NovelToon NovelToon
SANG DEWA AGUNG

SANG DEWA AGUNG

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Harem
Popularitas:12.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Doom

PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.

Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CH 17. PENCURI GILA

" MMM." Senior mereka mengangguk. " Siapa Kami? Baiklah aku akan memberitahukan kepada kalian, agar kalian Tidak mati Penasaran... Kami dari Sekte Awan Hitam. tidak ada satupun orang yang bisa Lolos dari kami."Ucap Senior Sekte Awan Hitam.

" Dan Untukmu Nona... Paktriak kami akan senang dengan tangkapan hari ini." Lanjut Senior Sekte.

" Kalian Coba saja!" Ryu mengeluarkan Pedang Naga Pembelah Gunung.

" Tangkap mereka!" Perintah Senior Sekte.

" Trang...trangg... Trang.." Pertempuran sengit pun terjadi membuat tekanan udara menyebar di Area Pertempuran.

Setelah beberapa Saat, Senior Sekte Awan Hitam terlihat Khawatir melihat Para Juniornya satu persatu telah mati.

" Kurang Ajar" Senior Sekte maju ke Medan Pertempuran.

" Trang...Traang...Traaang.." Pertemuan Pedang Milik Ryu dan Ketua Sekte Awan Hitam membuat tangan Senior Sekte bergetar.

" Pedang Apa di tangan Pemuda ini" Gumam Senior Sekte Awan Hitam merasakan tangannya hampir tidak mampu digerakkan.

" Mana Mulut Besarmu?!!" Ryu dengan sengaja terus menghantam Pedang miliknya ke Pedang lawan.

' Siaal... ternyata pemuda ini jauh dari yang kupikirkan' Batin Senior Sekte mencoba mencari celah untuk kabur.

" Cttaak" Sebuah benang yang sangat Kuat bercampur Elemen melilit tubuh Senior Sekte Awan Hitam.

" Mau lari kemana?" Ryu menatapnya dengan dingin.

" Ampun Tuan..." Senior Sekte Awan Hitam berkeringat dingin.

" Crash " Pedang besar milik Ryu memotong kepalanya.

" Ka Ryu... ternyata Kaka kejam juga" Xin Chie yang sudah menyelesaikan memperhatikan wajah Dingin Ryu saat bertarung.

" Chie'er... Jangan biarkan Api kecil terus menyala. Jika dibiarkan akan sulit ditaklukkan." Ryu Menggeledah tubuh Mayat Senior Sekte Awan Hitam.

Mendengar ucapan Ryu, Xin Chie mengangguk setuju memang benar adanya.

" Chie'er... coba periksa mayat yang lain. Siapa tau ada barang yang bisa kita ambil" Ryu terlihat memeriksa mayat yang lain.

" Mmmm" Xin Chie bergegas memeriksa tubuh mayat yang lain.

" Lumayan" melihat semua Barang yang mereka kumpulkan terdapat 1 Cincin Ruang biasa Level 4 beberapa Koin dan Beberapa Pil.

Merasa sudah selesai, Xin Chie membakar semua mayat tersebut agar tidak meninggalkan jejak lalu bergegas kembali ke tengah Kota.

Saat berada di keramaian, kini mereka disambut dengan pemandangan dimana banyak orang yang sedang berkumpul.

" Saudara... apa yang sedang terjadi?" Ryu bertanya pada salah satu penduduk.

" Ah Saudara... Sepertinya Hal ini terjadi lagi. Semua dagangan berjenis makanan telah dicuri tanpa ada yang sempat melihat pencurinya." Jawab Pria tersebut.

"Pencuri?" Ryu terlihat sedang memikirkan Sesuatu.

" Saudara... Apa kamu tau Hutan yang terdekat dari sini?" Tanya Ryu...

" Kalau itu, tuan berjalan saja kearah sana" Pria tersebut menunjuk sebuah tempat.

" Terimakasih Saudara." Ryu bergegas ke arah yang ditunjukkan.

"Chie'er... Coba kamu periksa apakah ada orang di Hutan ini." Ryu meminta kepada Xin Chie saat mereka sudah mencapai pinggir Hutan.

" mmmm'' tanpa banyak bertanya Xin Chie memeriksa wilayah tersebut dengan Energi Spiritualnya.

" Ka Ryu... 200 meter ke arah Timur, sepertinya ada orang... Ka Ryu... ada apa.?" Xin Chie terlihat penasaran.

" Nanti kamu akan tau. Ayo kita kesana sebelum terlambat." Ryu berlari Ke Hutan bagian Timur.

Tidak berselang lama kini terlihat Sosok Pria tua yang sedang tidur dibalik Pohon Besar.

" Chie'er... kamu tunggu sebentar. Sekarang bagianku." Ryu berjalan secara perlahan mendekati Pria Tua tersebut.

" Claaakk" sebuah benang berwarna ungu. kini melilit seluruh Tubuh Pria tua tersebut sampai kaki.

" Hei.. ada apa ini?" Pria Tua menggeliat mencoba melepaskan ikatan tersebut.

" Apakah senior yang dijuluki Pencuri Gila itu?" Ryu menyelidik.

"Benar... lalu apa?" ucap Pria Tua.

'ini aneh... kenapa tingkat Kultivasinya masih Level 10' Batin Ryu. Bagaimana mungkin dengan level serendah itu tidak bisa tertangkap.

" Senior... mengapa kamu mencuri makanan milik warga?" Ryu kembali bertanya.

" Mereka tidak mau memberikannya kepadaku. Lebih baik aku mencurinya saja" Pencuri Gila terus berontak sekuat tenaga.

" Sekarang yang melilit tubuhmu itu disebut Jarum Giok Beracun. jika kamu terus berontak, Maka seluruh tubuhmu dengan seketika menghitam... Ditambah lagi Elemen Petir itu kurasa cukup untuk menyiksamu." Ryu sedikit mengancam.

" Bocah katakan saja apa maumu?" Pencuri Gila terlihat pasrah.

" Aku punya pekerjaan Untukmu. Kudengar di suatu tempat ada banyak makanan. Jumlahnya mampu mencukupi kebutuhanmu 10 Tahun kedepan bahkan lebih." Ryu dengan senyum Licik.

" Itu Pekerjaan Mudah. katakan dimana tempatnya!" ucap Pencuri Gila dengan semangat.

" Oh...Ohh... Ohh... Tapi ada syaratnya." Ryu senyum licik.

" Apa syaratnya? cepat katakan! aku ingin mengambil makanan itu secepatnya.

" Kau harus mengajariku dulu dengan Teknik yang kamu pakai." ucap Ryu.

" Ya sudah... aku tidak akan memberitahumu tempat makanan itu." Ryu pura pura pergi.

" Tu...Tunggu... Baiklah aku akan mengajarimu. Tapi lepaskan benda ini." Pencuri tua tidak tahan dengan Elemen petir seakan menggelitik seluruh tubuhnya.

" MMmmm" Ryu melepaskan benang tersebut dengan wajah Puas.

" Kau Pelajari saja Sendiri. Lagi pula Aku tidak membutuhkan benda itu lagi." Melempar sebuah Kitab kepada Ryu sambil mengambil beberapa Potong makanan untuk dimakan.

" Terimakasih Senior" Ryu mengambil dan membuka kitab tersebut dengan teliti.

" Langkah Kilat dan Wujud Hantu?" Gumam Ryu.

Tidak Sabar Ryu dengan cepat mempelajari teknik tersebut dengan Penuh semangat.

Setelah beberapa jam, Ryu telah berhasil menguasai kedua Teknik tersebut kemudian Berjalan ke arah Xin Chie.

" Chie'er... Kurasa kamu harus mempelajarinya. Sepertinya kedua Teknik ini sangat berguna." Ryu memberikan kepada Xin Chie.

" Baik Ka Ryu..." Xin Chie membuka Kitab tersebut lalu mempelajarinya.

......................

" Bocah... Ini Sekte Awan Hitam. Lalu dimana Makanannya?" Pencuri Gila menyelidik.

" Senior... tenang saja. kamu bantu aku dulu." Ryu menggunakan Wujud Hantu menembus dinding di belakang Sekte Awan Hitam.

" Senior... Kamu jaga disini Saja. Nanti aku sama Ka Ryu saja yang masuk." Xin Chie juga menembus dinding mengikuti Ryu.

" Baiklah... aku akan mengawasi dari sini saja. lagian aku tidak mau masuk kesana." Ketus Pengemis Gila.

" Chie'er... Kurasa Gudang Harta mereka Ada disana.!" Ryu menunjukkan Sebuah bangunan cukup besar dengan nada pelan

"MMmmm" Xin Chie mengiyakan.

Dengan langkah kilat mereka tela berhasil menuju Bangunan tersebut lalu masuk ke dalam bangunan dengan wujud Hantu.

" Ka Ryu. " nada pelan Xin Chie Sambil menatap didepannya terlihat Tumpukan Kotak tersusun yang dimana terdapat berbagai macam Pil.

" Cepat ambil! Jangan sampai ada yang tersisa!" Ryu mengambil berbagai jenis senjata beberapa jenis Tumbuhan dan 3 Buah peti Besar Berisi Koin.

Meskipun Ryu masih belum tau jenis maupun jenis tumbuhan tersebut, namun baginya itu hukuman yang pantas bagi Sekte yang memiliki Sifat seperti Binatang.

Setelah semua habis terkuras, mereka dengan segera meninggalkan tempat tersebut menuju Pencuri Gila yang sedang menunggu.

" Lari...!!!" Seru Ryu dengan nada pelan sambil menggunakan langkah kilat meninggalkan tempat tersebut sejauh mungkin.

Meskipun terlihat masih bingung, Pencuri Gila pun ikut lari mengikuti Ryu dan Xin Chie menggunakan langkah kilat.

Setelah merasa sudah Aman, Ryu menghentikan langkah kakinya sambil menunggu Pencuri Gila yang terlihat Ngos-ngosan.

" Ternyata Teknik ini banyak menggunakan Energi Spiritual." Gumam Ryu Sambil mengambil beberapa Pil yang telah mereka curi.

" Bocah... Mana makanannya?" Pencuri Gila dengan nafas terputus- putus.

" Senior... Ini." memberikan sebuah cincin Ruang Tingkat Dasar yang berisi Jutaan Koin Perunggu, Jutaan Koin Perak dan Puluhan Ribu Koin Emas.

" Ini bukan makanan... tapi Koin" Ketus Pencuri Gila.

" Senior... Dengan Uang ini kamu bisa membeli makanan sebanyak yang kamu mau.

Lagipula makanan milik warga itu salah. Bagaimana mereka bisa mencukupi Kebutuhan anak mereka jika Senior terus mencurinya. Itu sama saja senior seperti orang Jahat. Lalu senior bilang apa nantinya jika bertemu dengan Leluhur Senior? Apa Senior tidak malu?" Ryu mencoba menasehati.

" Hu...hu...hu... Maafkan aku Leluhur... aku telah menjadi orang jahat. " Pencuri Tua menangis dengan keras sambil berlutut ke Tanah.

Melihat kejadian tersebut, Ryu dan Xin Chie saling berpandangan melihat Sosok Pria Tua di depan mereka menangis seperti anak Bayi.

" Sudah...Sudah senior... yang penting sekarang masih ada waktu untuk senior untuk memperbaikinya." Ryu mencoba menghiburnya sudah tidak tahan lagi mendengar tangisan tersebut yang sudah berjalan hingga berjam-jam lamanya.

" Terimakasih Junior... mulai Hari ini aku akan mengembalikan semua kerugian warga yang telah aku curi selama ini. Lagipula aku masih bisa mencuri uang orang-orang yang jahat diluar sana." Pencuri Gila terlihat serius.

" Nah... Begitukan lebih baik... Tapi senior harus tetap berhati-hati. mengingat tingkat Kultivasi Senior masih sangat rendah." Ryu mengingatkan.

" Tenang saja Junior... aku masih punya banyak cara." Pencuri Gila dengan sekejap mata menghilang dari pandangan mereka.

" Haah... Akhirnya masalah ini terselesaikan." Ryu bernapas lega.

Xin Chie yang sedari tadi hanya mendengar pembicaraan mereka, kini mulai Faham atas tindakan yang Ryu lakukan selama ini. Xin Chie juga setuju salah satu cara untuk menekan kejahatan yaitu menekan mereka agar tidak bisa berkembang. Paling tidak mengurangi perkembangan mereka.

" Ka Ryu... apa rencanamu selanjutnya?" Xin Chie bersuara.

" Jika kita melewati Jalan Umum yang ada di Peta seperti keadaanku sekarang, Sepertinya kita akan memakan Waktu 5 tahun. Namun jika mencari Jalan Pintas melewati Hutan, kemungkinan hanya memakan waktu 1 Tahun." Ryu menghela napas panjang.

" Tapi masalahnya Hutan yang kita Lewati adalah Hutan yang tidak pernah dilewati manusia. Bahkan Para Kultivator. Mungkin saja disana banyak Siluman Buas bahkan wilayah yang berbahaya" Lanjut Ryu.

" Apakah kita melewati Jalur umum saja?" Tanya Xin Chie.

" Tapi masalahnya aku Khawatir dengan keadaan disana. Apalagi saat kamu membelaku dulu, aku takut akan Terjadi Hal buruk pada Keluargamu." Ryu merasa bersalah.

" Jika begitu kita harus melewati Hutan saja agar lebih cepat." Xin Chie tersadar akan kondisi Keluarganya.

" Baiklah jika tekadmu sudah bulat. Lebih baik kita berangkat sekarang. Mengingat kita baru saja menjarah Harta Sekte Awan Hitam, mereka akan mencari Pelakunya ke berbagai arah." Ryu beranjak melangkahkan kaki menuju jalur yang akan mereka lewati.

" Mmmm" Xin Chie melangkah mengikuti Ryu.

......................

Satu Hari setelah hari dimana Ryu telah mencuri Harta milik Sekte Awan Hitam.

" Salam Paktriak Yen." Sosok Murid Sekte memberi Hormat.

" Senior Zing... Apa yang kalian dapatkan Hari ini?" tanya Paktriak Yen

" Kami telah Berhasil mencuri Harta milik Para Saudagar saat melakukan Perjalanan." Jawab Senior Zing.

" Kerja Yang Bagus... Dengan begini beberapa hari lagi kita akan mengambil Alih Beberapa Sekte Kecil agar bisa bergabung dengan Kita." Paktriak Yen terlihat bersemangat.

" Selamat Paktriak... Sebentar lagi Sekte kita akan mencapai Kejayaan." Senior Zing senyum kemenangan." Jika tidak ada yang dibicarakan, Hamba Mohon pamit." meletakan sebuah Kotak berukuran Sedang lalu meninggalkan Ruangan tersebut.

" Hahahaha...." Paktriak Yen tertawa lepas mengambil kotak tersebut menuju Bangunan Gudang Penyimpanan.

" Deg." Jantung Paktriak Yen seakan mau copot saat melihat Gudang penyimpanannya Kosong tanpa Sisa.

" PENJAGAAA" Teriak Paktriak Yen memanggil.

" SIAP PAKTRIAK" Sambut Para Penjaga.

" Kerahkan Semua Orang yang masih tersisa di dalam Sekte. Dan Cari Pelakunya!!!" Perintah Paktriak Ye.

" Siap Paktriak" Menyadari Kejadian tersebut berlari keluar Ruangan tersebut.

"Bagaimana mungkin?" Paktriak Ye menatap sebuah kunci yang ada di tangannya dengan wajah murung.

"Siapa yang melakukan semua ini? Apakah Kultivator dengan Level 50?" Gumam Paktriak Ye.

" Ah tidak tidak... di Benua ini belum ada sejarah Kultivator mencapai itu bahkan level seperti itu." Berbicara dengan dirinya sendiri.

......................

Ryu dan Xin Chie yang sudah berada di dalam Hutan, Kini mulai meningkatkan Spiritual mereka untuk memeriksa keadaan sekitar.

Setelah melewati sebuah lembah, Kini wajah Ryu terlihat cerah. Dimana jenis tumbuhan yang dia cari selama ini sudah ada di depannya.

" Chie'er... Sepertinya kita harus memungut Jamur ini terlebih dulu." Ryu mencabut Jamur Hati Iblis.

" Ka Ryu... Jamur Apa ini?" tanya Xin Chie sambil memungut Jamur mengikuti Ryu.

" Ini yang dinamakan Jamur Hati Iblis... Jika dicampur dengan Darah Siluman, maka Siluman yang lain yang menghirupnya akan kehilangan kesadaran mereka dan menyerang siapa Saja yang ada di dekat mereka." Ryu sambil melanjutkan aktifitasnya

" Jika dicampur dengan Darah Manusia, maka manusia yang menghirupnya juga hilang kesadaran menyerang siapa saja di sekitar mereka." Lanjut Ryu.

" Sepertinya sangat Berbahaya." Xin Chie merasa ngeri mendengarnya.

" Benar... Jika hal ini jatuh pada orang yang salah, maka hal ini sangat membahayakan banyak orang." ucap Ryu.

" Sepertinya tumbuhan ini Sudah Habis, yang kita butuhkan sekarang adalah Darah Siluman." Ryu menyudahi aktifitasnya lalu berjalan melanjutkan perjalanan mereka.

" Chie'er... jika boleh tau inti Siluman jenis Apa saja yang pernah kamu serap?" Tanya Ryu.

" Saat Pertama Kali Saya menyerap Inti Siluman Serigala Api berusia 100 tahun tingkat Petarung dan yang Kedua Siluman Kelelawar Malam ber Elemen Api." Xin Chie sedikit menyelidik.

" Sepertinya ada sedikit kesalahan. Saat aku mempelajari Elemen Petir milikku aku sedikit mengalami Pencerahan. Energi dari Rubah Api akan bertolak belakang dengan Kelelawar malam, meskipun masing-masing ber Elemen Api. Tapi jika kamu percaya aku bisa memperbaikinya." Ryu menawarkan diri.

" Bagaimana caranya Ka?" Tanya Xin Chie.

" Sekarang duduklah " Ryu menunjuk ke arah batu besar tidak jauh dari mereka.

" Mmmm." meskipun sedikit Ragu Namun memilih untuk Percaya kepada Ryu.

1
Qim
/Sneer/
Qim
hewan kontrak ini ibarat Khodam
Rudy Rustandi
/Good//Good//Good/
Rudy Rustandi
💪💪💪👍👍👍🙏🙏🙏🙏
Rudy Rustandi
💪💪💪💪👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏
Rudy Rustandi
💪💪💪💪👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏🙏
Eko Setyawan
👍👍
Stive L
dewa budjana
Arif Arta
yes
Rudy Rustandi
👍👍👍👍
Qim
kenapa Ping er..??
Qim
nice👍👍
Muhamad Yasri
sip👍🏼
Muhamad Yasri
sip💦💦💦
Raden Hanafi
pendekar yang tidak sayang anak
Raden Hanafi
acara makan bersama tapi hanya bersama istri tanpa anaknya
Arif Arta
Luar biasa
Qim
sebanyak itu kenapa TDK di tundukkan dan jadikan pasukan
Qim
bakal tunduk di ranjang neh
Muhamad Yasri
ya cuma sampe tingkat 7, di sini ud sampe 19
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!