Karena menghindari perjodohan yang dilakukan orang tuanya, Khavi Zean Rakhayasha terpaksa harus kabur dari rumah dan mengganti identitasnya.
Namun di tengah pelarian nya, Khavi harus terjebak menjadi bodyguard seorang Nona muda arogan bernama Shena Athalia Sarfaraz.
Seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya. Namun, ada satu fakta yang menjadi penghalang cinta keduanya. Mereka sama-sama telah dijodohkan oleh orang tuanya masing-masing.
Akankah cinta mereka bersatu?
Atau justru harus gagal sebelum berkembang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu Spesies
Shena tertegun mendengar setiap perkataan yang Daddy nya ucapkan. Wanita cantik itu sampai mencubit tangannya sendiri hanya untuk memastikan nyata atau hanya mimpi belaka.
"Jadi ini bukan mimpi," gumamnya pelan.
"Princess kemarilah! Daddy tau kamu dari tadi menguping."
Shena yang ketahuan menguping pun menampakkan dirinya. Wanita cantik itu tersenyum kikuk menatap semua orang yang berada di ruang tamu.
"Om, Tante, apa kabar?" Shena menyalami Daddy Kafka dan Mommy Vyora dengan takzim. Ke-dua orang tua Khavi pun tersenyum menatap calon menantunya yang sangat sopan itu.
"𝘉𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘪𝘥𝘢𝘮𝘢𝘯," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢.
Mommy Vyora sangat bahagia saat Khavi mengatakan bahwa Shena adalah orang yang dicintainya selama ini. Shena adalah Princess yang selama ini selalu putra sulungnya itu sebutkan namanya.
Ternyata benar, feeling seorang ibu tidak pernah salah, dan Mommy Vyora membuktikan itu. Wanita paruh baya itu sangat yakin jika putra sulungnya akan menyukai pilihannya. Dan benar saja, tanpa diduga-duga, pilihan Mommy Vyora ternyata orang yang sama dengan yang Khavi cintai.
"Mommy benar kan, Bang? Kamu akan menyukai pilihan Mommy." Mommy Vyora tersenyum puas.
Begitupun dengan Khavi, pria tampan itu mengangguk dan mengiyakan apa yang Mommy nya katakan.
"Kenapa Mommy tidak bilang, orang yang mau Mommy jodohkan denganku itu Princess?" Kesal Khavi. Pria tampan itu masih tidak terima, dia merasa telah dikerjai orang tuanya. "Tahu gitu aku tidak akan kabur. Mungkin sekarang kita sudah menikah," ucap Khavi.
Pria tampan itu tersenyum menatap wanita cantik yang sangat dicintainya. Membuat Shena yang tidak sengaja tengah menatapnya tersipu malu. Wanita cantik itu menunduk, menyembunyikan rona merah di pipi nya.
"𝘗𝘳𝘪𝘯𝘤𝘦𝘴𝘴 𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘮𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯, 𝘢𝘱𝘢𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘬𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘭𝘶-𝘮𝘢𝘭𝘶 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘵𝘶, 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘪𝘨𝘪𝘵𝘯𝘺𝘢," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘩𝘢𝘷𝘪.
"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘡𝘦𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘣𝘢-𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘱𝘦𝘤𝘪𝘤𝘪𝘭𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶? 𝘈𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘪𝘬𝘢𝘱 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘶𝘳𝘢-𝘱𝘶𝘳𝘢?"
Shena memberanikan dirinya untuk menatap Khavi. Wanita cantik itu mengamati setiap inci wajah kekasihnya. "𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩," 𝘧𝘪𝘬𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢.
"Tante, apa Zean... maksud ku Khavi, punya saudara kembar?" Tiba-tiba saja pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Shena. Wanita cantik itu ingin memastikan jika dirinya tidak salah orang. Shena takut jika Khavi mempunyai saudara kembar seperti kakak kembarnya Shaka dan Shaga, yang mempunyai wajah serupa namun berbeda kepribadian.
"Sayang, kok kamu tahu. Khavi memang punya saudara kembar," kata Mommy Vyora.
Shena membulatkan matanya. "𝘛𝘶𝘩, 𝘬𝘢𝘯? 𝘉𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘥𝘶𝘨𝘢𝘢𝘯𝘬𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘩𝘦𝘯𝘢. "Maaf, Tante. Sepertinya aku salah orang. Yang aku cintai itu Zean, bodyguard ku yang dingin. Bukan Khavi yang pecicilan," ucap Shena dengan yakin. Wanita cantik itu mencebikkan bibirnya menatap Khavi yang tercengang mendengar ucapan nya.
"Tapi, Sayang... dia memang Zean, bodyguard mu. Karena saudara kembar Zean adalah perempuan," ucap Mommy Vyora. Wanita paruh baya itu menahan tawanya, merasa lucu dengan ucapan calon menantu nya.
"Tapi----"
"Kamu pasti bingung karena sikap Zean tiba-tiba pecicilan, kan?"
Shena menganggukkan kepalanya mengiyakan ucapan Mommy Vyora.
Mommy Vyora pun terkekeh kecil. "Zean memang seperti itu, Sayang. Dia dingin dan cuek pada orang yang tidak terlalu dekat dengan nya. Tapi sebaliknya, dia akan bersikap hangat pada orang-orang terdekat nya."
"𝘑𝘢𝘥𝘪, 𝘤𝘢𝘭𝘰𝘯 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪 𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘱𝘦𝘴𝘪𝘦𝘴 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘬 𝘈𝘨𝘩𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘬 𝘈𝘬𝘩𝘢?"
...----------------...
"Sial!! Jadi, dia adalah Khavi Rakhayasha, putra sulung Tuan Majendra," gumam Arthur. "Pantas saja dia ada di acara ulang tahun waktu itu, ternyata dia saudara kembar Nona Khavya." Pria itu melemparkan sebuah map yang berisi informasi tentang Khavi.
Setelah Khavi mengatakan bahwa dia adalah orang yang Shena cintai, Arthur langsung menyuruh seseorang untuk mencari tahu tentang Khavi. Arthur tidak ingin salah langkah mengambil keputusan. Bagaimanapun juga, Arthur harus tahu dulu siapa lawannya.
Setelah mengetahui Khavi adalah Tuan Muda Majendra, Arthur merasa sedikit tidak percaya diri. Pria itu tahu siapa keluarga Majendra, salah satu keluarga berpengaruh, sama halnya seperti keluarga Kawindra.
"Apa aku menyerah saja?" Bayangan masa lalu nya bersama Shena, tiba-tiba saja berseliweran di otak nya. Pria itu pun menggelengkan kepalanya, "Aku tidak akan menyerah, Shena hanya milikku."
Setelah bercerai dengan Dara 2 tahun yang lalu, Arthur sudah bertekad akan memperjuangkan kembali cintanya pada Shena.
...----------------...
"Dad, Mau sampai kapan Daddy seperti ini?"
Daddy Munaf pergi begitu saja mengabaikan Dara yang selalu bertanya pertanyaan yang sama pada pria paruh baya itu.
Dara menghela napasnya frustasi, setelah Mommy Arumi mengetahui hubungan terlarang nya dengan Daddy Munaf, Mommy Arumi menutup akses untuk ke-dua orang yang sudah tega menyakiti hatinya itu.
Mommy Arumi menggugat cerai Daddy Munaf secara sepihak. Wanita paruh baya itu memilih pergi dari hidup Daddy Munaf, pria yang selama ini dia cintai. Mommy Arumi tidak sanggup jika harus hidup berdampingan dengan Daddy Munaf dan juga Dara. Pergi adalah satu-satunya jalan supaya mentalnya tetap sehat.
Setelah ditinggalkan oleh Mommy Arumi, Daddy Munaf seperti kehilangan arah hidupnya. Walaupun ada Dara di sampingnya, Daddy Munaf selalu merasa ada yang kurang dalam dirinya. Cinta sejatinya adalah Mommy Arumi, namun cintanya itu pergi karena pengkhianatan yang dia lakukan.
Penyesalan tinggalah penyesalan, dan penyesalan terbesarnya adalah kehilangan Mommy Arumi. Hanya karena terbujuk hawa nafsu bejat sesaat nya, Daddy Munaf harus membayarnya dengan sangat mahal. Perpisahan adalah konsekuensi yang harus dia terima.
Hubungan nya dengan Dara pun tidak sehangat dulu, hasratnya yang dulu menggebu saat bersama anak angkatnya itu seolah menghilang. Yang Daddy Munaf kini rasakan hanya kehampaan.
"Ayolah, Dad. Mau sampai kapan Daddy mengabaikan ku? Dafan sudah berusia 2 tahun sekarang, tapi Daddy tidak pernah menyentuhku lagi setelah aku melahirkan," rengek Dara. Wanita itu terus saja membuntuti Daddy Munaf.
Dara melahirkan seorang anak laki-laki bernama Dafan. Namun kehadiran Dafan yang kini berusia 2 tahun tak membuat hubungannya dengan Daddy Munaf sehangat dulu. Kehangatan Daddy Munaf seolah hilang bersama kepergian Mommy Arumi.
Dara seorang wanita dewasa yang terbiasa merasakan lembutnya belaian, kini seolah merasa haus akan belain itu. Semenjak Dara melahirkan, Daddy Munaf tidak sekalipun menyentuh nya lagi, walaupun dengan berbagai cara Dara menggodanya.
"𝘚𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘯𝘵𝘶𝘩𝘬𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪, 𝘋𝘢𝘥."
Dara tersenyum smirk saat melihat Daddy nya itu masuk ke ruang kerja nya. Wanita itu pun berinisiatif membawakan kopi untuk Daddy nya.
"Dad, ini kopinya!"
"Hmmm."
Daddy Munaf hanya berdehem dan menatap Dara sekilas.
"𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶, 𝘋𝘢𝘥."
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦
Jangan lupa tinggalkan jejak😘