NovelToon NovelToon
Menikahi Pengawal Pribadi

Menikahi Pengawal Pribadi

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Titin

Jelita Sasongko putri satu satunya keluarga Dery Sasongko dipaksa menikah dengan Evan Nugraha pengawal pribadi ayahnya. Jelita harus menikahi Evan selama dua tahun atau seluruh harta ayahnya beralih ke panti asuhan. Demi ketidak relaan meninggalkan kehidupan mewah yang selama ini dia jalani dia setuju menikahi pengawal pribadi ayahnya. Ayahnya berharap selama kurun waktu dua tahun, putrinya akan mencintai Evan.

Akankah keinginan Dery Sasongko terwujud, bagaimana dengan cinta mati Jelita pada sosok Boy?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 33

Frans memijit kepalanya yang terasa berdenyut sakit. Dia tak menyangka telah menjual saham perusahaan terbesar miliknya pada putranya sendiri. Selama ini hanya perwakilan dari Air Langga yang hadir jadi dia tidak pernah bertemu Evan.

Dia menyadari ini kecerobohannya. Saat perusahaannya mengalamami krisis di bursa saham akibat skandal yang dilakukan putra keduanya, Frans terpaksa menjual sepuluh persen saham miliknya pada Air Langga Group. Sedang dua puluh persen lagi Evan dapat dari pemegang saham lainnya.

Dengan kepemilikan saham sebesar itu, tentu saja Evan punya hak dan wewenang yang lumayan besar di Lindo group. Dan kenyataan ini membuat kepalanya berdenyut sakit.

"Tolong ambilkan aku obat," ujar Frans pada sekretarisnya yang sedari tadi berada didekat Frans.

Dengan gerakan tergesa sekretarisnya mengambil obat di tas hitamnya lalu menyerahkannya pada Frans beserta segelas air putih.

"Tuan, bicaralah dengan tuan muda Jason dengan baik-baik. Aku rasa tuan muda tidak akan tega menghancurkan tuan. Saya yakin dia hanya menggertak tuan, memperlihatkan betapa kuatnya dia. Juga sebagai bentuk perlindungan terhadap istrinya, bagaimanapun tuan telah mengusik kesenangannya." Ujar Sekretarisnya menasehati. Sedikit banyak dia paham karakter Evan. Di dunia bisnis dia tekenal tegas bukan kejam.

"Kau benar. Padahal aku ingin memperlihatkan keangkuhanku padanya. Tapi malah aku yang tertelan hidup-hidup oleh keangkuhannya. Yah sudahlah, aku juga sudah terlalu tua untuk berperang dengan putraku sendiri. Bagaimanapun tindakan ku kemarin hanya demi dirinya. Tapi melihat betapa hebatnya dia. Aku merasa dia tidak butuh campur tanganku untuk meraih sukses." ujar Frans dengan senyum samar di bibirnya.

"Hubungi Jason. Kita akan kibarkan bendera putih kekalahan. Aku situa ini memang harus mengakui kekalahan dengan lapang dada." titah Frans dengan ekspresi tenang.

Tak lama panggilan Video tersambung keponsel Evan. Wajah dingin dan tegas terlihat menatap lekat manik hitam Frans malik. Hati Frans seketika bergemuruh, ekspresi ini mengingatkannya pada almarhumah istrinya.

"Pagi ayah," sapa Evan dengan sopan. Ekspresinya walau dingin, tapi tampak biasa saja tidak menunjukkan kesombongan seperti saat dia menghadiri rapat dewan Direksi kemarin.

"Pagi Jason. Bagaimana kabarmu pagi ini anak ku?" jawab Frans.

"Kabarku baik ayah. Ayah, siang ini aku akan pulang ke kota A. Dan Kalista aku akan kembalikan dengan utuh tanpa tergores sedikitpun. Katakan padanya jangan coba mengangguku lagi. Atau dia tidak akan mampu menginjkakan kakinya du pulai D lagi." sahut Evan.

"Baiklah Jason. Aku akan ingatkan Kalista agar menjauhimu mulai saat ini." sahut Frans lirih.

Evan menarik napas dalam. "Ayah kau tau? Ada banyak yang ingin aku lakukan sebagai bentuk balas dendam padamu. Tapi melihat wajah pucatmu di rapat Direksi hati nuraniku terusik. Bagaimanapun kau adalah ayah kandungku. Seburuk apapun dirimu, kau adalah ayahku. Ayah, berhentilah mengikuti ambisimu. Istrahatlah, nikmati saja hari tua bersama istri dan cucumu. Percayakan bisnismu pada kedua putramu. Mereka lelaki yang lumayan berkompeten di bidang bisnis. Tapi sikap tidak percayamu menghambat langkah mereka untuk maju. Ayah, percayalah walau isi dunia ini ada dalam gengaman tangan mu. Namun satu kata puas tetap tak ada didalam hati mu." ujar Evan dengan penuh kelembutan.

Frans terdiam dengan mata berkaca-kaca. Evan sangat mirip dengan almarhumah ibunya. Tegas tapi juga berhati lembut.

"Kau memang putra ibumu Jason." ujar Frans malik dengan suara bergetar.

"Ayah, sudah dulu. Jaga kesehatanmu, kalau kau merasa rindu berkunjunglah ke kota A. Tapi dengan satu syarat hatimu harus sudah bersih." ujar Evan lagi.

Frans terkekeh dengan ucapan Evan barusan. " Kau ini, baiklah Jason. Selamat tinggal, hati-hati dijalan." ucapnya dengan dada yang terasa begitu lapang. Perasaan berdosa dan bersalah selama bertahun ini yang terasa berat menghimpit mendadak hilang tak berbekas.

****

Begitu menginjakan kaki di kota A. Evan langsung membawa Jelita menghadap Sasongko. Dengan mata penuh binar bahagia dan rindu yang membuncah Sasongko merengkuh tubuh putrinya.

"Maaf pa, Jelita harus mengalami insiden ini karena keluargaku." ucap Evan dengan penuh rasa bersalah.

Sasongko mengurai pelukannya, lalu mendekati Evan. "Kau sudah melakukan yang terbaik Evan. Aku salut padamu. Sudah jangan bahas masalah itu lagi. Mari makan, aku sudah meminta koki membuatkan hidangan kesukaan kalian." ujar Sasongko, lalu merangkul bahu menantunya membawanya ke meja makan.

Malam ini Evan sengaja membawa Jelita bermalam di mansion Sasongko. Hilangnya Jelita beberapa hari, sedikit banyak mengguncang batinnya dan Evan memahami itu. Seperti saat ini dia sengaja memberikan Jelita waktu untuk berdua saja dengan Sasongko. Duduk di depan Tv sembari bermanja-manja, ini jarang dilakukan Jelita.

Baru setelah Sasongko tampak lelah dan mengantuk, Jelita kembali menemui Evan.

Perlahan Jelita membuka handle pintu, lalu melangkah masuk dengan gerakan pelan. Sementara Evan duduk di sofa, mememunggungi pintu, dan sedang focus pada layar monitor laptopnya.

"Papa sudah istrhat," ucap Evan menghentikan langkah lembut Jelita.

"Aku sudah melangkah sepelan ini kau masih saja mendengarnya." sungut Jelita kecewa.

Evan tertawa pelan. "Kau membuka handle pintu dengan suara berisik, bagaimana aku tidak tau." ucapnya sembari berbalik menatap Jelita yang sudah menempatkan tubuhnya diatas Sofa.

"Kau lelah sayang?" tanya Evan dengan suara berbisik. Jelita mengatupkan bibir merahnya, sementara netranya menatap lekat manik hitam Evan. Ada percikan gairah disana, Jelita melihatnya dengan jelas. Melihat itu haruskah dia mengatakan kalau dia sedang lelah.Dia menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Evan.

"Benar tidak lelah." Suara Evan semakin serak dan dalam. Hasrat sudah mengaliri aliran darahnya saat ini. Selama di pulau D. Dia tak memiliki waktu menyalurkan hasrat kelelakiannya. Dan malam inu, dia tak mungkin mampu menahannya lagi.

Jelita mengangguk, lalu merengkuh tubuh Evan dengan lembut. Evan tepana, gerak Jelita membuat dadanya bergemuruh.

Dengan gerakan pelan Jelita mengalungkan kedua tangannya keleher Evan membawa tubuh kekar itu mendekat kearahnya. Membenamkan bibir merahnya dalam. membiarkan lidah Evan merasai aroma manisnya dengan liar. Melampiaskan gelora rindu yang bembakar darahnya, memicu hasratnya seketika.

Sementara jemari Evan dengan nakalnya menjamahi tubuh molek istrinya. Menyentuh dan meremas dengan gemas disetiap titik sensitif Jelita. Membuat wanita muda itu melenguh berulang kali.

Atmosfir di ruang kamar ini berubah hangat, saat keduanya memacu diri, berlomba saling mendahului untuk mencapai puncak kenikmatan. Dan akhirnya terkulai bermandi peluh penuh kepuasan.

Evan memeluk tubuh berkeringat itu penuh kasih sayang. "I love you, sayang." bisik Evan penuh cinta. Sementara Jelita hanya tersenyum sembari memejamkan matanya.

Hatinya bahagia, bukan karena ucapan cinta Evan barusan. Tapi sikapnya beberapa hari ini. Bagaimana dia mengalahkan ayahnya dengan begitu gagah. Lalu dengan tulus memaafkan oramg yang memiliki hubungan darah dengannya dengan lapang dada. Evan sungguh luar biasa.

Tak bisa di pungkiri perubahannya saat ini juga karena sikap Evan tethadapnya. Dia berharap, Evan tetap Seperti ini hingga maut memisahkan mereka berdua. Mencintainya dengan segala kekurangan pada dirinya. Memahami sifat labilnya, memaklumi sifat manjanya.

To be continuous.

1
Cesy Luthfi
Luar biasa
Arwet Bach
keren bgt
lia juliati
cerita bagusss konflik gak berat2 amat tp cerita alurnya mudah d ikuti
Sri Udaningsih Widjaya
Ceritanya keren thor
Rosmiati 52
ga pernah di azani
Hayanti Yanti
Luar biasa
jumirah slavina
kerennnn Evan...
Aku padamu pokoke..
😘😘😘😘
jumirah slavina
ko' Tuan trs manggil'y bkn Papa Keq Jelita.. kan mertua...
Ani Suwarni
karena ada Kiara
jumirah slavina
drtd ko' manggil'y Tuan bkn Papa..
jumirah slavina
apakah pekerjaan sampingan Evan mafia ??
jumirah slavina
wow
Ani Suwarni
akhirnya.....
Ani Suwarni
Evan yang cemburu kenapa hatiku yang deg deg serrrr ngiluuu 😆
Ani Suwarni
badan Evan terbuat dari apakah?
Ani Suwarni
siapa Evan sebenarnya?
Ani Suwarni
aku penasaran dgn sosok evan,semoga dia orang baik
Ani Suwarni
salut dengan Evan
Ani Suwarni
mampir
Violita Andina
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!