menoleh ke arah wanita yang memanggil namanya tadi dengan tambahan 'Uncle' di depannya.
Seketika jantungnya berdetak dengan sangat aneh. Tentu saja sebagai pria yang matang, ia mengerti apa arti detak jantungnya saat itu.
Perasaan yang sudah sekian lama tak pernah ia rasakan. Perasaan yang sudah lama membeku sejak Lyodra menyisakan luka di hatinya.
"Arthur ... dia keponakanmu. Don't be crazy!"
"Ada banyak wanita lain yang bisa kau nikmati, tapi bukan gadis muda ini!"
Sejak saat itu. Arthur memantapkan dirinya untuk menjaga jarak dengan Hailey. Bahkan ia memaksa diri untuk sedikitpun tak pernah berkomunikasi dengan gadis itu. Tapi sayang ... semuanya berubah saat ....
"Tolong ambil perawanku."
Permintaan gila Hailey membuat Arthur semakin sulit membendung akal sehatnya.
...🌸...
...🌸...
...🌸...
...Bersambung .......
😀😀😀❤❤❤❤
buaya dikadalin..
❤❤❤❤❤❤❤
daripada dutusuk dari belakang...
dan kenapa Arthur yang cuek bisa penarasan dengan Hailey krna itu tentang kau Hailey...perempuan yg sebenarnya Arthur cintai