Dokter Amelia, seorang mata-mata cantik dan cerdas, menyusup ke dalam kehidupan Gubernur Tantra. Misinya adalah mencari kelemahan Tantra untuk kepentingan musuh politiknya. Namun, keadaan berubah ketika Tantra jatuh cinta padanya dan menikahinya. Amelia terjebak antara tugas dan cinta.
Bagaimana kelanjutannya, selamat membaca.....
Ada Giveaway untuk pembaca setia yang mau ikut komen di setiap episodenya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nur danovar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25 Teka Teki
Jadwal pak gubernur Tantra sungguh padat hari ini. ia seperti tidak memiliki waktu untuk sekedar makan siang. Tantra menikmati makan siang di dalam mobil sebelum tiba di proyek pembangunan jalan yang harus ia pantau. sejak pagi tadi ia bertemu pak presiden membicarakan banyak pekerjaan yang di emban Tantra sebagai gubernur. meski sangat melelahkan tapi itu sudah kewajiban Tantra sebagai wakil rakyat.
Mobil yang di kendarai Johan tiba di proyek, ia bergegas membuka pintu mobil saat Tantra akan keluar dari mobilnya.
"Selamat siang pak gubernur!" sapa para pejabat setempat beserta tim kerja yang menangani proyek itu.
"Siang semua, bagaimana perkembangan proyek jalannya?" tanya Tantra.
Kepala proyek memberikan hasil laporan pengembangan pembangunan jalan itu pada gubernur Tantra.
***
Amelia mengajak Inka pergi ke pusat perbelanjaan yang cukup jauh dari rumah sakit tempat Amelia bekerja. ia ingin mencari kado ulang tahun untuk Tantra. Amelia ingin memberi sesuatu pada suaminya. ia memilih sepatu, Amelia tahu Tantra mengoleksi sepatu dan jam tangan branded. kalau jam tangan harganya terlalu mahal Amelia tidak akan mampu membeli yang bagus, kalau sepatu setidaknya ia masih mampu untuk membeli yang harga sedang saja.
"Ayo Inka kita lihat disana" kata Amelia mengajak Inka memasuki sebuah gerai dengan logo ternama. disana. ada sepatu dan tas dengan edisi terbatas.
Saat melihat-lihat koleksi sepatu, Amelia tanpa sengaja menangkap seseorang yang ia yakin mengenalinya dengan baik.
Alvin? dia disini? dengan siapa, apa dengan ibunya?
"Inka tunggu disini sebentar ya"
"Baik Bu"
Amelia memutuskan mengejar Alvin dari belakang. Amelia yakin jika wanita yang berjalan di dekat Alvin itu tidak mungkin ibunya. wanita itu masih muda dan Amelia seperti tidak asing. Amelia segera bersembunyi ketika Alvin menoleh ke belakang. lalu tanpa curiga Alvin dan wanita itu memasuki lift menuju lantai tiga. samar Amelia bisa melihat wajah wanita itu. ia mendekap mulutnya dengan telapak tangan saking tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
Maya?!
Amelia kembali ke gerai sepatu sembari terus memikirkan Alvin dan Maya.
Ini tidak mungkin suatu kebetulan, bagaimana mereka saling mengenal?
"Bu Amelia anda baik-baik saja? Anda berkeringat?" tanya Inka cemas.
"Oh aku baik-baik saja, aku sudah putuskan akan beli sepatu yang warna hitam saja untuk mas Tantra" kata Amelia mengalihkan perhatian Inka agar tidak curiga.
Sepanjang perjalanan dari pusat perbelanjaan menuju rumah sakit, Amelia tidak bisa menghentikan pikirannya yang berkecamuk. ia masih tidak mengerti untuk apa Alvin dan Maya bertemu. dilihat dari bahasa tubuh keduanya sepertinya mereka sudah saling mengenal sejak lama. tapi kenapa Amelia tidak pernah tahu hal itu.
Apa mas Tantra tahu hal ini?
"Bu, sudah sampai" Inka mengguncang perlahan lengan Amelia yang sejak tadi hanya diam seperti orang gelisah.
"Oh iya" Amelia segera turun dari mobil berjalan menyusuri koridor rumah sakit menuju ruang kerjanya.
Amelia melupakan sejenak soal Alvin dan Maya, ia harus berkonsentrasi dengan pasiennya. nanti ia akan cari tahu lebih lanjut soal kedua orang itu. Amelia mulai berpikir jika mungkin saja dirinya di permainkan oleh Alvin.
Amelia jadi semakin yakin pada Tantra, selama pernikahan Tantra terlihat baik-baik saja tidak seperti yang Alvin ceritakan. soal Delita, Amelia memang belum punya bukti jika Tantra tega menyingkirkan istrinya itu demi harta.
terimakasih thor sdh up .. Next,🙏