NovelToon NovelToon
The Lake Spectra : The Chosen Ones

The Lake Spectra : The Chosen Ones

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Teen School/College / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Penyelamat
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anyelir 02

Berawal perkemahan yang diadakan oleh sekolah membuat anak-anak terpilih memiliki kekuatan aneh.

Saat perkemahan berlangsung mereka tersesat karena disebabkan oleh kejahilan seseorang dan hal itu membuat mereka menjadi masuk ke sebuah gua hanya untuk berteduh. Rasa penasaran mereka yang tinggi membuat mereka memasuki gua hingga bagian terdalam dan menemukan sebuah danau tersembunyi di dalam gua.
Karena sesuatu, mereka tak sengaja masuk ke danau dan secara tiba-tiba membuat mereka memiliki kekuatan

Mampukah mereka mengendalikan kekuatan itu? Atau malah sebaliknya, hal itu menjadi bumerang bagi mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

Di lapangan, setiap anggota tim memandang serius setiap wajah dari tim lawannya.

Yang berbeda hanyalah raut wajah Airin yang tenang bagaikan genangan air.

Maggie yang sejak tadi melihat ke arah lapangan tersenyum senang. Dia begitu tertarik melihat pertandingan basket antar kelas, apalagi yang bertanding adalah kelas dari kedua keponakannya tersayang. Maggie yang melihat ekspresi tenang Airin pun sudah mengetahui hasil pertandingan, antara hasilnya seri atau malah Airin yang menang.

"Airin, kamu jangan gunakan kemampuan membaca pikiran. Tidak boleh curang" batin Aaron

Airin yang mendengar suara hati Aaron langsung menoleh ke arah Aaron duduk. Dia mendelik kesal melihat tawa remeh dari Aaron.

Interaksi Aaron dan Airin menjadi tontonan semua orang. Mereka tidak atau apa yang terjadi, mereka bingung yang melihat Airin tiba-tiba kesal dengan Aaron

"Baiklah, anak-anak permainan akan segera dimulai. 3.... 2.... 1"

PRIITTT

Peluit yang dibawa Rudi dibunyikan, bola yang tadi dibawanya segera ia lambungkan. Nyx yang berhadapan dengan Camelia segera melompat untuk mengambil alih bola. Bola berada tepat ditangan Nyx, kemudian kelompok XI IPA 2 segera maju dan mulai menyerang.

Pertandingan antar kelas ini sangat menarik. Mereka saling berebut angka dengan serius. Nyx yang selalu menjaga Camelia, Kia yang selalu dijaga Adella dan Airin yang selalu menentukan permainan, membuat kelompok mereka terlihat unggul.

"Gue nggak nyangka, orang yang selama ini gue kira lemah lembut ternyata jago juga main basket" batin Camelia

Airin yang mendengar suara hati Camelia hany tersenyum. Sejak kapan dirinya lemah lembut, pikirnya

Permainan berlangsung dengan sengit dan semua penonton merasa takjub dengan pertandingan yang sedang berlangsung.

"Gue nggak nyangka kalau Arin si lemah lembut itu bisa sejago ini" ujar salah satu siswa kelas IPA merasa takjub melihat permainan yang dibawakan Airin. Apalagi setiap arahan Airin tepat sasaran.

"Airin sebenernya tidak sejago itu bermain basket. Namun jangan salah dengan strategi yang dia buat." jelas Aaron

Semua siswa kelas IPA 1 yang mendengarkan apa yang diucapkan Aaron terkejut dan tak menyangka dengan apa yang baru saja mereka dengar. Namun ingin tak percaya, tapi melihat apa yang terjadi di depan mata membuat mereka mau tidak mau percaya.

PRIITTT....

Peluit berbunyi yang menandakan permainan telah berakhir. Hasil dari pertandingan pertama ini adalah seri. 15 : 15 adalah hasil poin pertandingan hari ini.

Semua terkejut dengan hasil pertandingan kali ini. Baru kali ini permainan basket milik Camelia dan Kia dapat ditandingi oleh orang lain.

Hasil itu membuat kelas IPA 1 sedikit kecewa. Namun berbanding terbalik dengan IPA 2, semua siswa IPA 2 bersorak gembira karena berhasil mengimbangi angka IPA 1.

"Sesuai dugaan lo, Ron" ujar Riko dengan takjub. Prediksi yang diucapkan Aaron terjadi.

Aaron yang mendengar itu hanya tersenyum. Dirinya tau dengan pasti kemampuan adiknya. Apalagi wajah serius adiknya terlihat dengan jelas.

Semua pemain bersalaman sebagi tanda persahabatan. Camelia memuji permainan yang dimainkan oleh Airin dan Nyx. Camelia memandang ke arah Airin. Dirinya tau, selama pertandingan Airin hanya banyak memberi arahan daripada bermain. Dirinya yakin bahwa kemampuan Airin dalam basket sebenarnya kurang, namun dengan pemikirannya yang tajam dapat mengimbangi kemapuan siswa yang lain.

Siswa IPA 2 bersorak senang, karena baru kali ini kelas mereka bisa bertanding seri dengan kelas IPA 1.

"Baiklah anak-anak, sekarang waktunya permainan basket putra. Dari kelas IPA 1 Alvaro, Brian, Aries, Aaron, dan Riko sedangkan kelas IPA 2 ada Rasya, Fero, Budi, Bagus dan Panji. Silahkan nama yang dipanggil segera masuk ke lapangan."

Airin yang mendengar nama saudaranya dipanggil, langsung melihat ke arah Aaron. Dirinya memberikan tatapan mengejek. Padahal dirinya tau bagaimana cara bermain Aaron.

"Lebih baik kalian jangan remehin Aron" ujar Airin yang masih di dengar Rasya. Rasya yang berada dekat posisi Airin duduk dapat mendengar ucapan Airin, dan hanya bisa mengangguk mengerti.

"Hai sya, kita bertanding lagi" ujar Alvaro.

Rasya yang berhadapan langsung dengan Alvaro hanya menatap remeh. Dia kemudian melihat ke arah Aaron yang berdiri di samping kanan Alvaro.

"Baiklah, mari kita mulai. 3..... 2..... 1" Pak Rudi meniupkan peluitnya dan segera melambungkan bola basket. Rasya dan Alvaro segera melompat memperebutkan bola. Bola tepat didapatkan oleh Alvaro.

Alvaro segera mencoba menyerang, namun terhalang oleh Rasya. Pertandingan terasa sangat sengit.

Sudah 20 menit berlalu, permainan masihlah sangat sengit. Angka yang didapatkan masihlah 7 : 6. Hanya selisih satu dari kelas IPA 2 untuk mengimbangi poin kelas IPA 1.

"Pak, saya boleh izin ke kamar mandi lalu ke kelas untuk mengambil minum?" izin Nyx

Rudi yang melihat siswanya kelelahan oun mengijinkan, asal mereka kembali lagi ke lapan setelah mengambil minum atau ke kamar mandi. Nyx, Raisa dan Meri segera pergi keluar lapangan diikuti yang lain.

Airin yang masih duduk diam di lapangan, dia mengamati jalannya permainan.

"Gue harus jegal dia" batin Brian

Airin yang mendengar itu terkejut dan akan berteriak untuk mencegah, namun terlambat. Brian berhasil dengan secara sengaja menjatuhkan Budi, pemain dari kelas IPA 2 hingga jatuh berada di dekat tiang. Karena senggolan dari Budi itu, tiang ring basket yang sejak awal tidak kuat menjadi goyah dan akan roboh.

Rasya yang melihat itu segera menahan tiang itu. Budi yang melihat tiang roboh itu di tahan oleh Rasya segera berdiri dan menjauh dari tiang itu.

Tatapan tak percaya dari beberapa siswa yang masih di lapangan melihat kejadian yang baru saja. terjadi.

"Itu nggak mungkin. Rasya bisa tahan tiang yang berat itu dengan satu tangan" bisik semua siswa yang melihat kejadian barusan.

Airin yang melihat kondisi menjadi kurang kondusif segera memikirkan cara agar kekuatan yang dimiliki Rasya menjadi bocor.

Melirik Anggi yang terdiam, dan melihat Camelia juga terdiam membuatnya frustasi. Kemudian dilihatnya Aaron, dan mengode Aaron untuk melakukan tugasnya. Aaron yang mengerti kode dari Airin pun segera melaksanakan tugasnya.

PLOK.... PLOK....

🎼 wahai semua teman-temanku yang ada disini, lupakanlah dengan yang baru saja terjadi. Lupakan lah yang baru saja terjadi

Aaron menyanyikan lagu diiringi suara tepukan tangan. Setelah selesai bernyanyi, Aaron segera menepuk tangannya dengan keras. Tersadar, semua orang terkena efek hipnotis Aaron kembali tersadar dan tidak mengingat aoa yang baru saja terjadi.

"Eh apa yang baru saja terjadi" tanya Nyx yang baru saja datang dan duduk tepat di samping Airjn.

"Tidak ad apa-apa, ya kan Anggi?"

"Iya bener, kita cuma fokus dengan pertandingan seru ini"

Airin segera menarik Anggi dan berpamitan dengan Nyx karena dirinya ingin ke kamar mandi.

"Arin, kita mau kemana" ujar Anggi

"Kelas, minum" ujar Airin dengan dingin. Ini adalah pertama kalian melihat Anggi

Semua siswa yang terkena hipnotis Aaron kebingungan dengan yang baru saja terjadi. Nyx yang baru saja datang bingung melihat wajah kebingungan orang-orang yang ada di lapangan.

"Sial, gue ketinggalan melihat kekuatan anak terpilih itu" batin Nyx

Aaron mengerut bingung melihat wajah kesal Nyx secara tak sengaja.

Melihat keadaan yang kurang kondusif, Rudi segera menghentikan pertandingan. Semua siswa kecewa, namun memaklumi keadaan. Rudi meminta semua siswa untuk beristirahat, sebelum melanjutkan permainan.

...****************...

Setelah jam olahraga selesai, semua siswa masih saja membicarakan hal yang aneh saat di lapangan. Mereka merasa ada terlewat dan janggal, namun mereka tidak ingat tentang apa itu.

Airin hanya diam memperhatikan. Kemudian dia melirik ke arah Rasya yang juga terdiam.

"Lo kenapa? Sejak tadi diam aja?" tanya Airin

Rasya diam, dirinya bingung apakah harus mengatakan yang dia pikirkan.

"Gue hanya bingung, merasa ada yang gue lupain tapi apa ya..." Rasya terlihat frustasi, dirinya berusaha mengingat-ingat akan sesuatu

"Tadi di lapangan, bukankah gue tahan tiang buat nolong Budi lalu apa ya" batin Rasya

Airin yang mendengar suara hati Rasya langsung terbelalak terkejut. Apakah kekuatan Aaron tidak terlalu berpengaruh ke Rasya? Kalau iya, berarti ke yang lain juga dong?, pikir Airin.

Kemudian Airin melihat ke arah Nyx yang terlihat kesal akan sesuatu. Aura yang dikeluarkan Nyx, selalu membuatnya takut.

"Sya, gue duluan ya. Mau ke Aaron" pamit Airin

Rasya memandang kepergian Airin, dirinya yakin bahwa Airin tau apa yang sebenarnya terjadi.

...****************...

Di taman belakang, Airin menemui Aaron. Dirinya menceritakan apa yang terjadi dan kondisi Rasya. Aaron yang mendengar itu mengangguk mengerti.

"Kemungkinan besar memang sesuai perkiraanmu, Arin. Tadi kakak tak sengaja mendengar gumaman Riko yang juga mengingat apa yang dilakukan Rasya"

Hening, mereka memikirkan batasan kekuatan masing-masing. Namun tiba-tiba Airin mendengar suara seseorang.

"Jadi mereka berdua juga punya kekuatan juga selain gue, Rasya, Camelia, dan Anggi" batinnya

Airin yang mengenal dan mengetahui posisi orang itu segera mengode Aaron untuk menyergap orang itu.

Saat akan pergi, dirinya terkejut melihat Aaron sudah menghalanginya untuk pergi dan berbalik sudah Airin.

"Mau kemana, Riko?" tanya Airin dengan senyum manisnya. Riko yang biasanya akan merasa bahwa senyum manis yang diberikan Airin terlihat cantik, namun kali ini senyum itu terlihat berbeda.

"Apa aja yang udah lo denger?" tanya Aaron dengan dingin

"Gawat, bagaimana mereka bisa tau. Kalau Aron tau gue ngikutin dia dari awal, habislah gue" batin Riko

"A-ano.. g-gue..." Riko gugup, bingung menjawab apa. Saat akan berbicara lagi, suara Airin sudah terdengar

"Dia ngikutin lo mulai awal, otomatis dia tau dari awal kita disini" ujar Airin dengan datar

Riko terbelalak terkejut, hingga membatin "darimana dia tau."

Airin mengendikkan bahu nya, pertanda tak peduli melihat tatapan bertanya-tanya dari Riko.

Aaron melirik Airin yang acuh tak acuh. Kemudian melihat wajah ketakutan dari Riko. Menghembuskan nafas lelah, kemudian melihat ke arah Airin

"Sebaiknya kita jujur ke dia. Setidaknya kita dapat bantuan untuk menjaga kan" batin Aaron. Aaron dengan sengaja berkata di dalam hati agar hanya Airin yang dapat mendengarnya. Aaron yang melihat Airin mengangguk, segera menyeret Riko untuk ikut dengannya dan Airin berjalan di belakang.

"Oke, kita jelasin apa yang sebenarnya terjadi"

Aaron pun menjelaskan mengenai tebakan Riko yang benar itu, tujuan menyembunyikan kekuatan mereka meskipun tidak semuanya hingga perintah untuk menyembunyikan kekuatan agar tak diketahui orang lain dan itu adalah perintah dari orang yang mengaku sebagai pelindung mereka.

Riko tercengang mendengarnya. Ternyata Aaron dan Airin juga memiliki kekuatan, dirinya pikir mereka tidak mendapatkan kekuatan juga.

"Oke jadi selama ini orang yang ngikutin gue dan yang lain adalah pelindung. Lalu kekuatan kalian apa?" tanya Riko

"Gue hipnotis, gue bisa hipnotis baik dari musik maupun hanya dengan tatapan saja, dan itu yang gue lakuin tadi di lapangan agar semuanya lupa dengan kekuatan Rasya. Gue pikir bisa juga ke lo, Camelia, Rasya dan Anggi. Tapi sepertinya itu nggak berlaku" santai Aaron

Riko membelalakkan matanya. Dirinya terpesona dengan kekuatan Aaron miliki. Kemudian melihat ke arah Airin agar segera menjelaskan kemampuannya.

"Gue bisa denger suara hati dan pikiran. Karena itu gue bisa tau lo ngikutin Aaron dan udah denger dari awal tadi"

Riko tak bisa berkata-kata setelah mengetahui kemampuan milik Airin dan Aaron.

"Dan lo harus rahasiain ini dari siapapun, kalau nggak lo akan tau akibatnya" ancam Aaron.

Riko mengangguk mengerti dan segera pamit untuk pergi.

Airin dan Aaron memandang kepergian Riko dengan datar. Mereka tidak terlalu percaya Riko bisa menjaga rahasia, namun apa boleh buat mau tidak mau mereka harus percaya dengannya.

"Kalau sampai bocor, awas aja dia" kesal Airin

"Tenang, kakak bakal awasin dia selama di kelas. Lagian, kita sudah pasang alat kan di tas mereka" Airin hanya menjawab dengan gumaman lalu pergi.

1
IamEsthe
POV yg kamu pilihkan penulis sbg org ketiga maha tahu. kenapa ada POV tokoh lainnya?

Dan perhatikan tanda baca dalam dialog ya.

kalo ada cerita dr tokoh lain, di luar tokoh utama, saranku kamu letakkan dipaling belakang.
IamEsthe
"Bagaimana, dek? Sudah selesai?"
IamEsthe: iya. senyaman kamu.
Anyelir: oke kak makasih atas koreksinya
aku bales disini aja ya/Grin/ biar sekalian
total 2 replies
IamEsthe
"Saya Tejo. Saya diperintahkan Tuan untuk menjemput Aden dan Nona. Mari saya bawakan barang-barangnya!"
IamEsthe
"Ayo kak!"
IamEsthe
harusnya ini kamu masukan dalam satu narasi di dialog yg 'jangan teriak' sambil mendeskripsikan si yg bicara.
Rara real01
jejak 👣 salam dari "circle gelo"
IamEsthe
"Arin, jangan teriak dong!" ujar bla bla bla


perhatikan tanda baca dalam dialog ya
Rara real01
wahh seru banget jangan lupa mampir tambah episode lagi doang biar banyak 100 aku baca
Anyelir: insya allah kak
total 1 replies
IamEsthe
kata welcome back kamu ganti ke font italic
IamEsthe
Bagus prolognya. Lumayan bagus.
❀SH. Fahira 𝐸𝓊𝓃𝒳𝒾𝑒 ❀꧂
mampir kak, sepertinya ceritanya seru, aku tinggalkan jejak dulu di sini...

semangat kak
Anyelir: semoga suka ya
total 1 replies
Anyelir
Cerita dengan tema fantasi action namun ada bumbu cinta dan misteri di dalamnya.
Verlit Ivana
kegiatan fotografi Kak, kalau fotografer itu orangnya😁.
Verlit Ivana: sama sama Ka/Smile/
Anyelir: terimakasih atas koreksinya 🙏
total 2 replies
Yoona
Hwaiting 🥰
Anyelir: semangat juga untuk kakaknya
total 1 replies
Jeje
Nexr
Verlit Ivana
wah seru nih seru/Smile/
Verlit Ivana: sama sama Kak, mampir baca novelku yuk 😄
Anyelir: Wahh ,terima kasih udh mampir/Smile/
total 2 replies
🐌KANG MAGERAN🐌
mampir kak, semangat dr 'Ajari aku hijrah' 😊
Cappie
lanjut sis
Cappie
mangat bestie
Anyelir: Aww...kamu juga bestie/Rose//Smile/
total 1 replies
novi
hai kak! seru banget padahal baru awal. btw salam dari "Jejak di Balik Kegelapan " mampir ya kak... thank you/Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!