seorang mafia muda tampan yang jatuh cinta pada gadis manis yang manja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
putus asa
Mendengar suara tembakan salsa langsung menoleh, dia sangat terkejut ketika melihat kedua pria telah mati setelah Brian menembaknya.
Matanya langsung terfokus pada Brian, " kamu membunuhnya! " kata salsa. salsa mulai berdiri untuk mendekat ke Brian, tatapan matanya juga tidak putus dari mata Brian.
Setelah sampai di depannya langkah salsa langsung terhenti, kemudian menatap penuh ke wajah tampan namun menyeramkan itu. " kenapa kamu membunuhnya.? " tanya salsa sedih. Brian langsung merubah ekspresinya dengan mode bingung karena pertanyaan dari salsa.
Gadis itupun terlihat sangat putus asa karena Brian yang hanya diam saja. " Kenapa tidak menjawab?" tanya salsa dengan suara sangat lirih. "kenapa kamu malah memBUNUHNYA! " jerit salsa frustasi. dia langsung terduduk di depan Brian.
Brian hanya melihat apa yang di lakukan salsa "sebenarnya apa salahku Brian? " tanya salsa sambil mendongak menatap Brian, disertai mata merah sembab penuh air mata juga isakan yang tak ada hentinya.
" Katakan apa salahku? kenapa kamu membuatku mengalami semua ini,! " tanya salsa dengan menggebu . Brian hanya melihat sambil mengeraskan rahang.
dengan tertatih salsa berdiri kemudian menghadap ke wajah Brian, lalu dia sedikit mendongak untuk mengimbangi sorot mata brian. "sebenarnya ada apa ? kenapa kamu langsung berubah sehabis pulang dari kepergianmu? " tanya salsa melembut, namun Brian tetap saja diam.
Tanpa sadar mata salsa menatap ke pistol yang masih di pegang Brian. dengan tatapan putus asa seakan mencari harapan di sana . dengan gerakan cepat salsa mengambil tangan Brian yang memegang pistol, kemudian di arahkan ke keningnya.
" Bunuh lah saya juga! " ucap salsa memohon "karena kamu sudah membunuh mereka maka sekarang kamu harus membunuhku! " kata salsa.
Pistol masih di pegang kuat oleh salsa dan masih terarah ke keningnya. tapi Brian hanya diam tak melakukan apapun. "tadinya aku mengandalkan kedua orang ini untuk membunuhku, tapi sekarang tak ada lagi yang akan menjadi alat untuk kematianku. jadi cepat bunuh lah aku! " jerit salsa yang putus asa .
" Letakkan tangan Brian, jangan bermain-main dengan itu! " aldo meperingatkan salsa, dia takut kalau Brian tak terkendali dan benar-benar menembaknya.
Bukanya takut salsa malah semakin tak gentar, kedua tangannya kini ikut memegang pistol Brian. Brian mengamankan pelatuk pistolnya, karena tangan salsa yang melesak masuk ke jari Brian.
Sebenarnya Brian sudah merasa sangat was-was. karena salsa yang terlalu berambisi untuk mati. kini jari jempol salsa semakin menekan jari telunjuk Brian yang berada di pelatuk pistol tersebut.
Merasan kalau aksi salsa tidaklah main-main, kini Brian memaksa menarik tangannya , tapi salsa malah semakin kuat mempertahankan posisi tangannya pada pistol itu.
Keduanya kini semakin saling tarik pistol tersebut. salsa memaksa sekuat tenaga dengan terus memaksa untuk menekan pelatuk itu. namun semakin kuat pula Brian mencoba menahan pelatuknya agar tidak ketekan.
Brian sudah benar-benar di buat panik sekarang. "jangan gila kamu salsa! " Brian mencoba menarik pistol, dia tak berani mendorong paksa salsa karena posisi yang begitu berbahaya, karena pistol saat ini termasuk dalam kendali salsa.
Salsa menatap berani kepada Brian, masih dengan wajah yang sembab dan memerah. "Kenapa kamu gentar, bukankah tujuanmu menginginkan aku menderita, !" salsa benar-benar dalam putus asa Brian melihat itu.
" bukankah akan lebih baik kalau aku mati! " ucap salsa dengan terus mendesak sekuat tenaga untuk menekannya.
Saling rebut pistol semakin tidak terkendali , "Lepaskan salsa! " paksa Brian. Aldo yang melihatnya menjadi ngeri.
Dorr...
Brian benar-benar terlonjak. aldo pun langsung panik dan dia mendekat seketika. salsa langsung merosot dan mulai menangis lagi." kenapa pelurunya habis,? " ucap salsa. karena memang peluru di pistol itu habis. tetapi Di hati Brian terselip perasaan lega .
Kini salsa benar-benar mendongak menatap Brian yang berdiri menjulang di hadapannya "Sebenarnya apa salah saya padamu ? kenapa kamu mempermainkan aku, kamu dulu yang membuatku nyaman terhadapmu, kamu yang memaksaku untuk aku menyukaimu, tapi apa yang aku dapatkan setelah aku begitu mencintaimu. berulang-ulang kali aku memberi tahu kalau aku tidak berani merindumu, tapi kamu selalu memaksaku Brian! KAMU YANG MEMAKSAKU! " ungkap salsa meraung-raung.
Wajah Brian masih begitu tenang. tapi salsa kembali melanjutkan " apa ini memang gayamu, untuk mempermainkan perasaanku,? apa begini caramu untuk menyiksa batinku? " tanya salsa lagi.
Dengan penampilan yang begitu berantakan, salsa mengungkapkan isi hatinya.mata yang begitu sembab dan rasa putus asa terlihat jelas di mata siapapun yang melihatnya. termasuk mata elang Brian.
" Katakan padaku Brian ! sebagai seorang jantan. ada apa dengan mamaku kenapa kamu langsung membenciku ketika aku mengucapkan namanya? " lanjut salsa mencecar.tapi Brian masih saja diam tak menjawab ataupun menyahutnya.
" Bicaralah Brian! jangan hanya diam, ada apa dengan nama mamaku? kenapa kamu marah dengannya. ada apa sebenarnya. ? " desak salsa dengan suara yang menggelegar, dia tak mau mati penasaran karena sikap Brian yang tiba-tiba berubah itu.
" Apa kamu benar-benar mau mendengar? " tantang Brian yang akhirnya bersuara.
" Ya..! " tegas salsa seakan menantang.
Kemudian Brian tersenyum smirk pada salsa, kemudian sedikit membungkukkan badannya , "kamu benar-benar mau dengar bagai mana mamamu saat itu.! "
"Ya! "
" Apa kamu tahu kalau mamamu dulu adalah seorang peng___! "
" Sudahlah Brian ! jangan membuatnya menjadi lebih rumit! " sela aldo.
" TIDAK! " sahut salsa cepat. " biarkan dia menjelaskan dulu padaku sebagai seorang pria,! " salsa benar-benar menantang.
Kini Brian malah diam setelah dia berpikir dengan pikiran jernih, dia menegakkan kembali badannya dan hanya menatap salsa. " ayo katakan! kenapa kamu malah diam. aku sebagai budakmu sekarang! anda berhak mengatai apapun yang Anda mau terhadap saya. jangan hanya diam saja! jangan membuatku mati karena penasaran? hina saja aku ataupun mamaku, tapi katakan apa alasannya. " jerit salsa benar-benar frustasi.
Kini salsa menatap marah pada Brian, kemudian berdiri . " Aku sudah benar-benar melihat bagaimana keadaanku disini. aku yang seharusnya di tempatkan di sini sejak awal, tapi kamu...!" tunjuk salsa pada Brian " kamu yang mengiming-imingi aku dengan membawaku ke mansion mewahmu, kamu yang menjanjikan aku kehidupan di sana, kamu yang memaksaku untuk cinta. tapi apa yang aku dapat setelah aku suka! " tanya salsa dengan menggenggam kerah baju Brian dengan berani.
Kesabaran salsa sudah di ambang batas sekarang karena Brian hanya diam. padahal Brian diam karena menahan dirinya agar tidak mengungkap semuanya pada salsa. tapi ternyata malah membuat salsa semakin menyala.
" Kenapa kamu hanya diam,! katakan sesuatu? apa karena kamu malu mengatakannya, karena dulu kamu begitu terpesona denganku, apa kamu begitu terpikat dengan diriku? apa jiwa laki-laki kamu meronta-ronta untuk memilikiku! "
Mendengar kata-kata salsa membuat Brian mengepalkan tangan dan berpikir ' apa begini dulu mama salsa menggoda papanya.'
Tanpa menjawab Brian langsung berlalu. " Brian kenapa kamu langsung pergi! jawab dulu? " salsa masih berusaha mengimbangi langkah lebar Brian.
Brugh,,,,
kalo bisa setiap up duble/Chuckle/