Liu Bai Jendral Kerajaan Wei dengan julukan Pendekar sembilan nyawa dianggap mati Sepuluh tahun lalu, dan saat ini dia muncul kembali untuk membalas dendam..
Tentang kesetiaan, pengorbanan dan pembalasan.
kedamaian adalah yang di inginkan, tetapi balas dendam harus dilakukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kang Mus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyergapan
"Sepertinya aliansi sekte awan kehidupan terlalu meremehkan kekuatan sekte sapu jagad" salah satu anggota aliansi sekte awan sedang bertarung dengan ketua kedua sekte sapu jagad.
Aliansi sekte sudah mengatur serangan untuk sekte sapu jagad diperbatasan kota Awan, sayang sekte Sapu Jagad memilih jalur yang berbeda untuk menuju kota perdamaian, tidak ingin menunggu lagi mereka akan melakukan serangan saat ini dikota perdamaian.
Upaya yang dilakukan selalu gagal terutama anggota yang dikirim ke desa pelangi, mereka tidak kembali dan tidak ada kabar. Banyaknya korban dari aliansi awan kehidupan tidak membuat mereka jera, mereka masih mencoba untuk menghancurkan Sekte Sapu Jagad.
kelompok yang gagal untuk menyergap rombongan Sekte Sapu Jagad dijalan juga pergi menuju kota perdamaian, melihat kelompok sekte sapu jagad menyewa penginapan yang berada di daerah rawan kota perdamaian membuat mereka berani untuk melakukan serangan.
"Kami tidak tertarik dengan aliansi sekte, tetapi kami juga tidak ingin berkonflik dengan kalian" ketua kedua, banyak luka ditubuhnya. Pertempuran terjadi diluar penginapan, pengurus dan guru sekte sapu jagad kalah jumlah dan kekuatan.
"Kalian tidak dalam posisi untuk memilih, pilihan kalian hanya bergabung dengan aliansi atau musnah." Salah satu petinggi sekte beruang putih anggota aliansi menyerang, tiga orang bergabung untuk mengalahkan ketua kedua dengan cepat, mereka harus segera menyelesaikan pertarungan.
"Kalian mungkin bisa menghancurkan sekte sapu jagad, tetapi dengan gaya seperti ini yang seperti kumpulan penjahat, hanya masalah waktu kalian juga akan hancur" ketua kedua masih bertahan, mendapat serangan dari tiga pendekar ketua kedua hanya bisa menghindar.
Sebagai ketua sekte sapu jagad yang bertugas di dunia luar, kemampuan bertarungnya cukup tinggi, selain itu dia punya beberapa jimat dan formasi yang bisa dia gunakan untuk menyelamatkan nyawanya, tetapi saat ini ada murid yang harus dilindungi, tidak ada pilihan selain menghadapinya. Memilih kematian daripada harus kabur dan mengorbankan muridnya.
Ketua kedua mulai kelelahan dan lemah akibat lukanya, ketiga penyerang mulai diatas angin untuk segara melumpuhkannya, walau terdesak semangat juang ketua kedua tidak mengendur, dulu dia adalah pendekar jalanan, pertarungan hidup dan mati bukan sesuatu yang baru baginya.
Swiss, anak panah menyerang ketiganya, salah satu orang terkena tepat dilehernya, sibuk menyerang membuat mereka lengah, dua orang lainnya segera mundur dan waspada. Mereka tahu itu bukan anak panah biasa, sedikit lengah bisa menjadi akhir hidup mereka.
"Siapa kalian kami tidak ada urusan dengan kalian, menyerang diam-diam adalah perbuatan tercela" salah seorang yang selamat menanyakan identitas penyerang. Situasi mulai berubah, kemunculan orang asing dan memasuki pertempuran. Bukan hanya jumlah yang banyak, mereka juga pendekar ahli dan berpengalaman.
"Hanya orang tua yang sedang lewat untuk menikmati malam" seorang lelaki tua muncul dengan tongkat ditangannya.
"Mohon maaf jika kelompok kami menyinggung anda, tapi sepertinya tidak ada Maslah diantara kita"
"Oh ya,? membuat masalah di daerah bekas kekuasaan ku adalah masalahnya, walau aku hanya orang tua yang sudah pensiun tetapi melihat kekacauan yang kalian buat aku tidak bisa hanya diam" Orang tua yang terlihat sudah renta, disampingnya seorang pendekar melesat menyerang kedua orang pimpinan aliansi sekte Awan.
Ketua kedua yang mulai lemah kembali semangat dan juga menyerang, sebagai pendekar dia tidak mau kalah, juga setidaknya dia harus membunuh salah satu orang yang menyerangnya. Ketua kedua senang ada yang membantu, juga dia harus membalas apa yang sebelumnya terjadi.
"Terimakasih sudah membantu kami, aku tidak tahu apa yang terjadi pada murid-muridku jika tidak ada tuan" ketua kedua berhasil membunuh salah satu penyerang, pertempuran mulai reda, penyerang sudah dibersihkan, walau sudah lemah dia masih berusaha untuk menyambut orang tua yang membantu dan berterima kasih.
"Tidak apa-apa, lagipula ini adalah wilayah yang dulu aku jaga, walau sudah tidak bertugas tentu saja aku tidak bisa diam saja ketika melihat kekacauan, lebih baik ketua segera beristirahat dan mendapat pengobatan, aku harus segera pergi, jika mau kalian bisa pindah ketempat yang lebih aman." Jendral tua dan orang-orangnya segera pergi, sebagian tetap tinggal untuk sementara waktu dan membantu.
"Tuan bukankah ini sedikit berbahaya, berurusan secara langsung dengan aliansi sekte awan, walau tergolong kekuatan menengah, tetapi mereka juga punya pelindung" pengawal jendral tua bertanya.
"Aku tahu itu, orang-orang dari kekaisaran itu mereka hanya melindungi tuan muda Chu Zentian, mereka tidak peduli dengan yang lainnya, walau kita tidak turun tangan ada pihak lain yang akan menangani mereka, orang-orang Liu Bai juga masih mengawasi, tetapi mereka juga menguji pihak yang ada. Setidaknya kita masih membutuhkan Liu Bai berada dipihak kita.
Pihak kaisar atau permaisuri menganggap Liu Bai masih sama dengan orang sepuluh tahun lalu, tetapi melihat pergerakannya aku tahu dia orang yang berbeda saat ini. Walau terlihat sama dan bisa diprediksi oleh mereka, ada langkah berbeda yang diambil.
Kita di pihak yang sama dengan permaisuri, tetapi Liu Bai tahu kita berbeda jalan dengan permaisuri. Bereskan kekacauan, buatlah pengaturan.! Juga tetap awasi kompetisi, jalan yang diambil tuan muda akan ditentukan oleh dirinya sendiri, kita hanya berusaha agar tidak ada pihak yang merusaknya."