(DALAM PROSES REVISI).
Alexa Elena atau dikenal dengan panggilan R2 adalah satu-satunya wanita yang menjadi pembunuh bayaran yang paling ditakuti didunia.
Dia harus meninggal sebelum membalas kematian keluarganya pada john adam pelaku yang membunuh keluarganya.
Namun alexa tiba-tiba sadar dan mendapati tubuhnya bereinkarnasi ditubuh gadis yang benar-benar sangat lemah.
Alexa memiliki kekuatan supranatural dan memiliki kekuatan sihir lainnya, bahkan alexa sendiri tak menyangka ada kekuatan seperti itu dalam dirinya.
Ryn Kanaya Anderson adalah gadis yang tubuhnya ditempati jiwa alexa. Dari tubuh lemah milik ryn, alexa akan membalaskan dendamnya pada john.
Banyak kejadian yang tak terduga yang akan terjadi, kalau ingin tau kelanjutannya, jangan lupa ikuti terus cerita ini guys.
Selamat menikmati cerita ini🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lany Karinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Nathan baru saja menghampiri mark di ruang kerjanya.
"Ketua mafia gold dragon telah keluar dari persembunyiannya, apa perlu saya membawanya ke hadapan anda?" tanya nathan melaporkan tentang john.
Perlahan mark meletakkan berkas di tangannya ke atas meja.
"Tidak perlu, kamu cukup memerintahkan beberapa orang untuk memantau pergerakannya untuk saat ini" ucap mark dengan wajah datarnya.
"Siapkan penerbangan ke amerika" sambung mark sembari ia berdiri lalu pergi meninggalkan ruang kerjanya.
*****
Untuk kedua kalinya ryn tak sengaja berpapasan dengan darren di salah satu restoran saat dia sedang makan siang bersama carla dan lainnya.
Disana darren sepertinya sedang melakukan meeting dengan seorang klien.
Dan ternyata willy juga melihat keberadaan darren. Dia menatap ryn dengan tatapan yang sulit diartikan, sedangkan carla dan rian saling senggol-senggolan melihat willy menatap ryn begitu lama.
"Makan makanan lo, mau gue samperin pria itu?"
Begitu cepat pandangan ryn tertuju pada willy dan ryn sangat kesal mendengarkan ucapan willy.
Sontak saja carla dan rian kaget dan penasaran melihat kedua temannya itu.
Mereka tidak mengerti pria mana yang willy maksudkan dan penasaran sepertinya ada hal yang tidak mereka ketahui.
"Gue ke toilet sebentar" ucap willy tiba-tiba langsung pergi.
Ryn terus makan tanpa mempedulikan tatapan rian dan carla, entah kenapa dia malah menuruti perintah willy walaupun dia tau willy tidak mungkin menghampiri darren.
Tapi dia salah jika berpikir seperti itu, ternyata willy baru saja menghampiri darren saat darren hendak masuk ke dalam mobil.
"Tunggu sebentar"
Darren terdiam sejenak menautkan kedua alisnya, kemudian dia melihat ke arah willy.
Mereka saling tatap dengan tatapan yang sulit diartikan. Akhirnya darren menutup kembali pintu mobilnya lalu berjalan mendekati willy yang sedang berdiri di depan mobilnya.
"Kamu siapa?" tanya darren dengan tatapan dingin.
"Berhentilah tebar pesona pada seorang gadis kecil! Ingat saja istri dan anak anda di rumah!" ucapan willy sangat tidak terduga, bahkan darren sampai tercengang mendengarkan hal itu.
"Tebar pesona pada seorang gadis? Cih! Anda sangat lucu pria kecil" ujar darren tertawa kecil. Darren bukan tipe pria yang suka sama seorang gadis kecil di usianya sekarang.
"Lalu dari mana kamu tau saya sudah memiliki istri dan anak? Apa kamu sering memantau saya?" sambung darren penuh selidik.
Bukannya menjawab, willy malah pergi begitu saja meninggalkan darren yang kebingungan.
"Siapa dia?" gumam darren memiringkan kepalanya, akhirnya dia masuk kembali ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan restoran tersebut.
Setelah ryn dan lainnya selesai makan siang bersama, mereka harusnya pulang ke rumah masing-masing, tapi willy tiba-tiba menarik ryn masuk ke dalam mobilnya tanpa mengatakan apapun dan meninggalkan carla dan rian.
"Apa mereka berdua diam-diam jadian tanpa sepengetahuan kita?" Carla syok melihat kedua temannya itu bersikap sangat aneh hari ini.
"Sudahku bilang mereka bakalan jadian dari awal, tapi kamu gk percaya sama aku" ucap rian menggelengkan kepalanya.
"Hah" Carla menghembuskan napasnya perlahan.
"Gue yakin mereka belum jadian, tapi apa alasan willy melakukan ini?" gumam carla yakin dengan dugaannya.
"Sayang, ayo masuk"
Carla langsung masuk ke dalam mobil karna rian sudah memanggilnya.
Lagi dan lagi ryn menyuruh orang untuk mengambil mobilnya.
Jika kemarin-kemarin jack yang mengambil mobilnya, sekarang lio yang kena imbasnya.
Padahal lio sedang sibuk mencari cara untuk turun ke dalam jurang sesuai perintah ryn, tapi dia tetap harus meluangkan waktunya mengambil mobil ryn walaupun terpaksa melakukannya.
******
"Kelihatannya kamu suka sekali bawa gue pergi tanpa tanya dulu, apa aku mau apa gk" kesal ryn dalam perjalanan yang tidak tau kemana willy akan membawanya.
Willy menepikan mobilnya di pinggir jalan, dia menghembuskan napasnya dengan kasar dengan tatapan lurus kedepan.
"Lo beneran suka sama pria beristri?" tanya willy dengan wajah datarnya.
"Agak lain!" ujar ryn tak habis pikir.
"Kamu kira aku cabe-cabean suka sama om-om?" sambung ryn ingin sekali merobek mulut willy.
"Berhentilah berbohong di depan gue, dah gue bilang masih banyak pria di dunia ini, apa lo...." ucapan willy langsung di sela sama ryn.
"Kenapa? Jadi maksud kamu, banyak pria yang bisa gue jadiin pacar selain pria itu? Apa maksud kamu pria-pria yang kamu maksudkan itu kayak kamu?"
Willy langsung terdiam, ryn menatap willy dengan memicingkan matanya.
"Kenapa diam? Jangan bilang kalau apa yang gue bilang itu benar?"
"Kamu suka sama aku?" Ryn melotot menatap willy penuh selidik.
"Mana ada kayak gitu! jangan kepedean!" balas willy membantah tunduhan ryn.
"Kelihatan sekali siapa yang sebenarnya sedang berbohong" Ryn memutar matanya dengan malas.
Mata willy langsung melotot, entah apa yang terjadi, jantungnya malah berdetak begitu cepat.
"Cepat jalan" ucap ryn.
"Ayo pacaran"
Tapi hal tak terduga malah terjadi, tiba-tiba willy merasa tertantang karna semua ucapan ryn, dia tau ryn tidak menyukainya dan dia ingin melakukan sesuatu.
"Jangan gila! Cepetan jalan!" pekik ryn merasa willy sudah gila.
"Gue gk gila" balas willy.
"Trus kalo gk gila, apa namanya?" ucap ryn sangat kesal.
"Beneran lo gk mau terima perasaan gue?" tanya willy merubah sikapnya.
"Gue beneran mau jadi pacar lo" ucap willy terlihat serius dari raut wajahnya.
Willy pun kembali menghidupkan mobilnya, dia menjalankan lagi mobilnya dengan kecepatan sedang sembari tersenyum tipis melihat ryn langsung terdiam karna ulahnya.
****
"Selamat datang tuan mark dan tuan nathan, saya sangat menantikan kedatangan anda berdua" ?ambut seorang pria paruh baya dengan senyuman hangat.
Mark dan nathan langsung di persilahkan duduk, ternyata sekarang mereka berdua berada di amerika.
"Anda sudah melakukan apa yang saya minta?" tanya mark tanpa basa-basi pada pria bernama paul itu.
"Maaf tuan, anak buah saya kesulitan untuk turun ke jurang itu, tapi saya akan melakukan apapun demi mendapatkan chip itu untuk tuan" jawab paul sedikit gugup.
"Lupakan saja, ada tugas baru untukmu dan untuk chip itu saya sudah memerintahkan bawahan nathan untuk melakukannya"
"Sekali lagi maafkan saya karna saya tidak bisa berbuat banyak"
"Tapi boleh saya tau? Tugas baru apa yang akan anda berikan pada saya?" tanya paul.
"Perintahkan anak buahmu untuk memantau adikku di jerman dari jarak jauh, jangan sampai kalian ketahuan karna adikku seseorang yang sangat peka dengan area di sekitarnya"
"Tenang saja tuan, kali ini saya akan melakukannya sebaik mungkin, saya juga akan melaporkan setiap kegiatan dan kemana saja adik anda pergi dan lakukan dalam waktu yang cepat"
Mark berdiri di ikuti nathan, mereka berdua langsung meninggalkan rumah paul dan menuju ke bandara lagi.
"Sekarang kita italia"
Baru juga 40 menit dia menginjakkan kakinya di amerika, tapi sekarang dia ingin melakukan penerbangan lagi ke italia, entah apa yang akan dia lakukan kali ini.
